Yang dimaksud dengan teknik konseling adalah cara – cara tertentu yang digunakan
oleh seseorang konselor dalam proses konseling untuk membantu klien agar berkembang
potensinya serta mampu mengatasi masalah yang dihadapinya
Menurut Barbara F.Okun (1987) kita juga tidak akan luput dari respon yang
ditampilkan klien terhadap konselor berupa verbal massage, yaitu pesan verbal atau ucapan
yang berisi muatan kognitif dan efektif. Sedangkan Non-Verbal massage merupakan pesan
dengan muatan afektif dan psikomotor.1
1 http://belagisa.blogspot.com/2016/06/teknik-konseling-verbal-da-non-verbal.html
Dalam referensi lain dijelaskan bahwa teknik non-verbal adalah cara yang digunakan
untuk membantu konseling melalui ucapan yang berisi muatan psikomotor dan afektif.
Berikut beberapa contoh teknik non verbal:2
1. Senyuman
Salah satu makna dari senyuman adalah untuk menyatakan sikap menerima
atau menyambut kedatangan konseling.
1. Cara duduk
2. Anggukan kepala
Anggukan kepala disini menunjukkan penerimaan dan menunjukkan pengertian
terhadap apa yang dikatakn konseling.
3. Gerak-gerik lengan tangan
4. Berdiam diri
Dengan hal ini bisa memberikan kesempatan kepada konseling berbicara leluasa,
mengatur pikirannya atau menenagkan dirinya. Bila konseling diam, mungkin
konselor ikut berdiam diri, namun lamanya tergantung pada makna yang terkandung
dalam diamnya konseling, misalnya konseling merasa sulit mengungkapkan
perasaannya, lalu malu untuk berbicara, gelisah, bingung, dan yang lainnya.
5. Mimik(ekspresi wajah)
Mimik wajah diperlukan untuk menunjang atau mendukung dan menyertai
reaksi verbal.
6. Kontak mata
Kontak mata diperlukan guna menunjang atau mendukung tanggapan verbal
dan menyatakan sikap dasar. Kesan mengejar, mengintimidasi pada konselor juga
harus dihilangkan.
2 https://www.kompasiana.com/anisahwp/5ab8cb14f13344459c17b563/teknik-konseling-non-verbal
Adapun tujuan menggunakannya komunikasi verbal (lisan dan tulisan) antara lain:
a. Penyampaian penjelasan, pemberitahuan, arahan dan lain sebagainya,
b. Presentasi penjualan dihadapan para audien,
c. Penyelenggaraan rapat,
d. Wawancara dengan orang lain,
e. Pemasaran melalui telepon, dsb.
3 Prof. Dr. Sofyan S. Willis., 2013, Konseling Individual Teori Dan Praktek, Bandung: Alvabeta, Cv. hlm. 127