Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN
“Memahami Organisasi Profesi Guru”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi kependidikan


Dosen pengampuh :
Nurzanna S.Pd,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 9
1. Miska Indriana
2. Yulia Ernanda Br.Sirait
3. Maharani Ritonga
4. Marlina
5. Malan Lubis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PERGURUAN TAPANULI SELATAN
T.A 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu tercurah limpah kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga
pada saat ini kami dapat menyelesaikan tugas dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi akhir
zaman yaitu Nabi Muhammad saw. Kepada keluarganya, para sahabatnya dan
sampai kepada kita selaku umatya yang senantiasa mengikuti ajarannya serta taat
dan patuh kepadanya.
Hasil Tugas Makalah ini dimaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
“PROFESI KEPENDIDIKAN”. Dalam penulisan kali ini, kami tidak luput dari
berbagai kesulitan. Namun, berkat pertolongan dan rahmat Allah swt. Serta
bimbingan dari semua pihak yang pada akhirnya kami dapat menyelesaikan Tugas
ini dengan tepat waktu.

Padangsidimpuan, Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Hakikat Organisasi Profesi......................................................................3
B. Fungsi Organisasi Profesi Guru..............................................................6
C. Bentuk Dan Misi Organisasi Guru Di Indonesia...................................11
BAB III PENUTUP.........................................................................................13
A. Kesimpulan............................................................................................13
B. Saran......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru adalah suatu profesi, yaitu suatu pekerjaan atau jabatan yang
membutuhkankeahlian maupun keterampilan khusus. Guru dapat
memenuhi syarat sebagai suatuprofesi seperti memiliki organisasi profesi,
kode etik profesi, dan jabatan yang lebihmementingkan layanan
dibandingkan dengan keuntungan pribadi. Guru memilikiperan, hak, dan
kewajiban yang dimiliki sebagaimana tercantum dalam UU No.14Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen. Guru harus mampu mengembangkan
profesionalismenya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
nasional.
Sebagai sebuah profesi, guru memiliki hak dan kewajiban yang
diatur oleh undang undang. Peraturan tersebut berisikan yaitu guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan tengah.
Profesi guru tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan guru.
Bahkan Hampir di seluruh perguruan tinggi di Indonesia terdapat fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan. Hal ini sesuai dengan tuntutan undang
undang bahwa guru harus memiliki kualitas akademik yang bagus melalui
pendidikan tinggi program sarjana yaitu S1 atau program diploma empat
Yaitu D4. Bagi guru guru yang belum memenuhi kualitas akademik
tersebut, pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib menyediakan
anggaran untuk peningkatan kualitas akademik bagi calon calon guru di
indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Hakikat Organisasi Profesi?
2. Apa Fungsi Organisasi Profesi Guru?

1
3. Apa Bentuk dan Misi Organisasi Guru di Indonesia?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Hakikat Organisasi Profesi.
2. Untuk Mengetahui Fungsi Organisasi Profesi Guru.
3. Untuk Mengetahui Bentuk dan Misi Organisasi Guru di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Organisasi Profesi


Kelahiran suatu organisasi profesi tidak terlepas dari motif yang
mendasarinya (Abin Syamsuddin, 1999:95), yaitu dorongan yang
menggerakan para professional untuk membentuk suatu organisasi
keprofesian. Motif tersebut begitu bervariasi, ada yang bersifat sosial, politik,
ekonomi, cultural, dan falsafah tentang system nilai. Namun pada umumnya
dilatarbelakangi oleh dua motif (Abin Syamsuddin, 1999:95), yaitu motif
intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik, para professional terdorong oleh
keinginannya mendapatkan kehidupan yang layak, sesuai dengan tugas
profesi yang diembannya. Sedangkan secara ekstrinsik, mereka terdorong
oleh tuntutan masyarakat pengguna jasa suatu profesi yang semakin hari
semakin kompleks. Kedua motif tersebut sekaligus merupakan tantangan bagi
pengemban suatu profesi, yang secara teoris sangat sulit di hadapi dan di
selesaikan secara individual. Kesadaran atas realitas ini menyebabkan para
professional membentuk organisasi profesi. Organisasi pendidikan
merupakan wadah yang berfungsi menyelenggarakan proses pendidikan.
Fungsi tersebut adalah warna dari makna pendidikan yang luas dan
komperhensif. Organisasi pendidikan menurut model sisten pendidikan
nasional Indonesia seperti tercantum dalam UUSPN Tahun 1989 sebagai
berikut:
1. Berdasarkan jenjangnya, terdiri dari organisasi pendidikan pra
sekolah/madrasah, pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah
(SMP/MTs) dan pendidikan tinggi (Universitas).
2. Berdasarkan jalurnya, terdiri dari organisasi pendidikan sekolah/
madrasah, dan pendidikan luar sekolah; dan
3. Berdasarkan jenisnya, Yaitu organisasi pendidikan umum,
pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan,
pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan
professional.

3
Bentuk organisasi profesi kependidikan begitu bervariasi di pandang
dari segi derajat keeratan dan keterkaitan antara anggotanya (Abin
Syamsuddin, 1999:98). Menurutnya ada empat bentuk organisasi
profesi kependidikan yaitu:
1. Berbentuk Persatuan (Union)
2. Berbentuk Federasi (Federation)
3. Berbentuk Aliansi (Alliance)
4. Berbentuk Assosiasi (Association)
Ditinjau dari kategorisasi keanggotaannya, corak organisasi profesi
kependidikan beragam pula. Corak organisasi profesi ini dapat di
bedakan berdasarkan :
1. Jenjang pendidikan dimana mereka bertugas (pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi).
2. Satuan penyelenggara kelembagaan pendidikan (Negeri, dan
Swasta).
3. Bidang studi keahliannya.
4. Gender ( wanita dan pria).
5. Berdasarkan latar belakang etnis.
Berdasarkan struktur dan kedudukannya, organisasi profesi
kependidikan terbagi atas tiga kelompok, yaitu:
1. Organisasi profesi kependidikan yang bersifat local (kedaerahan/
kewilayahan).
2. Organisasi profesi kependidikan yang bersifat nasional.
3. Organisasi kependidikan yang bersifat internasional.
PGRI adalah organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi
ketenagakerjaan yang berfokus pada bidang keguruan. PGRI sebagai
tempat berhimpunnya segenap guru dan tenaga kependidikan lainnya
merupakan organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi
ketenagakerjaan yang berdasarkan Pancasila, bersifat independen, dan
non politik praktis, secara aktif menjaga, memelihara, mempertahankan,
dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dijiwai
semangat kekeluargaan, kesetiakawanan sosial yang kokoh serta

4
sejahtera lahir batin, dan kesetiakawanan organisasi baik nasional
maupun internasional. Organisasi ini bersifat unitaristik yang
anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah,
dan Penilik Sekolah.
Adapun pengertian organisasi profesi guru itu sendiri adalah
perkumpulan yang berbadan hukum yang di dirikan dan di urus oleh
guru untuk mengembangkan professionalitas guru. Dengan
bergabungnya guru dalam suatu organisasi profesi guru di harapkan
dapat membentuk guru yang professional yang memiliki moral dan
akhlak yang mulia.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 tentang
guru dan dosen, dikemukakan bahwa “Organisasi profesi guru adalah
perkumpulan yang berbadan hukum yang di dirikan dan di oleh guru
untuk mengembangkan profesionalitas guru” lebih lanjut dijelaskan
sebagai berikut:
Pasal 41
1. Guru dapat membentuk organisasi profesi yang bersifat
independen.
2. Organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi
untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karir,
wawasan kependidikan, perlindungan pada profesi, kesejahteraan
dan pengabdian pada masyarakat.
3. Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi.
4. Pembentukan organisasi profesi sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) dilakukan sesuai perundang-undangan.
5. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi
organisasi profesi guru dalam pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan profesi guru.
Pasal 42 Organisasi profesi guru mempunyai kewenangan untuk:
1. Menetapkan dan menegakkan kode etik guru.
2. Memberikan bantuan hukum pada guru.
3. Memberikan perlindungan profesi guru.

5
4. Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru.
5. Memajukan pendidikan nasional.
Syarat guru:
1. Memiliki kualifikasi akademik minimumS1/D4.
2. Memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional.
3. Memiliki sertifikat pendidik.

B. Fungsi Organisasi Profesi Guru


Seperti yang telah disebutkan dalam salah satu kriteria jabatan
professional, jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk menyatukan
gerak langkah dan mengendalikan keseluruuhan profesi, yakni orgsnisasi
profesi. Bagi guru di Indonesia wadah ini telah ada yakni Persatuan Guru
Republik Indonesia yang lebih dikenal dengan singkatan PGRI. Di dirikan
di Surakarta pada tanggal 25 November 1945, senagai perwujudan aspirasi
Indonesia dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa. PGRI bertujuan
antara lain mempertinggi kesadaran, sikap, mutu dan kegiatan profesi guru
serta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni, 1986). Selanjutkanya
Basuni menguraikan empat misi utama PGRI, yakni:
1. Misi Politis/Ideologis.
2. Misi Persatuan/Organisatoris.
3. Misi Profesi.
4. Misi Kesejahteraan.
Kelihatannya dari praktek pelaksanaan keempat misi tersebut dua
pertama misi politis/ideologis dan misi persatuan/organisatoris lebih
menonjol realisasinya dalam program-program PGRI. Ini dapat
dibuktikan dengan telah adanya wakil-wakil PGRI dalam badan
legislative seperti DPR dan MPR. Peranan yang lebih menonjol ini
dapt kita [pahami sesuai dengan tahap perkembangan dan
pembangunan bangsa dalam era orde baru ini.
Dalam pelaksanaan misi lainnya, misi kesejahteraan kelihatannya
masih perlu di tingkatkan. Sementara pelaksanaan misi ke tiga, misi-

6
profesi nampaknya belum begitu Nampak kiprahnya yang nyata dan
belum terlalu melembaga.
Dalam kaitannya dalam pengembangan professional guru, PGRI
sampai saat ini masih mengandalkan pihak pemerintah, misalnya
dalam perencanaan dan melakukan program atau kegiatan yang
berkaitan dengan perbaikan cara mengajar, peningkatan pengetahuan
dan keterampilan guru peningkatan kualifiksi guru, atau melakukan
penelitian ilmiah tentang masalah-masalah professional yang dihadapi
oleh para guru dewasa ini. Kebanyakan kegiataan yang brkaitan
dengan peningkatan musu profesi biasanya dilakukan bersamaan
dengan kegiatan peringatan ulangtahun atau kongres, baik dipusat
maupun di daerah. Oleh sebab itu, peran organisasi dalam peningkatan
mutu professional guru belum begitu menonjol.
Setiap organisasi yang didirikan memiliki fungsinya masingmasing.
Adapun fungsi dari organisasi profesi berdasarkan UndangUndang
Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 Pasal 42 yaitu memajukan profesi,
meningkatkan kompetensi, karir, wawasan pendidikan, perlindungan
profesi, kesejahteraan dan pengabdian kepada masyarakat (Afnil Guza,
2008 : 19). Salah satu karateristik dari sebuah pekerjaan professional
yaitu adanya suatu orgaisasi profesi yang menaungi para anggota dari
profesi yang bersangkutan. Dalam organisasi profesi itulah, para
anggota profesi hidup dalam kebersamaan dan kesejawatan, bersatu
padu melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan profesi yang
di gelutinya. Organisasi profesi pada umumnya berpegang pada apa
yang di sebut Tridarma organisasi profesi, yaitu:
1. Ikut serta mengembangkan ilmu dan teknologi profesi;.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kepada sasaran layanan.
3. Menjaga kode etik profesi (Wikipedia/2009/professional/14
tanggapan ke “menanti peran aktif organisasi profesi guru,
konselor, dan pengawas sekolah”).
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa fungsi lain dari sebuah
organisasi profesi antara lain:

7
1. Memberikan dukungan dan kontribusi positif bagi para
anggotanya.
2. Secara continue mendorong dan memotivasi para paktisi
profesi dilapangan
3. Menjaga wibawa dan martabat profesi
4. Melayani anggotanya dari sisi kesejahteraan kehidupan
bersamadalam organisasi
5. Memberikan perlindungan hukum. Organisasi profesi
kependidikan selain sebagai ciri suatu profesi
kependidikan, sekaligus juga memiliki fungsi tersendiri
yang bermanfaat bagi anggotanya. Adapun fungsi dari
organisasi profesi kependidikan adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Pemersatu yaitu organisasi profesi sebagai
wadah pemersatu berbagai potensi profesi dalam
menghadapi kompleksitas tantangan dan harapan
masyarakat penguasa jasa kependidikan. Dengan
mempersatukan kompetensi tersebut diharapkan
organisasi profesi kependidikan memiliki
kewibawaan dan kekuatan dalam menentukan
kebijakan dan melakukan tindakan bersama, yaitu
upaya untuk melindungi dan memperjuangkan
kepentingan para pengemban profesi kependidikan
itu sendiri dan kepentingan masyarakat pengguna
jasa profesi ini.
b. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional yaitu
meningkatkan kemapuan professional para
pengemban profesi kependidikan ini Kemampuan
yang di maksud dalam konteks ini adalah apa yang
di sebut dengan istilah kompetensi yaitu kecakapan
atau kemampuan mengerjakan pekerjaan
kependidikan. Guru yang memiliki kemampuan
atau kecakapan untuk mengerjakan pekerjaan

8
kependidikan disebut sebagai guru yang kompeten.
Jabatan professional, jabatan profesi harus
mempunyai wadah untuk menyatukan gerak
langkah dan mengendalikan keseluruhan profesi,
yakni organisasi profesi. Dalam Pasal 7 AD/ART
PGRI disebutkan bahwa PGRI mempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut :
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Membela, mempertahankan, mengamankan
dan mengamalkan Pancasila.
3) Mempertahankan dan melestarikan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
4) Meningkatkan integritas bangsa dan menjaga
tetap terjamin serta terpeliharanya keutuhan
kesatuan dan persatuan bangsa.
5) Melaksanakan dan mengembangkan Sistem
Pendidikan Nasional.
6) Membina dan bekerja sama dengan
Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan
Keahlian Sejenis di bidang pendidikan yang
secara sukarela menyatakan diri bergabung
dan atau bermitra dengan PGRI.
7) Mempersatukan semua guru dan tenaga
kependidikan di semua jenis, jenjang dan
satuan pendidikan guna meningkatkan
pengabdian dan peranserta di dalam
pembangunan nasional.
8) Mengupayakan dan mengevaluasi
terlaksananya peningkatan kualifikasi
akademik, sertifikasi, akreditasi, sebagai

9
lisensi bagi pengukuhan kompetensi profesi
guru.
9) Menegakkan dan melaksanakan Kode Etik
dan Ikrar Guru Indonesia sesuai peraturan
organisasi.
10) Mengadakan hubungan kerjasama dengan
lembaga-lembaga pendidikan, organisasi
yang bergerak di bidang pendidikan, dan
organisasi kemasyarakatan umumnya dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan dan
kebudayaan.
11) Memelihara, membina dan mengembangkan
kebudayaan nasional serta memelihara
kebudayaan daerah dalam rangka
memperkaya kebudayaan nasional.
12) Menyelenggarakan dan membina anak
lembaga PGRI.
13) Memelihara dan mempertinggi kesadaran
guru akan profesinya untuk meningkatkan
mutu, keahlian, kemampuan, pengabdian,
prestasi dan kerjasama.
14) Memelihara dan meningkatkan mutu
keorganisasi PGRI.

10
C. Bentuk dan Misi Organisasi Guru di Indonesia
bentuk organisaasi profesi keguruan begitu berfariasi dipandang
dari segi derajat keeratan dan keterkaitan antar anggotanya. Ada empat
bentuk organisaasi profesi keguruan, yaitu:
1. Berbentuk persatuan (union), misalnya: Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI), Ausrtalian Education Union (AUE), Singapore
Teachers’ Union (STU), Sabah Teachers Union (STU).
2. Berbentuk federasi (federation) misalnya: All India Primary
Teachers Federation (AIPTF), dan Bangladesh Teachers’
Federation (BTF).
3. Berbentuk aliansi (alliance), antara lain di Pilipina, seperti National
Alliance of Teachers and Office Workers (NATOW).
4. Berbentuk asosiasi (association) misalnya, All Pakistan Government
School Teachar Association (APGSTA), dan Brunei Malay Teachers’
Association (BMTA).
Sedangkan ditinjau dari kategori keanggotaannya, corak organisasi
profesi ini dapat dibedakan berdasarkan
a. Jenjang pendidikan di mana mereka bertugas (SD, SMP, dll);
b. Status penyelenggara kelembagaan pendidikannya (negeri,
swasta);
c. Bidang studi keahliannya (bahasa, kesenian, matematika, dll); (4)
Jender (Pria, Wanita);
d. berdasarkan latar belakang etnis (cina, tamil, dll) seperti China
education Society di Malaysia.
Adapun misi guru di Indonesia adalah;
1) Mewujudkan Cita-cita Proklamasi
PGRI bersama komponen bangsa yang lain berjuang, yaitu
berusaha secara konsisten mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945.
2) Mensukseskan Pembangunan Nasional
PGRI bersamakomponen bangsa malaksnakan
pembangunan bangsa khususnya dibidang pendidikan

11
3) Memajukan Pendidikan Nasional
PGRI selalu berusaha untuk terlaksananya system
pendidikan nasional, berusaha selalu memberikan
masukan-masukan tentang pembangunan pendidikan
kepada Departemen Pendidikan Nasional
4) Meningkatkan Profesionalitas Guru
PGRI berusaha dengan sungguh-sungguh agar guru
menjadi profesional sehinggapembangunan pendidikan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat
direalisasikan
5) Meningkatkan Kesejahteraan Guru
Agar guru dapat profesional maka guru harus
mendapatkan imbal jasa yang baik,ada perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas sehingga ada rasa
aman, Ada pembinaan karir yang jelas. Guru harus
sejahtera, Porfesional, dan terlindungi.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
PGRI sebagai tempat berhimpunnya segenap guru dan tenaga
kependidikan lainnya merupakan organisasi perjuangan, organisasi profesi,
dan organisasi ketenagakerjaan yang berdasarkan Pancasila, bersifat
independen, dan non politik praktis, secara aktif menjaga, memelihara,
mempertahankan, dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang
dijiwai semangat kekeluargaan, kesetiakawanan sosial yang kokoh serta
sejahtera lahir batin, dan kesetiakawanan organisasi baik nasional maupun
internasional.
15 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dikemukakan bahwa “Organisasi
profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang di dirikan dan
di oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru” .
Dalam kaitannya dalam pengembangan professional guru, PGRI sampai saat
ini masih mengandalkan pihak pemerintah, misalnya dalam perencanaan dan
melakukan program atau kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan cara
mengajar, peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru peningkatan
kualifiksi guru, atau melakukan penelitian ilmiah tentang masalah-masalah
professional yang dihadapi oleh para guru dewasa ini.
Dengan mempersatukan kompetensi tersebut diharapkan organisasi profesi
kependidikan memiliki kewibawaan dan kekuatan dalam menentukan
kebijakan dan melakukan tindakan bersama, yaitu upaya untuk melindungi
dan memperjuangkan kepentingan para pengemban profesi kependidikan itu
sendiri dan kepentingan masyarakat pengguna jasa profesi ini.

B. Saran
Sebagai pendidik kita harus mengetahui tentang organisasi profesi
guru ini, karena kita harus meningkatkan kinerja agar menjadi
seorang pendidik atau guru yang professional, manakala dengan adanya

13
wawasanmengenai organisasi profesi ini kita dapat meningkatkan serta
mengembangkan potensi secara maksimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
PDF Jurnal Weni Indriyani, R. Misriah Ariyani, Pengaruh Antara Peran
Organisasi Profesi Keguruan (PGRI) Terhadap Peningkatan Kompetensi IPS di
Kecamatan Ligung di Kecamatan Majalengka. : Jurnal Ekonomi, 2012, Vol. 1,
No. 1
Saondi Andi, Suherman Aris. 2015. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT. Refika
Aditama
Eka Viandari, 2021. Organisasi Profesi Guru yang Ada di Indonesia.
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/organisasi-profesi-guru/

15

Anda mungkin juga menyukai