Anda di halaman 1dari 3

Teknik – teknik konseling

Pengertian teknik konseling.

Yang dimaksud dengan teknik konseling adalah cara – cara tertentu yang digunakan
oleh seseorang konselor dalam proses konseling untuk membantu klien agar berkembang
potensinya serta mampu mengatasi masalah yang dihadapinya

Menurut Barbara F.Okun (1987) kita juga tidak akan luput dari respon yang
ditampilkan klien terhadap konselor berupa verbal massage, yaitu pesan verbal atau ucapan
yang berisi muatan kognitif dan efektif. Sedangkan Non-Verbal massage merupakan pesan
dengan muatan afektif dan psikomotor.1

A.      Pengertian Perilaku Verbal dan Nonverbal


Dalam proses konseling selalu terjadi perilaku verbal yang didalamnya terlibat pula
perilaku nonverbal. Perilaku verbal lebih menekankan pada lisan baik itu secara tata muka
(face to face) maupun menggunakan media. Ketika kedua perilaku ini terjadi secara
bersamaan maka perilaku nonverbal menjadi komplemen perilaku verbal. Kedua perilaku
diatas jika dapat dipahami oleh seorang konselor, maka konselor akan efektif dalam tugas
mencapai tujuan konseling. Karna di dalam konseling pasti terdapat komunikasi antara
konselor dan konseli terhadap perilaku verbal maupun nonverbal.
1.        Pengertian Perilaku Verbal
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata verbal dapat diartikan lisan.
Jika dipahami maka dapat dipaparkan pengertian bahwa perilaku verbal adalah perilaku yang
dituangkan secara lisan (nyata). Perilaku verbal sebenarnya adalah komunikasi verbal yang
biasa kita lakukan sehari-hari.
Dalam referensi lain dijelaskan bahwa teknik verbal adalah cara yang digunakan
konselor untuk membantu konseling melalui ucapan yang berisi muatan kognitif dan efektif.
2.        Pengertian Perilaku Nonverbal
Perilaku nonverbal merupakan segala ungkapan yang tak disadari klien dalam bentuk gerak
isyarat, gerk tubuh, air muka, nada, getaran suar, dan tarikan nafas. Perilaku nonverbal adalah
produk sosial budaya dimana klien hidup dan bertumbuh. Perilaku nonverbal tidak muncul
secara acak, akan tetapi berada dalam setiap elemen helping relationship.

1 http://belagisa.blogspot.com/2016/06/teknik-konseling-verbal-da-non-verbal.html
Dalam referensi lain dijelaskan bahwa teknik non-verbal adalah cara yang digunakan
untuk membantu konseling melalui ucapan yang berisi muatan psikomotor dan afektif.
Berikut beberapa contoh teknik non verbal:2

1. Senyuman
Salah satu makna dari senyuman adalah untuk menyatakan sikap menerima
atau menyambut kedatangan konseling.
1. Cara duduk

Ditunjukkan untuk menyatakan penerimaan dan memperhatikan. Misalnya


duduk membungkuk kedepan, duduk dengan bersandar.

2. Anggukan kepala
Anggukan kepala disini menunjukkan penerimaan dan menunjukkan pengertian
terhadap apa yang dikatakn konseling.
3. Gerak-gerik lengan tangan

Bertujuan memperkuat apa yang diungkapkan melalui verbal. Gerak gerik


tangan itu banyak variasinya dan mengandung banyak maknanya.

4. Berdiam diri
Dengan hal ini bisa memberikan kesempatan kepada konseling berbicara leluasa,
mengatur pikirannya atau menenagkan dirinya. Bila konseling diam, mungkin
konselor ikut berdiam diri, namun lamanya tergantung pada makna yang terkandung
dalam diamnya konseling, misalnya konseling merasa sulit mengungkapkan
perasaannya, lalu malu untuk berbicara, gelisah, bingung, dan yang lainnya.
5. Mimik(ekspresi wajah)
Mimik wajah diperlukan untuk menunjang atau mendukung dan menyertai
reaksi verbal.
6. Kontak mata
Kontak mata diperlukan guna menunjang atau mendukung tanggapan verbal
dan menyatakan sikap dasar. Kesan mengejar, mengintimidasi pada konselor juga
harus dihilangkan.

B. tujuan teknik verbal dan non-verbal

2 https://www.kompasiana.com/anisahwp/5ab8cb14f13344459c17b563/teknik-konseling-non-verbal
Adapun tujuan menggunakannya komunikasi verbal (lisan dan tulisan) antara lain:
a. Penyampaian penjelasan, pemberitahuan, arahan dan lain sebagainya,
b. Presentasi penjualan dihadapan para audien,
c. Penyelenggaraan rapat,
d. Wawancara dengan orang lain,
e. Pemasaran melalui telepon, dsb.

Mengenai tujuan-tujuan perilaku nonverbal telah dikelompokkan oleh Paul


Ekman dan W.V. Friesen dalam bukunya The Repertoire of Nonverbal
Behavior (1969) yaitu:
a.       Tujuan pertama, adalah sebagai emblems (lambang). Perilaku-perilaku
nonverbal ini adalah melukiskan kata-kata atau ungkapan-ungkapan
seperti gestures  (isyarat-isyarat) untuk menyatakan I’m OK. Atau untuk menunjukkan
damai.
b.      Tujuan kedua, adalah sebagai ilustrator (juru lukis). Perilaku nonverbal ini
berguna untuk mendampingi pidato, yang biasanya dengan tangan dan gerak tubuh
yang menekankan apa yang diucapkan.
c.       Tujuan ketiga, adalah sebagai affect display (pernyataan-pernyataan perasaan)
seperti ekspresi air muka yang diulangi atau berhubungan dengan keadaan perasaan
dalam verbal.
d.      Tujuan keempat, perilaku nonverbal sebagai regulations (pengaturan-
pengaturan) terhadap perbuatan seperti giyangan kepala, kerlingan mata, yang
memelihara atau mengatur pembicaraan dan mendengarkan.
e.       Tujuan kelima, adalah sebagai adapters yaitu penyesuaian gerak tubuh dan
penyesuaian emosi seperti: gerak kaki, penyeseaian/pengaturan emosi, sikap, dan
penyesuaian sosial.3

3 Prof. Dr. Sofyan S. Willis., 2013, Konseling Individual Teori Dan Praktek, Bandung: Alvabeta, Cv. hlm. 127

Anda mungkin juga menyukai