Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah menyelesaikan makalah ini tentang
“Mempraktikan Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Cacah ”. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita
nantikan Safa’atnya di Akhir jaman nanti.
1. Yunni Arnidha, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Matematika SD,
yang telah memberikan tugas ini serta kritik dan saran sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan.
2. Teman-teman, yang telah membagi pengetahuannya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan .Makalah yang berjudul “Mempraktikkan Sifat- sifat Operasi Hitung
Bilangan Cacah ”
Makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan agar
para pembaca dapat memberikan saran dan kritik demi perbaikan makalah ini. Penulis
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu pengetahuan bagi
pihak-pihak yang memerlukan.
Penulis
Kelompok 12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah :
a. Apa definisi bilangan cacah?
b. Apa saja sifat – sifat operasi bilangan hitung?
C. Tujuan Masalah
Tujuan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui definisi bilangan cacah.
b. Untuk mengetahui sifat-sifat operasi bilangan cacah.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Komutatif penjumlahan
Sifat komutatif penjumlahan menyebutkan bahwa mengganti urutan dari
bilangan yang dijumlah tidak akan mengubah hasil penjumlahan hasilnya
tetap sama.
Sifat komutatif pada operasi penjumlahan dapat dirumuskan sebagai berikut,
a+b=b+a=c
keterangan :
a dan b adalah 2 bilangan yang dioperasikan
c adalah hasil dari operasi hitung
contoh :
2+3=3+2=5
karena 2 + 3 = 5 dan 3 + 2 = 5
7 + 6 = 6 + 7 = 13
karena 7 + 6 = 13 dan 6 + 7 = 13
b. Komutatif perkalian
a×b=b×a=c
Contoh:
3× 4 = 4 × 3 = 12
Karena 3 × 4 = 12 dan 4 × 3 = 12
5× 2 = 2 × 5 = 10
Karena 5 × 2 = 10 dan 2 × 5 = 10
(a + b) + c = a + (b + c) = d
a. Asosiatif penjumlahan
Mengubah pengelompokan dari bilangan yang dijumlah tidak akan
mengubah hasil penjumlahan. Sifat asosiatif pada operasi penjumlahan dapat
dirumuskan sebagai berikut,
(a + b) + c = a + (b + c) = d
Contoh:
(1 + 2) + 3 = 1 + (2 + 3) = 6
karena
(1 + 2) + 3 = 3 + 3 = 6
1 + (2 + 3) = 1 + 5 = 6
b. Asosiatif perkalian
Mengubah pengelompokan dari bilangan yang dikalikan tidak akan
mengubah hasil kalian. Sifat asosiatif pada operasi perkalian dapat
dirumuskan sebagai berikut,
(a × b) × c = a × (b × c) = d
Contoh:
(2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4) = 24
karena
(2 × 3) × 4 = 6 × 4 = 24
2 × (3 × 4) = 2 × 12 = 24
Sifat asosiatif tidak berlaku pada operasi perkalian dan pembagian karena
pertukaran pengelompokan bilangan mengubah hasil akhir dari operasi 3
bilangan yang dihitung.
Contoh :
3. Sifat Distributif
Sifat distributif adalah sifat penyebaran operasi hitung dengan 2 operasi hitung
yang berbeda, salah satu operasi hitung berfungsi sebagai operasi penyebaran
dan operasi lainnya digunakan untuk menyebarkan bilangan yang
dikelompokkan dalam tanda kurung. Sifat distributif juga disebut dengan hukum
distributif.
a × (b + c) = (a × b) + (a × c) = d
a × (b + c) = (a × b) + (a × c) = d
Contoh:
2 × (3 + 4) = (2 × 3) + (2 × 4)
=6+8
= 14
2 × (3 + 4) = 2 × 7
= 14
a × (b - c) = (a × b) - (a × c) = d
atau
a × (b - c) = (a × b) + (a × (-c)) = d
Contoh Cara 1:
3 × (4 - 2) = (3 × 4) - (3 × 2)
= 12 - 6
=6
3 × (4 - 2) = 3 × 2
=6
Contoh Cara 2:
3 × (4 - 2) = 3 × (4 + (-2))
= (3 × 4) + (3 × (-2))
= 12 + (-6)
= 12 - 6
=6
3 × (4 - 2) = 3 × 2
=6
4. Sifat Identitas
Sifat identitas adalah sifat operasi hitung dan suatu bilangan yang hasilnya
adalah bilangan itu sendiri.
a. Identitas perkalian
Hasil perkalian dari 1 dengan bilangan lain adalah bilangan itu sendiri.
Contohnya, 7×1= 7
b. Identitas penjumlahan
Hasil penjumlahan dari 0 dengan bilangan lain adalah bilangan itu sendiri.
Contohnya : 0 + 4 = 4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka nol dan selalu
bertambah satu dengan bilangan setelahnya atau himpunan bilangan
bulat yang bukan negatif atau dapat juga dikatakan himpunan bilangan asli
ditambah nol.
Contoh bilangan cacah : { 0, 1, 2, 3, 4 ,5 ,6, .......}
Sifat – sifat operasi hitung bilangan cacah meliputi :
Sifat komutatif
Sifat komutatif adalah sifat operasi hitung terhadap 2 bilangan yang
memenuhi pertukaran letak antar bilangan sehingga menghasilkan hasil
yang sama walaupun kedua bilangan tersebut ditukar.
Sifat asosiatif
Sifat asosiatif adalah sifat operasi hitung terhadap 3 bilangan
menggunakan bantuan pengelompokan 2 bilangan dengan tanda kurung
dan apabila pengelompokan ditukarkan hasil tetap sama walaupun di
kelompoan dengan cara yang berbeda.
Sifat distributif
Sifat distributif adalah sifat penyebaran operasi hitung dengan 2 operasi hitung
yang berbeda, salah satu operasi hitung berfungsi sebagai operasi penyebaran
dan operasi lainnya digunakan untuk menyebarkan bilangan yang
dikelompokkan dalam tanda kurung.
Sifat identitas
Sifat identitas adalah sifat operasi hitung dan suatu bilangan yang hasilnya
adalah bilangan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.advernesia.com/blog/matematika/sifat-komutatif-asosiatif-dan-distributif/
(diakses pada tanggal 16 April 2021)