Anda di halaman 1dari 2

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Bagaimana keterlibatan guru dalam pendekatan komunikatif?


Jawaban:
Menurut littlewood, dalam pendekatan komunikatif guru berperan sebagai individu yang
diharapkan memberikan nasihat, memantau kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
oleh siswa, menentukan latihan/evaluasi, serta memberikan nasihat. Jadi dalam hal ini
guru hanya berperan sebagai motivator, konselor serta fasilitator dalam pembelajaran.
Dikarenakan pada pendekatan komunikatif pembelajaran difokuskan kepada siswa atau
student centered learning maka yang berperan aktif ialah siswa sedangkan guru hanya
berperan pasif sebagai pengarah atau fasilitator saja.
2. Mengapa dalam pembelajaran bahasa digunakan pendekatan komunikatif?
Jawaban:
Hal yang melatarbelakangi mengapa dalam pembelajaran bahasa digunakan pendekatan
komunikatif ialah adanya pendangan bahwa hakekat belajar bahasa ialah sebagai alat
untuk berkomunikasi, jadi dalam pembelajaran bahasa harus didasarkan pada
pembelajaran yang mampu mengembangkan kompetensi siswa dalam berkomunikasi.
Dalam pendekatan komunikatif sendiri, tujuan dari pendekatan ini ialah menjadikan
siswa aktif dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan dalam menyampaikan ide ataupun
gagasan yang ada di dalam pikirannya kepada pendengar atau pembaca. Selain itu, hal
ini juga dipertegas dengan pendapat dari littlewood bahwa pendekatan komunikatif
didasarkan pada pemikiran bahwa pendekatan komunikatif membuka diri bagi
pandangan yang luas tentang bahasa. Bahasa tidak terbatas pada tatabahasa dan kosa kata
saja, akan tetapi fungsi utamanya ialah sebagai saran berkomunikasi.
3. Mengapa pendekatan komunikatif dikatakan nampak lebih humanistik?
Jawaban:
Diawali dengan humanistik, jadi humanistik ini ialah salah satu teori belajar. Dalam teori
belajar humanistik, pembelajaran mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa
serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya. Dalam teori belajar
humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Artinya
disini bahwa fokus atau sentralitas dari pembelajaran itu sendiri haruslah berada pada
siswa atau si pebelajar. Nah hal ini sejalan dengan pendekatan komunikatif bahwa
pembelajaran difokuskan kepada siswa sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.
Menurut Stevik bahwa dalam pendekatan komunikatif guru berperan sebagai fasilitator
sedangkan siswa diberi kebebasan, otonomi, tanggung jawab, serta kreativitas yang lebih
besar dalam proses belajar. Selain itu, hal ini dipertegas dengan pendapat dari
wahyuningsi bahwa penerapan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dapat didasarkan pada cara belajar siswa aktif (CBSA), yang sekarang dikenal
dengan istilah Student Centered Learning (SCL). Cara belajar siswa aktif merupakan
perkembangan dari teori Jhon Dewey yakni Learning by Doing.
4. Mengapa Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan komunikatif ?
Proses pembelajaran yang dilakukan tentu tidak terlepas dari kurikulum yang diacu,
yakni kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 pembelajaran bahasa Indonesia
dilaksanakan dengan mengedepankan kebahasaan siswa, atau dapat dikatakan sebagai
upaya peningkatan keterampilan siswa dalam hal berkomunikasi. Selain itu, pendekatan
komunikatif menekankan pada kebermaknaan dan fungsi bahasa, dengan pendekatan ini
pembelajaran beralih dari mengkaji teori struktur bahasa ke pandangan bahasa lebih tepat
dipahami sebagai sesuatu berkenaan dengan apa yang dilakukan dan apa yang dapat
diungkapkan melalui bahasa. Pembelajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif,
siswa diharapkan untuk menggunakan bahasa dengan tujuan atau fungsi tertentu,
misalnya:
 Fungsi instrumental, artinya menggunakan bahasa untuk memenuhi keperluan.
Contohnya membuat surat lamaran kerja atau pengumuman.
 Fungsi regulator, artinya menggunakan bahasa untuk mengatur prilaku orang
lain. Contohnya menyusun pedoman dan memberikan pengarahan.
 Fungsi interaksional, artinya menggunakan bahasa untuk percakapan atau diskusi.
 Fungsi personal, artinya menggunakan bahasa untuk mengungkapkan
pengalaman atau pendapat.
 Fungsi imajinatif, artinya menggunakan bahasa untuk mengekspresikan
imajinasi. Contohnya menulis cerita, puisi, novel, dll.
 Fungsi heuristik, artinya menggunakan bahasa untuk mencari dan menemukan
pemahaman. Contohnya wawancara.
 Fungsi informatif, artinya menggunakan bahasa untuk menyampaikan berita atau
fakta.

Anda mungkin juga menyukai