Stambuk : A40120098
Kelas :C
RESUME
A. Prinsip ptk
Menurut Stringer (1996) terdapat 6 prinsip penelitian tindakan kelas. Prinsip-prinsip tersebut adalah
sebagai berikut.
B. Karakteristik ptk
PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian lainya. Adapun
beberapa karakter tersebut adalah:
1. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran perlu diperbaiki
dan ia terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakan-tindakan tertentu untuk membenahi
masalah dalam proses pembelajaran dengan cara melakukan kolaborasi. Menurut Usman
(dalam Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi tinggi merupakan seorang yang memiliki
kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan
fungsi dan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dengan maksimal.
2. Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling esensial. Dan ini sekaligus
sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya yang menggunakan responden dalam
mengumpulkan data, sementara dalam PTK pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri.
3. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi antara siswa dengan
guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas” yang dimaksud di sini bukan hanya ruang yang
berupa gedung, melainkan “tempat” berlangsungnya proses pembelajaran antara guru dan
murid.
4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus menerus. PTK dilaksakan
secara berkesinambungan di mana setiap siklus mencerminkan peningkatan atau perbaikan.
Siklus sebelumnya merupakan patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model
pembelajaran yang paling baik.
5. merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru, karena PTK memberi
motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan
membuat catatan yang dapat. Di mana semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam
pembelajaran.
6. PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas. Dengan demikian
proses pembelajaran tidak monoton oleh satu model saja.
7. PTK menggunakaan metode kontekstuall. Artinya variable- variable yang akan dipahami selalu
berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga data yang diperoleh hanya berlaku untuk
kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan dengan kelas lain
8. PTK dalam pelaksanaannya terbikai dalam beberapa pembagian waktu atau siklus.
9. PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian semata. melainkan
harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang sedang berjalan di kelas tersebut.
(Sanjaya,2010:34)
C. Jenis-jenis ptk
1. Penelitian Tindakan Kelas Diagnostik. PTK diagnostik ialah penelitian yang dirancang dengan
menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosa dan mendalami
situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti
berupaya menangani perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan antar siswa yang
terdapat di suatu sekolah atau kelas.
2. Penelitian Tindakan Kelas Partisipan. PTK partisipan ialah apabila orang yang akan melaksanakan
penelitian terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian
berupa penyusunan laporan. Dengan demikian, sejak perencanan panelitian peneliti senantiasa
terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa
data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga dilakukan
di sekolah seperti halnya contoh pada butir di atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut
keterlibatannya secara langsung dan terus-menerus sejak awal sampai berakhir penelitian. Jenis
ini yang biasanya dilakukan guru saat ini.
3. Penelitian Tindakan Kelas Empiris. Penelitian dilakukan dengan cara merencanakan, mencatat
pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar arena kelas, jadi dalam penelitian jenis ini
peneliti harus berkolaborasi dengan guru yang melaksanakan tindakan di kelas.
4. Penelitian Tindakan Kelas Eksperimental (Chein, 1990). PTK eksperimental diselenggarakan
dengan peneliti (guru) berupaya menerapkan berbagai macam pendekatan, model, metode atau
strategi pembelajaran secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar-mengajar. Di
dalam kaitannya dengan kegiatan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu
strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan
diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif
dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran.