Anda di halaman 1dari 17

PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAI

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Makalah pada Mata Kuliah

Metodologi Pembelajaran PAI Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Alauddin Makassar

Dosen Pengampu : Rofiqah Al Munawwarah, S.Pd.I., M.Pd.

Oleh : Kelompok 8
MUH. NUR ABDILLAH SAHIR
20100119053

NURUL ALIFAH SAPUTRI


20100121035

SURI RAMADHANI ISHAQ MAHMUD


20101210056

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2023

1
KATA PENGANTAR

‫ االسامل عليكم ورمحة هلال ورركته‬.....

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji bagi Allah yang telah

menganugerahkan keimanan, keislaman, kesehatan dan kesempatan

sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini

kami beri judul “Pendekatan Pembelajaran PAI.‟

Ucapan terima kasih kami haturkan kepada:


1. Allah Swt, atas segala nikmat serta karunia yang tiada henti-
hentinya kepada kami,
2. Rofiqah Al Munawwarah, S.Pd.I., M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI yang telah membimbing
kami dalam memberikan pengetahuan, dan
3. Orang tua yang senantiasa mengiringi setiap langkah dengan
berbagai doa yang mereka haturkan kepada kami.

Meski telah disusun secara maksimal, namun kami sebagai

manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Sebab, kesempurnaan itu datang-Nya dari Allah, tetapi kami


tetap mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman

pembaca sekalian. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga teman-

teman pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini. Sekian dan

terima kasih.

‫ والسامل عليكم ورمحة هلال ورركته‬.....

Samata, 07 November 2023

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................i

Kata Pengantar........................................................................................ii

Daftar Isi..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................4

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................4

C. Tujuan.................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................6

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran PAI ........................................6

B. Fungsi Pendekatan Pembelajaran.......................................................7

C. Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembelajaran......................................7

D. Tipe-tipe Pendekatan..........................................................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................15

A. Kesimpulan.........................................................................................15

B. Saran...................................................................................................15

Daftar Pustaka.......................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara

guru dan peserta didik yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai

dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif

yang terjadi antara guru dan peserta didik. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi

guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan

menyenangkan dan tidak membosakan. Hal ini selain agar mencapai target dari

guru itu sendiri, peserta didik juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar
mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.

Pendidik yang memandang anak didik pribadi yang berbeda dengan anak

didik lainnya, akan berbeda denga pendidik yang memandang anak didik sebagai

makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Maka penting

untuk meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak peserta didik, untuk

itu pendidik perlu menyadari dan memaklumi bahwasannya anak peserta didik itu

merupakan individu dengan segala perbedaannya sehingga diperlukan beberapa

pendekatan secara bijaksana.

B. Rumusan Masalah

1. Jelasakan pengertian pendekatan pembelajaran PAI?

2. Apa fungsi pendekatan pembelajaran?

3. Sebutkan jenis-jenis pendekatan pembelajaran?

4. d. Tipe-tipe pendekatan dalam pembelajaran ?

4
C. Tujuan Masalah

1. Kita bisa mengetahui apa itu pendekatan pembelajaran PAI?

2. Kita bisa mengetahui fungsi dan pembelajaran?

3. Kita bisa mengetahui jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran dan

tipe-tipe?

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran PAI

Pendekatan pembelajaran dapat berarti aturan pembelajaran yang

berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik peserta didik dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran

belajar, selain itu pendekatan pembelajaran adalah suatu kebijaksanaan yang

ditempuh guru atau peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran dilihat dari

bagaimana materi disajikan. Pengertian lain dari pendekatan pembelajaran untuk

memungkinkan peserta didik belajar.

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan

pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyajikam suatu

materi yang memungkinkan peserta didik belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran.1 Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat

meningkatkan motivasi belajar dari peserta didik. Dalam sebuah pembelajaran

yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator, dalam peranannya

sebagai pembimbing, guru berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi

agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru sebagai fasilitator, guru berusaha

memberikan fasilitas yang baik melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan.2

1
Bahri Syaiful Djamarah. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 59.
2
Bahri Syaiful Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta;
Rineka Cipta, 2005), h. 60.

6
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis

pendekatan, yaitu;

1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta

didik (student centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru

melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan

2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru

(teacher centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru

menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran.3

B. Fungsi Pendekatan dalam Pembelajaran

Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah:

1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode

pembelajaran yang akan digunakan.

2. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.

3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.

4. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan

5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.

C. Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembelajaran

1. Pendekatan Individual

Pendekatan individual merupakan pendekatan langsung dilakukan guru

terhadap anak didiknya untuk memecahkan kasus anak didiknya tersebut.

Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan

pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini.

3
Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi (Jakarta; Rineka Cipta,
2005), h. 53.

7
Pendekatan individual adalah suatu pendekatan yang melayani perbedaan-

perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa, sehingga dengan penerapan

pendekatan individual memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing

siswa secara optimal.4

2. Pendekatan Kelompok

Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang

menggunakan pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan

kelompok memang suatu waktu diperlukan dan digunakan untuk membina dan

mengembangkan sikap sosial anak didik. Dengan pendekatan kelompok,

diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap

anak didik.

3. Pendekatan Bervariasi

Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik yang

bermasalah, maka guru akan berhadapan dengan permasalahan yang bervariasi.

Setiap masalah yang dihadapi oleh anak didik tidak selalu sama, terkadang ada

perbedaan. Dalam belajar, anak didik mempunyai motivasi yang berbeda. Pada

satu sisi anak didik mempunyai motivasi yang rendah, tetapi pada saat lain anak

didik mempunyai motivasi yang tinggi. Anak didik yang satu bergairah belajar,

anak didik yang lain kurang bergairah belajar. Sementara sebagian besar anak

belajar, satu atau dua orang anak tidak ikut belajar. Mereka duduk dan berbicara

(berbincang-bincang) satu sama lain tentang hal-hal lain yang terlepas dari

masalah pelajaran.

4
Djamarah Bahri Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:1997 Rineka Cipta), h. 70.

8
Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka

pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi

pula. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang

dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam.5

4. Pendekatan Edukatif

Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan

tujuan untuk mendidik, bukan karena motif-motif lain, seperti karena dendam,

karena gengsi, karena ingin ditakuti dan sebagainya. Anak didik yang telah

melakukan kesalahan, yakni membuat keributan didalam kelas ketika guru sedang

memberikan pelajaran, misalnya, tidak tepat diberi sanksi hokum dengan cara

memukul badannya sehingga luka atau cidera.

Dalam pendidikan, guru akan kurang arif dan bijaksana bila

menggunakan kekuasaan. Karena hal itu bisa merugikan pertumbuhan dan

perkembangan kepribadian anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah

dengan melakukan pendekatan edukatif.

5. Pendekatan Keagamaan

Pendidikan dan pelajaran disekolah tidak hanya memberikan satu atau

dua macam mata pelajaran, tetapi terdiri dari banyak mata pelajaran. Dalam

prateknya tidak hanya digunakan satu, tetapi bisa juga penggabungan dua atau

lebih pendekatan. Dengan penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip

korelasi dan sosialisasi, guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk

semua mata pelajaran. Khususnya untuk mata pelajaran umum sangat penting

dengan pendekatan keagamaan.

5
http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/pendekatan-pembelajaran.html

9
Tentu saja guru harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuai dengan

mata pelajaran yang dipegang. Mata pelajaran biologi, misalnya, bukan terpisah

dari masalah agama,tetapi ada hubunganya. Persoalan nya sekarng terletak mau

atau tidaknya guru mata pelajaran tersebut. Pendekatan agama dapat membantu

guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama didalam diri siswa, agar nilai-nilai

agamanya tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami, dihayati

dan diamalkan secara hayat siswa dikandung badan.6

6. Pendekatan Kebermaknaan

Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran,

pendapat, dan perasaan, secara lisan atau tulisan. Bahasa merupakan alat untuk

mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa

kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna

(gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan). Jadi pendekatan kebermaknaan adalah

pendekatan yang memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu pada bahasa dan

makna.7

D. Tipe-tipe Pendekatan

1. Pendekatan Kontekstual

Adapun yang melandasi pengembangan pendekatan kontekstual adalah

konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak

hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak

mereka sendiri. Bahwa pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta

atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat

6
http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-
dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/
7
http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-
dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/

10
diterapkan.

Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)

merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk

belajar yang penting, yaitu :

a. Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti

konstruktivisme.

b. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan

berarti menghubungkan informasi baru dengan pengalaman maupun

pengetahui sebelumnya.

c. Menerapkan.

d. Kerjasama.

e. Mentransfer.8

2. Pendekatan Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam

pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam

menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa

yang didasarkan pada pengetahuan.

8
Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi (Jakarta; Rineka Cipta,
2005), h. 53.

11
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam

peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa

keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik

dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.

Jadi pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih

mengutamakan pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi

seseorang pembelajar dalam memberikan arti, serta belajar sesuatu melalui

aktivitas individu dan sosial.9

3. Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang

menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion)

berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang

kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif

sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke

sesuatu yang khusus.

4. Pendekatan Induktif

Berbeda dengan pendekatan deduktif yang menyimpulkan permasalahan

dari hal-hal yang bersifat umum, maka pendekatan induktif (inductif approach)

menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat khusus.. Metode induktif

sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke

sesuatu yang khusus.

Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik

kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai

9
Syaiful Bahri Djamarah. Strategi belajar mengajar (Jakarta; Rineka Cipta, 2010), h. 55.

12
sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.

Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan

khusus menuju keadaan umum.10

5. Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik

meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep

(miskonsepsi).. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari

pengamatan dan pengalaman. Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan

pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan

kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.11

6. Pendekatan Proses

Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan

suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan proses adalah

pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini

peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting

untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih

psikomotor peserta didik.

Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan

atau memodelkan dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang

dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan,

keuletan dalam bekerja dan sebagainya.12


10
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung; 2006 Alfabeta, 2018), h.
69.
11
Bahri Djamarah Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:1997 Rineka Cipta), h. 70.
12
http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-dan-teknik-
pembelajaran-pendidikan/

13
7. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat

Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau pendekatan

Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan

konsep, keterampilan proses, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan.

Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut

Sains Technology Society (STS), Science Technology Society and Environtment

(STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun istilahnya

banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment, yang dalam berbagai

kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan

pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di masyarakat.

Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang

cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil keputusan

penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan

sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.13

13
Bahri Djamarah, Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:1997 Rineka Cipta), h. 89.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang

terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan

guru dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang

berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.

Dari bermacam-macamnya pendekatan dalam proses belajar

mengajar, diharapkan pendidik mampu memaksimalkan dan mempraktekkan

pendekatan itu untuk mengatasi semua permasalahan yang muncul dalam

upayanya membentuk kepribadian anak didik sehingga nantinya memperoleh

hasil yang memuaskan dan mampu menciptakan generasi bangsa yang

berkualitas.

B. Saran

Berdasarkan hasil makalah kami ada beberapa saran yang dapat kami

sampaikan sebagai berikut:

1. Pendidik

Pendidik hendaknya dapat menerapkan strategi, metode dan teknik

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi peserta didik agar dapat

meningkatkan prestasi belajar dan menumbuhkan karakter masyarakat.

2. Peserta didik

Peserta didik yang berada di sekolah hendaknya bersungguh-sungguh

15
dalam mengikuti pembelajaran dengan aktif dan mempunyai motivasi yang tinggi

agar dapat meningkatkan pemahamannya terhadap materi-materi keagamaan,

memiliki sikap hidup yang baik dan juga berperilaku yang tidak bertentangan

dengan agaran agama Islam.

3. Sekolah/lembaga

Lembaga sekolah hendaknya lebih mengefektifkan program pembiasaan-

pembiasaan berakhlak mulia peserta didik, keteladanan dan mengintensifkan

hubungan dengan para wali peserta didik untuk saling mengetahui perkembangan

peserta didik dalam belajar di kelas maupun di luar kelas. Melakukan evaluasi

berkala terhadap pendidik agama Islam untuk meningkatkan mutu pembelajaran

dalam pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik.

4. Kepala sekolah

Kepala sekolah hendaknya selalu memantau pola pembelajaran yang

diterapkan para pendidik khususnya pendidik Pendidikan Agama Islam di kelas

maupun di luar kelas yang berupa pembiasaan keterampilan beragama yang harus

dilakukan terus menerus hingga pembiasaan baik itu menjadi kebiasaan yang

melekat pada pribadi peserta didik.

16
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Syaiful Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
(Jakarta; Rineka Cipta, 2005), h. 60.
Bahri Syaiful Djamarah. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 1997), h. 59.
Djamarah Bahri Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:1997 Rineka
Cipta), h. 70.
http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-
dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/
http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-
dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/
http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/pendekatan-pembelajaran.html
Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi (Jakarta;
Rineka Cipta, 2005), h. 53.
Syaiful Bahri Djamarah. Strategi belajar mengajar (Jakarta; Rineka Cipta,
2010), h. 55.
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung; 2006
Alfabeta, 2018), h. 69.

17

Anda mungkin juga menyukai