Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu cara yang digunakan untuk memperbaiki suatu proses pembelajaran,
yaitu melakukan penelitian tindakan kelas. Menurut Sukardi (2006: 1) kelas pada
prinsipnya adalah penegasan yang mencerminkan tempat penelitian berlangsung.
Penelitian tindakan di bidang pendidikan dapat dilakukan dikelas, sekolah, atau
tempat lain yang berkaitan dengan kegiatan sekolah. Penelitian Tindakan Kelas
merupakan salah satu jenis penelitian pendidikan yang penting untuk dipahami oleh
para guru. Penelitian Tindakan Kelas secara langsung berkorelasi dengan upaya guru
untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas kinerjanya, utamanya dalam proses
pembelajaran dikelas.
Penelitian tindakan kelas (PTK) semakin lebih dikenal oleh para guru dan para
pendidik, serta para pengambil kebijakan pendidikan karena penelitian tindakan kelas
memang mempunyai kelebihan nyata, yaitu mampu memberikan ide, perlakuan atau
treatment nyata yang berupa tindakan perbaikan praktis yang bisa dirasakan langsung
oleh para responden yaitu guru atau siswa yang diteliti.
Guru sebagai pendidik diharapkan dapat menjadi lebih peka terhadap
permasalahan pembelajaran, banyak sekali persoalan yang dihadapi guru dalam
suasana pembelajaran yang ia hadapi, yang jika masalah tersebut tidak dapat diatasi,
maka akan menghambat tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Untuk itulah
dibutuhkan suatu penelitian pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk
memperbaiki kinerjanya. Hal-hal yang perlu dikuasai guru yaitu konsep dasar metode
penelitian pendidikan yang meliputi pengenalan penelitian tindakan, prosedur
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, dan pembuatan laporan hasil Penelitian
Tindakan Kelas. Dengan demikian, guru dapat menerapkan dan mengambil
manfaatnya guna membantu masalah-masalah kependidikan.
Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa,
kurikulum, lingkungan sosial, dan lain-lain. Namun dari faktor-faktor itu, guru dan
1

siswa faktor terpenting. Pada kenyataanya pendidikan telah dilaksanakan semenjak


adanya manusia, hakikatnya pendidikan merupakan serangkain peristiwa yang
komplek yang melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan, peserta didik,
pendidik, isi/bahan cara/metode dan situasi/lingkungan. Hubungan keenam faktor
tersebut berkait satu sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu
pendidikan (Hadikusumo, 1995;36).
Salah satu kompetensi profesional yang dituntut dari guru adalah kemampuan
melakukan penelitian sederhana dalam rangka meningkatkan kualitas profesional
guru, khususnya kualitas pembelajaran (Arikunto, 2007:1-2). Penelitian sederhana itu
dinamakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pentingnya PTK bagi guru, selain
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, juga untuk kepentingan promosi
kenaikan pangkat dan jabatan mulai dari golongan IV a ke atas dan terlebih untuk
penilaian portofolio dalam rangka sertifikasi.
Mengapa PTK penting dan strategis bagi guru? Hopkins (dalam Wiriaatmadya,
2007: 11) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan
prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam
disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi,
sambil terlihat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Pernyataan Hopkins
tersebut mengisyaratkan, bahwa guru adalah pihak yang sangat berkepentingan
dengan pelaksanaan PTK.
Selain itu, berbagai pihak sangat berkepentingan dalam PTK. Kemmis dan MC
Taggant (dalam Suparno, 2008:6) menjelaskan bahwa PTK sebagai bentuk refleksi
diri kolektif yang didahulukan oleh para partisipan dalam situasi sosial dengan tujuan
untuk memajukan produktivitas, rasionalitas, keadilan pada persoalan sosial, atau
praktik pendidikan. Partisipannya adalah guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, dan
anggota masyarakat. Dalam dunia pendidikan, PTK digunakan dalam pengembangan
kurikulum, profesi, program sekolah, perencanaan, dan kebijakan sekolah.

Perlu dipahami bahwa sebuah penelitian tindakan kependidikan merupakan suatu


proses pendidikan juga, sehingga guru melibatkan kompetensi personal dengan
kompetensi profesional dalam pekerjaannya, karena kedua hal ini sangat diperlukan

dalam melakukan penelitian yang melibatkan manusia. Dalam hal ini dapat
dikemukakan bahwa tanpa komitmen pribadi, mengajar tidak lebih dari sekedar
menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik seperti menuangkan air kedalam
gelas kosong. Untuk menghindari hal tersebut, sebagai seorang pendidik yang baik
kita harus mau bertanggung jawab untuk mendidik diri kita sendiri terlebih dahulu
sebelum melakukan pendidikan kepada peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
Dalam kerangka inilah pentingnya calon guru dan guru dibekali oleh kemampuan
untuk melakukan penelitian, khususnya penelitian tindakan kelas, yang akan
membekali guru tersebut dalam melakukan berbagai tindakan edukatif secara
profesional, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan.

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa pengertian Penelitian Tindakan Kelas?
2) Apa tujuan dan manfaat Penelitian Tindakan Kelas?
3) Apa saja karakteristik Penelitian Tindakan Kelas?
4) Apa saja jenis-jenis Penelitian Tindakan kelas?
5) Apa unsur-unsur Penelitian Tindakan Kelas?
6) Bagaimana merumuskan tindakan sebagai upaya menyelesaikan masalah dikelas?
7) Bagaimana mengidentifikasi masalah Penelitian Tindakan Kelas?
8) Bagaimana membuat laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas?
1.3. Tujuan
1) Menjelaskan tentang pengertian Penelitian Tindakan Kelas
2) Menjelaskan tujuan dan manfaat Penelitian Tindakan Kelas
3) Menjelaskan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
4) Menjelaskan jenis-jenis Penelitian Tindakan Kelas
5) Menjelaskan unsur-unsur Penelitian Tindakan Kelas
6) Merumuskan tindakan sebagai upaya menyelesaikan masalah dikelas
7) Mengidentifikasi masalah Penelitian Tindakan Kelas
8) Membuat laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Penelitian tindakan bisa memiliki makna bermacam-macam, bergantung
pada referensi yang digunakan sebagai acuan. Namun, dari berbagai literatur yang
3

membahas penelitian tindakan kelas dapat ditarik suatu persamaan bahwa


penelitian tindakan kelas merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja sistem
organisasi atau masyarakat agar lebih efektif dan efisien, termasuk untuk
meningkatkan kinerja sistem pendidikan.
Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah upaya yang ditujukkan untuk
memperbaiki keadaan (proses kerja) atau memecahkan masalah yang dihadapi.
Disisi lain, penelitian tindakan juga mencari kebenaran secara praktis, menurut
filsafat pragmatism. Dengan demikian, nilai kebenaran yang didukung oleh
penelitian tindakan kelas adalah kebenaran praktis atau kebenaran menurut filsafat
pragmatism. Berdasarkan pengertian tersebut, penelitian tindakan kelas (PTK)
dapat diartikan sebagai upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran.

2.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas


Untuk dapat melakukan praktik penelitian tindakan kelas secara efektif dan
tepat guna terlebih dahulu harus memahami tujuan dan manfaat PTK yang akan
melandasi prosedur PTK selanjutnya. Pemahaman terhadap tujuan dan manfaat
PTK akan mengarahkan guru dan peneliti dalam pelaksanaannya, serta
memotivasi untuk mencari berbagai sumber yang mengarah pada pencapaian
tujuan tersebut. Penelitian pendidikan pada umumnya ditujukan untuk
memperoleh landasan dalam mempertimbangkan suatu prosedur kerja, khususnya
prosedur pembelajaran; menjamin cara kerja dalam pendidikan yang efektif dan
efisien, memperoleh fakta-fakta tentang berbagai masalah pendidikan, dan
menghindarkan situasi yang dapat merusak, serta meningkatkan kompetensi guru
dalam mengembangkan pembelajaran. Berdasarkan pemahaman tersebut, secara
umum penelitian tindakan kelas bertujuan untuk:
1. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas
pembelajaran.

2. Meningkatkan layanan professional dalam konteks pembelajaran,


khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
3. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan
tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan
sasarannya.
4. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara
bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga
tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
5. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur
dalam pembelajaran.
Melalui PTK, guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentang
praktik pembelajaran secara efektif, dan bukan ditujukan untuk memperoleh ilmu
baru dari penelitian tindakan yang dilakukannya. Dengan kata lain, tujuan utama
PTK adalah pengembangan keterampilan proses pembelajaran, bukan untuk
mencapai pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Meskipun demikian,
PTK sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman guru terhadap
pembelajaran yang menjadi tugas utamanya. Berbagai manfaat penelitian tindakan
kelas antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga
pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru di kalangan peserta
didik.
2. Merupakan upaya pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) sesuai dengan karakteristik pembelajaran, serta situasi dan
kondisi kelas.
3. Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang
dilakukannya, sehingga pemahaman guru senantiasa meningkat, baik
berkaitan dengan metode maupun isi pembelajaran.
Praktik PTK diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran, memecahkan dan memperbaiki berbagai persoalan
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas
pendidikan pada umumnya.

2.3 Karakteristik PTK


Berbagai karakteristik PTK yang membedakannya dari penelitian formal
yang lain dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Berawal dari kerisauan kinerja guru, situasional, praktis, dan secara
langsung berkaitan dengan pembelajaran.
2. Bertujuan memperbaiki, meningkatkan, dan memberikan kerangka kerja
yang teratur terhadap pemecahan masalah pembelajaran,
3. Fleksibel dan adaptif memungkinkan adanya perubahan selama masa
percobaan dan mengabaikan pengontrolan karena lebih menekankan sifat
tanggap, pengujian dan pembaharuan dalam pembelajaran.
4. Kolaboratif dan partisipatif sehingga guru sebagai peneliti ambil bagian
secara langsung dalam melaksanakan penelitian.
5. Self-evaluatif, yaitu modifikasi secara kontinu dievaluasi dalam situasi
yang ada dengan tujuan akhirnya untuk memperbaiki dan meningkatkan
praktik pembelajaran.
6. Fokus penelitiannya

pada

pembelajaran

sehingga

proses

dan

pengambilan keputusan biasanya dilakukan oleh guru atau bersama


peserta didik secara desentrasilsasi dan deregulasi.
7. Kooperatif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atas tindakan
antara guru sebagai peneliti dan peserta didik.
8. Peneliti tindakan kelas mengembangkan pemberdayaan, demokrasi,
a.
b.
c.
d.
9.

keadilan, kebebasan, dan kesempatan partisipatif sebagai berikut:


Melibatkan peserta didik
Mengajarkan keadilan
Memberikan kebebasan
Mengembangkan potensi peserta didik
Mengembangkan suatu model pembelajaran, baik sebagian maupun
menyeluruh.

2.4 Masalah yang dapat dikaji melalui PTK


Tidak semua masalah pembelajaran dapat dikaji dan dipecahkan melalui
PTK. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan penelitian tindakan kelas, terlebih
dahulu

guru

harus

memiliki

perasaan
6

ketidakpuasan

terhadap

praktik

pembelajaran, berani dan jujur terhadap diri sendiri dan tindakannya dalam
pembelajaran, serta memahami kelemahan dari pembelajaran yang dilakukannya.
Hal tersebut harus disadari, dipahami, dan menjadi kepedulian guru dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkesinambungan, karena tidak semua
masalah yang dihadapi dalam pembelajaran dapat dijadikan topic PTK.
Masalah-Masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut.
Ary, dkk (2010:520) menyebutkan lima kategori masalah yang dapat diangkat
dalam penelitian tindakan, yaitu:
1.

Masalah yang timbul dari keinginan untuk meningkatkan pembelajaran


siswa. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti bisa berputar di sekitar kebutuhan
yang dirasakan perlu, seperti meningkatkan perbaikan lingkungan kelas untuk
belajar, meningkatkan interaksi interpersonal di antara siswa, atau peningkatan
kemampuan siswa dalam melakukan refleksi diri.

2.

Masalah yang muncul akibat keinginan untuk memperbaiki kurikulum.


Pertanyaan yang bisa diajukan peneliti seperti bagaimana mengintegrasikan
antar mata pelajaran, atau seperti bagaimana menggunakan teknologi dalam
kurikulum pembelajaran.

3.

Masalah yang muncul dari keinginan untuk mengadaptasi strategi-strategi


pengajaran atau penilaian (asesmen). Pertanyan-pertanyaan yang ada seperti
bagaimana mendorong pembelajaran aktif, membimbing siswa dalam
mengevaluasi diri, atau mengimplementasikan sebuah pendekatan pembelajaran
khusus.

4.

Masalah yang muncul dari keinginan seseorang untuk mencari hubungan


antara keyakinan dan praktik dalam kelas atau untuk menguji keterkaitan cara
mengajar dengan apa atau siapa yang mempengaruhi cara mengajar terebut.

5.

Masalah yang timbul dari isu-isu dalam konteks sekolah yang lebih besar
atau

masyarakat.

Pertanyaan

mungkin

berurusan

dengan

program

pengembangan sekolah, implementasi, atau evaluasi; cara untuk melibatkan


keluarga dan anggota-anggota komunitas di sekolah; atau pendekatan untuk

menyelesaikan ketegangan antara kelompok-kelompok di sekolah atau


masyarakat yang mempengaruhi fungsi sekolah.

2.5 Pengklasifikasian Penelitian Tindakan Kelas


Ada empat jenis PTK, yaitu: (1) PTK diasnogtik, (2) PTK partisipan, (3) PTK
empiris, dan (4) PTK eksperimental (Chein, 1990). Untuk lebih jelas, berikut
dikemukakan secara singkat mengenai keempat jenis PTK tersebut.
1.
PTK Diagnostik; yang dimaksud dengan PTK diagnostik ialah penelitian
yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini
peneliti mendiagnosia dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar
penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya menangani
perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di
2.

suatu sekolah atau kelas.


PTK Partisipan; suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan ialah
apabila orang yang akan melaksanakan penelian harus terlibat langsung dalam
proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.
Dengan demikian, sejak penencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat,
selanjutnya peneliti memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu
menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK
partisipasi dapat juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh pada butir a di
atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan

3.

terus-menerus sejak awal sampai berakhir penelitian.


PTK Empiris; yang dimaksud dengan PTK empiris ialah apabila peneliti
berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang
dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses
penelitinya

4.

berkenan

dengan

penyimpanan

catatan

dan

pengumpulan

pengalaman penelti dalam pekerjaan sehari-hari.


PTK Eksperimental; yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental
ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai
teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajarmengajar. Di dalam kaitanya dengan kegitan belajar-mengajar, dimungkinkan
terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai
suatu tujuan instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti

dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai
tujuan pengajaran.
2.6 Unsur-unsur Penelitian Tindakan Kelas
1) Unsur siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang
asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/lapangan/ laboratorium atau
bengkel, maupun ketika sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah di dalam
hati, atau ketika mereka sedang mengikuti kerja bhakti di luar sekolah.
2) Unsur guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar di
kelas, sedang membimbing siswa-siswa yang sedang berdarmawisata., atau
ketika guru sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.
3) Unsur materi pelajaran, dapat dicermati urutan materi tersebut ketika disajikan
kepada

siswa,

meliputi

pengorganisasiannya,

cara

penyajiannya,

atau

pengaturannya.
4) Unsur peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan, baik yang dimiliki
oleh siswa secara perorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah, ataupun
peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas.
5) Unsur hasil pembelajaran, yang ditinjau dari tiga ranah yang dijadikan titik
tujuan yang harus di capai melalui pembelajaran, baik susunan maupun tingkat
pencapaian. Oleh karena hasil belajar merupakan produk yang harus
ditingkatkan, pasti terkait dengan tindakan unsur lain.
6) Unsur lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang
melingkungi siswa dirumahnya. Informasi tentang lingkungan ini dikaji bukan
untuk dilakukan camput tangan, tetapi digunakan sebagai pertimbangan dan
bahan untuk pembahasan.
7) Unsur pengelolaan, yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah
diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan. Yang digolongkan sebagai
kegiatan pengelolaan misalnya cara mengelompokkan siswa ketika guru
memberikan tugas, pengaturan urutan jadwal, pengaturan, tempat duduk siswa,
penempatan papan tulis, penataan peralatan milik siswa dan sebagainya.

2.7 Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

Secara garis besar dari beberapa model PTK yang telah dijelaskan di atas, terdapat
4 tahapan yang biasa dilalui pada PTK yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan dan (4) refleksi. Adapun perincian dari tiap tahap adalah sebagai berikut :
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti menentukan fokus permasalahan yang akan
diteliti,

kemudian

membuat

perangkat

pembelajaran

serta

instrumen

pengamatan untuk menjaring data dan fakta yang terjadi pada waktu proses
tindakan berlangsung. Secara rinci tahap perencanaan adalah sebagai berikut:
Mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Masalah tersebut harus
diangkat dari permasalah di lapangan, masalahnya harus penting dan
bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil pembelajaran.
Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan
menjadi latar belakang PTK Merumuskan masalah secara jelas, berupa
kalimat pertanyaan.
Menentukan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah dan memilih
tindakan yang paling tepat.
Membuat intrumen pengumpul data dan menentukan indikator keberhasilan
tindakan.
2) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, strategi dan rencana pembelajaran yang telah disiapkan
pada tahap perencanaan, dilaksanakan. Pada tahap ini guru harus ingat dan
mentaati apa yang dirumuskan dalam rencana pembelajaran, berlaku wajar dan
tidak dibuat-buat.
3) Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan pencatatan semua hal yang diperlukan
dan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data
dilakukan dengan bantuan format observasi yang telah dipersiapkan, termasuk
juga pengamatan secara cermat pelaksanaan tindakan dari waktu ke waktu serta
dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data dikumpulkan dapat
berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis, prentasi, nilai tugas dll) atau data
kualitatif (keaktifan siswa, antusiasme siswa, mutu diskusi yang dilakukan,
kreatifitas siswa dll).
4) Refleksi
Tahap refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan
evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
10

2.8 Praktik Pelaporan Hasil


Praktik pelaporan atau peyusunan laporan PTK perlu mengikuti sistematika
laporan pada umumnya yang dalam garis besarnya dapat di bagi kedalam tiga
bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian penutup.
a) Bagian Awal
Bagian awal laporan PTK berisi tentang halaman judul, halaman
pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar
lampiran, dan daftar table.
Halaman

Judul

Singkat padat (maksimal 22 kata); spesifik; dan cukup jelas; dan


cukup jelas menggambarkan masalah yang akan di teliti, tindakan
untuk mengatasinya, hasil yang di harapkan dan tempat penelitian.
Halaman
Pengesahan
Ditanda tangani oleh ketua peneliti, kepala sekolah, dan pembimbing
atau pendamping (jika ada), sebagai keterangan bahwa laporan PTK
yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan.
Abstrak
Abstrak merupakan kepadatan (sari) dari hasil penelitian yang
memuat latar belakang, tujuan penelitian, metode, hasil penelitian,
dan kesimpulan yang ditik satu spasi, dan di rumuskan dalam satu
paragraf dengan jumlah kata kurang lebih 200 kata atau sebanyak
satu halaman.
Kata

Pengantar

Menjelaskan asal-usul mengapa masalah PTK ini di angkat sebagai


topic penelitian, factor-faktor lingkungan yang memberi arti
pentingnya penelitian, kedudukan PTK dalam pemecahan masalah
pembelajaran, serta secerah harapan kepada pihak-pihak yang

membaca laporan penelitian.


Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Tabel

b) Bagian Isi

11

Bagian isi memuat lima bab penting, yakni pendahuluan, kajian pustaka,
metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta simpulan
serta saran.
BAB I PENDAHULUAN
2. Latar

Belakang

Uraian secara lugas masalah yang ingin ditanggulangi,


penyebab timbulnya masalah tersebut, dan tingkat
masalah yang ingin ditanggulangi oleh peneliti. Dalam
latar belakang ini juga perlu di kemukakan bahwa
masalah yang di teliti benar-benar nyata dan berada
dalam kewenangan guru, serta ditunjang oleh teori-teori
dan hasil-hasil penelitian terdahulu.
3. Identifikasi
dan
pembatasan

masalah

Asumsi kami, identifikasi masalah adalah pengenalan


masalah atau inventarisir masalah. Identifikasi masalah
adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan
paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian
akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga
menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut
penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum
bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat
pengamatan lapangan(observasi, survey, dsb). Dari
berbagai masalah selanjutnya diadakan pembatasan
masalah, mana saja yang menjadi perhatian dalam PTK.
4. Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dicapai (umum dan khusus)
dirumuskan

dengan

jelas

sesuai

masalah

yang

dikemukakan sehingga menunjukkan tingkat efektifitas


(atau in-efektifitas) dari suatu perlakuan tertentu
sehingga menjadi input atau informasiyang berharga
untuk memperbaiki aturan atau praktik pembelajaran.
5. Manfaat
Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas, Guru atau peneliti
secara tidak langsung akan mengembangkan perangkatperangkat pembelajaran (suplemen buku ajar, desain

12

pembelajaran, perangkat keras dan atau perangkat lunak


praktikum, alat evaluasi, dan lain-lain) yang koheren
dengan teori yang mendasari tindakan. Rumuskan
manfaat perangkat-perangkat

pembelajaran tersebut

kaitannya

melakukan

dengan

upaya

perbaikan

pembelajaran. Di samping itu, Guru atau peneliti akan


berhasil mengeksplorasi atau mengungkap temuan data
atau fakta empiris. Lakukan prediksi terhadap data atau
fakta empiris tersebut dan rumuskan manfaatnya. Semua
manfaat yang dirumuskan tersebut dispesifikasi untuk
siswa, Guru, peneliti, sekolah, atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
6. Pertanyan

Penelitian

Berisi pertanyaan-pertanyaan sesuai dan sejalan dengan


tujuan penelitian yang di cari jawabannya dalam
penelitian
7. Hipotesis

Tindakan

Berisi jawaban sementara dari masalah yang dihadapi,


sebagi alternative tidakan yang dipandang paling tepat
untuk memecahkan masalah yang dipilih melalui PTK.
8. Sistematika
Penulisan
Berisi tentang penjelasan sistematika laporan hasil
penelitian tindakan kelas, terutama yang berkaitan
dengan isi bab I. pendahuluan sampai bab V. simpulan
dan saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Membahas kajian teoritis dan empiris yang dilaporkan dalam
jurnal, majalah, situs internet, buku teks atau laporan penelitian
tedahulu, sejalan dengan rumusan dan hipotesis tindakan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan langkah-langkah penelitian yang akan di lakukan
secara rinci, mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi,

evaluasi

refleksi

BAB IV HASIL PEMBAHASAN


13

yang

bersifat

siklus.

Mengolah data lapangan sesuai dengan yang dituntut oleh


penelitian,

sehingga

terbuka

kesempatan

untuk

menarik

pengertian dan penafsiran secara tepat dan signifikan. Hasil


penelitian di sajikan dalam bentuk siklus yang di laksanakan
dalm PTK dan setiap siklus dilaporkan secara lengkap,
mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan.
BAB V SIMPULAN dan SARAN
Merumuskan secara ringkas jawaban atas masalah dan hipotesis
yang di teliti, seta tindakan yang dilakukan untuk memecahkan
masalah sesuai dengan siklus yang dikembangkan.
c) Bagian Penutup
Bagian penutup laporan PTK berisi tentang daftar rujukan dan lampiranlampiran.
1. Daftar

Pustaka

Yang dicantuman hanya buku teks, juranal, majalah, atau artikel yang
benar-benar di jadikan rujukan, dan disusun secara alfabetis.
Semua pustaka yang dirujuk guna mendukung penelitian yang
dilaksanakan harus dituliskan pada bagian ini. Daftar pustaka ditulis
secara konsisten mengikuti urutan abjad dan mengikuti aturan
tertentu, misalnya American Psychology Association (APA).
Untuk buku teks :
a) Nama penulis (dibalik), judul buku (tulis miring), kota
penerbit : Nama Penerbit.
b) Jika sumber bacaan (buku atau lainnya) tidak ada nama
penulis, maka nama penulis diganti dengan Anonim.
untuk jurnal / majalah: nama Penulis, Tahun, Judul Tulisan,
Nama jurnal / majalah (huruf miring), No., Volume.
Hasil Penilitian / Laporan Penelitian
Nama Peneliti, Tahun, Judul penelitian, jenis penelitian,
Sponsor/Sumber.Dana,KotaContoh:
Anonim., 2005. Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan
Penelitian Tindakan Kelas Tahun Anggaran 2006. Direktorat
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan
Perguruan Tinggi. Jakarta
2. Lampiran
Melampirkan biodata penulis dan data penunjang hasil penelitian.

14

DATAR PUSTAKA

Mulyasa. 2013. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Rosda


http://www.gudangmakalah.com/2014/08/makalah-penelitian-tindakan.html

15

http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2009/02/penelitian-tindakan-kelasunsur.html
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/
https://azzuracie.wordpress.com/2013/04/25/sistematika-laporan-penelitian-tindakankelas/

16

Anda mungkin juga menyukai