Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDEKATAN PSIKOLOGI INDIVIDUAL


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Inovasi Dan Teknik Konseling
Dosen Pengampu : Yanti Yulianti, M.Pd

Disusun Oleh :
Hana Nurzakiah
Khofifah Amaliyatul Maula
Zulfi Amaluddin
Putra Firmansyah

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
20222/2023
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas perkenaan-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pendekatan Psikologi Individual”. Makalah ini disusun dan
dikembangkan berdasarkan pada beberapa sumber yang kami peroleh, baik melalui buku
maupun dari internet.
Makalah ini disusun secara khusus untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Inovasi dan
Teknik Konseling. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Yanti Ylianti, M.Pd selaku dosen pengampu.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi
orang lain yang membacanya. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu lancarnya pembuatan makalah ini. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah
ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

Cirebon, 23 Agustus 2023


Penyusun,

Kelompok 6
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI INDIVIDUAL
B. KONSEP DASAR PSIKOLOGI INDIVIDUAL
C. TEKNIK KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL
D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PSIKOLOGI INDIVIDUAL
E. CONTOH PENERAPAN PSIKOLOGI INDIVIDUAL DALAM KONSELING
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Psikologi individual adalah konsep yang menyajikan sebuah pandangan optimistik
tentang manusia dengan menitikberatkan sepenuhnya pada konsep kepedulian sosial, yaitu
sebuah perasaan kesatuan dengan seluruh umat manusia.
Pendekatan psikologi individual berfungsi sebagai landasan untuk mengakui
kompleksitas dan individualitas pikiran, perasaan, perilaku, dan pengalaman hidup setiap
orang. Pendekatan ini menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana berbagai
pengaruh membentuk identitas dan kepribadian seseorang dalam dunia yang penuh dengan
perbedaan.
Tokoh yang mengembangkan teori psikologi individual adalah Alfred Adler (1870-
1937) yang pada mulanya bekerja sama dengan dalam mengembangkan psikoanalisis.
Alfred Adler pada awalnya adalah seorang anggota psikoanalisis tetapi lalu
memisahkan diri dari freud, karena tidak setuju dengan konsep-konsep psikoanalisis. Adler
membentuk aliran baru dinamakan Individual Psycology. Adler tidak setuju dengan konsep
dorongan seks sebagai satu-satunya dorongan yang utama dalam kehidupan manusia, juga
dengan konsep kejiwaan yang dibagi-bagi menjadi id, ego dan superego.
Konseling psikologi individual adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik
yang selanjutnya disebut konseling, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau
mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial,
dan moral-spiritual).
Manusia mempunyai kebutuhan yang kuat untuk berpartisipasi dan menemukan
tujuan dalam masyarakat. Tiadanya perasaan untuk mendapatkan tempat dan diterima oleh
orang lain merupakan salah satu musibah yang paling hebat terhadap perasaan manusia
(Rochman Natawidjaja; 1987). Manusia mempunyai perasaan ingin diterima oleh orang lain
di samping keinginannya terhadap individu lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian psikologi individual?
2. Apa konsep dasar psikologi individual?
3. Bagaimana Teknik konseling psikologi individual?
4. Apa kelebihan dan kelemahan psikologi individual?
5. Bagaimana contoh penerapan psikologi individual dalam konseling?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu psikologi individual
2. Untuk mengetahui konsep dasar psikologi individual
3. Untuk mengetahui Teknik konseling psikologi individual
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan psikologi individual
5. Untuk mengetahui contoh penerapan psikologi individual dalam konseling
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tanggal 7 Februari 1870, Alfred Adler lahir di Wina sebagai anak ketiga.
Ayahnya mempunyai bisnis sendiri. Adler mempunyai masa kecil yang sakit-sakitan. Ketika
dia berumur lima tahun, penyakit hampir merenggut nyawanya. Keputusannya untuk menjadi
dokter dilatarbelakangi oleh pengalaman menyakitkan terkait kesehatan. Pada tahun 1895,
Adler menerima gelar kedokterannya dari Universitas Wina.
Adler memulai karirnya sebagai dokter mata namun akhirnya beralih ke praktik
umum di lingkungan kelas pekerja di Wina yang merupakan rumah bagi para pemain sirkus,
Kekuatan dan kelemahan para pemain sirkus inilah yang mengilhami dia mengembangkan
kosep tentang inferioritas dan kompensasi.
Meskipun Adler oleh Freud dipercaya untuk memimpin organisasi psikoana-lisis
bukan berarti Adler selalu sependapat dengan Freud. Dia berani mengkritik pandangan-
pandangan Freud. Perbedaan pandangan-pandangan Adler dan Freud yang tidak bisa
mencapai titik temu kemudian ditindak lanjuti dengan perdebatan antara pendukung kedua
tokoh tersebut yang berakhir dengan keluarnya Adler bersama 9 orang pendukungnya dari
organisasi psikoanalisis. Mereka kemudia mendirikan organisasi yang mereka beri nama The
Society for Free Psychoanalysis pada tahun 1911 dan tahun berikutnya organisasi ini
namanya berubah menjadi The Society for Individual Psychology (Boeree, 2005 : 149)

A. Konsep Dasar Psikologi Individual


Psikologi individual memandang manusia sebagai suatu kompensais terhadap
perasaan infioritas (harga diri rendah). Menurut Adler, pengalaman inferiority complex dapat
timbul dari perasaan ketidakmampuan atau kurangnya kemampuan individu dalam memenuhi
harapan dan standar tertentu. Inferiority complex mungkin muncul sebagai hasil dari
pengalaman masa kecil, seperti merasa diabaikan, kurang dihargai, atau tidak diberi perhatian
oleh lingkungan sosial atau keluarga. Dalam usahanya untuk mengatasi perasaan rendah diri
ini, individu dapat mengembangkan berbagai strategi, baik yang positif maupun negatif.
Adler memilih nama Individualitas psychology dengan harapan dapat menekankan
keyakinannya bahwa setiap orang itu unik dan tidak dapat dipecah. Psikologi individual
menekankan kesatuan kepribadian. Menurut Adler setiap orang adalah suatu konfigurasi
motif-motif, sifat-sifat, serta nilai-nilai yang khas dan setiap perilakunya menunjukkan corak
khas gaya kehidupan yang bersifay individual, yang diarahkan pada tujuan tertentu.

B. Teknik Pendekatan Psikologi Individual


Pendekatan Psikologi Individual adalah salah satu pendekatan dalam bidang psikologi yang
menekankan pentingnya individu sebagai unit analisis. Pendekatan ini berfokus pada
pemahaman dan pengembangan kepribadian individu serta bagaimana individu berinteraksi
dengan lingkungannya.
Dalam konteks teknik pendekatan Psikologi Individual, terdapat beberapa teknik yang
digunakan untuk membantu individu dalam pengembangan diri dan pemecahan masalah.
Beberapa teknik yang umum digunakan dalam pendekatan ini antara lain:

1. Teknik Acting As If
Teknik ini melibatkan individu dalam bertindak seolah-olah mereka telah mencapai tujuan
atau kualitas yang ingin mereka miliki. Dengan bertindak seolah-olah, individu dapat
membangun rasa percaya diri dan motivasi untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Teknik Menantang
Teknik ini melibatkan konselor atau terapis dalam menantang individu untuk mengubah pola
pikir atau perilaku yang tidak sehat atau tidak produktif. Dengan menantang individu,
konselor atau terapis dapat membantu individu melihat cara-cara baru dalam menghadapi
situasi dan mengembangkan keterampilan yang lebih adaptif.

3. Teknik Reframing
Teknik ini melibatkan perubahan persepsi atau interpretasi individu terhadap suatu situasi
atau masalah. Dengan merubah cara individu melihat suatu situasi, individu dapat mengubah
emosi, pemikiran, dan perilaku yang terkait dengan situasi tersebut.

4. Teknik Pemecahan Masalah


Teknik ini melibatkan individu dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang
dihadapinya, mencari alternatif solusi, dan memilih solusi yang paling efektif. Dengan
menggunakan teknik pemecahan masalah, individu dapat mengembangkan keterampilan
dalam menghadapi masalah dan membuat keputusan yang baik.

5. Teknik Analisis Transaksional


Teknik ini melibatkan individu dalam memahami dan mengubah pola-pola transaksi atau
interaksi sosial yang tidak sehat atau tidak produktif. Dengan memahami pola-pola transaksi
yang terjadi, individu dapat mengubah cara berinteraksi dengan orang lain dan meningkatkan
kualitas hubungan sosialnya.
C. Kelebihan pendekatan psikologi individual
Menekankan pada keunikan individu: Pendekatan Psikologi Individual menghargai dan
mengakui keunikan setiap individu. Ini membantu dalam memahami bahwa setiap individu
memiliki pengalaman dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Fokus pada pengembangan diri: Pendekatan ini memperhatikan pengembangan pribadi dan
pertumbuhan individu. Melalui pemahaman diri yang mendalam, individu dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka serta mengembangkan strategi untuk
pertumbuhan pribadi.
Menekankan pada hubungan antara individu dan lingkungannya: Pendekatan Psikologi
Individual memandang individu dalam konteks hubungan sosial dan lingkungannya. Ini
membantu dalam memahami bagaimana interaksi individu dengan lingkungannya
mempengaruhi pembentukan kepribadian dan perilaku mereka.

Memberikan pemahaman yang holistik: Pendekatan ini melihat individu secara holistik,
mengintegrasikan berbagai aspek kepribadian seperti fisik, emosional, sosial, dan spiritual.
Ini membantu dalam memahami individu secara menyeluruh.

D. Kekurangan Pendekatan Psikologi Individual:

1. Waktu dan Intensitas: Pendekatan ini bisa memakan waktu yang cukup lama karena
memerlukan eksplorasi yang mendalam tentang individu. Ini mungkin tidak praktis
dalam kasus yang memerlukan intervensi cepat.
2. Subyektivitas: Karena pendekatan ini sangat fokus pada pengalaman subjektif
individu, interpretasi dan analisis dapat menjadi lebih subjektif daripada pendekatan
yang lebih terstruktur.
3. Keahlian Profesional: Penerapan pendekatan psikologi individual membutuhkan
keahlian profesional yang tinggi dalam mendengarkan, menganalisis, dan membantu
individu menjalani perjalanan refleksi mendalam.
4. Keterbatasan Generalisasi: Karena pendekatan ini sangat menghargai uniknya
setiap individu, kesulitan menerapkan temuan atau strategi yang sama pada individu
lain dengan latar belakang yang berbeda.
5. Kesulitan dalam Pengukuran dan Penelitian: Karena banyak aspek pendekatan ini
bersifat kualitatif dan berfokus pada pengalaman subjektif, pengukuran dan penelitian
ilmiah dalam konteks ini bisa menjadi lebih rumit.
E. Contoh penerapan

Berikut adalah beberapa contoh penerapan pendekatan psikologi individual dalam situasi
yang berbeda:

Konseling Individu: Seorang psikolog atau konselor menggunakan pendekatan psikologi


individual untuk bekerja dengan klien yang mengalami masalah pribadi atau emosional.
Mereka melakukan wawancara mendalam, analisis mimpi, dan refleksi untuk membantu
klien memahami perasaan, konflik, dan motivasi mereka.

Psikoterapi: Dalam konteks psikoterapi, seorang terapis bisa menerapkan pendekatan


psikologi individual untuk membantu klien mengatasi trauma, kecemasan, depresi, atau
masalah lainnya. Terapis akan menggali latar belakang dan pengalaman klien untuk
memahami sumber masalah dan bekerja menuju pemulihan.

Pengembangan Karir: Dalam proses konseling karir, seorang konselor dapat


menerapkan pendekatan psikologi individual untuk membantu individu memahami minat,
nilai-nilai, dan keahlian mereka, serta merencanakan jalur karir yang sesuai dengan
kepribadian dan tujuan hidup mereka.

Pelatihan Kepemimpinan: Dalam pelatihan kepemimpinan, pendekatan psikologi


individual dapat digunakan untuk membantu para pemimpin memahami gaya
kepemimpinan mereka, mengidentifikasi area pengembangan, dan mengatasi tantangan
dalam berinteraksi dengan anggota tim.

Pengembangan Potensi: Seorang mentor atau pelatih personal dapat menggunakan


pendekatan psikologi individual untuk membantu klien mengenali potensi dan kekuatan
mereka yang belum terungkap. Ini dapat melibatkan refleksi mendalam, analisis mimpi,
dan diskusi tentang aspirasi pribadi.

Konseling Pendidikan: Dalam konteks pendidikan, konselor sekolah dapat menerapkan


pendekatan psikologi individual untuk membantu siswa mengatasi masalah akademis,
konflik sosial, atau masalah pribadi lainnya yang mempengaruhi kesejahteraan mereka di
sekolah.

Konseling Pasca-Trauma: Setelah pengalaman traumatis, pendekatan psikologi


individual dapat membantu individu mengatasi dampak psikologis dari kejadian tersebut.
Melalui refleksi, analisis, dan dukungan, individu dapat memulihkan diri dari trauma.

Pengelolaan Stres: Dalam situasi stres atau kecemasan, individu dapat menerapkan
pendekatan psikologi individual dengan menggunakan teknik relaksasi, meditasi, atau
latihan kesadaran diri untuk mengatasi perasaan yang negatif.
Semua contoh di atas menunjukkan bagaimana pendekatan psikologi individual dapat
diterapkan dalam berbagai situasi untuk membantu individu memahami diri mereka
sendiri, mengatasi masalah, dan mencapai pertumbuhan pribadi.
Semua contoh ini menunjukkan bagaimana konseling individual dapat diterapkan dalam
berbagai situasi untuk membantu individu mengatasi masalah, meraih tujuan, dan
mengembangkan kesejahteraan psikologis.
BAB III
PENUTUP

Dalam kajian tentang psikologi individual, kita telah memasuki dunia yang penuh
dengan keunikan dan kompleksitas setiap individu. Konsep ini telah memberikan kita
wawasan yang mendalam tentang cara pikiran, emosi, dan perilaku individu terbentuk dan
berinteraksi dalam dinamika kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan ini, kita telah
memahami bahwa setiap individu memiliki peran dan cerita yang unik dalam mosaik luas
pengalaman manusia.

Pandangan Alfred Adler tentang inferiority complex dan semangat untuk mencapai
superioritas telah mengilhami pemahaman tentang bagaimana individu merespon tantangan
dan mengatasi perasaan rendah diri. Konsep ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap
individu memiliki kapasitas untuk tumbuh dan mengembangkan diri mereka sendiri,
mewujudkan potensi yang ada dalam diri mereka, dan memberikan kontribusi yang berharga
kepada masyarakat.
Kita juga telah mengeksplorasi berbagai teknik konseling dalam psikologi individual,
yang membantu individu mengatasi masalah dan mengembangkan pemahaman yang lebih
baik tentang diri mereka sendiri. Dari penerapan teknik ini, kita menyadari bahwa konseling
individual bukan hanya tentang memecahkan masalah, tetapi juga tentang membantu individu
meraih kesejahteraan psikologis dan mengambil kendali atas hidup mereka.
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, pemahaman tentang psikologi individual
tetap menjadi alat berharga bagi para profesional dan individu untuk merangkul keunikan dan
perbedaan setiap orang. Dengan pandangan ini, kita memandang individu sebagai makhluk
yang unik, yang memiliki potensi untuk menghadapi tantangan, mencari pertumbuhan, dan
mencapai tujuan dengan cara yang paling autentik bagi diri mereka sendiri.
Oleh karena itu, pemahaman tentang psikologi individual terus membuka jendela ke
dalam kompleksitas manusia, menginspirasi kita untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam
berbagai aspek kehidupan kita, dari pengembangan diri hingga interaksi sosial, dengan
harapan bahwa setiap individu dapat mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan yang lebih
besar.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Taufik, M.Pd. Kons. Model-Model Konseling, Bimbingan dan Konseling UNP, 2009
Prof.Dr.Prayitno, M.Sc.Ed, Konseling Pancawaskita (Kerangka Konseling Elektik) UNP,
1998
Mohamad Surya. 2003. Teori-Teori Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Dimyati, dkk., Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2009, hlm. 161
Komalasari, Gantina.,dkk. (2011) Teori dan Teknik Konseling. PT Indeks, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai