Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERPADUAN MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN


PROBLEM BASE LEARNING, PICTURE AND PICTURE DAN SNOWBALL
TRHOWING
MATA KULIAH
PERPADUAN MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.PD, Ph.D
Amberansyah, S.Pd, M.Pd

OLEH
REZA ROSYADI
1810125310085
5E PGSD

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang maha kuasa dengan diberikan nya rahmat serta
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “perpaduan model dan strategi
pembelajaran Problem base learning, picture and picture dan snowball trhowing”. Pembuatan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah “Model Dan Strategi Pembelajaran”.
Saya sudah semaksimal mungkin menyusun makalah ini, tapi apabila ada menemukan
kesalahan dan kekurangan. Kami berharap kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca agar
kami bisa memperbaiki makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Model Dan
Strategi Pembelajaran” yaitu Bapak Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.PD, Ph.D dan
Amberansyah, S.Pd, M.Pd. yang sudah mempercayakan saya untuk menyampaikan materi ini.
Terima kasih juga atas perhatian para pembaca, semoga makalah ini dapat menambah wawasan
dan literasi pembaca khususnya dalam materi Model Dan Strategi Pembelajaran.

Banjarmasin, 29 Desember 2020

Reza Rosyadi

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. II
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................ 1
C. TUJUAN......................................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
A. PENGERTIAN............................................................................................................... 3
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN........................................................................... 8
C. LANGKAH-LANGKAH PERPADUAN...................................................................... 10
BAB 3 PENUTUPAN................................................................................................................ 12
A. KESIMPULAN............................................................................................................... 12
B. SARAN........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 13

II
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dansumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakansuatu sistem yang
terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru.Semua unsur atau
komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dansemuanya berfungsi
dengan berorientasi pada tujuan. Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah
mengajar yang berarti membelajarkan siswa untukmencapai tujuan tertentu atau
kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang
berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.Dalam proses pembelajaran
yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan menentukan strategi
pembelajaran. Strategi belajarmengajar menentukan jenis interaksi di dalam proses
pembelajaran. Selain itu, metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan belajar
mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam
mengajar.Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode mengajar guru yang kurang
baikakan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik. Kemudian, sebagai seorang
pendidik, juga harus mengetahui pendekatan-pendekatan yang bisa digunakandalam
pembelajaran serta teknik-teknik yang sesuai untuk pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa Pengertian Problem Base Learning, Picture And Picture Dan Snowball
Trhowing?
b. Apa Saja Kelebihan Dan Kekurangan Problem Base Learning, Picture And
Picture Dan Snowball Trhowing?
c. Bagaimana Langkah – Langkah Pembelajaran Perpaduan Antara Problem Base
Learning, Picture And Picture Dan Snowball Trhowing?

1
C. TUJUAN
a. Untuk Mengetahui Pengertian Problem Base Learning, Picture And Picture Dan
Snowball Trhowing.
b. Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Problem Base Learning, Picture
And Picture Dan Snowball Trhowing.
c. Untuk Mengetahui Langkah – Langkah Pembelajaran Perpaduan Antara Problem
Base Learning, Picture And Picture Dan Snowball Trhowing.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
a. Problem Base Learning
Problem Based Learning (PBL) dalam bahasa Indonesia disebut Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM). Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan penggunaan
berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap
tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan
kompleksitas yang ada.
Pengertian Pembelajaran Berbasis masalah yang lain adalah metode mengajar
dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, proses dimana Peserta didik melaksanakan
kerja kelompok, umpan balik, diskusi yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk
investigasi dan penyelidikan dan laporan akhir. Dengan demikian Peserta didik di dorong
untuk lebih aktif terlibat dalam materi pembelajaran dan mengembangkan ketrampilan
berfikir kritis.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam
kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalamtim
untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).

Menurut Duch (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) mengemukakan bahwa


pengertian dari model Problem Based Learning adalah:
Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasih masalah adalah model
pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para
peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta
memperoleh pengetahuan.

Finkle and Torp (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) menyatakan bahwa:
PBM merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang
mengembangkan secara stimulan strategi pemecahan masalah dan dasardasar

3
pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam peran aktif
sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik.

Dua definisi diatas mengandung arti bahwa PBL atau PBM merupakan suasana
pembelajaran yang diarahkan oleh suatu permasalahan sehari-hari.

Sedangkan menurut Kamdi (2007:77) berpendapat bahwa:


Model Problem Based Learning diartikan sebagai sebuah model pembelajaran
yang didalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui
beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari
pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan
akan memilki keterampilan dalam memecahkan masalah.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model


pembelajaran Problem Based Learning menjadi sebuah pendekatan pembelajaran yang
berusaha menerapkan masalah yang terjadi dalam dunia nyata sebagai sebuah konteks
bagi para siswa dalam berlatih bagaimana cara berfikir kritis dan mendapatkan
keterampilan dalam pemecahan masalah, serta tak terlupakan untuk mendapatkan
pengetahuan sekaligus konsep yang penting dari materi ajar yang dibicarakan.

Karakteristik Problem Based Learning adalah sebagai berikut:


 Permasalahan menjadi starting point dalam belajar
 Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak
terstruktur
 Permasalahan memebutuhkan perspektif ganda
 Permasalahan menantang pengetahuan yang dimilki oleh Peserta didik, sikap dan
kompentensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang
baru dalam mengajar;
 Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama:
 Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi sumber
informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM;

4
 Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif;
 Pengembangan keterampilan inquiri dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan
penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan;
 Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses
belajar; dan
 PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman Peserta didik dan proses belajar

Ciri-Ciri dari Model Problem Based Learning


Sedangkan ciri dari model Problem Based learning secara umum dapat dikenali dengan
adanya enam ciri yang dimilikinya, adapun keenam ciri tersebut adalah:

 Kegiatan belajar mengajar dengan model Problem Based Learning dimulai dengan
pemberian sebuah masalah.
 Masalah yang disajikan berkaitan dengan kehidupan nyata para siswa
 Mengorganisasikan pembahasan seputar disiplin ilmu.
 Siswa diberikan tanggungjawab yang maksimal dalam membentuk maupun menjalankan
proses belajar secara langsung.
 Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil.
 Siswa dituntut untuk mendemonstrasikan produk atau kinerja yang telah mereka pelajari.

b. Picture and Picture


Model pembelajaran picture and picture merupakan model pembelajaran yang
kooperatif atau mengutamakan adanya kelompok-kelompok dengan menggunakan media
gambar yang diurutkan menjadi urutan logis. Model ini memiliki karakteristik yang
inovatif, kreatif dan tentu saja sangat menyenangkan. Model pembelajaran ini
mengandalkan gambar sebagai media dalam proses Sehingga sebelum proses
pembelajaran guru sudahn menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk
kartu Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dapat menggunakan Power Point atau
Software yang lainnya.

5
Model Pembelajaran Picture and Picture adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model
Pembelajaran Picture and Picture, mengandalkan gambar sebagai media dalam proses
pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran.
Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan
ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk cerita dalam ukuran besar.
Menurut Johson and Johson (dalam Trianto. 2009: 281) prinsip dasar dalam
model pembelajaran kooperatif Picture and Picture adalah sebagai berikut:
 Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan
dalam kelompoknya.
 Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok
mempunyai tujuan yang sama.
 Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama
diantara anggota kelompoknya.
 Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
 Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan
untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
 Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secara
individual materi yang ditangani dalam kooperatif.

c. Snowball Throwing
Istilah Snowball Throwing berasal dari bahasa Inggris, yaitu Snowball yang berarti bola
salju, sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan
diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola salju
merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar
kepada temannya sendiri untuk dijawab.
Menurut Depdiknas (2001), Snowball Throwing adalah paradigma pembelajaran
efektif yang direkomendasikan oleh UNESCO, yaitu belajar mengetahui (learning to
know), belajar bekerja (learning to do), belajar hidup bersama (learning to live together),

6
dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be). Snowball Throwing merupakan Model
pembelajaran melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan
menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Model pembelajaran Snowball Throwing (melempar bola pertanyaan) membuat
kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis,
bertanya atau berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik, yaitu
menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota
kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus menjawab
pertanyaan dari temannya yang mendapat bola kertas.
Menurut Saminanto (2010), Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang
melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola
salju yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam
satu kelompok.
Menurut Bayor (2010), Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran
yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili oleh ketua kelompok untuk
mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang
dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing
siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Menurut Komalasari (2010), Snowball Throwing adalah model pembelajaran
yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan keterampilan
membuat-menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui permainan imajinatif
membentuk dan melempar bola salju.

Tujuan Model Pembelajaran Snowball Throwing


Menurut Asrori (2010), tujuan model pembelajaran Snowball Throwing yaitu
melatih murid untuk mendengarkan pendapat orang lain, melatih kreatifitas dan imajinasi
murid dalam membuat pertanyaan, serta memacu murid untuk bekerjasama, saling
membantu, serta aktif dalam pembelajaran.
Sedangkan menurut Suprijono (2010) dan Saminanto (2010), tujuan model
pembelajaran Snowball Throwing adalah sebagai berikut:

7
 Melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi
yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.
 Siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang
dipelajari. Hal ini disebabkan karena siswa mendapat penjelasan dari guru yang secara
khusus disiapkan oleh guru serta mengarahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan
berbicara mengenai materi yang disampaikan oleh guru.
 Model pembelajaran ini dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan
pertanyaan kepada teman lain.
 Melatih siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dengan baik.
 Merangsang siswa untuk mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang
dibicarakan dalam pembelajaran tersebut.
 Dapat mengurangi rasa takut siswa dalam bertanya kepada teman maupun guru.
 Siswa akan lebih mengerti makna kerja sama dalam menemukan pemecahan suatu
masalah.
 Siswa akan memahami makna tanggung jawab

B. Kelebihan Dan Kekurangan


a. Problem Base Learning
menurut Suyanti (2010) kelebihan dalam penerapan model Problem Based Learning
diantaranya adalah:
 PBL dirancang utamanya untuk membantu pebelajar dalam membangun kemampuan
berfikir kritis, pemecahan masalah, dan intelektual mereka, dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyelesaikan dengan pengetahuan baru.
 Membuat mereka menjadi pebelajar yang mandiri dan bebas.
 Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi
pelajaran, dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
 Dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
mereka miliki dalam dunia nyata.

8
 Membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab
dalam pembelajaran yang mereka lakukan, juga dapat mendorong untuk melakukan
evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
 Melalui PBL bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada
dasarnya merupakan cara berfikir, dan sesuatu yang harus dimengerti siswa, bukan
hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku.
 Dapat mengembangkan minat siswa untuk terus-menerus belajar sekalipun belajar
pada pendidikan formal berakhir.
Sedangkan menurut Suyanti (2010) kelemahan dalam penerapan model Problem Based
Learning diantaranya adalah:
 Manakala siswa tidak memilki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan
untuk mencoba.
 Keberhasilan strategi pembelajaran melalui Problem Based learning membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan.
 Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
b. Picture and Picture
Kelebihan Model Pembelajaran Picture and Picture
 Guru bisa dengan mudah mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
 Model picture and picture ini melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis.
 Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandangan suatu subjek bahasan
dengan memberikan kebebasan siswa beragumen terhadap gambar yang diperlihatkan.
 Dapat memunculkan motivasi belajar siswa kearah yang lebih baik.
 Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture


 Semakin rumit sebuah model pembelajaran, resikonya tentu saja akan memakan waktu
yang lama, sama halnya dengan model pembelajaran picture and picture ini.

9
 Guru harus memiliki keterampilan penguasaan kelas yang baik, karena model
pembelajaran ini rentan siswa yang menjadi kurang aktif dan juga rentan tejadi
kegaduhan.
 Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai, untuk gambar
yang akan diperlihatkan.
c. Snowball Throwing
Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran Snowball Throwing adalah:
 Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan
melempar bola kertas kepada siswa lain.
 Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena
diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan kepada siswa lain.
 Siswa terlihat aktif dalam pembelajaran.
 Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam
praktik.
 Siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang
dipelajari. Hal ini disebabkan karena siswa mendapat penjelasan dari teman sebaya
yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran,
menulis, dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dengan kelompok.
Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran Snowball Throwing adalah:
 Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa
yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa
biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang
telah diberikan.
 Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi
penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu
yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
 Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa saat
berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama. Tapi tidak menutup
kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberian kuis individu dan
penghargaan kelompok.
 Memerlukan waktu yang panjang.

10
 Siswa yang nakal cenderung untuk berbuat onar.
 Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh siswa.

C. Langkah – Langkah Pembelajaran Perpaduan


 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
 Kemudian, guru membentuk kelompok-kelompok, setelah kelompok terbentuk,
guru memanggil ketua dari masing-masing kelompok untuk diberikan beberapa
penjelasan tentang materi yang akan diajarkan.
 Setelah memperoleh pengarahan dari guru, masing-masing ketua kelompok
kembali kedalam kelompoknya. Ketua kelompok selanjutnya menjelaskan tentang
materi yang telah diperoleh dan dijelaskan dari guru pada teman-teman dalam
kelompoknya.
 Selanjutnya siswa yang berada dalam kelompok, masing-masing diberikan satu
lembar kertas. Kertas tersebut digunakan untuk menuliskan tentang satu
pertanyaan. Pertanyaan yang dituliskan berhubungan dengan materi yang telah
dijelaskan oleh masing-masing ketua kelompok.
 Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll).
 Guru mempelihatkan gambar-gambar yang telah disiapkan, guru terlibat aktif
dalam proses yang terjadi, dan cara ini juga bisa dimodifikasi dengan gambar atau
video atau demonstrasi kegiatan tertentu.
 Langkah selanjutnya siswa dipanggil secara bergantian untuk mengurut kan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis
 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi dari gambar-gambar yang
sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah.
 Guru membantu siswa dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan dan membantu mereka berbagai tugas dengan temannya.

11
 Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
 Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian Pembelajaran Berbasis masalah yang lain adalah metode mengajar
dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, proses dimana Peserta didik melaksanakan
kerja kelompok, umpan balik, diskusi yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk
investigasi dan penyelidikan dan laporan akhir. Dengan demikian Peserta didik di dorong
untuk lebih aktif terlibat dalam materi pembelajaran dan mengembangkan ketrampilan
berfikir kritis. Model pembelajaran picture and picture merupakan model pembelajaran
yang kooperatif atau mengutamakan adanya kelompok-kelompok dengan menggunakan
media gambar yang diurutkan menjadi urutan logis. Model ini memiliki karakteristik
yang inovatif, kreatif dan tentu saja sangat menyenangkan. Model pembelajaran ini
mengandalkan gambar sebagai media dalam proses Sehingga sebelum proses
pembelajaran guru sudahn menyiapkan gambar yang akan ditampilkan. Snowball
Throwing merupakan Model pembelajaran melatih siswa untuk lebih tanggap menerima
pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu
kelompok.

B. SARAN
Memahami strategi, metode, pendekatan pembelajaran baik untuk siswamaupun
guru sangatlah penting.. Pemahaman arti secara mendalam dari belajardan pembelajaran
ini dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi gurumaupun siswa.

12
DAFTAR PUSTAKA
Miftakhul Huda, M.Pd, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran (cet:II PUSTAKA
PELAJAR, Bandung)hal.272
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan,Model Pembelajaran Berbasis Masalah,(Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan).
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
ruzz Media.
Suyanti, Dwi Retno. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Ibrahim, M, dan Nur, M. (2000). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Ismail. 2002. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction): Apa,
bagaimana,dan Contoh pada Sub Pokok Bahasan Statistika. Surabaya.
Kamdi, W dkk. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Universitas Negeri Malang. Malang

13

Anda mungkin juga menyukai