Kelompok 6 :
1.
2.
3.
Ayuk Amalia
Arini Tri Wahyuningtyas
Feri Nur Eviriana
(4401414009)
(4401414012)
(4401414047)
Page | 1
Kata pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Strategi Belajar Biologi.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
Page | 2
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan .........................................................................................................................
BAB II ISI
A. Tinjauan Pustaka....................................................................................................
1. Pengerrtian Strategi..........................................................................................
2. Pengertian Belajar............................................................................................
3. Pengertian Strategi Belajar...............................................................................
4. Strategi Metakognitif dan Sosio-afektif...........................................................
B. PEMBAHASAN....................................................................................................
5
5
5
6
10
13
.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 15
B. Saran.................................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
16
Page | 3
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Tujuan pengajaran
yang
dilaksanakan
di
dalam
kelas
adalah
justifikasi.
Dengan
demikian
Page | 4
BAB II
ISI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Strategi
Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa
untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai.
Yang dapat dianggap berkaitan langsung dengan pengertian strategi dalam
pengajaran biologi adalah bahwa strategi merupakan rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Hornboy (1969) mengemukakan bahwa strategi adalah kiat merancang operasi
di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang angkatan
darat dan laut. Semua konsep perencanaan dalam rangka menghancurkan musuh
termasuk dalam makna strategi.
Dalam konteks pengajaran, menurut Gagne (1974) strategi adalah kemampuan
internal seseorang untuk berfikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.
Artinya, bahwa proses pembelajaran akan menyebabkan peserta didik berfikir secara
unik untuk dapat menganalisis, memecahkan masalah di dalam mengambil keputusan.
Sedangkan strategi secara kognisi adalah sebagai proses berpikir induktif, yaitu
membuat generalisasi dari fakta, konsep, dan prinsip dari apa yang diketahui
seseorang (Bell Gredler, 1986).
Keseluruhan pengertian strategi di atas merujuk pada aspek perencanaan yang
cermat, terukur, dan dipersiapkan melalui mekanisme yang benar. Pengertian strategi
tersebut diterapkan pada berbagai disiplin ilmu, termasuk dalam konteks pengajaran
Biologi. Artinya, strategi pembelajaran Biologi adalah rencana pengajaran Biologi
yang dilakukan dengan cermat dan terukur.
2.
Pengertian Belajar
Kata belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (KBBI,1989).
Dalam bahasa sederhana kata belajar dimaknai sebagai menuju ke arah yang lebih
baik dengan cara sistematis. Burner mengemukakan proses belajar yang terdiri atas
tahapan-tahapan, yaitu tahap informasi, transformasi, dan evaluasi.
Teori belajar lain dikemukakan oleh Gagne yang menetapkan proses belajar
melalui analisis yang cermat dalam suatu kontribusi pengajaran. Ia membuat
kontribusi pengajaran berdasarkan gambaran varieties of change (variasi perubahan).
Yang dimaksud dengan varieties of change adalah perubahan tingkah laku yang terjadi
Page | 5
organisasi adalah outlining, yakni membuat garis besar. Peserta didik belajar
menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama.
Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih
efektif daripada outlining. Mnemonics membentuk kategori khusus dan secara teknis
dapat diklasifikasikan sebagai satu strategi, elaborasi, organisasi. Mnemonics
membantu pembentukan asosiasi, yang secara alamiah tidak ada yang membantu
pengorganisasian informasi menjadi memori kerja. Strategi mnemonics terdiri atas
pemotongan, akronim, dan kata berkait.
Strategi organisasi merupakan strategi yang dapat membantu siswa
meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur penorganisasian.
Strategi itu juga berperan pengidentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari
sekumpulan informasi yang lebih besar. Bentuk straegi organisasi adalah outlining,
yaitu membuat garis strategi siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik
atau ide dengan beberpa ide utama.
d. Strategi metakognitif
Metakognitif berhubungan dengan berpikir peserta didik tentang berpikir
mereka sendiri dan kemampuan menggunakan strategi belajar dengan tepat.
Metakognisi memiliki dua komponen, yakni pengetahuan tentang kognisi dan
mekanisme pengendalian atau monitoring. Metakognisi mementingkan learning how
to learn, yaitu belajar bagaimana belajar.
Kajian tentang strategi belajar telah menghasilkan sejumlah taksonomi
strategi belajar. Beberapa taksonomi yang dapat diidentifikasi adalah taksonomi
Rubin dan Thompson, Stern, Oxford-Carpenter, OMalley, Chamot, StewnerMenzanares, Kupper dan Russo, OMalley dan chamot, serta Oxford.
OMalley, dkk. menggolongkan strategi belajar atas tiga kelompok, yaitu
strategi metakognitif, strategi kognitif, dan sosio-afektif. Termasuk ke dalam
kelompok strategi metakognitif adalah advance organizer, perhatian yang diarahkan,
perhatian terpilih, manajemen diri sendiri, perencanaan fungsional, produksi
tertunda, dan evaluasi diri. Ke dalam strategi kognitif termasuk pengulangan,
sumber,
penerjemahan,
pengelompokkan,
pencatatan,
desuksi,
rekombinasi,
menggunakan strategi belajar dengan tepat. Metakognisi ini memiliki dua komponen,
yaitu pengetahuan tentang kognisi dan mekanisme pengendalian atau monitoring
(pemantauan) kognisi. Metakognitif mementingkan learning how to learn, yaitu
belajar beagaimana harusnya belajar.
Metakognitif merupakan istilah umum yang berarti berfikir tentang berfikir.
Strategi ini membuat para peserta didik menyadari proses membaca dan memecahkan
masalah. Mereka akan menjadi lebih menyadari keterampilan-keterampilan yang
diperlukan untuk memenuhi situasi belajar tertentu. Contoh penerapan strategi
metakognisi ini, setelah membaca suatu cerita, pengajar dapat menolong para peserta
didik menganalisis pertanyaan untuk menentukan proses berfikir yang diperlukan
untuk menentukan jawaban.
Di samping dapat mengidentifikasi proses atau keterampilan yang diperlukan
untuk melakukan suatu tugas, para peserta didik harus dapat menentukan apakah
mereka menggunakan keterampilan tersebut secara benar.
Menurut buku PSIKOLOGI PENDIDIKAN (Dr. Ahmad Rifai RC, M.Pd dan
Dra Catharina Tri Anni, M.Pd) penentuan strategi belajar umumnya tidak seluruhnya
efektif bagi setiap orang, artinya: mungkin strategi yang digunakan itu efektif untuk
seseorang, namun tidak efektif bagi orang lain. Kebermaknaan strategi belajar itu
tergantung pada karakteristik individu dalam belajar, dan penggunaan strategi belajar
dalam mempelajari sesuatu. Apabila yang dipelajari itu berupa konsep misalnya, tentu
menggunakan strategi yang berbeda ketika seseorang belajar tentang fakta. Thomas
dan Rohwer (Slavin, 1994) menyajikan beberapa prinsip belajar yang efektif sebagi
berikut :
a. Spesifikasi (spesification)
Strategi belajar itu hendaknya sesuai dengan tujuan belajar dan karakteristik
peserta didik yang menggunakannya. Misalnya, strategi belajar, yang sama dapat
efektif bagi anak laki-laki namun tidak efektif bagi anak perempuan. Belajar sambil
menulis ringkasan mungkin lebih efektif bagi orang lain.
b. Pembuatan (generativity)
Strategi belajar yang efektif yaitu yang memungkinkan seseorang mengerjakan
kembali materi yang telah dipelajari, dan membuat sesuatu menjadi baru. Strategi
belajar itu hendaknya mampu melibatkan pengolahan mental tingkat tinggi pada diri
seseorang. Misalnya, membuat ringkasan dari bacaan dan membuat pertanyaan untuk
orang lain, menyusun tulisan kedalam bentuk garis besar, dan membuat diagram yang
menghubungkan antar gagasan.
Page | 10
Page | 11
B. Pembahasan
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan, sedangkan belajar
adalah bentuk aktifitas manusia yang dilakukan sejak lahir sampai meninggal dunia
atau suatu yang perubahan pada kepribadian yang dinyatakan pengusahaan
pengusahaan respin (sambutan) atau tingkah laku yang baru yang berupa perubahan
keterampilan, sikap, kebiasaan, kesanggupan dan pemaksaan sedangkan mengajar
adalah suatu pembuatan dapat dikatakan tindakan mengajar bila tindakan itu
didasarkan atas suatu perencanaan yang matang dan teliti.
Setiap peserta didik memiliki strategi belajar yang berbeda beda. Hal itu
dikarenakan setiap peserta didik memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda. Ada yang
hanya membaca bisa langsung paham, ada yang sekali dijelaskan bisa langsung
mengerti, namun ada pula peserta didik yang membutuhkan waktu lebih lama untuk
dapat memahami materi yang diberikan. Oleh karena itu harus ada penyesuaian
strategi belajar dari setiap peserta didik menurut kemampuannya. Disini, peran
seorang guru sangat diperlukan untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik
agar dapat memperoleh strategi belajar yang sesuai dengan kemampuannya.
Berfungsinya peran guru untuk peserta didik yang saling berkesinambungan,
maka strategi belajar yang digunakan akan memberi dampak positif dengan
pemahaman peserta didik. Sehingga dapat dikatakan berhasil dalam mengatur strategi
belajar untuk peserta didik, maka tujuan awal akan tercapai.
Jika peserta didik mempunyai bekal materi sebelum guru memberikan materi
yang disampaikan, maka peserta didik akan lebih mudah memahami materi tersebut.
Jadi yang mendukung keberhasilan siswa itu bukan hanya ditentukan dari apa yang
Page | 12
diajarkan oleh guru, namun keberhasilan itu juga ditentukan oleh pesrta didik itu
sendiri. Dalam memberikan materi kepada peserta didik seharusnya guru itu
mempunyai strategi agar materi yang di informasikan itu mudah dipahami.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh peserta didik, yaitu mengulang
materi yang diajarkan oleh guru ketika di sekolah, sehingga materi yang diajarkan oleh
guru tersebut akan terus tersimpan di dalam memori otak mereka. Selain itu, peserta
didik juga dapat membuat catatan yang berisi ringkasan tentang materi yang telah
disampaikan guru ketika di sekolah. Ketika peserta didik sudah mengetahui bahwa
mereka paham terdapat cara yang dapat dilakukan peserta didik agar dirinya lebih
menguasai, yakni melalui Outlining, Mapping, Mnemonics. Outlining yakni membuat
garis besar, dimana peserta didik menghubungkan berbagai macam topik atau ide
dengan beberapa ide utama. Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep
dalam hal ini
mapping ini peserta didik dapat belajar secara terarah. Strategi mnemonics terdiri atas
pemotongan, akronim, dan kata berkait. Sebaiknya peserta didik menyadari proses
membaca dan memecahkan masalah, sehingga mereka akan menjadi lebih menyadari
keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi situasi belajar tertentu.
Contohnya ialah penerapan setelah membaca buku biologi, para peserta didik
menganalisis pertanyaan untuk menentukan proses berfikir yang diperlukan untuk
menentukan jawaban.
Banyak penelitian menemukan bahwa peserta didik yang belajar kelompok
akan lebih mengingat apa yang telah dipelajari secara lebih baik dibandingkan dengan
peserta didik belajar sendiri. Alasannya adalah setiap individu dalam kelompok belajar
dapat bertindak sebagai penyaji materi dan sekaligus menjadi pendengar. Siswa juga
harus sadar bahwa strategi yang digunakan dapat meningkatakan pemahaman dan
daya ingat peserta didik terhadap materi yang dipelajari.
Page | 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap peserta didik mempunyai macam-macam cara untuk membuat dirinya
memahami materi yang disampaikan oleh gurunya. Macam macam strategi
belajar yaitu mengulang, elaborasi, organisasi, dan metakognitif. Peran guru juga
sangat mempengaruhi peserta didik dalam merealisasikan keberhasilan.
B. Saran
Sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar hendaknya baik guru maupun
peserta didik dapat mempersiapkan diri terlebih dahulu agar guru maupun peserta
didik tidak masuk kelas dengan fikiran kosong. Apapun strategi belajar mengajar
yang digunakan, tetaplah bergantung pada individu masing-masing. Sehingga
selain menentukan strategi belajar mengajar mana yang paling sesuai juga tetap
mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Page | 14
Daftar Pustaka
Iskandarwassid, Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA.
Khanifatul. 2012. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Rifai, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas
Negeri Semarang
Page | 15