Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“PENGERTIAN PENDEKATAN, MODEL DAN STRATEGI


PEMBELAJARAN IPA YANG INOVATIF”
(Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah pengembangan pembelajaran
IPA SD)
Dosen Pengampu : Deni Apriyani Juhri, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok IV/VIC
1. Nurroza Arfuah (2020406405016)
2. Varadhita Aulia Sari (2020406405020)
3. Rizki Aprian Saputra (2020406405138)
4. Wahyu Ardiansyah (2020406405155)
5. Syara Ayudyaning Pameila (2020406405157)
6. Nikmatul Fauziah (2020406405182)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRNGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Pengasih yang selalu melimpahkan rahmat, kasih sayang, dan karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan tugas penuliasn makalah yang berjudul “Pengertin Pendekatan,
Model Dan Strategi Pembelajaran IPA Yang Inovatif” dengan lancar.
Shalawat serta salam juga selalu kita sampaikan kepada Junjungan kita, Rasul
Agung Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari kegelapan kepada
cahaya.
Tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih atas kerjasama dari
berbagai pihak yang telah memberikan sumbangsih dan kerjasamanya dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik
bahasa, penulisan, maupun cara penyusunannya. Namun demikian, kami telah
berusaha melakukan yang terbaik dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang kami miliki dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu kami sangat
menerima kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan
perubahan yang lebih baik kedepannya. Kami berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan bermafaat bagi para pembaca.

Pringsewu, 27 Maret 2023


Penyusun,

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
C. Tujuan masalah ....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pembelajaran ..........................................................................
B. Pendekatan Pembelajaran.....................................................................
C. Strategi Pembelajaran...........................................................................
D. Model Pembelajaran.............................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan
suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan
guru. Semua unsu atau komponen tersebut saling berkaitan, saling
mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan.
Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti
membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi.
Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang
berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah
bagaimana memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar
mengajar menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Selain itu
metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode
mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar.
Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode mengajar guru yang kurang
baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik. Kemudian, sebagai
seorang pendidik, juga harus mengetahui pendekatan-pendektan yang bisa
digunakan dalam pembelajaran serta teknik-teknik yang sesuai untuk
Pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran?
2. Bagaimana pendekatan dalam pembelajaran?
3. Bagaimana strategi dalam pembelajaran?
4. Bagaimana model dalam pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran
2. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan dalam pembelajaran

1
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi dalam pembelajaran
4. Untuk mengetahui bagaimana model dalam pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu interaksi aktif antara guru yang
memberikan bahan pelajaran dengan siswa sebagai objeknya. Proses
pembelajaran merupakan kegiatan yang didalamnya terdapat sistem
rancangan pembelajaran hingga menimbulkan sebuah interaksi antara
pemateri (guru) dengan penerima materi (murid/siswa). Adapun beberapa
rancangan proses kegiatan pembelajaran yang haris diterapkan adalah dengan
melakukan pendekatan pembelajaran, model pembelajaran serta strategi
pembelajaran.

B. Pendekatan Pembelajaran
1. Definisi pendekatan pembelajaran
Roy Killen mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yakni
pendekatan yang berpusat pada guru dan yang berpusat pada siswa. Masih
menurut Roy Killen pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan
strategi pembelajaran langsung, deduktif atau ekspositori, sedangkan
pendekatan yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran
inkuiri/penemuan serta strategi pembelajaran induktif.
Istilah pendekatan sendiri didefinisikan oleh Gulo sebagai sudut
pandang yang mengambarkan cara berpikir dan sikap seorang guru dalam
menyelesaikan masalah pembelajaran. Secara lebih rinci Babbage, Byers,
dan Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013) mendefinisikan pendekatan
sebagai (1) Sebuah gagasan filosofis atau titik tolak yang digunakan oleh
seorang guru maupun sekelompok gura untuk menyepakati taktik-taktik
bagi pendidikan siswa-siswanya, (2) Sebuah filosofi personal dan cara
kerja yang melandasi pengainmin, serta dapat ditentukan atati dipengaruhi
oleh pokok bahasan, usia dan kemampuan para siswa, gaya mengajar,
milai-nilai, dan kepercayaan yang dimiliki. (3) Caracara yang berbeda dari
pendekatan berbagai materi pelajaran, dan penyampatan kurikulum (4)
Struktur, organisasi, dan konten pelajaran yang diturunkan dari skema

3
kerja, (5) Penyediaan iklim yang sesuai untuk bebjar, dun (6) Sebuah cara
untuk memulai dan memperkenalkan ide ide Berdasarkan definisi-definisi
ini terlihat beberapa unsur penting yang serupa yang melekat pada
gemidekatan pembelajaran
Pengertian pendekatan diberikan oleh Milan Rianto dan kawan-
kawan, bahwa pendekatan pembelajaran merupakan seperangkat wawasan
yang secara sistematis digunakan sebagai landasan berpikir dalam
menentukan strategi, metode, dan teknik (prosedur) dalam mencapai target
atau hasil tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sri Anita W.
yang mengutip pendapat Fred Percival dan Henry Ellington juga
menyatakan bahwa pendekatan selalu berorientasi pada lembaga, guru dan
peserta didik. Menurut mereka ketepatan dalam pemilihan suatu
pendekatan akan menjadi pedoman atau orientasi dalam pemilihan
komponen kegiatan pembelajaran lainnya terutama strategi dan metode
pembelajaran.

2. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran


a. Pendekatan Tujuan
Pembelajaran Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang
akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang
guru merencanakan penekatan lainnya. karena suatu pendekatan itu
dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua penekatan
dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
b. Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti
siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman
konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran
tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus.
Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
c. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan
dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai

4
sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan.
d. Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti
mengamati, berhipotesa. merencanakan, menafsirkan, dan
mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan
dikembangkan sejak kurikulum 1984. penggunaan pendekatan proses
menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
e. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Pendekatan pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan
STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara
biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek: kaitan dan aplikasi bahan
pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui
pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi
yang diterima akan lebih lama diingat. Sebenarnya dalam
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup
juga adanya pemacahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan
pada masalah yang ditemukan sehari-hari, yung dalam pemecahannya
menggunakan langkah-langkah ilmiah.
f. Pendekatan Penemuan
Penggunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar
mengajar siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan
konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas jika
menemukan sesuatu yang baru. Pada umumnya materi yang diberikan
sudah ditentukan oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang
proses pemahaman tersebut.
g. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus
dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan
ini siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara
mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian

5
pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dan siswa juga
dapat merancang pemecahan masalahnya sendiri. Guru berperan
hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.

C. Strategi Pembelajaran
1. Definisi Strategi Pembelajaran
Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:99). Dikatakan
pola umum, sebab suatu strategi pada hakekatnya belum mengarah
kepada hal-hal yang bersifat praktis, masih berupa rencana atau gambar
menyeluruh. Sedangkan untuk mencapai tujuan, strategi disusun untuk
tujuan tertentu.
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai “a plan,
method, or series of activities designed to achieves a particular
educational goal” (J. R. David, 1976). Demikian juga halnya dalam
proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu disusun
suatu strategi agar tujuan itu tercapai secara optimal. Tanpa suatu strategi
yang cocok, tepat dan jitu, tidak mungkin tujuan dapat tercapai.
Dunson (2001: 24) Secara umum mendefinisikan pengertian
belajar merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah
laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik. Kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung di mana-mana, misalnya di lingkungan
keluarga, di sekolah dan di masyarakat. Belajar dan pembelajaran di
sekolah sifatnya formal. Semua komponen dalam proses pembelajaran
direncanakan secum sistematis Komponen ga sangat herperan dalam
menghantu peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Jadi,
serang guru dituntut mempunyai pengetahuan. keterampilan, dan sikap
yang profesional dalam membelajarkan peserta didik-peserta. didiknya.
Secara khusus pembelajaran menurut 1oor Behavioristik adalah usaha
guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan

6
lingkungan (stimulus), Agut terjadi hubungan stimulus dan respons
(ungkah laku yang diinginkan perlu latihan dan setiap latihan yang
berhasil harus diberi hadiah dan atau reinforcement (penguatan).
Sedangkan menurut Gestalt pembelajaran adalah usaha guru untuk
memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga peserta
didik lebih mudah mengorganisirnya (mengannya) menjadi suatu gestalt
(pola bermakna) Bannan guru diperlukan untuk mengaktualkan potensi
mengorganisi yang terdapat dalam diri peserta didik. Jadi dengan
demikian strategi peahelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai najuan
pendidikan tertentu (Sanjaya, 2008: 126)
Menurut Uno (2008: 31 Strategi pembelajaran adalah cam-cam
yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan helajar yang
akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan simasi dan kondisi, sumber
belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam
rangka mencapai tajuan pembelajan tertentu.
Memperhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas
dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara
yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta
didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya
tujuan pembelajaran dapat dikuasainya diakhir kegiatan belajar.

2. Macam-Macam Strategi Pembelajaran


a. Strategi Pembelajaran Langsung (Diet Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered
approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru
memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru
menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur.

7
b. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang
bisa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu
materi akademik yang spesifik sampai tuntas. Strategi Melalui
Cooperative Learning, peserta didik didorong untuk bekerja sama
secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya. Beberapa
penulis seperti Slavin, Johnson, & Johnson, mengatakan ada
komponen yang sangat penting dalam strategi pembelajaran
cooperative yaitu kooperatif dalam mengerjakan tugas-tugas dan
kooperatif dalam memberikan dorongan atau motivasi. Slavin Abrani,
dan Chambers (1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif
dapat dijelaskan dari beberapa perspektif yama perspektif sosial,
perspektif perkembangan kognitif dan perspektif elaborasi kognitif.
Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan
kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan
saling membantu Dengan demikian keberhasilan setiap indivinda pada
dasarnya adalah keberhasil kelompok. Hal semacam ini akan
mendorong setiap anggota kelompok umruk memperjuangkan
keberhasilan kelompoknya. Perspektif sosial aminya bahwa melalui
kooperatif senap siswa akan saling membantu dalam belajar karena
mereka menginginkan semua anggota kelompok memperoleh
keberhasilan. Bekerja secara tim dengan mengevaluasi keberhasilan
sendiri oleh kelompok merupakan iklan yang bagus, di mana setiap
anggota kelompok menginginkan semuanya memperoleh keberhasilan
Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya
interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi
siswa untuk berpikir mengolah bertingas informasi Elaboran kognitif,
artinya bahwa setiap siswa akan benasaha untuk memahami dan
menimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.

8
c. Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunan
pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar
memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan
suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-soal matematika.
Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik
untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi
pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah.
Dengan demikian perbedaan keduanya terletak pada kedudukan
pemecahan masalah itu. Mengajar memecahkan masalah berarti
pemecahan masalah itu sebagai isi atau content dari pelajaran,
sedangkan pemecahan masalah adalah sebagai suatu strategi. Jadi,
kedudukan pemecahan masalah hanya sebagai suatu alat saja untuk
memahami materi pembelajaran. Ada beberapa ciri strategi
pembelajaran dengan pemecahan masalah:
 Siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil.
 Pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung
persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan
yang hunyak kemungkinan era pemecahanya.
 Siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar.
 Hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat (sharing) di
antara semua siswa.

d. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga
informsasi haru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi
clabousi, pengkodean lebih mudah dilalkan dan lebih memberikan
kepastian Strategi elaborat membantu pemindahan informan bara dari
memeni di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang
dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru
dengan yang pernah ada.

9
Beberapa hentuk strategi elaboram adalah perisantan catatan,
analogi, dan PQ4R Pembuatan catatan adalah strateg belajar yang
menggabungkan antara informasi yang dipunyai sebelumnya dengan
informasi boru yang didapat melalui proses mencatat Dengan
mencatat, siswa dapat memangkan de baru dari percampuran dua
informa itu Analog merupakan cam helrar dengan pembandingan yang
dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda atau
ide, misalnya otak kiri mirip dengan komputer yang menerima dan
menyimpan informa. P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk
membanta siswa mengingat apa yang mereka baca P4QR singkatan
dan Preview (membaca selintas dengan cepat). Question (bertanya),
dan 4R singkatan dari read, reflect, recite, dan review atau membaca,
merefleksi. menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara
menyeluruh. Strategi PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang
terbukti efektif dalam membantu siswa menghalal informasi bacaan

e. Strategi Organisasi
Strategi organi membantu pelaku belajar meningkatkan
kebermaknan bahan- bahan baru dengan struktur pengorgamsusan
buru. Strategi organismi fenfin atas pengelompokan ulang ide-ide atau
staluh menjadi subset yang lebih kecil. Stmtegi tersebut juga berperan
sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dan sekumpulan
formas yang lebih besar Bentuk strategi organisasi adalah Outlining
yukai membuat garis besar Siswa belajar menghubungkan berbagai
macam topik atau ide dengan beberapa ide utama. Mapping, yang
lebih dikenal dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih
efektif daripada outlining Mncmonies membentak kategori khusus dan
secara teknis dapat diklasifikasikan sebagai satu strategi, elaborasi
atau organisasi. Macmonies membantu dengan membentuk asosiasi
yang secara alamiah tidak ada yang membantu mengorganisasikan
informasi menjadi memori kerja. Strategi Macraonics Terdiri atas
pemotongan, akronim, dan kata berkait.

10
Munculnya berbagai strategi tersebut sebenamya secara substansial
memiliki kesamaan tujuan dan bersifat saling melengkapi antara satu
strategi dengan lainnya. Meskipun dalam stilah menjelma dengan
nama yang berbeda. Tidak semua strategi pembelajaran cocok
digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Setiap
strategi memiliki kekhasan sendiri-sondiri Guru dapat memilih
strategi yang dianggap cocok dengan keadaan.

D. Model Pembelajaran
1. Definisi Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambar
sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa
dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Artinya, model pembelajaran
merupakan gambaran umum namun tetap mengercut pada tujuan khusus.
Menurut Trianto Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas atam pembelajaran dalam tutorial.
Saefuddin & Berdians Model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisaikan
sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Sukmadinata & Syadih Model pembelajaran merupakan suatu
rancangan (desain) yang menggambarkan proses rinci penciptaan situasi
lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran agar
terjadi perubahan atau perkembangan diri peserta didik.
Joyce & Weil dalam Rusman herpendapat bahwa model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang bahkan dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang) merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau
lingkungan belajar lain.

11
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas terlihat adanya
kesamaan ciri khusus yang menyelubungi semua pengertian model
pembelajaran. Ciri khusus tersebut adalah adanya pola atau rencana yang
sistematis.

2. Macam-Macam Model Pembelajaran


a. Model pembelajaran konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan salah satu perkembangan model
pembelajaran maklar yang mengedepankan aktivitas peserta didik
dalam setiap interaksi edukat untuk dapat melakukan eksplorasi
danmenemukan pengetahuannya sendiri. Konstruktivise manganggap
bahwa semua peserta didik menili gagasan atau pengetahuan tentang
Ingkangan dan peristiwa (gejala yang terjadi di lingkungan sekitarnya,
meskipen gagasan atau pengetahum im seringkali naif atau juga
miskonsep (Khaidin, 2007: 197).
Diantara cari yang dapat ditemukan dalam model pembelajaran
kunstruktivama ini adalah peserta didik yang tidak diindoktrinasi
dengan pengetahuan yang disampaikan oleh guru, melainkan mereka
menemukan dan mengekplorasi pengetahuan tersebut dengan apa yang
telah mereka ketahui dan pelajari sendiri.
Selain ciri tersebut dalam perspekif kunstruktivisme, proses
pembelajaran yang dilaksanakan di kelas harus menekankan 4
komponen kunci yaitu :
 Peserta didik membangun pemahamannya sendiri dari hasil
belajarnya bakan. karena disampaikan (diajukan).
 Pelajaran baru sangat tergantung pada pelajarannya sebelumnya.
Belajar dapat ditingkatkan dengan interaksi sosial.
 Penugasan penugasan dalam belajar dapat meningkatkan
kebermaknaan proses pembelajaran
Dalam konteks pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model konstruktivisme ini, guru tidak dapat mengindoktrinasi gagasan

12
ilmiah supaya peserta didik mau mengganti dan memodifikasi
gagasannya yang non ilmiah menjadi gagasan ilmih.
Beberapa bentuk belajar yang sesuai dengan filosofis kontruktivisme
antara lain diskusi (yang menyediakan kesempatan agar semua peserta
didik mau mengungkapkan gagasan), pengujian hasil penelitian
sederhana, demonstrasi, peragaan prosedur ilmiah dan kegiatan praktis
lain yang memberi peluang peserta didik untuk mempertajam
gagasannyn (Shaleh, 2004: 219-220).

b. Model Contextual Teaching and Learning (CTL).


CTL adalah merupakan model pembelajaran yang mengaitkan
antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata yang
berkembang dan terjadi di lingkungan sekitar peserta didik sehingga dia
mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi husil belajar
dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Pembelajaran kontekstual ini menekankan pada daya pikir yang tinggi
transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data,
memecahkan problema-problema tertentu baik secara individu maupun
kelompok.
Pembelajaran dengan CTL akan memungkinkan proses belajar
yang tenang dan menyenangkan karena proses pembelajaran dilakukan
secara alamiah dan kemudian peserta didik dapat mempraktekkan
secara langsung beberapa materi yang telah dipelajarinya.
Pembelajaran CTL mendorong peserta didik memahami hakekat,
makna dan manfaat belajar sehingga akan memberikan stimulus dan
motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa belajar. Dengan
penerapan CTL hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi
peserta didik. Oleh karenanya proses pembelajaran harus berlangsung
secara alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan
mengalami, bukan dalam bentuk transfer pengetahuan dari guru kepada
peserta didik. Strategi dan penggunaan metode dalam pembelajaran
menjadi lebih penting dibandingkan dengan hasil pembelajaran.

13
Dengan menerapkan CTL ini guru tidak hanya menyampaikan
materi belaka yang berupa hafalan tetapi juga bagaimana mengatur
lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik termotivasi untuk belajar. Lingkungan belajar yang kondusif
sangat penting dan sangat menunjang pembelajaran kontekstual dan
keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan.
Sehubungan dengan hal ini, terdapat lima karakteristik penting
dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL Antara
lain :
 Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge), artinya
pengetahuan yang akan diperoleh peserta didik adalah pegetahuan
utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
 Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka
memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring
knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara eduktif,
artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara
keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.
 Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya
pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk
dipahami dan diyakini.
 Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying
knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang
diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan peserta
didik, sehingga tampak perubahan peserta didik .
 Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi
pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan
balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

c. Model Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang

14
bermakna kepada peserta didik (Shaleh, 2005: 12) Keterpaduan dalam
pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek
kurikulum dan aspek pembelajaran. Strategi pembelajaran tematik lebih
mengutamakan pengalaman belajar peserta didik, yakni melalui belajar
yang menyenangkan tanpa tekanan dan ketakutan, tetapi tetap
bermakna bagi peserta didik. Dalam menanamkan konsep atau
pengetahum dan keterampilan, peserta didik tidak harus diberi latihan
hafalan berulang-ulang (drill), tetapi ia belajar melalui pengalaman
langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah
dipahami.
Pembelajaran tematik dikenal juga dengan pembelajaran terpadu
yang pembelajarannya dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan kejiwaan peserta didik. Pembelajaran terpadu
merupakan suatu aplikasi salah satu strategi pembelajaran berdasarkan
pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan
proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bags peserta didik.
Penerapan model pembelajaran mi memiliki nilai positif dan
kekuatan antara lain :
 Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
 Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan posena
didik.
 Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan
bermakna
 Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik sesuai dengan
problem yang dihadapi.
 Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi,
komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

15
d. Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM)
Model PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Istilah aktif, maksudnya
pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan
pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh
peserta didik sendiri. Inovatif, dimaksudkan dalam pembelajaran
diharapkan peserta didik dapat memunculkan ide-ide baru atau inovasi-
inovasi positif yang dapat mendukung pemahaman peserta didik
terhadap suatu pelajaran tertentu. Kreatif, memiliki makna bahwa
pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas
peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi
dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Sedangkan istilah
Menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus
berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan.
Secara umum, tujuan penerapan model PAIKEM ini adalah agar
proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas dapat merangsang
aktivitas dan kreativitas belajar peserta didik serta dilaksanakan dengan
efektif dan menyenangkan. Model pembelajaran ini merupakan salah
satu alternatif solusi untuk menciptakan lulusan (outcome) yang
berkualitas, kompetitif dan unggul.
 Pembelajaran Aktif (Active Leaming)
Pembelajaran aktif merupakan model pembelajaran yang
lebih banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai
informasi dan pengetahun untuk dibahas dan dikaji dalam proses
pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai
pengalaman yang dapat meningkatkan kompetensinya.
Model pembelajaran aktif ini, meniscayakan adanya
minimalisasi peran guru di kelas Gama lebih memposisikan dirinya
sebagai fasilitator pembelajaran yang menganar sirkulasi dan
jalannya proses pembelajaran dengan terlebih dahulu

16
menyampaikan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai dalam
suatu proses pembelajaran.
 Pembelajaran Kreatif (Creative Learning)
Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang
mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memukan
kreativitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang variatif,
misalnya kerja kelompok, pemecahan masalah dan sebagainya.
Pembelajaran kreatif ini diharapkan peserta didik mampu
memunculkan kreatifitas baik dalam konteks kreatif melakukan
sesuatu, Kreatif dalam berpikir merupakan kemampuan imajinatif
namun rasional.
Terdapat empat tahap dalam peningkatan kebiasaan berpikir
kreatif, yakni :
a) persiapan, yakni proses pengumpulan berbagai informasi untuk
di uji
b) Inkubasi, yakni suatu rentang waktu untuk merenungkan
hipotesis informasi tersebut sampai memperoleh keyakinan
bahwa hipotesis tersebut rasional.
c) Iluminasi, yakni kondisi menemukan keyakinan bahwa
hipotesis tersebut benar, tepat dan rasional.
d) Verifikasi, yakni pengujian kembali hasil hipotesis tersebut
umruk dijadikan sebuah rekomendasi (Rosyada, 2003 107).
Sedangkan kreatif dalam melakukan sesuatu adalah
kemampuan peserta didik dalam menghasilkan sebuah
kegiatan atau aktivitas baru yang diperoleh dari hasil berpikir
kreatif dan mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya
yang baru.
 Pembelajaran yang efektif (Effective Learning)
Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika peserta didik mengalami
berbagai pengalaman baru (new experiences) dan perilakunya
menjadi berubah menuju titik akumulasi kompetensi yang

17
diharapkan. Hal ini dapat tercapai jika guru melibatkan peserta
didik dalam perencanaan dan proses pembelajaran. Beberapa
prosedur yang dapat dilakukan dalam melakukan proses
pembelajaran efektif, yakni:
a) Melakukan Apesepsi (Pemanasan)
Apersepsi ini dilakukan untuk menjajagi pengetahuan dan
memotivasi peserta didik dengan menyajikan materi yang
menarik dan mendorongnya untuk mengetahui hal- hal yang
baru.
b) Eksplorasi
Eksplorasi merupakan kegiatan pembelajaran untuk
mengenalkan bahan dan mengaitkannya dengan pengetahuan
yang telah dimiliki oleh peserta didik.
c) Konsolidasi Pembelajaran
Konsolidasi merupakan kegiatan untuk mengaktifkan peserta
didik dalam pembentukan kompetensi, dengan mengaitkan
kompetensi dengan kehidupan peserta didik.
d) Penilaian
Penilaian dimaksudkan sebagai kegiatan menghimpun fakta-
fakta dan dokumen belajar peserta didik yang dapat dipercaya
untuk melakukan perbaikan program pembelajaran. Dengan
demikian, dalam pembelajaran efektif. peserta didik perlu
dilibatkan secara aktif. Karena mereka adalah pusat dari
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Selain itu
untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif, guru harus
memperhatikan beberapa hal yang mendasar antara lain adalah
pengelolaan tempat belajar, pengelolan peserta didik,
pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan isi materi
pelajaran dan pengelolaan sumber belajar.
e) Pembelajaran yang Menyenangkan (joyful Learning).
Pembelajaran yang menyenangkan (Joyful Learning) merupakan
sebuah pembelajaran yang di dalamnya tendapat kohesi yang

18
kuat antara guru dan peserta didik dengan tanpa ada perasaan
tertekan. Guru memposisikan diri sebagai mitra belajar peserta
didik di kelas, sehingga tidak ada beban bagi peserta didik
dalam proses pembelajaran. Untuk mewujudkan proses
pembelajaran yang menyenangkan ini, guru dituntut untuk
mandesain materi pembelajaran dengan baik serta
mengkombinasikamya dengan strategi pembelajaran yang
mengedepankan keterlibatan aktif peserta didik di kelas, seperti
simulasi, game, team quiz , role playing dan sebagainya.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran merupakan suatu interaksi aktif antara guru yang
memberikan bahan pelajaran dengan siswasebagai obyeknya. Proses
pembelajaran merupakan kegiatan yang didalamnya terdapat sistem
rancangan pembelajaran hingga menimbulkan sebuah interaksi antara
pemateri (guru) dengan penerima materi (murid/siswa).
Pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam
memandang bagaimana melaksanakan prose pembelajaran agar tujuan yang
diharapkan tercapai. Dalam pembelajaran metode dan pendekatan tidak bisa
dipisahkan karena ketiga unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan
untuk menunjang kelancaran pendidikan. Pendekatan lebih menekankan pada
strategi dalam perencanaan. Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran
yaitu pendekatan tujuan pembelajaran, pendekatan konsep, pendekatan
lingkunga, pendekatan proses, pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat
(STM), pendekatan penemuan dan pendekatan pemecahan masalah.
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan
digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran
sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi
pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di
akhir kegiatan belajar. Ada beberapa jenis startegi pembelajaran yaitu startegi
pembelajaran langsung, cooperative learning, problem solving, elaborasi dan
organisasi.
Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran
sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa
dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Model pembelajaran ada beberapa
jenis yaitu model pembelajaran konstruktivisme, contextual teaching and
learning (CTL), tematik dan PAIKEM.

20
DAFTAR PUSTAKA
Abiidatul Chaniyah Aisyah, dkk. 2020. Pengertian, Pendekatan, Strategi, Metode,
Teknik dan Model Pembelajaran. Surabaya : Uin Sunan Ampel.

21

Anda mungkin juga menyukai