Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Makalah pada Mata Kuliah
Oleh : Kelompok 8
MUH. NUR ABDILLAH SAHIR
20100119053
2023
1
KATA PENGANTAR
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini
manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
teman pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini. Sekian dan
terima kasih.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................6
D. Tipe-tipe Pendekatan..........................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................15
B. Saran...................................................................................................15
Daftar Pustaka.......................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
guru dan peserta didik yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai
dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif
yang terjadi antara guru dan peserta didik. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi
guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan
menyenangkan dan tidak membosakan. Hal ini selain agar mencapai target dari
guru itu sendiri, peserta didik juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar
mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.
Pendidik yang memandang anak didik pribadi yang berbeda dengan anak
didik lainnya, akan berbeda denga pendidik yang memandang anak didik sebagai
makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Maka penting
untuk meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak peserta didik, untuk
itu pendidik perlu menyadari dan memaklumi bahwasannya anak peserta didik itu
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Masalah
tipe-tipe?
5
BAB II
PEMBAHASAN
ditempuh guru atau peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran dilihat dari
pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyajikam suatu
yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator, dalam peranannya
agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru sebagai fasilitator, guru berusaha
1
Bahri Syaiful Djamarah. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 59.
2
Bahri Syaiful Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta;
Rineka Cipta, 2005), h. 60.
6
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu;
didik (student centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru
1. Pendekatan Individual
3
Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi (Jakarta; Rineka Cipta,
2005), h. 53.
7
Pendekatan individual adalah suatu pendekatan yang melayani perbedaan-
2. Pendekatan Kelompok
kelompok memang suatu waktu diperlukan dan digunakan untuk membina dan
diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap
anak didik.
3. Pendekatan Bervariasi
Setiap masalah yang dihadapi oleh anak didik tidak selalu sama, terkadang ada
perbedaan. Dalam belajar, anak didik mempunyai motivasi yang berbeda. Pada
satu sisi anak didik mempunyai motivasi yang rendah, tetapi pada saat lain anak
didik mempunyai motivasi yang tinggi. Anak didik yang satu bergairah belajar,
anak didik yang lain kurang bergairah belajar. Sementara sebagian besar anak
belajar, satu atau dua orang anak tidak ikut belajar. Mereka duduk dan berbicara
(berbincang-bincang) satu sama lain tentang hal-hal lain yang terlepas dari
masalah pelajaran.
4
Djamarah Bahri Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:1997 Rineka Cipta), h. 70.
8
Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka
pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi
4. Pendekatan Edukatif
tujuan untuk mendidik, bukan karena motif-motif lain, seperti karena dendam,
karena gengsi, karena ingin ditakuti dan sebagainya. Anak didik yang telah
melakukan kesalahan, yakni membuat keributan didalam kelas ketika guru sedang
memberikan pelajaran, misalnya, tidak tepat diberi sanksi hokum dengan cara
perkembangan kepribadian anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah
5. Pendekatan Keagamaan
dua macam mata pelajaran, tetapi terdiri dari banyak mata pelajaran. Dalam
prateknya tidak hanya digunakan satu, tetapi bisa juga penggabungan dua atau
semua mata pelajaran. Khususnya untuk mata pelajaran umum sangat penting
5
http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/pendekatan-pembelajaran.html
9
Tentu saja guru harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuai dengan
mata pelajaran yang dipegang. Mata pelajaran biologi, misalnya, bukan terpisah
dari masalah agama,tetapi ada hubunganya. Persoalan nya sekarng terletak mau
atau tidaknya guru mata pelajaran tersebut. Pendekatan agama dapat membantu
guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama didalam diri siswa, agar nilai-nilai
6. Pendekatan Kebermaknaan
pendapat, dan perasaan, secara lisan atau tulisan. Bahasa merupakan alat untuk
mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa
makna.7
D. Tipe-tipe Pendekatan
1. Pendekatan Kontekstual
6
http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-
dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/
7
http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-
dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/
10
diterapkan.
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
konstruktivisme.
pengetahui sebelumnya.
c. Menerapkan.
d. Kerjasama.
e. Mentransfer.8
2. Pendekatan Konstruktivisme
menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa
8
Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi (Jakarta; Rineka Cipta,
2005), h. 53.
11
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam
keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik
3. Pendekatan Deduktif
kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif
4. Pendekatan Induktif
dari hal-hal yang bersifat umum, maka pendekatan induktif (inductif approach)
9
Syaiful Bahri Djamarah. Strategi belajar mengajar (Jakarta; Rineka Cipta, 2010), h. 55.
12
sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.
5. Pendekatan Konsep
meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep
6. Pendekatan Proses
pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini
untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih
dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan,
13
7. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment, yang dalam berbagai
pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di masyarakat.
Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang
13
Bahri Djamarah, Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:1997 Rineka Cipta), h. 89.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
berkualitas.
B. Saran
Berdasarkan hasil makalah kami ada beberapa saran yang dapat kami
1. Pendidik
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi peserta didik agar dapat
2. Peserta didik
15
dalam mengikuti pembelajaran dengan aktif dan mempunyai motivasi yang tinggi
memiliki sikap hidup yang baik dan juga berperilaku yang tidak bertentangan
3. Sekolah/lembaga
hubungan dengan para wali peserta didik untuk saling mengetahui perkembangan
peserta didik dalam belajar di kelas maupun di luar kelas. Melakukan evaluasi
4. Kepala sekolah
maupun di luar kelas yang berupa pembiasaan keterampilan beragama yang harus
dilakukan terus menerus hingga pembiasaan baik itu menjadi kebiasaan yang
16
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Syaiful Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
(Jakarta; Rineka Cipta, 2005), h. 60.
Bahri Syaiful Djamarah. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 1997), h. 59.
Djamarah Bahri Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:1997 Rineka
Cipta), h. 70.
http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-
dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/
http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-
dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/
http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/pendekatan-pembelajaran.html
Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi (Jakarta;
Rineka Cipta, 2005), h. 53.
Syaiful Bahri Djamarah. Strategi belajar mengajar (Jakarta; Rineka Cipta,
2010), h. 55.
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung; 2006
Alfabeta, 2018), h. 69.
17