Anda di halaman 1dari 14

FALSAFAH

KEPRAMUKAAN
IKA AYU ROSDIYANTI
2021G1B022
PRODI PGMI
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PART 1
Falsafah kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Darma, AD dan
ART)

Metode pembelajaran yang dipakai dalam mengajarkan falsafah

kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma, AD & ART) yaitu

dengan menggunakan metode ceramah, metode Learning by Doing,

metode sistem beregu, metode mahfudzot.


1 .Ceramah
Metode Ceramah, dalam metode ini guru
2. Learning by Doing
menjelaskan materi tentang pengertian, Metode Learning by Doing atau metode praktik ini
fungsi, peran, penerapan dan lain-lain siswa diminta untuk melakukan contoh penerapan
mengenai falsafah kepramukaan. dari masing-masing falsafah kepramukaan dalam
kehidupan sehari-hari dan dipraktikkan sewaktu
kegiatan pramuka berlangsung.
3. sistem beregu
Metode sistem beregu Metode ini
digunakan untuk mempermudah
4. Mahfudzot
pelaksanaan pembelajaran dan juga
Metode mahfudzot (hafalan) Metode
melatih kekompokan anggota
mahfudzot ini digunakan untuk
pramuka.
mengetahui kemampuan kognitif dari
siswa.
PART. 2
Pengajaran falsafah kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma, AD & ART)

Pengajaran Falsafah Kepramukaan

Dalam kegiatan kepramukaan seorang guru atau


Pembina dapat melakukan pengajaran atau mengajar
dengan pemilihan metode yang tepat sesuai dengan
bahan materi yang diajarkan, seperti pengajaran
falsafah kepramukaan berikut ini :
Pengajaran Pancasila
Dalam pengajaran pancasila ini pembina atau guru dapat melakukan pengajaran menggunakan metode Ceramah. Misalnya, kita dapat
menjelaskan langsung bunyi-bunyi pancasila dan juga lambangnya. Bunyi dari 5 sila yaitu :
1) Ketuhanan yang Maha Esa (dilambangkan dengan Bintang)
2) Kemanusiaan ynag Adil dan Beradab (dilambangkan dengan Rantai)
3) Persatuan Indonesia (dilambangkan dengan Pohon Beringin)
4) Kerakyatan ynag dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan (dilambangkan dengan kepala banteng)
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (dilambangkan dengan padi dan kapas).
Selain metode ceramah kita pembina juga menggunakan metode learning by doing sebagai pengamalan dari sila-sila
pancasila. Sila pertama : pembina/ guru bisa melatih siswa untuk rajin beribadah, rajin mengaji, berdo’a sebelum
maupum sesudah melakukan sesuatu, membiasakan diri untuk bersedekah, dll.
Pengajaran Trisatya dan Dasa Dharma
Dalam pengajaran/mengajarkan tri satya dan dasa dharma kepada
anggota pramuka metode pertama yang bisa digunakan adalah ceramah.
Pembina bisa menjelaskan secara langsung pengertian dari tri satya dan
dasa darma, serta isi/bunyi masing-masing.
Contohnya :
1. Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
2. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat dan
menepati dasa dharma.
Sedangkan dasa dharma yaitu sepuluh kebajikan yang menjadi pedoman bagi pramuka
dalam bertingkah laku sehari-hari. Isinya yaitu:
1) Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa
2) Cinta alam dan kasih sayang sesame manusia
3) Patriot ynag sopan dan kesatria Metode yang kedua yaitu
4) Patuh dan suka bermusyawara pembina bisa menggunakan metode menghafal.
Siswa dimintauntuk menghafalkan
5) Rela menolong dan tabah trisatya dan dasa dharma
6) Rajin trampil dan gembira untuk diamalkan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
7) Hemat crmat dan bersahaja agar mereka menjadi orang yang
8) Disiplin berani dan setia bermanfaat untuk sekitarnya.

9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya


10) Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
Pengajaran AD/ART

Dalam pengajaran AD/ART pembina dapat menggunakan metode ceramah, dimana pembina
dapat menjelaskan secara langsung apa itu AD/ART dan juga fungsi dari AD/ART itu
sendiri. Dalam AD/ART dimuat ketentuan penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan
kepramukaan dan mekanisme keorganisasianya. Selain menggunakan metode ceramah,
pembina juga dapat menggunakan metode diskusi atau musyawarah dalam menentukan isi
AD/ART yang akan dijalankan nantinya selama masa periode berjalan.
PART. 3

Penerapan falsafah kepramukaan


(Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma,
AD & ART)
PENERAPAN TRI SATYA
Dalam menerapkan Falsafah Kepramukaan Tri Satya kita sebagai seorang guru
harus mampu mengamalkan penerapan Tri Satya kepada siswa agar dapat
terlaksana dengan baik, Seperti :
1. Seorang guru mampu mengamalkan kepada siswa bagaimana cara menerapkan
beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
2. Seorang siswa mampu menerapkan kegiatan kerja bakti di dalam sekolah
maupun di luar sekolah.
3. Dapat menjaga kelestarian alam.
4. Menerapkan kegiatan berdo’a kepada Tuhan sebelum melakukan kegiatan.
5. Mampu mengikuti kegiatan organisasi demi memajukan sekolah maupun di
luar sekolah.
PENERAPAN PANCASILA
Dalam penerapan nilai-nilai Pancasila seorang guru harus dapat
menerapkan kegiatan kepramukan seperti :
1. Penerapan nilai ketuhanan. Misalnya; melakukan kegiatan berdoa
menurut kepercayaan masing-masing.
2. Penerapan nilai kemanusiaan. Misalnya seperti; LBB, Semaphore,
Morse, Pionering, dan Penjelajahan.
3. Penerapan nilai persatuan Misalnya seperti; LBB, Semaphore,
Morse, Tali-temali, Pionering, dan Penjelajahan.
4. Penerapan nilai kerakyatan. Misalnya seperti; LBB, , Morse, Tali-
temali, Pionering, dan Penjelajahan.
5. Penerapan nilai keadilan. Misalnya LBB.
PENERAPAN DASA DARMA
Di dalam dasa dharma pramuka juga terdapat penerapan yang terkandung dalam ketentuan-
ketentuan moral yang wajib dilaksanakan dan diterapkan oleh setiap anggota pramuka dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini diharapkan agar nantinya siswa menjadi manusia yang memiliki jiwa-
jiwa nasionalisme dan kepribadian yang luhur sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam sepuluh
dharma pramuka tersebut. Misalnya, penerapan Dasa Dharma ke delapan “Disiplin, berani dan
setia” siswa (anggota Pramuka) diharapkan selalu mengikuti kegiatan yang di agendakan oleh
pengurus anggota Pramuka serta mengikuti aturan-aturan yang dibuat serta tidak melanggar hal
tersebut apabila mengikuti proses yang di rencanakan pengurus maka anggota akan bisa memiliki
karakter pada dirinya sendiri yaitu disiplin dalam waktu, berpakaian dan belajar, berani
berpendapat ditempat umum serta memberikan solusi apabila ada suatu permasalahan, serta selalu
setia dalam mengabdi di pramuka.
PENERAPAN AD & ART
Dalam penerapan AD & ART kepada siswa seorang guru mampu menjelaskan bahwa AD
merupakan Anggaran dasar dimana didalamnya tertuang pola dasar atau rule of law untuk
menjalankan roda keorganisasian yang bersifat global atau menerangkan secara mekanismenya
saja. Sedangkan ART merupakan Anggaran Rumah Tangga sifatnya menjelaskan apa saja yang
belum spesifik dalam AD, bahkan juga mendetailkan sesuatu yang tidak dibahas dalam AD.
Sehingga siswa mampu menerapkan atau menjalankan dalam kegiatan berorganisasi, contohnya :
- AD : Siswa hanya menjelaskan sistem mekanisme kepengurusan organisasi pramuka secara
umum.
- ART : Siswa mampu Menjabarkan lebih spesifik mengenai kepengurusan Organisasi Pramuka
seperti tugas sebagai Kepala Gudep, Kepala Mabigus, Wakil Ketua, Bendahara, Sekretaris ,
Pembina Putra, Pembina Putri, dan Anggota.
TERIMA KASIH
SEKIAN MATERI SAYA
INGAAT...!!!
NEVER STOP TO REACH
AND
NEVER START TO STAY

Anda mungkin juga menyukai