Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Hakekat Konseling Lintas Budaya ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini tidak dapat sepenuhnya terselesaikan
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Rury
Muslifar selaku dosen Konseling Lintas Budaya.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Kelompok VIII
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................ 1
DAFTAR ISI .......................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 3
A. Latar Belakang............................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 5
A. Latar Belakang Konseling Lintas Budaya .................................. 5
B. Pengertian Konseling Lintas Budaya ......................................... 6
C. Unsur-unsur Pokok Konseling Lintas Budaya ........................... 9
D. Pendekatan Konseling Lintas Budaya ........................................ 10
E. Keterampilan dan Sikap Konseling Lintas Budaya .................... 11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 14
A. Kesimpulan ................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 15
1. LATAR BELAKANG
Budayan menjadi salah satu unsur dasar dalam kehidupan sosial. Budaya juga
mnejadi peranaan penting dalam pembentukan pola berfikir dan pola pergaulan
dalam bermasyarakat, dalam artian akan membentuk suatu kepribadian seseorang
dan juga membentuk pola piker masyarakat tertentu. Dalam hal ini budaya
mencakup aktifitas individu yang dilakukan sehari-hari dengan landasan pola fikir,
keyakinan dan idiologi mereka dalam beraktifitas. Sesuai dengan apa yang mereka
anut.
Konseling merupakan proses pemberian bantuan yang vterjadi antara konselor
dengan klien. Dengan tujuan mengatasi masalah-masalh klienndengan cara
mengajharkan dan memahamkan serta memberdayakan klien. Untuk mencapai
pemahaman yang diberikan itu sampai kepada klien maka konselor di tuntut untuk
mampu berbahasa sesuia dengan bahasa klien yang sedang di hadapi. Sehingga jika
konselor mampu memahami setiap bahasa dari berbagai individu dann juga
berbagai budaya yang di anut oleh klien maka dengan mudah konselor memahami
bahasa bahasa klien dari apa yang diinginkan samapai kepada apa yang dirasakan
oleh klien.
Dalam hal ini proses konselor melakukan konseling perlu memahami
sebagaimana budaya yang di miliki oleh klien agar konselor mudah dan mampu
memperoleh informasi ataupun keluhan klien secara utuh dan tepat sebagai mana
yang dirasakannya. Dalam prosesnya pun perlu memperhatikan dan menghargai
dan menghormati unsure-unsur kebudayaan individu. Pengentasan masalah
individu sangat mungkin berkaitan dengan budaya yang mempengaruhi individu
baik dari tingkah laku dan juga pola piker individu tersebut. Pelayanan konseling
menyadarkan kl,ien yang terlibat dengan budaya tertentu menyadarkan bahwa
permasalahan yang timbul yang bsedang di alami bersangkut paut dengan unsure
budaya-budaya tertentu sehingga dalam proses pengentasannya pun perlu
mengkaitkan dengan unsure budaya yang bersangkutan.
2. RUMUSAN MASALAH
Dengan ini kami merumuskan beberapa rumusan masalah berdasarkan materi
yang akan kami bahas diantaranya :
a. Bagaimana latar belakang konseling lintas budaya ?
b. Apa yang dimaksud dengan konseling lintas budaya ?
c. Apa saja unsur-unsur konseling lintas budaya ?
d. Apa saja pendekatan konseling lintas budaya ?
e. Bagaimana keterampilan dan sikap konselor lintas budaya ?
3. TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas terdapat tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:
a. Mengetahui bagaimana latar belakang dari konseling lintas budaya
b. Mengetahui apa yang dimaksud dengan konseling lintas budaya.
c. Mengetahui apa saja unsur-unsur konseling lintas budaya.
d. Mengetahui apa saja pendekatan konseling lintas budaya
e. Mengetahui bagaimana keterampialn dan sikap konselor lintas budaya
Inilah beberapa hipotesis Pedersen dkk. yang dikutip oleh Prayitno dan
Erman Amti tentang berbagai aspek dan seluk-beluk konseling lintas budaya
yang harus dipahami oleh konselor lintas budaya. Konseling lintas budaya lebih
kompleks dalam menanganinya dan tidak dapat disamakan dalam
penanganannya. Lanjut Pedersen seperti dikutip oleh Sulistyarini & Mohammad
Jauhar (2014: 276-277) bahwa konseling lintas budaya memiliki tiga elemen,
yaitu:
1. Konselor dan klien berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dan
melakukan konseling dalam latar belakang budaya (tempat) klien;
2. Konselor dan klien berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dan
melakukan konseling dalam latar belakang budaya (tempat) konselor;
3. Konselor dan klien berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dan
melakukan konseling di tempat yang berbeda pula
Dari paparan di atas dapat dianalisis bahwa unsur-unsur pokok yang perlu
diperhatikan dalam konseling lintas budaya adalah sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Kebudayaan sebagai sistem pengetahuan yang meliputi sistem idea tau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-
hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan konseling lintas budaya
merupakan proses pemberian bantuan yang mana antara konselor dengan klien
memiliki latar belakang budaya yang berbeda, seperti nilai-nilai, kepercayaan,
dan lain-lainnya.
B. Saran
Demi lancarnya proses konseling yang dilakukan oleh konselor dan klien
yang terdiri dari kebudayaan yang berbeda, maka seorang konselor harus
memahami tentang konseling lintas budaya karena sehingga konselor dank lien
bias saling menghargai dan dapat beradaptasi dengan perbedaan tersebut.