PENDAHULUAN
dalam melakukan penelitian yang melibatkan manusia. Dalam hal ini dapat
dikemukakan bahwa tanpa komitmen pribadi, mengajar tidak lebih dari sekedar
menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik seperti menuangkan air kedalam
gelas kosong. Untuk menghindari hal tersebut, sebagai seorang pendidik yang baik
kita harus mau bertanggung jawab untuk mendidik diri kita sendiri terlebih dahulu
sebelum melakukan pendidikan kepada peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
Dalam kerangka inilah pentingnya calon guru dan guru dibekali oleh kemampuan
untuk melakukan penelitian, khususnya penelitian tindakan kelas, yang akan
membekali guru tersebut dalam melakukan berbagai tindakan edukatif secara
profesional, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan.
BAB II
PEMBAHASAN
pada
pembelajaran
sehingga
proses
dan
guru
harus
memiliki
perasaan
6
ketidakpuasan
terhadap
praktik
pembelajaran, berani dan jujur terhadap diri sendiri dan tindakannya dalam
pembelajaran, serta memahami kelemahan dari pembelajaran yang dilakukannya.
Hal tersebut harus disadari, dipahami, dan menjadi kepedulian guru dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkesinambungan, karena tidak semua
masalah yang dihadapi dalam pembelajaran dapat dijadikan topic PTK.
Masalah-Masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut.
Ary, dkk (2010:520) menyebutkan lima kategori masalah yang dapat diangkat
dalam penelitian tindakan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Masalah yang timbul dari isu-isu dalam konteks sekolah yang lebih besar
atau
masyarakat.
Pertanyaan
mungkin
berurusan
dengan
program
3.
4.
berkenan
dengan
penyimpanan
catatan
dan
pengumpulan
dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai
tujuan pengajaran.
2.6 Unsur-unsur Penelitian Tindakan Kelas
1) Unsur siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang
asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/lapangan/ laboratorium atau
bengkel, maupun ketika sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah di dalam
hati, atau ketika mereka sedang mengikuti kerja bhakti di luar sekolah.
2) Unsur guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar di
kelas, sedang membimbing siswa-siswa yang sedang berdarmawisata., atau
ketika guru sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.
3) Unsur materi pelajaran, dapat dicermati urutan materi tersebut ketika disajikan
kepada
siswa,
meliputi
pengorganisasiannya,
cara
penyajiannya,
atau
pengaturannya.
4) Unsur peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan, baik yang dimiliki
oleh siswa secara perorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah, ataupun
peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas.
5) Unsur hasil pembelajaran, yang ditinjau dari tiga ranah yang dijadikan titik
tujuan yang harus di capai melalui pembelajaran, baik susunan maupun tingkat
pencapaian. Oleh karena hasil belajar merupakan produk yang harus
ditingkatkan, pasti terkait dengan tindakan unsur lain.
6) Unsur lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang
melingkungi siswa dirumahnya. Informasi tentang lingkungan ini dikaji bukan
untuk dilakukan camput tangan, tetapi digunakan sebagai pertimbangan dan
bahan untuk pembahasan.
7) Unsur pengelolaan, yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah
diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan. Yang digolongkan sebagai
kegiatan pengelolaan misalnya cara mengelompokkan siswa ketika guru
memberikan tugas, pengaturan urutan jadwal, pengaturan, tempat duduk siswa,
penempatan papan tulis, penataan peralatan milik siswa dan sebagainya.
Secara garis besar dari beberapa model PTK yang telah dijelaskan di atas, terdapat
4 tahapan yang biasa dilalui pada PTK yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan dan (4) refleksi. Adapun perincian dari tiap tahap adalah sebagai berikut :
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti menentukan fokus permasalahan yang akan
diteliti,
kemudian
membuat
perangkat
pembelajaran
serta
instrumen
pengamatan untuk menjaring data dan fakta yang terjadi pada waktu proses
tindakan berlangsung. Secara rinci tahap perencanaan adalah sebagai berikut:
Mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Masalah tersebut harus
diangkat dari permasalah di lapangan, masalahnya harus penting dan
bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil pembelajaran.
Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan
menjadi latar belakang PTK Merumuskan masalah secara jelas, berupa
kalimat pertanyaan.
Menentukan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah dan memilih
tindakan yang paling tepat.
Membuat intrumen pengumpul data dan menentukan indikator keberhasilan
tindakan.
2) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, strategi dan rencana pembelajaran yang telah disiapkan
pada tahap perencanaan, dilaksanakan. Pada tahap ini guru harus ingat dan
mentaati apa yang dirumuskan dalam rencana pembelajaran, berlaku wajar dan
tidak dibuat-buat.
3) Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan pencatatan semua hal yang diperlukan
dan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data
dilakukan dengan bantuan format observasi yang telah dipersiapkan, termasuk
juga pengamatan secara cermat pelaksanaan tindakan dari waktu ke waktu serta
dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data dikumpulkan dapat
berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis, prentasi, nilai tugas dll) atau data
kualitatif (keaktifan siswa, antusiasme siswa, mutu diskusi yang dilakukan,
kreatifitas siswa dll).
4) Refleksi
Tahap refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan
evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
10
Judul
Pengantar
b) Bagian Isi
11
Bagian isi memuat lima bab penting, yakni pendahuluan, kajian pustaka,
metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta simpulan
serta saran.
BAB I PENDAHULUAN
2. Latar
Belakang
masalah
dengan
jelas
sesuai
masalah
yang
12
pembelajaran tersebut
kaitannya
melakukan
dengan
upaya
perbaikan
Penelitian
Tindakan
evaluasi
refleksi
yang
bersifat
siklus.
sehingga
terbuka
kesempatan
untuk
menarik
Pustaka
Yang dicantuman hanya buku teks, juranal, majalah, atau artikel yang
benar-benar di jadikan rujukan, dan disusun secara alfabetis.
Semua pustaka yang dirujuk guna mendukung penelitian yang
dilaksanakan harus dituliskan pada bagian ini. Daftar pustaka ditulis
secara konsisten mengikuti urutan abjad dan mengikuti aturan
tertentu, misalnya American Psychology Association (APA).
Untuk buku teks :
a) Nama penulis (dibalik), judul buku (tulis miring), kota
penerbit : Nama Penerbit.
b) Jika sumber bacaan (buku atau lainnya) tidak ada nama
penulis, maka nama penulis diganti dengan Anonim.
untuk jurnal / majalah: nama Penulis, Tahun, Judul Tulisan,
Nama jurnal / majalah (huruf miring), No., Volume.
Hasil Penilitian / Laporan Penelitian
Nama Peneliti, Tahun, Judul penelitian, jenis penelitian,
Sponsor/Sumber.Dana,KotaContoh:
Anonim., 2005. Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan
Penelitian Tindakan Kelas Tahun Anggaran 2006. Direktorat
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan
Perguruan Tinggi. Jakarta
2. Lampiran
Melampirkan biodata penulis dan data penunjang hasil penelitian.
14
DATAR PUSTAKA
15
http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2009/02/penelitian-tindakan-kelasunsur.html
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/
https://azzuracie.wordpress.com/2013/04/25/sistematika-laporan-penelitian-tindakankelas/
16