0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
275 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya psikologi pendidikan dan asesmen rutin dalam pengambilan keputusan bagi guru. Dokumen tersebut juga membahas mengenai berbagai teori psikologi dan tahapan pengambilan keputusan, serta strategi mengakomodasi keberagaman siswa dan menjadi guru yang profesional dan efektif.
Deskripsi Asli:
Power Point Psikologi Pendidikan
Judul Asli
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI GURU
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya psikologi pendidikan dan asesmen rutin dalam pengambilan keputusan bagi guru. Dokumen tersebut juga membahas mengenai berbagai teori psikologi dan tahapan pengambilan keputusan, serta strategi mengakomodasi keberagaman siswa dan menjadi guru yang profesional dan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya psikologi pendidikan dan asesmen rutin dalam pengambilan keputusan bagi guru. Dokumen tersebut juga membahas mengenai berbagai teori psikologi dan tahapan pengambilan keputusan, serta strategi mengakomodasi keberagaman siswa dan menjadi guru yang profesional dan efektif.
NPM : A1M020038 KELAS : 1 B TEORI-TEORI PSIKOLOGI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN • Pengambilan keputusan adalah sebuah proses untuk membuat pilihan dari sejumlahalternatif untuk mencapai hasil yang diinginkan (Eisenfuhr, 2011). • Sebuah keputusan yang efektif akan membutuhkan pemahaman yang rinci tentang realitas dan lingkungan sosial. • Decision-making theories (Teori Pengambilan Keputusan) menjelaskan bahwa individu dapat mengevaluasi untung/rugi dan manfaat dari berbagai macam tindakan dan akan dapat memilih alternatif terbaik berdasarkan pertimbangan yang logis dan rasional. • Terdapat beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam mengambil sebuah keputusan. Adapun tahapan-tahapan tersebut menurut Herbart dan Simon, setidaknya menyebutkan ada tiga tahap yang ditempuh dalam pengambilan keputusan, yakni : 1. Tahap Penyelidikan, merupakan tahap yang dilakukan dengan mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. 2. Tahap Perancangan, adalah tahapan yang dilakukan dengan mendaftar, mengembangkan, serta menganalisa arah tindakan yang mungkin dilakukan. 3. Tahap Pemilihan, dalam tahap ini mulai dilakukan kegiatan pemilihan arah tindakan dari semua yang ada. • Terdapat 4 gaya pengambilan keputusan yaitu : 1. Gaya Direktif, Dalam hal ini mempunyai toleransi yang rendah pada ambiguitas, dan hanya berorientasi pada tugas dan masalah teknis. Cenderung lebih efisien, logis, pragmatis, serta sistematis dalam memecahkan sebuah masalah. 2. Gaya Analitik, Mempunyai toleransi yang tinggi untuk sebuah ambiguitas, tugas yang kuat serta orientasi teknis . Sangat suka menganalisis situasi, mengevaluasi lebih banyak informasi serta alternatif daripada pembuat keputusan direksi. Biasanya memerlukan waktu lama untuk mengambil keputusan dapat merespon situasi baru atau tidak menentu dengan baik, gaya kepemimpinan otokratis. 3. Gaya Konseptual, Mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas, terhadap orang yang kuat, dan peduli terhadap lingkungan sosial. Memiliki pandangan yang luas adalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. 4. Gaya Perilaku, Mempunyai toleransi yang rendah pada ambiguitas, orang yang cenderung kuat dan peduli terhadap lingkungan sosial. Bekerja dengan sangat baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat. PENTINGNYA ASESMEN RUTIN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN • Asesmen adalah kegiatan pengambilan keputusan untuk menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik-buruk dan bersifat kualitatif. • Sedangkan menurut Ratna Widiastuti (2010), asesmen merupakan salah satu kegiatan pengukuran, yaitu mengukur suatu proses konseling yang harus dilakukan konselor sebelum, selama, dan setelah konseling tersebut dilaksanakan/berlangsung. Pada umumnya, asesmen bimbingan konseling dilakukan dalam bentuk tes psikologis, observasi, dan wawancara. • Proses asesmen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan siswa. Dari hasil asesmen tersebut, guru dapat mengambil suatu tindakan yang tepat dalam menghadapi siswa. Hal ini menjadikan asesmen sebagai perhatian penting bagi seorang guru dalam menghadapi setiap peserta didik. • Setiap siswa memiliki pribadi yang berbeda. Oleh karena itu, hasil asesmen dari setiap siswa juga akan berbeda. Dan hal ini juga berdampak pada sikap atau tindakan guru pada setiap siswa yang juga harus berbeda berdasarkan hasil asesmen masing-masing siswa. • Hal ini dilakukan agar setiap siswa mendapatkan perlakuan yang tepat sehingga proses perkembangan diri siswa dapat terjadi secara maksimal. Karena itu, guru senantiasa dituntut agar memiliki kemampuan yang matang dalam memahami setiap siswa berdasarkan asesmen yang telah dilakukan. MENGAKOMODASI KEBERAGAMAN DI KELAS Sebagai seorang tenaga pendidik, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan antara lain:
1. Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat
2. Memperlakukan Peserta Didik Secara Adil 3. Memberikan Motivasi yang Tepat 4. Berinteraksi Secara Tepat
Selain keempat poin di atas, salah satu sikap guru menghadapi
karakter siswa yang berbeda-beda ini adalah dengan menciptakan iklim belajar yang kondusif. Untuk itu, Anda memerlukan media pembelajaran yang menarik. BERKEMBANG SEBAGAI GURU • Apapun yang disampaikan atau diberikan seorang guru kepada siswanya, haruslah dapat memotivasi dan bermanfaat terutama dalam hal belajar. Sementara itu, peran guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator dsb. • Beberapa komponen yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai guru yang professional, yaitu : 1. Guru sebagai sumber belajar 2. Guru sebagai fasilitator 3. Perkembangan teknologi informasi 4. Guru sebagai pengelola 5. Guru sebagai demontrator 6. Guru sebagai pembimbing 7. Guru sebagai motivator 8. Guru sebagai evaluator STRATEGI BELAJAR YANG EFEKTIF • Guru yang efektif menguasai materi pembelajaran dan memiliki keahlian untuk menggunakan berbagai metode pembelajaran agar tugas mengajarnya dapat dilaksakan dengan baik. Kriteria guru yang efektif adalah : 1. Penguasaan Materi Pembelajaran 2. Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan intruksional 3. Keahlian Manajemen Kelas 4. Keterampilan inspirasional dan motivasional 5. Keterampilan Komunikasi 6. Pemahaman atas keberagaman peserta didik 7. Keterampilan memanfaatkan teknologi 8. Komitmen, Motivasi dan Kesabaran