Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH INDIVIDU

PENDEKATAN,MODEL,STRATEGI,METODE DAN TEKNIK


PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu:

Nurwahyuningsih Ibrahim,S.Pd,M.Pd

Zulfikri,S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh:

Hajar Anna (220404502026)

Kelas BK 2B

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam kita
limpahkan kepada junjungan Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu-
tunggu syafaatnya nanti di hari akhir.Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak
Zulfikri,S.Pd,M.Pd dan ibu Nurwahyuningsih Ibrahim selaku dosen pengampu mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan banyak ilmu ilmu dan
pengarahan.

Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada banyak kesalahan pada penulisan
kata-kata serta kalimat. Oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran untuk lebih
membangun dan menambah ilmu. Selanjutnya kami berharap dari makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Makassar,17 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
ii....................................................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................
iii...................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................
1
C. Tujuan.....................................................................................................................................
2
D. Manfaat...................................................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pendekatan Pembelajaran........................................................................................................


3

2.2 Model Pembelajaran...............................................................................................................


4

2.3 Strategi Pembelajaran.............................................................................................................


6

2.4 Metode Pembelajaran..............................................................................................................


11

2.5 Teknik Pembelajaran...............................................................................................................


13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................
15

iii
3.2 Saran........................................................................................................................................
15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
16

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan


sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan
suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru.
Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dan
semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan. Seperti telah kita ketahui bahwa
tugas utama guru ialah mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk mencapai
tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam
kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan proses penting dalam memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. Ada berbagai pendekatan, model, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu siswa memahami dan
mengembangkan kemampuan mereka dalam berbagai bidang.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana
memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar mengajar menentukan
jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Selain itu metode mengajar juga

iv
diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau
jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar,
metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak
baik. Kemudian, sebagai seorang pendidik, juga harus mengetahui pendekatan-
pendekatan yang bisa digunakan dalam pembelajaran serta teknik-teknik yang sesuai
untuk pembelajaran.

B.Rumusan Masalah
1.Apa yang di maksud dengan pendekatan dalam pembelajaran ?
2. Bagaimana model dalam pembelajaran ?
3. Bagaimana strategi dalam pembelajaran ?
4. Bagaimana metode dalam pembelajaran ?
5. Bagaimana teknik yang digunakan dalam pembelajaran ?

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui pendekatan dalam pembelajaran
2. Untuk mengetahui macam-macam model dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui macam-macam strategi dalam pembelajaran.
4. Untuk mengetahui macam-macam metode dalam pembelajaran
5. Untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam pembelajaran

D. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, agar dapat lebih memahami dan
menelaah berbagai macam pendekatan, model, strategi, metode, serta teknik
yang digunakan dalam proses pembelajaran. Agar sebagai calon pendidik dapat
mengetahui dan bisa menerapkan hal tersebut dalam pembelajaran kepada
peserta didik.

v
vi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendekatan Pembelajaran


Ahmad Sudradjat (2008) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran
dapat pula diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu
(Trinato, 2019)
Istilah pendekatan itu sendiri didefenisikan Gulo dalam
(Suprihatiningrum, 2013) sebagai sudut pandang yang menggambarkan cara
berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.
Secara lebih rinci, Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013)
mendefinisikan pendekatan sebagai:
1. Sebuah gagasan filosofis atau titik tolak yang digunakan oleh seorang guru
maupun sekelompok guru untuk menyepakati taktik-taktik bagi pendidikan
siswa-siswanya
2. Sebuah filosofi personal dan cara kerja yang melandasi pengajaran, serta
dapat ditentukan atau dipengaruhi oleh pokok bahasan, usia dan kemampuan
para siswa, gaya mengajar, nilai-nilai, dan kepercayaan yang dimiliki,
3. Cara-cara yang berbeda dari pendekatan berbagai materi pelajaran, dan
penyampaian kurikulum
4. Struktur, organisasi, dan konten pelajaran yang diturunkan dari skema kerja
5. Penyediaan iklim yang sesuai untuk belajar dan,
6. Sebuah cara untuk memulai dan memperkenalkan ide-ide.
Berdasarkan definisi-definisi ini terlihat beberapa unsur penting yang
serupa yang melekat pada pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut, dapat
digeneralisasi bahwa hakikat pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan
filosofis dalam memandang bagaimana melaksanakan proses pembelajaran
agar tujuan yang diharapkan tercapai.
 Jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran

vii
Jenis pendekatan pembelajaran telah benyak dirumuskan oleh beberapa para
ahli diantaranya yaitu (Uno, 2008) dalam (Trinato, 2019)menyatakan bahwa
jenis pendekatan terbagi menjadi dua yaitu:
a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach) artinya pendidik menciptakan strategi
pembelajaran induktif, inkuiri dan discovery dimana siswa diberikan
kesempatan untuk mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran
melalui serangkaian aktivitas sehingga guru lebih berfungsi sebagai
fasilitator dalam membimbing siswa belajar
b. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru akan menciptakan
strategi pembelajaran deduktif, ekspositori atau pembelajaran langsung
yaitu materi pembelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan
siswa diharapkan menguasai bahan yang telah disediakan, dalam hal ini
guru berfungsi sebagai penyampai informasi dalam proses pembelajaran
Bagi kedua pendekatan yang dberikan tersebut sama-sama mengharapkan
agar siswa mampu memahami materi pembelajaran yang diberikan secara
efektif.
2.2 Model Pembelajaran
Secara etimologi kata model berarti pola dari sesuatu yang akan
dibuat atau dihasilkan.Model itu sendiri dpat dipandang dari tiga jenis
kata yaitu:a) kata benda,sebagai kata benda model memiliki arti sebagai
representasi atau gambaran; b)kata sifat,sebagi kata sifat model memiliki
arti ideal,contoh,dan teladan.Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) istilah model mengandung makna pola,contoh,acuan,ragam dan
lain sebagainya dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan;c.kata
kerja,sebagai kata kerja model berarti memperagakan,mempertunjukkan
dan memperlihatkan (Trinato, 2019)
Model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
sengaja didesain atau dirancang dengan tujuan agar kegiatatan belajar
mengajar dapat dilalui dan diterima dengan mudah oleh peserta
didik.Melalui kegiatan yang telah didesain dengan baik,anak belajar
tidak memiliki beban seolah mereka dipaksa belajarnya.Itu sebabnya
model pembelajaran dikelompokkan menjadi model yang bersifat
individualistik dan model pembelajaran kelompok.Selain itu juga model
viii
pembelajaran didesain memperhatikan tipe belajar anak,ada yang bertipe
visual dan ada pula yang bertipe auditif (Trinato, 2019)
Selanjutnya Joyce dan Weil (1992:1) sebagaimana dikutip
(Trinato, 2019) mengemukakan bahwa:models of teaching are really
models of learning.As we help student acquire
information,ideas,skills,value,ways of thinking and means of expressing
themselves,we are also teaching them to learn.ini berarti bahwa model
mengajar merupakan model belajar dengan model tersebut guru dapat
membantu peserta didik untuk mendapatkan atau memperoleh
informasi,ide,keterampilan,cara berpikir dan mengekspresikan ide diri
sendiri.Selain itu juga mereka mengajarkan bagaimana mereka belajar.
 Macam-macam Model Pembelajaran
1. Model pembelajaran Langsung
Depdiknas (2010: 24) menyatakan pembelajaran langsung dapat
didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana guru
mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada
peserta didik, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan
oleh guru. Menurut Killen dalam depdiknas (2010: 23) pembelajaran
langsung atau Direct Instruction merujuk pada berbagai teknik
pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada
murid secara langsung, misalnya melalui ceramah, demonstrasi, dan
tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas. Pendekatan dalam model
pembelajaran ini berpusat pada guru, dalam hal ini guru menyampaikan
isi materi pelajaran dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan
kegiatan para peserta didik, dan mempertahankan fokus pencapaian
akademik (Trinato, 2019)
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Trinato, 2019) menyebutkan bahwa istilah Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) diadopsi dari istilah Inggris Problem Based Instruction
(PBI). Model pengajaran berdasarkan masalah ini telah dikenal sejak
zaman John Dewey. Dewasa ini, model pembelajaran ini mulai
diangkat sebab ditinjau secara umum pembelajaran berdasarkan

ix
masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang
autentik dan bermakna yang dapat
2.3 Strategi Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan strategi adalah suatu
garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Strategi digunakan untuk memperoleh
kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Beberapa ahli pendidikan memberikan pengertian strategi
pembelajaran dengan beragam yaitu:
a. Strategi pembelajaran adalah bagian yang saling berhubungan
dengan yang lain dan tidak lepas dari suatu komponen utama
yang dapat mendukung bagaimana metode dalam melakukan
suatu aktivitas pembelajaran serta membagikan suatu
pengalaman pembelajaran dengan dengan menggunakan media
yang canggih seperti teknologi pembelajaran(Trinato, 2019)
b. Strategi pembelajaran ialah usaha seorang pendidik dalam
memotivasi peserta didiknya agar mau melakukan kegiatan
belajar. Strategi pembelajaran bukanlah aktivitas yang mudah,
tiap pembelajarannya membutuhkan segala keahlian agar
tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Umumnya pembelajaran
dengan metode pendekatan mempunyai nilai plus, dikarenakan
peserta didik bisa ikut aktif dalam pembelajaran yang
berlangsung, sehingga dapat meningkatkan perilaku
penyeledikan, menunjang keahlian dalam menyelesaikan suatu
masalah, serta membagikan pengalaman antara peserta didik
ataupun dengan pendidik. Adapun materi yang telah dipelajari
mampu tersimpan lebih lama dikarenakan partisisipan didik
yang dilibatkan secara aktif dalam melakukan proses
pembelajaran (Trinato, 2019)
c. Strategi Pembelajaran merupakan tata cara dalam makna luas
yang mencakup perencanaan, penerapan, evaluasi, pengayaan,
serta remedial yang merupakan proses memilah serta
x
memastikan pergantian sikap, pendekatan prosedur, tata cara,
metode, serta norma-norma ataupun batas-batas keberhasilan
(Trinato, 2019)
Ada pula beberapa pengertian strategi pendidikan yang
dikemukakan para ahli yaitu:
a. Kamp (1995) dalam (Trinato, 2019) menjelasakan bahwa
strategi pembelajaran ialah suatu aktivitas belajar yang harus
melibatkan oleh dua pihak yaitu pendidik dan peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan efektif.
b. Dick serta Carey (1986) dalam (Trinato, 2019)“Strategi
pemembelajaran merupakan sesuatu set modul serta prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama buat
memunculkan hasil belajar pada peserta didik
c. Seels serta Richey (1994) dalam (Trinato,
2019)menyampaikan bahwa “strategi pembelajaran ialah
rincian dari penyaringan susunan kejadian serta aktivitas
dalam pembelajaran, yang meliputi langkah-langkah, teknik
serta prosedur yang membolehkan peserta didik dalam
menggapai tujuannya.
Jadi, dari penafsiran diatas, dapat disimpulkan kalau strategi
pembelajaran ialah sesuatu proses, tekhnik, penentuan metode-
metode serta langkah-langkah dalam pembelajaran yang
didetetapkan oleh pendidik untuk menolong peserta didiknya agar
dapat belajar lebih efisien serta optimal.
Dalam pembelajaran diperlukannya sesuatu perencanaan dan
strategi dalam melaksanakan sesuatu interaksi antara peserta didik
dengan pendidik dalam peroses balajar mengajar sehingga pendidik
sanggup menghasilkan atmosfer belajar yang lebih baik serta aman.
Atmosfer belajar yang baik serta aman hendak membuat peserta didik
lebih semangat dalam menuntut ilmu, serta tidak sulit dalam
memahami suatu materi yang telah dijelaskan si pendidik, agar
tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Strategi terencana memegang suatu peranan yang sangatlah berarti
dalam proses aktivitas pembelajaran. Supaya sesuatu strategi tidak
xi
jauh dari target yang hendak dicapai, hingga perlulah suatu keterangan
(uraian) yang lebih. Keterangan yang dimulai dengan stimulus tiap
orang dalam memotivasi ataupun mendesak sehingga sanggup
membagikan reaksi dalam melaksanakan sesuatu aktivitas
pembelajaran dalam (Trinato, 2019)
Adapun jenis-jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered
approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru
memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru
menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur.
b. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok
yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari
suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas. Strategi.
Melalui Cooperative Learning, peserta didik didorong untuk
bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan
kelompoknya. Beberapa penulis seperti Slavin, Johnson, &
Johnson, mengatakan ada komponen yang sangat penting dalam
strategi pembelajaran cooperative yaitu kooperatif dalam
mengerjakan tugas-tugas dan kooperatif dalam memberikan
dorongan atau motivasi.  Slavin, Abrani, dan Chambers (1996)
berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan
dari beberapa perspektif, yaitu perspektif sosial, perspektif
perkembangan kognitif dan perspektif elaborasi kognitif.
Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan
kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan
saling membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu
pada dasarnya adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini
akan mendorong setiap anggota kelompok untuk
memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.  Perspektif sosial
artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan saling
xii
membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua
anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim
dengan mengevaluasi keberhasilan sendiri oleh kelompok,
merupakan iklim yang bagus, di mana setiap anggota kelompok
menginginkan semuanya memperoleh keberhasilan. Perspektif
perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi
antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa
untuk berpikir mengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif,
artinya bahwa setiap siswa akan berusaha untuk memahami dan
menimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.
c. Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan
pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran.
Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa
memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-soal
matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah
adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami dan
menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi
pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan keduanya
terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu. Mengajar
memecahkan masalah berarti pemecahan masalah itu sebagai isi
atau content dari pelajaran, sedangkan pemecahan masalah adalah
sebagai suatu strategi. Jadi, kedudukan pemecahan masalah hanya
sebagai suatu alat saja untuk memahami materi pembelajaran. 
Ada beberapa ciri strategi pembelajaran dengan pemecahan
masalah:
a. Siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok
kecil

b. Pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang


mendukung persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan lebih
disukai persoalan yang banyak kemungkinan cara
pemecahanya.
c. Siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar

xiii
d. Hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat (sharing)
di antara semua siswa.
d. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga
informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi,
pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian.
Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori di
otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan
hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada. 
Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi,
dan PQ4R. Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang
menggabungkan antara informasi yang dipunyai sebelumnya dengan
informasi baru yang didapat melalui proses mencatat. Dengan mencatat,
siswa dapat menuangkan ide baru dari percampuran dua informasi itu. 
Analogi merupakan cara belajar dengan pembandingan yang dibuat
untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda atau ide,
misalnya otak kiri mirip dengan komputer yang menerima dan
menyimpan informasi.  P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk
membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dari
Preview (membaca selintas dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R
singkatan dari read, reflect, recite, dan review atau membaca, merefleksi,
menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara menyeluruh.
Strategi PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang terbukti efektif
dalam membantu siswa menghafal informasi bacaan.
e. Strategi Organisasi
Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah
menjadi subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai
pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan informasi
yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining, yakni
membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam
topik atau ide dengan beberapa ide utama.  Mapping, yang lebih dikenal
dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada
outlining. Mnemonics membentuk kategori khusus dan secara teknis dapat
diklasifikasikan sebagai satu strategi, elaborasi atau organisasi.
xiv
Mnemonics membantu dengan membentuk asosiasi yang secara alamiah
tidak ada yang membantu mengorganisasikan informasi menjadi memori
kerja. Strategi Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim, dan kata
berkait.
2.4 Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara atau teknik yang digunakan oleh
pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Metode
pembelajaran yang efektif akan memudahkan peserta didik dalam memahami materi
yang disampaikan dan memotivasi mereka untuk belajar lebih aktif.
Beberapa Metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan baik.(Darmadi, 2017) ). Berikut adalah beberapa metode pembelajaran yang
umum digunakan:
a. Metode Ceramah
Metode ceramah sering juga disebut dengan metode konvensional atau
tradisional. Hal ini dapat dimaklumni, karena sejak dulu metode ini telah
dipergunakan guru sebagai cara untuk menyampaikan materi peserta didikan. Sampai
saat ini metode ceramah ini masih digunakan dalam pembelajaran sebagai alat
komunikasi guru dan peserta didik dalam membahas materi peserta didikan di kelas.
Meski metode ini lebih banyak dikritik karena guru yang aktif sementara peserta didik
pasif, tetapi tetap tidak bisa dihilangkan dalam proses pembelajaran, karena masih
tetap diperlukan atau metode ini masih punya keunggulan dalam kondisi tertentu.
Misalnya, dalam pelaksanaan pembelajaran di pedesaan yang kekurangan guru dan
fasilitas belajar. metode ceramah menjadi penting.
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan peserta didikan melalui
bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh peserta didik. Di samping itu, guru juga
memberi peluang untuk bertanya kepada peserta didik, kemudian peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan temannya. Apabila tidak ada peserta
didik yang dapat menjawab maka guru dapat mengarahkan atau memberikan jawaban.
Salah satu persyaratan untuk metode tanya jawab ini adalah peserta didik harus sudah
punya bekal awal tentang topik yang akan dipeserta didiki. Artinya, peserta didik
harus belajar lebih dahulu sebelum materi dibahas di kelas. Bila peserta didik tidak
punya bekal awal tentang materi yang akan dibahas maka kondisi belajar atau kelas
xv
tidak akan aktif, dengan kata lain metode tanya jawab tidak dapat berjalan dengan
baik.
c. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode yang bertujuan untuk memecahkan atau menemukan
solusi masalah yang ditemukan dalam mempeserta didiki materi pembelajaran.
Masalah adalah kesenjangan atau perbedaan antara yang diinginkan dengan kenyataan
yang terjadi. Masalah dapat berupa sebuah pertanyaan apa, kenapa, bagaimana,
dimana dan kapan. Melalui metode diskusi dapat menemukan jawaban dari
pertanyaanpertanyaan tersebut. Salah satu syarat untuk metode diskusi adalah
sebagian besar peserta diskusi harus mempunyai pengetahuan dan wawasan tentang
topik atau masalah yang didiskusikan. Bila peserta diskusi tidak menguasai masalah
atau materi yang akan didiskusikan maka diskusi tidak akan berjalan dengan baik,
pemecahan masalah atau solusi tidak akan ditemukan secara tepat.
d. Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu
proses, mekanisme atau cara kerja suatu alat yang berkaitan dengan bahan peserta
didikan. Pada metode ini adakalanya guru lebih aktif daripada peserta didik, jika guru
yang melakspeserta didikan demonstrasi. Tetapi dapat juga peserta didik yang diminta
guru untuk mendemonstrasikan suatu cara kerja, prosedur atau mekanisme kerja suatu
alat di bawah bimbingan guru, atau peserta didik yang sudah dilatih sebelumnya.
Sebagai contoh pelaksanaan metode demonstrasi adalah guru memperagakan suatu
proses atau cara kerja suatu alat, misalnya bagaimana menggunakan menggunakan
mikroskop, respirometer, cara kerja jantung, penggunaan alat bedah, cara membedah
hewan percobaan, dan sebagainya.
e. Metode Pemberian Tugas atau Resitasi
Metode pemberian tugas (resitasi) merupakan metode yang menugaskan kepada
peserta didik untuk mengerjakan sesutu dengan tujuan memantapkan, mendalami, dan
memperkaya materi yang sudah dipeserta didiki atau menemukan suatu pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang relevan atau sesuai sesuai dengan kompetensi yang
ditetapkan. Tugas ini dapat dilakukan seperti guru menyuruh peserta didik membaca,
membuat makalah, membuat kliping, membuat ringkasan, membuat tugas presentasi,
tugas observasi, dan sebagainya. Jangan sampai peserta didik merasakan beban berat
atau merasa terpaksa melakukan tugas, apalagi mereka tidak tahu manfaat tugas yang
dilakukan. Oleh karena itu, guru harus merancang tugas sebaik mungkin sehingga
xvi
mereka merasakan manfaat yang besar dari tugas yang dilakukannya. Setiap tugas yang
dibuat peserta didik harus dihargai oleh guru, diberikan umpan balik, misalnya
dikoreksi, dikomentari, dan dinilai.
2.5 Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan
penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini,
guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran
berlangsung
1. Teknik Umum
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi.
Contohnya antara lain:
a. Teknik ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
b. Teknik tanya jawab, merupakan metode mengajar dimana guru menanyakan
hal-hal yang bersifat factual.
c. Teknik diskusi,guru meberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu
masalah.
d. Teknik Pemberian tugas,dengan metode ini guru memberikan tugas,siswa
mempelajari kemudiaan melaporkan hasilnya
e. Teknik latihan,merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan
terhadap apa yang dipelajari
f. Teknik Kerja kelompok,merupakan suatu cara mengajar,dimana peserta didik
kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.
g. Teknik demonstrasi merupakan teknik mengajar dimana seseorang instruktur
atau guru menunjukkan,memperlihatkan suatu proses.
h. Teknik Karya Wisata merupakan teknik mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa kesuatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
xvii
2. Teknik Khusus
Teknik khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahan-
bahan pelajaran bidang studi tertentu. Sebagai contoh, teknik pengajaran
keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran membaca, teknik
pembelajaran menulis, teknik pembelajaran berbicara, teknik pembelajaran
menyimak, teknik pembelajaran tata bahasa, dan teknik pembelajaran kosa kata.
Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran membaca permulaan
dan teknik pembelajaran membaca lanjut. Masing-masing terdiri pula atas banyak
macam. Begitulah, teknik khusus itu banyak sekali macamnya karena teknik khusus
itu berhubungan dengan rincian bahan
pembelajaran. Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, misalnya guru bahasa
Indonesia, hanya menggunakan satu metode, katakanlah metode khusus
pembelajaran bahasa (yang ditunjang sejumlah pendekatan dan prinsip), tetapi
menggunakan sejumlah teknik, baik umum maupun khusus. Teknik ini setiap saat
divariasikan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
xviii
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang
dilakukan individu agar mendapatkan perubahan baik sikap. Dalam proses pembelajaran,
memilih dan menerapkan pendekatan, model, strategi, metode, dan teknik yang tepat
sangatlah penting untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif. Pendekatan dan
model pembelajaran mengarahkan cara pendidik memandang peserta didik dan mengatur
lingkungan pembelajaran, sementara strategi, metode, dan teknik pembelajaran
memberikan panduan tentang bagaimana materi harus disampaikan dan bagaimana
peserta didik harus terlibat dalam proses pembelajaran. Dalam memilih dan menerapkan
pendekatan, model, strategi, metode, dan teknik pembelajaran, pendidik perlu
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, dan konteks
pembelajaran. Dengan memilih dan menerapkan pendekatan, model, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran yang tepat, pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan peserta
didik dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, untuk itu
diperlukan masukan, kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya penulis dapat belajar
lebih lagi dalam penulisan makalah agar tidak terjadi kesalahan yang sama pada
penulisan makalah ini.

xix
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. (2017). Prinsip Disain Pembelajaran, No Reg 31-199 (3rd ed.). Kencana.

Suprihatiningrum. (2013). Strategi Dan Model-model Pembelajaran Aktif


Menyenangkan (F. T. U. S. Kalijaga (ed.)). Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Trinato. (2019). Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.

xx

Anda mungkin juga menyukai