Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MACAM-MACAM PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu :Al-Ustadzah Jaziela Huwaida M,Pd.

Disusun oleh :

Rizkiyarrijal Seftiano 412020111135

Rizky Dwiputra Said 412020111136

Lalu Ananta Yogi Pratama 412020111077

Agung Mahendra 412020111092

Mu’min Hayyat 412020111097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

1443 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pendekatan

Pembelajaran Pai” Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis

sampaikan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Perencanaan Pembelajaran yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu

mendukung kelancaran tugas kami, serta pada anggota tim yang selalu kompak dan konsisten

dalam penyelesaian tugas ini.

Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan

penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan pembaca yang

budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan

segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para

pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu

mendatang.
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................1

C. Tujuan Pembahasan.........................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................2

PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pengertian Pendekatan dalam pembelajaran...................................................2

B. Macam-Macam Pendekatan dalam pembelajaran...........................................4

BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................11

A. Kesimpulan.......................................................................................................11

DAFTAR PUSAKA..............................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi seperti ini semua aspek kehidupan dituntut untuk terus maju dan
berkembang dengan cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus
diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin
global. Peningkatan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan.
Pendidikan merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus
bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya
pengembangan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak
didik dapat merima didikan dengan baik.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan
murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru
itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan
murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua
belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar
mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan
belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.
Sehingga dalam mengajar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran , pendidik
harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana. Pandangan guru
terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pendekatan dan fungsi dalam pendidikan ?
2. Bagaiaman metode pendekatan & macam dan jenis metode pendekatan dalam
pendidikan?
C. TUJUAN PEMBAHASAN

a) Untuk mengetahui pendekatan dan fungsi dalam pendidikan


b) Untuk mengetahui metode pendekatan & macam dan jenis metode pendekatan
pendidikan agama islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat meningkatkan motivasi
belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh guru, bagaimana guru
melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah pembelajaran yang baik guru berperan
sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru berusaha
menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru
sebagai fasilitator, guru berusaha memberikan fasilitas yang baik melalui pendekatan-pendekatan
yang dilakukan1.
Proses interaksi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa ialah
bagaimana Cara guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan karakter pembelajaran.
Pendekatan (approach) pembelajaran fisika adalah Cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan
agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan sisiwa. Pendekatan pembelajaran dapat
diartikan juga sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu2:
a) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
b) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses
pembelajaran.

1
Djamarah syaiful bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (suatu pendekatan teoritis psikologis).
(Jakarta; Rineka Cipta.2005) hal:53
2
Dr. Dimyati,Drs. Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran,(Rineka Cipta, Jakarta,2006)hal:161
B. FUNGSI PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :
a) Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran
yang akan digunakan.
b) Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
c) Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
d) Mendiaknosis masalah-masalahbelajar yang timbul.
e) Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
C. Macam-Macam Pendekatan Dalam Proses Pembelajaran
1) Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual sudah lama dikembangkan oleh John Dewey pada tahun
1916,yaitu sebagai filosofi belajar yang menekankan pada pengembanganminat dan
pengalaman siswa. Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dikembangkan oleh
The Washington State Consortium for Contextual Teaching and Learning, yang bergerak
dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya adalah melatih dan
memberi kesempatan kepada guru-guru dari enam propinsi di Indonesia untuk belajar
pendekatan kontekstual di Amerika Serikat melalui Direktorat PLP Depdiknas3.
Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan
belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika
anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan sekedar mengetahuinya. Sebab,
pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam
kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan
persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Inilahyang terjadi pada kelas-kelas di
sekolah Indonesia dewasa ini. Hal ini terjadi karena masih tertanam pemikiran bahwa
pengetahuan dipandang sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihapal, kelas berfokus
pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, akibatnya ceramah merupakan pilihan
utama strategi mengajar.

3
Djamarah syaiful bahri, Strategi belajar mengajar. (Jakarta; Rineka Cipta.2010) hal:55
Karena itu, diperlukan :
a) Sebuah pendekatan belajar yang lebih memberdayakan siswa.
b) Kesadaran bahwa pengetahuan bukanlah seperangkat fakta dan konsep yang siap
diterima, melainkan sesuatu yang harus dikonstruksi sendiri oleh siswa.
c) Kesadaran pada diri siswa tentang pengertian makna belajar bagi mereka, apa
manfaatnya, bagaimana mencapainya, dan apa yang mereka pelajari adalah berguna
bagi hidupnya.
d) Posisi guru yang lebih berperan pada urusan strategi bagaimana belajar daripada
pemberi informasi.
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar,
manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa
akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti.
Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan
suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk
menggapinya.
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang
penting, yaitu4 :
a) Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme.
Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu
yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah
diketahui siswa dengan informasi baru.
b) Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti
menghubungkan informasi baru dengan pengalaman maupun pengetahui
sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi
peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.

4
Dr.H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Kalam Mulia, Jakarta Pusat, 2002) hal:256-261
c) Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan
pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan
yang realistic dan relevan.
d) Kerjasama. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan
yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat
mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan.Pengalaman kerjasama
tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia
nyata.
e) Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan
focus pada pemahaman bukan hapalan

2) Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih
menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat
diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan
pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang
dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun
dalam lingkungan masyarakat5.
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme:
a) Dengan adanya pendekatan konstruktivisme, pengembangan pengetahuan bagi
peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau
pengamatan langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru sesuai
dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
b) Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada keterkaitan dengan
pengalaman yang ada dalam diri siswa.
c) Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang mereka
pelajari.Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan menyediakan materi atau
konsep apa yang akan dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa untuk
menganalisis sesuai dengan materi yang dipelajari.

5
Sagala Syaiful . Konsep dan Makna Pembelajaran. (Bandung;2006 Alfabeta. )Hal:69
3) Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan
logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat
premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik
lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan
kesimpulan dari sesuatu yang umum kesesuatuyangkhusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan
umum ke keadaan khusus, sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan
menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti dengan contoh-contoh khusus atau
penerapan aturan, prinsip umum ke dalam keadaan khusus6.
4) Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan
berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.Pendekatan induktif merupakan
proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum.
5) Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu
konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil.
Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan
ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan
melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus
dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi
pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran Cara kerja, ketelitian,
keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.

6
Bahri Djamarah, Syaiful. Strategi Belajar Mengajar,( Jakarta:1997 Rineka Cipta).hal:70
D. JENIS-JENIS PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

1) Pendekatan Individual

Pendekatan individual merupakan pendekatan langsung dilakukan guru terhadap anak


didiknya untuk memecahkan kasus anak didiknya tersebut. Pendekatan individual mempunyai
arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan
pendekatan individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan
pendekatan individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakukan
pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah
dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan
kelompok diperlukan7.

Pembelajaran individual merupakan salah satu Cara guru untuk membantu siswa
membelajarkan siswa, membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan
kemampuan dan daya dukung yang dimiliki siswa. Pendekatan individual akan melibatkan
hubungan yang terbuka antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan
bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dalam
belajar. Untuk mencapai hal itu, guru harus melakukan hal berikut ini:

a. Mendengarkan secara simpati dan menanggapi secara positif pikiran anak didik dan
membuat hubungan saling percaya.
b. Membantu anak didik dengan pendekatn verbal dan non-verbal.
c. Membantu anak didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas.
d. Menerima perasaan anak didik sebagaimana adanya atau menerima perbedaannya dengan
penuh perhatian.
e. Menanggani anak didik dengan memberi rasa aman, penuh pengertian, bantuan, dan
mungkin memberi beberapa alternatif pemecahan.

7
Dr. Dimyati,Drs. Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran,(Rineka Cipta, Jakarta,2006)hal:178-182
Ciri-ciri pendekatan individual :

a. Guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di kelas dan memberikan
kesempatan kepada anak didik sebagai individu untuk akatif, kreatif, dan mandiri dalam
belajar.
b. Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak didik secara individual.
c. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat
lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan apa yang mereka pelajari.
d. Guru harus mampu mennyajikan pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam
pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap dan dipahami serta tidak membosankan
siswa. Pengajaran individual dilakukan untuk membantu siswa dalam menuntaskan
belajar mereka.

Oleh karena itu, pendekatan individual dapat mengefektifkan proses belajar mengajar,
interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik, dan terjadinya hubungan pribadi yang
menyenangkan antara siswa dan guru. Secara tidak langsung hal yang disebut diatas merupakan
keuntungan dari pengajaran dengan pendekatan individual.

Keuntungan dari pengajaran pendekatan individual yaitu:

a. Memungkin siswa yang lama dapat maju menurut kemampuannya masing-masing secara
penuh dan tepat.
b. Mencegah terjadinya ilusi dalam kemajuan tetapi bersifat nyata melalui diskusi
kelompok.
c. Mengarahkan perhatian siswa terhadap hasil belajar perorangan.
d. Memusatkan pengajaran terhadap mata ajaran dan pertumbuhan yang bersifat mendidik,
bukan kepada tuntutan-tuntutan guru.
e. Memberi peluang siswa untuk maju secara optimal dan mengembangkan kemampuan
yang dimilikinya.
f. Latihan-latihan tidak diperlukan bagi anak yang cerdas, karena dapat menimbulkan
kebiasaan dan merasa puas dengan hasil belajar yang ada.
g. Menumbuhkan hubungan pribadi yang menyenangkan siswa dan guru.
h. Memberi kesempatan bagi para siswa yang pandai untuk melatih inisiatif berbuat yang
lebih baik.
i. Mengurangi hambatan dan mencegah eliminasi terhadap para siwa yang tergolong
lamban.

Sedangkan kelemahan pembelajaran pendekatan individual sebagai:

a. Proses pembelajaran relative memakan banyak waktu sesuai dengan jumlah bahan yang
dihadapi dan jumlah peserta didik.
b. Motivasi siswa mungkin sulit dipertahankan karena perbedaan-perbedaan individual yang
dimiliki oleh peserta didik sehingga dapat membuat beberapa siswa rendah diri/minder
dalam pembelajaran.
c. Adanya penggunaan pasangan guru dan siswa dalam manajemen kelas regular secara
perorangan, sehingga terjadi kemungkinan sebagaian peserta didik tidak dapat dikelola
dengan baik.
d. Guru-guru yang sudah terbiasa dengan Cara-cara lama akan mengalami hambatan untuk
menyelenggarakan pendekatan ini karena menuntut kesabaran dan penguasaan materi
secara lebih luas dan menyeluruh.

2. Pendekatan Kelompok

Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan pendekatan
lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan
pelu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Hal ini disadari
bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo secius, yakni makhluk yang berkecendrungan
untuk hidup bersama8.

Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang
tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada
dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial dikelas. Tentu
saja sikap ini pada hal-hal yang baik saja. Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan,
seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupansemua makhluk hidup di dunia. Tidak ada

8
Dr.Zakiyah Darajat,Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,(Bumi Aksara, Jakarta, 2011)hal:2
makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung atau
tidak langsung, disadari atau tidak, makhluk lain itu ikut ambil bagian dalam kehidupan makhluk
tertentu.

3. Pendekatan Bervariasi

Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka pendekatan yang
digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula.Pendekatan bervariasi
bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar
bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul dalam penagajaran dengan berbagai motif,
sehingga diperlukan variasiteknik pemecahan untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan
bervariasi inisebagai alat yang dapat guru gunakanuntukkepentinganpengajaran9.

9
Dr.H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Kalam Mulia, Jakarta Pusat, 2002) hal:271
BAB III
PENUTUP

D. KESIMPULAN

Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam
perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran
belajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan.
Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses,
guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya
dengan segala konsekuensinya. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam
pengajaran. Pendekatan yang tepat maka akan berlangsung belajar mengajar yang
menyenangkan.

Simulasi sangat ampuh dan efektif karena mereka meningkatkan kewaspadaan siswa dan
keterampilan memahami, meningkatkan integrasi keterampilan siswa dalam berbagai konteks
kinerja, menyesuaikan diri dengan berbagai tingkat pembelajaran melalui cakupan kinerja
dinamis, dan membantu pelajar melihat pola dari waktu ke waktu dalam sistem dinamis
DAFTAR PUSTAKA

Bahri Djamarah, Syaiful, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Bukhari Umar, Hadist Tarbawi, Jakarta: Amzah, cetakan pertama, 2012.

Dimyati, Drs. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2006.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2002.

Sagala Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: 2006 Alfabeta.

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (suatu

pendekatan teoritis psikologis), Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Zakiyah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 2011.

Anda mungkin juga menyukai