Anda di halaman 1dari 11

PENDEKATAN PEMBELAJARAN DEDUKTIF, PENDEKATAN

INDUKTIF, PENDEKATAN EKSPOSITOR DAN PENDEKATAN


HEURISTIK

OLEH KELOMPOK 9:

1. ADE RAHMALIANI PASARIBU (22140058)


2. BULAN SIMBOLON (22140064)
3. INA NURINA (22140082)

DOSEN PENGAMPU: REVIVA SAFITRI S.Pd.i M.Pd

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
materi mata kuliah pembelajaran bahasa indonesia kelas rendah yang berjudul “Pendekatan
pembelajaran deduktif, pendekatan induktif, pendekatan ekspositor dan pendekatan heuristik”.

Harapan kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta
menjadi tambahan informasi bagi para pembaca. Kami menyadari jika dalam menyusun makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran
yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini.

Demikian makalah ini kami susun, apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf.

Padangsidimpuan, 05 februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2

A. Pendekatan deduktif....................................................................................... 2
B. Pendekatan induktif........................................................................................ 3
C. Pendekatan ekspositor.................................................................................... 4
D. Pendekatan heuristic....................................................................................... 5

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 7

A. Kesimpulan.................................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendekatan adalah sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan ini masih bersifat umum, strategi dan metode yang digunakan dapat b
ersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. Contoh pendekatan yang berpusat pada guru (
teacher centre), pendekatan ini menurunkan strategi pembelajaran langsung, strategi pembelajara
n deduktif atau strategi pembelajaran ekspositori.

Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dala
m mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga merupakan aktivitas guru di dal
am memilih kegiatan pembelajaran, apakah guru akan menjelaskan suatu materi pembelajaran ya
ng sudah tersusun dalam urutan tertentu, ataukah dengan menggunakan materi yang terkait satu d
engan lainnya dalam tingkat kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi yang terint
egrasi dalam suatu kesatuan multi disiplin ilmu.

Dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah pandangan atau sudut


pandang berupa rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses pembelajaran dalam
menerapkan perlakuan (tindakan kelas) yang akan digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan pendekatan deduktif?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan pendekatan induktif?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan pendekatan ekspositor?
4. Bagaimana yang dimaksud dengan pendekatan heuristic?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pendekatan deduktif
2. Untuk mengetahui pendekatan induktif
3. Untuk mengetahui pendekatan ekspositor
4. Untuk mengetahui pendekatan heuristic

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan deduktif
1. Pengertian pendekatan deduktif

Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan
khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum
diikuti contoh-contoh  khusus atau penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pendekatan deduktif pada pembelajaran adalah: 

1. memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan deduktif, 
2. menyajikan aturan, prinsip yang bersifat umum lengkap dengan  defenisi dan buktinya, 
3. disajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun hubungan antara kedua khusus itu
dengan prinsip umum
4. disajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa keadaan khusus itu
merupakan gambaran dari keadaan umum

Sedangkan berpikir deduktif disebut juga berpikir dengan menggunakan silogisme terdiri d
ari tiga preposisi statement yang terdiri dari “premise” yaitu dasar penarikan kesimpulan sebagai 
pernyataan akhir yang mengandung suatu kebenaran. Berpikir deduktif prosesnya berlangsung d
ari yang umum menuju ke yang khusus. Dalam berpikir deduktif ini orang bertolak dari suatu
teori, prinsip, ataupun kesimpulan yang dianggap benar dan sudah bersifat umum. Dari situ
diterapkan kepada fenomena-fenomena yang khusus, dan mengambil kesimpulan  khusus  yang 
berlaku bagi fenomena tersebut.

Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat dengan model


pembelajaran induktif. Keduanya dirancang untuk melarang konsep dan generalisasi,
mengandalkan contoh dan melibatkan keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing
siswa. Perbedaannya terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir,
cara memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan
deduktif seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya.

2. Kelebihan pendekatan deduktif


 Tidak memerlukan banyak waktu
 Guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan
ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai
parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran
 Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru
membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang

2
diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya
pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru
 Sangat efektif untuk memicuketerlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar
karena proses tanya jawab tersebut
3. Kekurangan pendekatan deduktif
 Membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) sehingga kesuksesan
pembelajaran hampir sepenuhnya ditentukan kemampuan guru dalam memberikan
ilustrasi-ilustrasi
 Sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa menciptakan kondisi dan
situasi belajar yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak malu/takut mengeluarkan
pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan
tercapai secara sempurna
 Saat pembelajaran berlangsung, guru harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang
akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk melakukan
observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Dengan metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang
optimal
 Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar yang diberikan,
sehingga peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa
 Kesuksesan proses belajar mengajar bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi yang
digunakan oleh guru
 Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga
tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif

B. Pendekatan induktif
1. Pengertian pendekatan induktif
Pendekatan induktif pada awalnya dikemukakan oleh filosof Inggris Prancir Bacon
(1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit
sebanyak mungkin, sistem ini dipandang sebagai sistem berpikir yang paling baik pada abad
pertengahan yaitu cara induktif disebut juga sebagai dogmatif artinya bersifat mempercayai
begitu saja tanpa diteliti secara rasional. Berpikir induktif ialah suatu proses dalam berpikir yang
berlangsung dari khusus ke yang umum. Orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari
berbagai fenomena, kemudian menarik kesimpulan bahwa ciri-ciri atau sifat-sifat itu terdapat
pada semua jenis fenomena.

3
2. Kelebihan pendekatan induktif
 Dapat mengembangkan keterampilan berpikir siswa karena siswa selalu dipancing
dengan pertanyaan
 Dapat menguasai secara tuntas topic-topik yang dibicarakan karena adanya tukar
pendapat antar siswa sehingga didapatkan suatu kesimpulan akhir
 Mengajarkan siswa berpikir kritis karena selalu dipancing untuk mengeluarkan ide-ide
 Melatih siswa belajar bekerja sistematis
 Memberikan kesempatan pada siswa untuk berusaha sendiri atau menemukan sendiri
suatu konsep sehingga akan diingat dengan lebih baik
 Dapat meningkatkan semangat belajar siswa
3. Kekurangan pendekatan induktif
 Memerlukan banyak waktu
 Kadang-kadang hanya sebagian siswa yang terlibat secara aktif
 Sifat dan rumus yang diperoleh masih memerlukan latihan atau aplikasi untuk
memahaminya
 Secara matematik (formal) sifat atau rumus yang diperoleh dengan pendekatan induktif
masih belum menjamin berlaku umum

C. Pendekatan ekspositor
1. Pengertian pendekatan ekspositor
Pendekatan ini bertolak dari pandangan, bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran
pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru/pengajar. Hakekat mengajar menurut pandangan
ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sebagai objek yang
menerima apa yang diberikan guru. Biasanya guru menyampaikan informasi mengenai bahan
pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan, yang dikenal dengan istilah.
kuliah, ceramah, dan lecture. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat menangkap dan
mengingat informasi yang telah diberikan guru, serta mengungkapkan kembali apa yang
dimilikinya melalui respons yang ia berikan pada saat diberikan pertanyaan oleh guru.

Komunikasi yang digunakan guru dalam interaksinya dengan siswa, menggunakan


komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Oleh sebab itu kegiatan belajar siswa kurang
optimal, sebab terbatas kepada mendengarkan uraian guru, mencatat, dan sekali-sekali bertanya
kepada guru. Guru yang kreatif biasanya dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada
siswa menggunakan alat bantu seperti gambar, bagan, grafik, dan lain-lain disamping memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.

4
2. Kelebihan pendekatan ekspositor
 Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran agar dapat mengetahui
sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan
 Metode ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran cukup luas,
sementara waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas
 Siswa mendengar penuturan (penjelasan) tentang materi pelajaran, sekaligus siswa bisa
melihat
 Cocok digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar
3. Kekurangan pendekatan ekspositor
 Metode ekspositori hanya dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan
mendengar dan menyimak baik
 Metode ekspositori tidak dapat melayani perbedaan setiap siswa baik kemampuan,
pengetahuan, minat, bakat dan perbedaan gaya belajar
 Metode ekspositori diberikan melalui ceramah, maka sulit mengembangkan kemampuan
siswa dalam hal kemampuaan sosialisasi, dan kemampuan berpikir kritis
 Keberhasilan Metode ekspositori tergantung apa yang dimiliki guru, seperti persiapan,
pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, kemampuan
berkomunikasi dan kemampuan mengelola kelas
 Gaya komunikasi terjadi satu arah, mengontrol pemahaman siswa akan materi pelajaran
akan sangat terbatas

D. Pendekatan heuristik
1. Pengertian pendekatan heuristik
Kata heuristic berasal dari Bahasa Yunani yaitu “heuriskein” yang berarti “saya
menemukan”. Pengertian ini menurut Rusyan (1993:114) adalah semacam fakta psikologis yang
muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Keinginan
memperoleh pengetahuan dan informasi dari orang lain adalah dorongan wajar yang terdapat
pada setiap manusia. Metode heuristic ini dipromosikan oleh Professor Amstrong abad ke-19,
menurut metode ini peserta didik sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan.
Strategi belajar mengajar heuristic adalah merancang pembelajaran dan berbagai aspek dari
pembentukan sistem instruksional mengarah pada pengaktifan peserta didik mencari dan
menemukan sendiri fakta, prinsip, dan konsep yang mereka butuhkan. Pendekatan heuristik
adalah pengajaran yang menyajikan sejumlah data dan siswa diminta untuk membuat kesimpulan
menggunakan data tersebut, implementasinya dalam pengajaran menggunakan metode

5
penemuan dan metode inkuiri. Metode penemuan didasarkan pada anggapan, bahwa materi suatu
bidang studi tidak saling lepas, tetapi ada kaitan antara materi-materi itu.

2. Kelebihan pendekatan heuristic


 Dapat menimbulkan keingintahuan dan adanya motivasi menimbulkan sikap kreatif
 Disamping memiliki pengetahuan dan keterampilan disyaratkan adanya kemampuan
untuk terampil membaca dan membuat pertanyaan yang benar
 Menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, dan beraneka ragam serta dapat menambah
pengetahuan baru
 Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya
 Mengajak siswa memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu membuat analisis dan
sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi terhadap hasil pemecahannya
 Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
 Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencari-temukan)
 Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama
membekas karena siswa dilibatkan dalam proses penemuannya

3. Kelemahan pendekatan heuristic


 Untuk materi tertentu waktu yang tersita lebih lama
 Pendekatan ini kurang cocok bagi peserta didik yang lamban
 Tidak semua topik cocok disampaikan dengan pendekatan ini
 Keberhasilan strategi pembelajaran membutuhkan cukup waktu untuk persiapan

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan adalah sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga merupakan aktivitas guru di
dalam memilih kegiatan pembelajaran, apakah guru akan menjelaskan suatu materi pembelajaran
yang sudah tersusun dalam urutan tertentu, ataukah dengan menggunakan materi yang terkait
satu satu dengan lainnya dalam tingkat kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan yang
terintegrasi dalam suatu kesatuan multi disiplin ilmu.
B. Saran
Dari penulisan makalah ini, kami sangat mengharapkan untuk kita semua teliti mengenai
materi yang akan dibahas serta mencari refrensi yang jelas, rinci dan terpenting bisa dipahami
dengan mudah. Kami menyadari makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan guna menyempurnakan
kami makalah selanjutnya

7
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.2008. Pengembangan Model Pembelajaran Tatap Muka, Penugasan Terstruktur dan
Tugas Mandiri Tidak Terstruktur. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Jakarta

Syaiful Sagala.2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Yatim Riyanto.2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai