DISUSUN OLEH:
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul
“EVALUASI BIMBINGAN KONSELING” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari,
bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini
. Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah
kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
A. Latar belakang...............................................................................
B. Rumusan masalah..........................................................................
C. Tujuan masalah..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak atau peserta didik adalah pribadi yang tumbuh dan berkembang menuju
kedewasaannya. Seiring dengan bertambahnya usia, anak atau peserta didik mengalami proses
belajar yang terus menerus dari yang sebelumnya tidak mengetahui menjadi mengetahui; dari
yang sebelumnya tidak mengalami menjadi mengalami secara langsung pengalaman hidupnya.
Dalam proses belajar dan memahami sesuatu inilah dibutuhkan seorang guru yang dapat
mendampingi anak atau peserta didik.
Didalam sekolah, semua guru adalah pembimbing bagi anak didiknya dalam proses
belajar mengajar. Seorang guru tidak hnay menyampaikan ilmunpengetahuan kepada anak
didiknya, tetapi juga mendampingi mereka dalam meraih keberhasilan pendidikan. Dalam
menjalani setiap aktifitas dalam belajar mengajar ini tugas gurur adalah juga memberikan
bimbingan kepada anak didiknya. Akan tetapi, anak didik juga membutuhkan bimbingan secara
khusus , terutama ketika menghadapi persoalan yang terkait dengan kepribadian , agar dapat
menyelesaikan masalahnya dengan baik. Disinilah sesungguhnya pentingnya keberadaan
bimbingan dan konseling disekolah. Secara professional, bimbingan dan konseling dilakukan
oleh konselor.
Kemajuan berfikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong
terjadinya globalisasi. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitip dan memnuka
peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan tang lebih baik. Dampak
positif dari kondisi global telah mendorong manusia untuk terus berfikir, meningkatkan
kemampuan, dan tidak puas terhadap apa yang dicapainya pada saat ini. Adapun dampak negatif
dari globalisasi tersebut adalah:
Untuk menangkal dan mengatasi masalah tersebjt perlu dipersiapkan insane dan sumber
daya manusia Indonesia yang bermutu. Manusia Indonesia yang bermutu yaitu, manusia yang
harmonis lahir dan batin, sehat jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu pengatahuan dan
teknologi secara professional, serta dinamis dan kreatif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari b.inggris evaluation, dalam b. arab : al-taqdir ,
dalam bahasa Indonesia berarti, penilaian.
Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh edwind wand dan Gerald
W.Brown: Evaluation refer to the act or process to determining to the value of
something.menurut difinisi ini yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown itu
untuk memberikan definisi tentang evaluasi pendidikan, maka evaluasi pendidikan itu dapat
diberi pengertian sebagai, suatu tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk
atau suatu proses yang berlangsung dalam dalam rangka menentukan nilai dari segala sesuatu
dalam dunia pendidikan segala sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang terjadi dilapangan
pendidikan.
Evaluasi dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk
mengetahui efektifitas (keterlaksanaan dan ketercapaian kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu
usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, bekesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku atau tugas-tugas perkembangan
para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
Penilaian kegiatan bimbingan di sekolah adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk
menentukan derajat kualitas kemajuan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan di
sekolah dengan mengacu pada kriterteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program
bimbingan yang dilaksanakan.
Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program
layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhi atau tidak
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan siswa dan pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun
tidak langsung berperan membantu siswa memperoleh perubahan perilaku dan pribadi kearah
yang lebih baik.
Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan suatu usaha untuk
menilai efisiensi dan efektifitas pelayanan bimbingan dan konseling demi peningkatan mutu
program bimbingan dan konseling
Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling ialah suatu usaha penelitian dengan
cara mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimulan atas dasar data yang diperoleh
secara objektif, mengadakan penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan
pengembangan dan pengarahan sataf.
Jenis evaluasi pelaksanaan program ini diadakan melaui peninjauan terhadap hasil yang
diperoleh seseorang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan bimbingan dan melalui peninjauan
terhadap kegiatan itu sendiri dalam berbagai aspeknya. Peninjauan evaluatif itu memusatkan
perhatian pada efek-efek yang dihasilkan sesuai dengan tujuan-tujuan bimbingan yang dikenal
dengan nama evaluasi produk atau evaluasi hasil. Jadi, untuk memperoleh gambaran tentang
keberhasilan dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. Sedangkan untuk
mendapatkan gambaran tentang hasil dari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah, maka harus dilihat dalam diri siswa yang memperoleh layanan bimbingan itu sendiri.
Penilaian terhadap hasil lebih menekankan pada pengumpulan data atau informasi mengenai
keberhasilan dan pengaruh kegiatan layanan bimbingan yang telah diberikan. Dengan kata lain,
evaluasi terhadap hasil ditujukan pada pencapaian tujuan program, baik dalam jangka pendek,
maupun jangka panjang.
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang diharapkan, maka harus mengacu kepada prinsip-prinsip
evaluasi program, diantaranya:
Evaluasi program yang efektif menuntut pengenalan yang cermat dan rinci terhadap
tujuan yang dicapai.
Evaluasi program yang efektif membutuhkan criteria pengukuran yang jelas.
Evaluasi program memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak yang memiliki
kompetensi professional.
Evaluasi program menuntut umpan balik dan tindak lanjut sehingga hasilnya dapat
dipakai untuk dasar pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan.
Evaluasi program hendaknya terencana dan berkesinambungan.
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilaian
proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana
kefektivan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan
untuk memperoleh informasi kefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang
dinilai baik proses maupun hasil antara lain :
Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat
“penilaian dalam proses” yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
Mengetahui partisipasi dan aktifitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan.
Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau
pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dihadapinya.
Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa sebagai hasil dari
partisipasi atau aktifitasnya dalam kegiatan layanan bimbingan.
Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih lanjut.
Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama dilakukan dalam
kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan).
Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.
Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang pada umumnya berbentuk angka atau
skor, maka hasil evaluasi bimbingan dan konseling berupa deskripsi tentang aspek-aspek yang
dievaluasi (seperti partisipasi/ aktivitas dan pemahaman siswa, kegunaan layanan menurut siswa,
perolehan siswa dari layanan, perkembangan siswa dari waktu ke waktu, perolehan guru
pembimbing, komitmen pihak-pihak terkait, serta kelancaran dan suasana penyelenggaraan
kegiatan). Deskripsi tersebut mencerminkan sejauh mana proses penyelenggaraan
layanan/pendukung memberikan sesuatu yang berharga bagi kemajuan dan perkembangan dan
atau memberikan bahan atau kemudahan untuk kegiatan layanan terhadap siswa.
Evaluasi program BK dapat menempuh beberapa pendekatan dan metode. Shetzer dan
Stone (1983) membagi pendekatan ke dalam tiga pendekatan poko, yakni:
Pendekatan dan Metode Survei. Prosedur yang ditempuh biasanya dengan
mengumpulkan sebanyak mungkin data tentang masukan (siswa), proses, dan hasil yang
merupakan keluaran program.
Pendekatan Metode Eksperimen. Pendekatan ini merupaka perpaduan antara riset dan
evaluasi. Artinya, kegiatan bertujuan melakukan evaluasi tetapi prosedurnya memakai
model riset eksperimental. Kebutuhan pendekatan dan model ini muncul ketika layanan
BK di sekolah bertujuan terjadinya perubahan perilaku siswa.
Studi kasus. Digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan seseorang siswa
yang dijadikan sebagai objek telaah kasus. Pendekatan dan metode ini banyak dipakai
untuk mengukur keberhasilan layanan konseling.
Supervise Kegiatan Bimbingan dan Konseling. Manfaat pokok dari supervise ini adalah
untuk mengendalikan personil pelaksanaan BK, memantau kemungkinan-kemungkinan
kendala yang muncul dan dihadapi personil dalam pelaksanaan tugasnya, mencari jalan
keluar terhadap hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan program.
c. Mengumpulkan dan menganalisis data. Setelah data diperoleh maka data itu dianalisis,
yaitu menelaah tentang program apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta tujuan
mana daja yang telah dan belum tercapai.
d. Melakukan tindak lanjut (follow up). Berdasarkan temuan yang diperoleh, maka dapat
dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua kegiatan yaitu
memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat atau kurang relevan
dengan tujuan yang ingin dicapai dan
mengembangkan program, dengan cara merubah atau menambah beberapa hal
yanh dipandang dapat meningkatkan efektivitas atau kualitas program.
Penilaian di tingkat sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah yang dibantu oleh
pembimbing khusus dan personel sekolah lainnya. Disamping itu penilaian kegiatan bimbingan
dilakukan juga oleh pejabat yang berwenang (pengawas bimbingan dan konseling) dari instansi
yang lebih tinggi (Departemen Pendidikan Nasional Kota atau Kabupaten). Sumber informasi
untuk keperluan penilaian ini antara lain siswa, kepala sekolah, para wali kelas, guru ,mata
pelajaran, orang tua, tokoh masyarakat, organisasi profesi bimbingan, sekolah lanjutan dan
sebagianya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan alat seperti wawancara,
observasi, studi dokumentasi, angket, tes, analisis hasil kerja siswa dan sebagainya.
Penilaian perlu diprogramkan secara sistematiis dan terpadu. Kegiatan penilaian baik
mengenai proses maupun hasil perlu dianalisis untuk kemudian dijadikan dasar dan tindak lanjut
untuk perbaikan dan pengembangan program layanan bimbingan. Dengan dilakukan penilaian
secara komprehensip, jelas dan cermat maka diperoleh data atau informasi ini dapat disajikan
bahan untuk pertanggungjawaban/ akuntabilitas pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
Pengawas melakukan pembinaan dan pengawasan dalam bentuk mendorong konselor layanan
bimbingan dan konseling untuk melakukan evaluasi program dan keterlaksanaan program.
Minimal evaluasi dilakukan pada akhir tahun ajaran dan menjadi salah satu dasar pengembangan
program untuk tahun ajaran berikutnya. Evaluasi proses sebaiknya dilakukan setiap bulan
melalui forum pertemuan staf (MGBK di sekolah) dan dapat dihadiri oleh unsur pimpinan
sekolah. Konselor dapat mengembangkan instrument yang dapat menjaring umpan balik secara
triangulasi yaitu dari siswa sebagai objek dan subjek bimbingan, dari pendidik di sekolah sebagai
person yang terlibat dan berinteraksi langsung dengan siswa. Dokumen pelaksanaan evaluasi
menjadi salah satu indicator untuk kerja konselor.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
d. Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilaian
proses dan penilaian hasil.
e. Terdapat 4 pendekatan dan metode dalam evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling, yaitu: (1) Pendekatan dan metode survey; (2) Pendekatan dan metode
eksperimen; (3) Studi kasus; (4) Supervisi kegiatan bimbingan dan konseling. Dan terdapat
beberapa langkah dalam proses pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA