Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PRAKTIK MENGAJAR METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA


PEMBELAJARAN PAI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu : Fahru Rozi, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Naning Puji Lestari (210101001)


2. Sevia Nur Sabela (210101003)
3. Firda Anisa (210101021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada allah Swt, tuhan semesta alam yang telah
memberikan segala nikmat dan rahmatnya sebagaimana yang kita rasakan selama ini. Shalawat
serta salam tetap tercurahkan kepada baginda rasul kita nabi muhammad Saw yang telah
membimbing kita sebagai umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman islamiyah seperti yang
kita rasakan pula pada saat sekarang ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran PAI

dengan judul “Praktik Mengajar Metode Problem Based Learning Pada Pembelajaran PAI”.
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan..

Mudah-mudahan dengana tersusunnya makalah ini bisa membawa kemanfaatan bagi


pembaca dan bisa diaplikasikan pada masyarakat umumnya, dan kami sebagai penulis berharap
atas kritik dan sarannya sebagai pembetulan makalah yang selanjutnya.

Bojonegoro, 16 Maret 2024

Penulis

ii
MAKALAH.................................................................................................................................................i
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
(FIQH,A.AHHLAQ,AL-QURAN HADIS,SKI)...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Problem Based Learing.................................................................................................................3
B. Langkah-langkah Metode Problem Based Learning..................................................................3
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Based Learning.................................................7
D. Praktik ( Penerapan) Metode Problem Based Learning dalam Pembelajaran PAI.................9
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan di Indonesia mendapatkan perhatian yang sangat besar dari
pemerintah,terutama pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Pendidikan ditujukan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan sebagai salah satu wahana
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan Agama Islam
mempunyai peran penting dalam pembentukan pribadi peserta didik. Pembentukan
pribadi yang dimaksud adalah kepribadian muslim dan kemajuan masyarakat serta
budaya yang tidak menyimpang dari nilai-nilai ajaran Islam.
Model Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran
dimana penalaran yang nyata dapat diterapkan secara komprehensif, sebab
didalamnya terdapat unsur menemukan masalah dan memecahkannya. Unsur yang
terdapat didalamnya, yaitu menemukan permasalahan dan memecahkan masalah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Praktik Penerapan Metode Problem Based Learning dalam
pembelajaran Pendidikan PAI?
2. Apakah faktor pendukung, penghambat, dan solusi Penerapan Metode Problem
Based Learning dalam pembelajaran PAI?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mendeskripsikan penerapan Metode Problem Based Learning dalam
pembelajaran PAI
2. Untuk Mendeskripsikan faktor pendukung,penghambat,dan solusi penerapan
Metode Problem Based Learning dalam pembelajaran PAI

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Problem Based Learning
Sekilas Mengingat tentang Pengertian dari Metode Problem Based
Learning atau bisa disebut dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (problem
based learning) adalah sebuah pendekatan yang memberi pengetahuan baru
peserta didik untuk menyelesaikan suatumasalah. Pendekatan ini adalah
pendekatan pembelajaran partisipatif yang bisa membantu guru menciptakan
lingkungan pembelajaran yang menyenangkan karena dimulai dengan masalah
yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan
memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang lebih
realistik (nyata). Meski demikian, guru tetap diharapkan untuk mengarahkan
pembelajar menemukan masalah yang relevan dan aktual serta realistik. 1
Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning / PBL) adalah
konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan
(bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan peserta didik
memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata). Pembelajaran
Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang
aktif, kolaboratif, berpusat kepada peserta didik, yang mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan belajar mandiri yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karier, dalam
lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini.2
Dalam problem based learning siswa dituntut untuk memecahkan,
menganalisis, dan mengevaluasi sebuah masalah. Siswa akan terlibat langsung
dalam upaya memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan
berpikir, pengalaman dan konsep-konsep yang akan ditemukan pada
pemecahan masalah yang disajikan. Selain itu siswa dilatih untuk berusaha
berpikir kritis dan mampu mengembangkan kemampuan analisisnya serta
menjadi pembelajaran yang mandiri. Problem based learning melibatkan
peserta didik untuk memecahkan masalah dunia nyata melalui tahap-tahap
tertentu sehingga peserta didikdapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan
untuk memecahkan masalah.3

1
Syamsidah and Hamidah Suryani, Model Peoblem Based Learning Mata Kuliah Pengetahuan Bahan
Makanan (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2018), 12.
2
Heminto Sofyan et al., Problem based learning Dalam Kurikulum 2013 (Yogyakarta: UNY Press,
2017).hal.49.
3
Qomariyah, “Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPS

2
Problem based learning merupakan model pembelajaran yang
penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan
kontekstual, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan, memfasilitasi
penyelidikan, dan membuka dialog. Model pembelajaran ini sangat dianjurkan
untuk mengembangkan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis peserta didik
melalui pemecahan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik.

B. Langkah-langkah Metode Problem Based Learning

Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah menurut Sofyan


dilakukan dengan cara siswa diberi permasalahan oleh guru (atau
permasalahan diungkap dari pengalaman siswa),siswa melakukan diskusi
dalam kelompok kecil,siswa melakukan kajian secara independen berkaitan
dengan masalah yang harus diselesaikan. Mereka dapat melakukannya dengan
cara mencari sumber diperpustakaan, database, internet, sumber personal atau
melakukan observasi; siswa kembali kepada kelompok PBL semula untuk
melakukan tukar informasi, pembelajaran teman sejawat, dan bekerjasama
dalam menyelesaikan masalah,siswa menyajikan solusi yang mereka temukan,
siswa dibantu oleh guru melakukan evaluasi berkaitan dengan seluruh
kegiatan pembelajaran. Hal ini meliputi sejauh mana pengetahuan yang sudah
diperoleh oleh siswa serta bagaiman peran masing-masing siswa dalam
kelompok.4
Sebelum Praktik Mengajar PAI Ada beberapa Langkah pembelajaran
Metode problem based learning yang terdiri dari lima fase utama, yakni:

a. Fase 1. Memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa

Pada awal pembelajaran guru seharusnya mengkomunikasikan


dengan jelas maksud pembelajaran,membangun sikap positif terhadap
pelajaran itu, dan mendeskripsikan sesuatu yang diharapkan untuk
dilakukan oleh siswa. Guru perlu menyajikan situasi bermasalah dengan
hati-hati atau memiliki prosedur yang jelas untuk melibatkan siswa dalam
identifikasi permasalahan. Guru seharusnya menyuguhi situasi bermasalah
itu kepada siswa dengan semenarik mungkin.

b. Fase 2. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti.


Model PBL mengharuskan guru untuk mengembangkan
keterampilan berkolaborasi diantara siswa dan membantu mereka untuk
menginvestigasi masalah secara bersama-sama. Model PBL juga
mengharuskan guru untuk membantu siswa dalam merencanakan tugas
investigasi dan pelaporan.

4
Sofyan et al., Problem based learning Dalam Kurikulum 2013, 58–60.

3
c. Fase 3. Membantu investigasi mandiri dan kelompok

Investigasi yang dilakukan secara mandiri,berpasangan, atau dalam


tim-tim studi kecil dalam inti PBL. meskipun setiap situasi masalah
membutuhkan teknik investigasi yang agak berbeda, kebanyakan
melibatkan proses mengumpulkan data eksperimentasi,pembuatan
hipotesis dan penjelasan dan memberikan solusi.

d. Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Pada fase ini siswa diharapkan mampu mengembangkan dan


menyajikan hasil karya. Karya lebih dari sekedar laporan tertulis, karya
termasuk hal-hal seperti rekaman video yang memperlihatkan situasi yang
bermasalah dan solusi yang diusulkan. Model-model yang mencakup
representasi fisik dari situasi masalah atau solusinya, dan pemrograman
komputer serta presentasi multi media. Setelah karya dikembangkan guru
saling memamerkan karya hasil siswa di depan umum untuk diobservasi
dan dinilai oleh orang lain.

e. Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah

Fase terakhir dari model PBL adalah melibatkan kegiatan-kegiatan


yang dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi
proses berpikirnya sendiri maupun keterampilan investigasi dan
keterampilan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru
meminta siswa untuk mengonstruksi pikiran dan kegiatan mereka selama
berbagai fase pelajaran.

Dalam Problem Based Learning akan terjadi pembagian peran antara


guru dengan murid, dimana guru lebih berfungsi sebagai mitra kerja bagi
murid. Guru lebih berperan sebagai motivator, organisator dan fasilitator bagi
murid. Di sisi lain siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan pemecahan
masalah yang berhubungan dengan materi yang dipelajari.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Based Learing

Kelebihan Pembelajaran Problem Based Learning

Memiliki beberapa kelebihan di antaranya sebagai berikut:5

a. Model problem based learning merupakan model yang mendukung anak


untuk memahami isi pembelajaran. Project based learning dapat menantang

5
Sakdiah Saily, “Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik,”Akademika 1, no. 15 (2019): 58.

4
kemampuan anak serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan
baru bagi anak.

b. Model problem based learning dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran


anak. Pemecahan masalah dapat membantu anak bagaimana menstansfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

c. Model problem based learning dapat membantu anak untuk


mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan. Pada dasarnya model project based
learning merupakan cara berfikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh
peserta didik, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.

d. Model problem based learning dianggap lebih menyenangkan dan disukai


pesrta didik. Project based learning dapat mengembangkan kemampuan anak
untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

e. Model problem based learning dapat memberikan kesempatan pada anak


untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam dunia nyata. Pemecahan masalah
dapat mengembangkan minat anak untuk secara terus menerus belajar.

Kekurangan Metode Problem Based Learning

a. Model problem based learning untuk siswa yang malas, tujuan dari metode
tersebut tidak dapat tercapai.

b. Model problem based learning membutuhkan banyak waktu dan dana; dan

c. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.

d. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan
terjadi kesulitan dalam pembagian tugas

e. PBL kurang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar karena masalah


kemampuan bekerja dalam kelompok.

f. PBL biasanya mebutuhkan waktu yang tidak sedikit

g. Membutuhkan kemampuan guru yang mampu mendorong kerja siswa


dalam kelompok secara efektif.

Berdasarkan uraian di atas sebagai sebuah model pembelajaran PBL sudah


pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model PBL adalah
membuat pendidikan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan diluar

5
sekolah, melatih keterampilan siswa untuk memecahkan masalah secara kritis
dan ilmiah serta melatih siswa berpikir ktiris, analisis, kreatif dan menyeluruh
karena dalam proses pembelajarannya siswa dilatih untuk menyoroti
permasalahan dari berbagai aspek. Kekurangan dari model PBL adalah
seringnya siswa menemukan kesulitan dalam menentukan permasalahan yang
sesuai dengan tingkat berpikir siswa, selain itu juga model PBL memerlukan
waktu yang relatif lebih lamadari pembelajaran konvensional serta tidak
jarang siswa menghadapi kesulitan dalam belajar karena dalam pembelajaran
berbasis masalah siswa dituntut belajar mencari data, menganalisis,
merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah. Di sini peran guru sangat
penting dalam mendampingi siswa sehingga diharapkan hambatan-hambatan
yang ditemui oleh siswa dalam proses pembelajaran dapat diatasi.

D. Praktik (Penerapan) Mengajar Metode Problem Based Learning dalam


Pembelajaran PAI

Penerapan PBL dalam Pembelajaran Pendidikan AgamaIslam (PAI) dilakukan


dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Guru memulai pembelajaran PAI dengan mengenalkan masalah kepada siswa


melalui pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan dipelajari
dan semua jawaban siswa diterima, jadi guru belum memberitahukan mana jawaban
yang benar dan mana jawaban yang salah. Hal itu sesuai dengan pandangan Rusman,
bahwa dengan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), siswa
diharapkan memiliki pemahaman yang utuh dari sebuah materi yang diformulasikan
dalam masalah,penguasaan sikap positif, dan keterampilan secara bertahap dan
berkesinambungan. Siswa dalam memahami suatu konsep, prinsip, dan keteram- pilan
dilakukan melalui situasi atau masalah yang disajikan diawal pembelajaran. 6

2. Guru membagi siswa menjadi empat kelompok dengan cara guru menyuruh siswa
untuk berhitung satu sampai empat diulangi terus sampai semua siswa mendapat
kelompok semuanya. Hal itu sesuai dengan pandangan Savoie dan Hughes,yang
menyatakan bahwa: strategi belajar berbasis masalah memiliki beberapa karakteristik
salah satunya adalah menggunakan kelompok kecil.

3. Guru mendorong dan memerintahkan setiap kelompok untuk berdiskusi untuk


mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan Materi. Setelah siswa
mengumpulkan cukup data, guru mengecek data yang diperoleh setiap siswa. Hal itu
sesuai dengan pandangan Rusman, bahwa guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai,melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.

6
Rusman.”Model-Model Pembelajaran Mengembang-kan Profesionalisme Guru”. Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada.(2012).

6
4. Guru mengarahkan siswa tentang bagaimana membuat laporan dengan memberikan
urut-urutan isi laporan. Kemudian guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. Hal itu sesuai dengan pandangan
Rusman, bahwa guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, dan membantu merekauntuk berbagi tugas dengan
temannya.

5. Guru mengklarifikasi jawabansiswa dalam presentasi, apakah jawaban tersebut


sudah betul atau belum. Selain itu guru memberikan evaluasi dari hasil kerja sama
setiap kelompok dalam diskusi ataupun presentasi. Hal itu sesuai dengan pandangan
Rusman, bahwa guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap
penyelidikan dan proses yang mereka gunakan.

Berdasarkan beberapa langkah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa


penerapan PBL dalam pembelajaran PAI sudah sesuai dengan tahap-tahap penerapan
PBL dalam teori.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Uraian diatas mengenai praktik ( penerapan ) Problem Based


dalam pembelajaran PAI dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.Metode Problem Based Learning (PBL) telah diterapkan secara baik dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam sesuai dengan teori, diantara tahap-tahap
penerapan Problem Based Learning adalah: orientasi siswa pada masalah,
mengorgani sasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual
maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

2. Faktor pendukung dalam PBL adalah kurikulum yang digunakan, sarana dan
prasarana termasuk multimedia, kreativitas guru, dan kondisi lingkungan.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah kesulitan memunculkanide siswa,
ketersediaan waktu yang kurang,dan perbedaan pemahaman siswa. Adapun
solusinya adalah memberikan arahan kepada siswa dengan memberikan petunjuk
atau klu pada jawaban, penggunaan waktu secara efektif dan efisien, dan
pemberian evaluasi dan mengulang-ulang materi.Berdasarkan pada hasil
penelitian tentang penerapan Problem Based Learning dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam.

B. Saran

1. Guru hendaknya meningkatkan kreativitas pembelajaran PBL untuk


mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa aktif
mengikuti pembelajaran.

2. Guru hendaknya memanfaatkan waktu secara efisien dalam pembelajaran


PBL, sehingga pembelajaran dapat selesai sesuaiwaktu yang telah
direncanakan

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai