Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada allah Swt, tuhan semesta alam yang telah
memberikan segala nikmat dan rahmatnya sebagaimana yang kita rasakan selama ini. Shalawat
serta salam tetap tercurahkan kepada baginda rasul kita nabi muhammad Saw yang telah
membimbing kita sebagai umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman islamiyah seperti yang
kita rasakan pula pada saat sekarang ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran PAI
dengan judul “Praktik Mengajar Metode Problem Based Learning Pada Pembelajaran PAI”.
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan..
Penulis
ii
MAKALAH.................................................................................................................................................i
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
(FIQH,A.AHHLAQ,AL-QURAN HADIS,SKI)...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Problem Based Learing.................................................................................................................3
B. Langkah-langkah Metode Problem Based Learning..................................................................3
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Based Learning.................................................7
D. Praktik ( Penerapan) Metode Problem Based Learning dalam Pembelajaran PAI.................9
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Problem Based Learning
Sekilas Mengingat tentang Pengertian dari Metode Problem Based
Learning atau bisa disebut dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (problem
based learning) adalah sebuah pendekatan yang memberi pengetahuan baru
peserta didik untuk menyelesaikan suatumasalah. Pendekatan ini adalah
pendekatan pembelajaran partisipatif yang bisa membantu guru menciptakan
lingkungan pembelajaran yang menyenangkan karena dimulai dengan masalah
yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan
memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang lebih
realistik (nyata). Meski demikian, guru tetap diharapkan untuk mengarahkan
pembelajar menemukan masalah yang relevan dan aktual serta realistik. 1
Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning / PBL) adalah
konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan
(bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan peserta didik
memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata). Pembelajaran
Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang
aktif, kolaboratif, berpusat kepada peserta didik, yang mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan belajar mandiri yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karier, dalam
lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini.2
Dalam problem based learning siswa dituntut untuk memecahkan,
menganalisis, dan mengevaluasi sebuah masalah. Siswa akan terlibat langsung
dalam upaya memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan
berpikir, pengalaman dan konsep-konsep yang akan ditemukan pada
pemecahan masalah yang disajikan. Selain itu siswa dilatih untuk berusaha
berpikir kritis dan mampu mengembangkan kemampuan analisisnya serta
menjadi pembelajaran yang mandiri. Problem based learning melibatkan
peserta didik untuk memecahkan masalah dunia nyata melalui tahap-tahap
tertentu sehingga peserta didikdapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan
untuk memecahkan masalah.3
1
Syamsidah and Hamidah Suryani, Model Peoblem Based Learning Mata Kuliah Pengetahuan Bahan
Makanan (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2018), 12.
2
Heminto Sofyan et al., Problem based learning Dalam Kurikulum 2013 (Yogyakarta: UNY Press,
2017).hal.49.
3
Qomariyah, “Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPS
2
Problem based learning merupakan model pembelajaran yang
penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan
kontekstual, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan, memfasilitasi
penyelidikan, dan membuka dialog. Model pembelajaran ini sangat dianjurkan
untuk mengembangkan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis peserta didik
melalui pemecahan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik.
4
Sofyan et al., Problem based learning Dalam Kurikulum 2013, 58–60.
3
c. Fase 3. Membantu investigasi mandiri dan kelompok
5
Sakdiah Saily, “Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik,”Akademika 1, no. 15 (2019): 58.
4
kemampuan anak serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan
baru bagi anak.
a. Model problem based learning untuk siswa yang malas, tujuan dari metode
tersebut tidak dapat tercapai.
b. Model problem based learning membutuhkan banyak waktu dan dana; dan
d. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan
terjadi kesulitan dalam pembagian tugas
5
sekolah, melatih keterampilan siswa untuk memecahkan masalah secara kritis
dan ilmiah serta melatih siswa berpikir ktiris, analisis, kreatif dan menyeluruh
karena dalam proses pembelajarannya siswa dilatih untuk menyoroti
permasalahan dari berbagai aspek. Kekurangan dari model PBL adalah
seringnya siswa menemukan kesulitan dalam menentukan permasalahan yang
sesuai dengan tingkat berpikir siswa, selain itu juga model PBL memerlukan
waktu yang relatif lebih lamadari pembelajaran konvensional serta tidak
jarang siswa menghadapi kesulitan dalam belajar karena dalam pembelajaran
berbasis masalah siswa dituntut belajar mencari data, menganalisis,
merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah. Di sini peran guru sangat
penting dalam mendampingi siswa sehingga diharapkan hambatan-hambatan
yang ditemui oleh siswa dalam proses pembelajaran dapat diatasi.
2. Guru membagi siswa menjadi empat kelompok dengan cara guru menyuruh siswa
untuk berhitung satu sampai empat diulangi terus sampai semua siswa mendapat
kelompok semuanya. Hal itu sesuai dengan pandangan Savoie dan Hughes,yang
menyatakan bahwa: strategi belajar berbasis masalah memiliki beberapa karakteristik
salah satunya adalah menggunakan kelompok kecil.
6
Rusman.”Model-Model Pembelajaran Mengembang-kan Profesionalisme Guru”. Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada.(2012).
6
4. Guru mengarahkan siswa tentang bagaimana membuat laporan dengan memberikan
urut-urutan isi laporan. Kemudian guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. Hal itu sesuai dengan pandangan
Rusman, bahwa guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, dan membantu merekauntuk berbagi tugas dengan
temannya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Metode Problem Based Learning (PBL) telah diterapkan secara baik dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam sesuai dengan teori, diantara tahap-tahap
penerapan Problem Based Learning adalah: orientasi siswa pada masalah,
mengorgani sasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual
maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2. Faktor pendukung dalam PBL adalah kurikulum yang digunakan, sarana dan
prasarana termasuk multimedia, kreativitas guru, dan kondisi lingkungan.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah kesulitan memunculkanide siswa,
ketersediaan waktu yang kurang,dan perbedaan pemahaman siswa. Adapun
solusinya adalah memberikan arahan kepada siswa dengan memberikan petunjuk
atau klu pada jawaban, penggunaan waktu secara efektif dan efisien, dan
pemberian evaluasi dan mengulang-ulang materi.Berdasarkan pada hasil
penelitian tentang penerapan Problem Based Learning dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam.
B. Saran
8
9
10