Anda di halaman 1dari 52

Relasi dan Fungsi

KOMPETENSI DASAR

• Mendeskripsikan dan menyatakan


relasi dan fungsi dengan menggunakan
berbagai representasi (kata-kata, tabel,
grafik, diagram, dan persamaan).
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan relasi dan fungsi dengan
menggunakan berbagai representasi.
PENGALAMAN BELAJAR

• Menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi


dan fungsi.
• Menyatakan fungsi dengan diagram panah, koordinat Cartesius,
dan himpunan pasangan berurutan.
• Menyatakan suatu fungsi dalam bentuk notasi dan rumus.
• Menyusun tabel berisi hubungan antara anggota daerah asal
dengan nilai fungsinya.
• Menggambar grafik fungsi pada bidang koordinat Cartesius.
Hampir semua negara termasuk
dalam Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB). PBB didirikan
untuk memfasilitasi dalam
hukum Internasional, hak asasi,
dan mempertahankan
perdamaian serta keamanan
dunia.
Di depan kantor pusat PBB di
New York, semua bendera
negara anggota dikibarkan.
Antara himpunan negara
anggota PBB dengan himpunan
benderanya berkorespondensi
satu-satu, karena setiap negara
memiliki hanya satu bendera
negara.
3.1 RELASI
3.1.1 Pengertian Relasi
Jika A = {Ria, Rian, Reni, Revi} dan
B = {pop, country, jazz}

Empat orang anak yaitu Ria, Rian, Reni, dan


Revi memilih jenis musik yang mereka sukai.
Data yang diperoleh sebagai berikut:
Ria dan Rian memilih musik pop,
Ria, Rian, dan Reni memilih musik country,
Rian, Reni, dan Revi memilih musik jazz.
Pada relasi dari himpunan A ke himpunan B tersebut,
masing-masing anggota himpunan A dapat dipasangkan
dengan satu atau beberapa anggota himpunan B, bahkan
dapat terjadi ada anggota himpunan A yang tidak memiliki
pasangan dengan anggota himpunan B.
3.1.2 Menyatakan Relasi
Untuk memudahkan cara membaca, relasi antara dua himpunan yang ditentukan
dapat dinyatakan dengan cara-cara berikut.
a. Diagram panah,
b. Diagram Cartesius, dan
c. Himpunan pasangan berurutan

A. Diagram Panah
Misalnya antara himpunan anak: A = {Aldi, Shifa, Nadia, Dani} dan
himpunan permainan: B = {voli, basket, tenis}
terdapat relasi “gemar bermain”.
Anggota himpunan A yang berelasi
dengan anggota himpunan B ditunjukkan
dengan arah panah.
Aldi → voli berarti Aldi gemar bermain voli.
Shifa → voli dan Shifa → basket, berarti Shifa
gemar bermain voli dan basket, dan
seterusnya.
Contoh:

Jawab:
Kamu bisa menguji pemahaman
dengan mengerjakan soal
Latihan 1 pada halaman 88
B. Diagram Cartesius
Pada diagram Cartesius, relasi antara anggota dua himpunan A dan B dapat
dinyatakan dengan cara berikut:
• Anggota himpunan A sebagai himpunan pertama ditempatkan pada
sumbu mendatar (horizontal).
• Anggota himpunan B sebagai himpunan kedua ditempatkan pada sumbu
tegak (vertikal).
• Setiap pasangan anggota himpunan pertama yang berelasi dengan
anggota himpunan kedua dinyatakan dengan sebuah noktah (•).

Contoh:
C. Himpunan Pasangan Berurutan

 Relasi antara anggota dua himpunan K dan L dapat dinyatakan sebagai


pasangan berurutan dengan ∈ K dan ∈ L.

Relasi yang ditunjukkan dengan diagram panah dapat dinyatakan sebagai


himpunan pasangan berurutan, yaitu {(Azri, IPA), (Azri, PKn) (Meta, IPA),
(Meta, PKn), (Meta, IPS), (Mila, PKn), (Mila, IPS), (Rani, IPS)}.
Kamu bisa menguji pemahaman
dengan mengerjakan
gzgc soal
Latihan 2 pada halaman 90
3.2 FUNGSI ATAU PEMETAAN

3.2.1 Pengertian Fungsi atau Pemetaan

Setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B (tidak kurang dan
tidak lebih dari 1). Relasi seperti itu merupakan relasi khusus yang disebut
fungsi atau pemetaan.

Contoh:
Relasi “anak dari” dari himpunan anak:
A = {Dina, Reza, Andri, Irma, Dedi}
ke himpunan ibu:
B = {Bu Nia, Bu Wati, Bu Nina, Bu Ida}.
Contoh:

Jawab:
Penamaan pada Fungsi

 P = disebut daerah asal (domain).


Q = disebut daerah kawan (kodomain).
{2, 3, 4} disebut daerah hasil (range), yaitu himpunan anggota-anggota Q yang
mempunyai pasangan dengan anggota P.
3.2.2 Menyatakan Fungsi (Pemetaan)
Pada bahasan tentang pengertian fungsi, telah dikemukakan bahwa fungsi
adalah relasi khusus. Oleh karena itu, fungsi pun dapat dinyatakan dengan
cara-cara seperti menyatakan relasi, yaitu dengan tiga cara berikut.
1. Diagram panah
2. Diagram Cartesius
3. Himpunan pasangan berurutan

Kerjakan!
Kerjakan!
Kegiatan Siswa
Kegiatan Siswa Halaman
Halaman 93
93
3.2.3 Banyak Fungsi dari Dua Himpunan
Berikut ini akan dibahas mengenai cara menentukan banyak semua
fungsi (pemetaan) yang mungkin terjadi dari dua himpunan yang
banyak anggotanya diketahui

Kerjakan!
Kerjakan!
Kegiatan Siswa
Kegiatan Siswa Halaman
Halaman 95
95
 Jika
banyak anggota himpunan A dan B adalah dan , maka:
• Banyak semua fungsi yang terjadi dari A ke B = n(B)n(A).
• Banyak semua fungsi yang terjadi dari B ke A = n(A)n(B).
Contoh:

Jawab:
Kamu bisa menguji pemahaman
dengan mengerjakan
gzgc soal
Latihan 3 pada halaman 96
3.3 KORESPODENSI SATU – SATU
3.3.1 Pengertian Korespondensi Satu-Satu

Setiap negara dipasangkan dengan tepat satu ibu kotanya, dan sebaliknya setiap
ibu kota dipasangkan dengan tepat satu negaranya.
Jadi, antara himpunan P dan Q terjadi pemetaan timbal balik, sehingga terdapat
korespondensi satu-satu atau perkawanan satu-satu antara himpunan negara
dan himpunan ibu kotanya.
Demikian pula, setiap negara memiliki hanya satu lagu kebangsaan, sehingga
terdapat korespondensi satu-satu antara himpunan negara dengan himpunan
lagu kebangsaan.
Contoh:

Jawab:

Jawab:
3.3.2 Banyak Korespondensi Satu-Satu
1. Korespondensi satu-satu dengan dua anggota

ada 2 cara

2. Korespondensi satu-satu dengan tiga anggota

ada 6 cara
3. Korespondensi satu-satu dengan empat anggota

Perhatikan Gambar 3.19!


• a dapat dipasangkan dengan 4 kemungkinan,
yaitu dengan p, q, r, atau s.
• b dapat dipasangkan dengan 3 kemungkinan,
karena salah satu anggota Q sudah
dipasangkan dengan
• c dapat dipasangkan dengan 2 kemungkinan,
karena dua anggota Q sudah dipasangkan
dengan a dan b.
• d tentu saja hanya dapat dipasangkan dengan
1 kemungkinan pada anggota Q.
Dengan demikian, banyak korespondensi satu-satu dari P ke Q adalah
(4 × 3 × 2 × 1) cara.
Kamu bisa menguji pemahaman
dengan mengerjakan soal
Latihan 4 pada halaman 99
3.4 NOTASI FUNGSI

3.4.1 Merumuskan Suatu Fungsi


Contoh:
3.4.2 Variabel Bebas dan Variabel Bergantung
 Bilangan pengganti yang dimasukkan ke dalam fungsi merupakan
sembarang bilangan. Oleh karena itu, pada fungsi disebut variabel bebas.

 Setiap bilangan yang dimasukkan ke dalam fungsi akan menghasilkan


sebuah bayangan.
Dengan demikian, diperolehnya bayangan fungsi tergantung pada
bilangan pengganti yang dimasukkan.
Oleh karena itu, pada fungsi disebut variabel bergantung.
3.5 NILAI FUNGSI

3.5.1 Menghitung Nilai Suatu Fungsi

 Caranya dengan mensubstitusikan (mengganti) nilai pada rumus


fungsi tersebut dengan bilangan yang ditentukan, sehingga
diperoleh hasil fungsi atau bayangan fungsi, yaitu .
Contoh:

Jawab:
Jawab:
Jawab:
Kamu bisa menguji pemahaman
dengan mengerjakan soal
Latihan 5 pada halaman 103
3.5.2 Menentukan Bentuk Fungsi

Untuk menentukan bentuk suatu fungsi linear jika diketahui nilai dan
data fungsi, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus umum fungsi
linear, yaitu f(x) = ax + b dengan salah satu cara berikut.
a. Menentukan hubungan nilai f(x) dengan nilai x.
b. Membentuk persamaan dalam a dan b dengan cara mengganti nilai x
dengan nilai yang ditentukan.

Contoh:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Kamu bisa menguji pemahaman
dengan mengerjakan soal
Latihan 6 pada halaman 106
3.6 GRAFIK FUNGSI

 Misalkan diketahui fungsi f dari himpunan ke himpunan bilangan


cacah dinyatakan dengan .
Contoh:

Jawab:
Jawab:
Jawab:
Kamu bisa menguji pemahaman
dengan mengerjakan soal
Latihan 7 pada halaman 109
3.7 PENERAPAN RELASI DAN FUNGSI

Untuk menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan relasi


dan fungsi (pemetaan), dapat ditempuh langkah-langkah
berikut.
(1) Menentukan domain (daerah asal) dan kodomain (daerah
kawan).
(2) Menyatakan relasi, umumnya dengan diagram panah.
(3) Menentukan jawaban berdasarkan diagram panah yang telah
dibuat.
Contoh:

Jawab:
Jawab:
Kamu bisa menguji pemahaman
dengan mengerjakan soal
Latihan 8 pada halaman 111

Anda mungkin juga menyukai