Anda di halaman 1dari 16

Bimbingan Konseling dalam Perspektif

Al-Qur’an dan Al-Hadits

MEIMUNAH S. MOENADA

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)


Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau
Jl. HR. Subrantas, KM 15, Panam, Pekanbaru.
e-mail: meimunahsm@yahoo.co.id

Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk menggambarkan terminologi bimbingan


konseling yang terdapat dalam al-Qur`an dan al-Hadis. Manfaatnya mengarah
kepada upaya pemberian bantuan yang diberikan seorang pembimbing
terhadap individu agar dapat berkembang potensinya secara optimal. Kegiatan
bimbingan konseling pernah diterapkan pada masa Umar ibn Khattab sampai
masa Usman ibn Affan. Bimbingan konseling pada masa ini dinamakan dengan
hisbah atau ihtisab sedang konselornya dinamakan muhtasib dan klien
dinamakan muhtasab alaih. Hal ini bila dirujuk ke al-Qur`an, maka kata hisbah
berasal dari bentuk kata ( ). Kata ini dalam berbagai bentuknya terulang
sebanyak 98 kali, dan semuanya bermakna perhitungan atau saatnya untuk
introspeksi. Terminologi yang dapat dilihat dalam al-Qur’an dan al-Hadits
tentang bimbingan konseling adalah bantuan muhtasib hendaklah bersifat
membantu klien dengan halus supaya melakukan sesuatu karena pilihannya
sendiri secara terus menerus untuk memecahkan masalah yang dihadapinya
dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya
( ). Berupa ucapan yang bermanfaat yang bertujuan menghindarkan
orang yang dinasihati dari bencana atau keburukan dan dilakukan dengan
ikhlas ( ). Ia merupakan pertolongan yang berimplikasi pada ketenangan
dan ketentraman, dan sasarannya baik yang didzalimi maupun yang terdzalimi
( ). Ia merupakan bimbingan yang lurus ( ) yang petunjuk yang benar dan
baik atau the best choice ( ). Dan bertujuan untuk mendapatkan hidayah
Allah ( ).

Kata Kunci: bimbingan konseling, terminologi konseling Islam.

PENDAHULUAN dupan generasi sejalan dengan tuntutan


Sejak manusia menghendaki kema- masyarakat.
juan dalam kehidupan, sejak itulah timbul Pendidikan berkembang dari yang
gagasan untuk melakukan pengalihan, pe- sederhana (primitif), yang berlangsung ke-
lestarian, dan pengembangan kebudayaan tika manusia masih berada dalam ruang
melalui pendidikan. Oleh karena itu, da- lingkup kehidupan yang serba sederhana
serta konsep tujuan yang amat terbatas
lam sejarah pertumbuhan masyarakat,
pada hal-hal yang bersifat survival (perta-
pendidikan senantiasa menjadi perhatian hanan hidup terhadap ancaman alam
utama dalam rangka memajukan kehi- sekitar), sampai pada bentuk pendidikan

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 57


yang sarat dengan metode, tujuan, serta Qur`an dan al-Hadits. Penulis menelusuri
model pendidikan yang sesuai dengan istilah-istilah al-Qur`an dan al-Hadits yang
masyarakat saat ini. digunakan untuk bimbingan konseling.
Pendidikan yang bermutu adalah Permasalahan yang akan diuraikan adalah;
yang mengintegrasikan tiga bidang Pengertian bimbingan konseling; Orientasi
kegiatan utamanya secara sinergi, yaitu bimbingan konseling di sekolah; Jenis-
bidang administratif dan kepemimpinan, jenis layanan bimbingan konseling;
bidang instruksional dan kurikuler, dan Konseling Islam; Terminologi bimbingan
bidang pembinaan siswa (bimbingan dan konseling dalam al-Qur`an dan al-Hadist.
konseling). Pendidikan yang hanya melak-
sanakan bidang administratif dan penga-
jaran dengan mengabaikan bidang PENGERTIAN BIMBINGAN DAN
bimbingan mungkin hanya akan mengha- KONSELING
silkan individu yang pintar dan terampil Bimbingan dan Konseling
dalam aspek akademik, tetapi kurang merupakan terjemahan dari “guidance”
memiliki kemampuan atau kematangan dan “counseling” dalam bahasa Inggris.
dalam aspek psikososiospiritual (Yusuf & Secara harfiah istilah “guidance” dari akar
Nurihsan, 2008:4). kata “guide” berarti : (1) mengarahkan (to
Bidang administratif dan kepemi- direct), (2) memandu (to pilot), (3)
mpinan menyangkut kegiatan pengelolaan mengelola (to manage), dan (4) menyetir
program secara efisien. Pada bidang ini (to steer). Yusuf dan Nurihsan (2008: 6)
terletak tanggung jawab kepemimpinan memaknai bimbingan sebagai berikut:
(kepala sekolah dan staf administrasi Pertama, bimbingan merupakan sua-
lainnya), yang terkait dengan kegiatan tu proses yang berkesinambungan, bukan
perencanaan, organisasi, deskripsi jabatan kegiatan yang seketika atau kebetulan.
atau pembagian tugas, pembiayaan, Bimbingan merupakan serang-kaian ta-
penyediaan fasilitas atau sarana prasarana hapan kegiatan yang sistematis dan beren-
(material), supervisi, dan evaluasi pro- cana yang terarah kepada pencapaian
gram. tujuan. Kedua, bimbingan merupakan
Bidang instruksional dan kurikuler, “helping” yang identik dengan “aiding,
bidang ini terkait dengan kegiatan penga- assingting, atau availing”, yang berarti
jaran yang bertujuan untuk memberikan
bantuan dalam bimbingan menunjukkan
pengetahuan, keterampilan, dan pengem-
bahwa yang aktif dalam mengem-bangkan
bangan sikap. Pihak yang bertanggung
diri, mengatasi masalah, atau mengambil
jawab secara langsung terhadap bidang ini
adalah para guru. keputusan adalah individu atau peserta
Bidang pembinaan siswa bimbingan didik sendiri. Dalam proses bimbingan,
dan konseling. Bidang ini terkait dengan pembimbing tidak memaksakan kehen-
program pemberian layanan dan bantuan daknya sendiri, tetapi berperan sebagai
kepada peserta didik (siswa) dalam upaya fasilitator. Istilah bantuan dalam bim-
mencapai perkembangannya yang opti- bingan dapat juga dimaknai sebagai upaya
mal, melalui interaksi yang sehat dengan untuk (a) menciptakan lingkungan (fisik,
lingkungannya. Personel yang bertang- psikis, sosial, spiritual) yang kon-dusif
gung jawab adalah guru pembimbing atau bagi perkembangan siswa, (b) membe-
konselor. rikan dorongan dan semangat, (c) me-
Kertas kerja ini diberi judul bim- ngembangkan keberanian bertindak dan
bingan konseling dalam perspektif al- bertanggung jawab, dan (4) mengem-

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 58


bangkan kemampuan untuk memperbaiki mengatasi masalah-masalahnya (Yusuf &
dan mengubah perilakunya sendiri. Nurihsan, 1998: 8).
Ketiga, individu yang dibantu adalah Berdasarkan definisi di atas dapat
individu yang sedang berkembang dengan dikemukakan bahwa konseling adalah
segala keunikannya. Bantuan dalam bim- salah satu bentuk hubungan yang bersifat
bingan diberikan dengan pertimbangan membantu. Makna bantuan di sini yaitu
keberagaman dan keunikan individu. sebagai upaya untuk membantu orang lain
Tidak ada teknik pemberian bantuan yang agar ia mampu tumbuh kearah yang
berlaku umum bagi setiap individu. Keem- dipilihnya sendiri, mampu memecahkan
pat, tujuan bimbingan adalah perkem- masalah yang dihadapinya dan mampu
bangan optimal, yaitu perkembangan yang menghadapi krisis-krisis yang dialami
sesuai dengan potensi dan sistem nilai dalam kehidupannya. Tugas konselor ada-
tentang kehi-dupan yang baik dan benar. lah menciptakan kondisi-kondisi yang
Perkem-bangan optimal bukanlah semata- diperlukan bagi pertumbuhan dan per-
mata pencapaian tingkat kemampuan kembangan klien.
intelek-tual yang tinggi, yang ditandai Hubungan dalam konseling bersifat
dengan penguasaan pengetahuan dan interpersonal. Terjadi dalam bentuk wa-
keteram-pilan, melainkan suatu kondisi wancara secara tatap muka antara
dinamik, di mana individu (1) mampu konselor dengan klien. Hubungan itu me-
mengenal dan memahami diri; (2) berani libatkan semua unsur kepribadian yang
menerima kenyataan diri secara objektif; meliputi pikiran, perasaan, pengalaman,
(3) mengarahkan diri sesuai dengan nilai-nilai, kebutuhan, harapan, dan lain-
kemampuan, kesempatan, dan sistem niai; lain.
dan (4) melakukan pilihan dan mengambil Konseling itu sendiri mempunyai
keputusan atas tanggung jawab sendiri. tujuan seperti yang dikemukakan Shertzer
Dikatakan sebagai kondisi dinamik, karena dan Stone (2008:9) yaitu mengadakan
kemampuan yang disebutkan di atas akan perubahaan perilaku pada diri klien
berkembang terus dan hal ini terjadi sehingga memungkinkan hidupnya lebih
karena individu berada di dalam ling- produktif dan memuaskan. Maslow dan
kungan yang terus berubah dan berkem- Rogers mengatakan bahwa tujuan kon-
bang. seling adalah self-actualization, artinya
Istilah bimbingan sering dirangkai tujuan konseling adalah agar tercapai
dengan konseling. Menurut Robinson aktualisasi diri sebagai manifestasi potensi
(2008:7) konseling adalah semua bentuk yang dimiliki klien (Willis, 2007:21).
hubungan antara dua orang, di mana yang Sedangkan Schultz, Mosher & Sprithall,
seorang, yaitu klien dibantu untuk lebih menyatakan tujuan konseling adalah
mampu menyesuaikan diri secara efektif personal growth and personal development,
terhadap dirinya sendiri dan ling- yaitu tujuan konseling agar tercapai per-
kungannya. ASCA (American School tumbuhan dan perkembangan klien ber-
Counselor Association) mengemukakan dasarkan potensi yang dimilikinya (Willis,
bahwa konseling adalah hubungan tatap 2007:21).
muka yang bersifat rahasia, penuh dengan Adapun konseling islami mene-
sikap penerimaan dan pemberian kesem- tapkan tujuan konseling adalah, bahwa
patan dari konselor kepada klien, konselor dalam kehidupan haruslah hubungan sesa-
mempergunakan pengetahuan dan kete- ma manusia itu dilandasi oleh keimanan,
rampilannya untuk membantu kliennya kasih sayang, saling menghargai, dan

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 59


berupaya saling membantu berdasarkan kelemahannya secara berangsur akan
iman kepada Allah SWT. diatasinya sendiri. Ketiga, humanistik-
Khusus di sekolah, Boy dan Pine religius, artinya pendekatan terhadap
menyatakan bahwa tujuan konseling siswa haruslah manusiawi dengan
adalah membantu siswa menjadi lebih landasan Ketuhanan. Siswa sebagai
matang dan lebih mengaktualisasikan manusia dianggap sanggup mengem-
dirinya, membantu siswa maju dengan bangkan diri dan potensinya. Keempat,
cara yang positif, membantu dalam profesional, yaitu proses bim-bingan dan
sosialisasi siswa dengan memanfaatkan konseling harus dilakukan secara
sumber-sumber dan potensinya sendiri. professional atas dasar filosofis, teoritis
Persepsi dan wawasan siswa berubah, dan yang berwawasan, dan kete-rampilan
akibat dari wawasan baru yang diperoleh, teknik konseling yang bervariasi dari
maka timbullah pada diri siswa reorientasi konselor.
positif terhadap kepribadian dan Jadi orientasi bimbingan konseling
kehidupannya. Memelihara dan mencapai untuk pengembangan adalah upaya ban-
kesehatan mental yang positif. Jika hal ini tuan yang diberikan seorang pembimbing
tercapai, maka individu mencapai yang terlatih dan berpengalaman,
integrasi, penyesuaian, dan identifikasi terhadap individu-individu yang mem-
positif dengan yang lainnya. Ia belajar butuhkannya, agar individu tersebut
menerima tanggung jawab, berdiri sendiri, berkembang potensinya secara optimal,
dan memperoleh integrasi perilaku (Willis, mampu mengatasi masalahnya, dan mam-
2007:22). pu menyesuaikan diri terhadap ling-
kungan yang selalu berubah.

ORIENTASI BIMBINGAN DAN


KONSELING JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN
Orientasi bimbingan dan konseling KONSELING
selama ini bersifat klinis, artinya hanya Berdasarkan kurikulum SMU 1994,
memperhatikan para siswa yang ber- kegiatan layanan bimbingan dan konseling
masalah dan mengabaikan yang tidak di sekolah terdiri dari: (1) Layanan orient-
bermasalah. Akibatnya, bagian bimbingan tasi; (2) Layanan informasi; (3) Layanan
dan konseling di sekolah ditakuti para bimbingan penempatan dan penyaluran;
siswa karena takut dianggap sebagai siswa (4) Layanan bimbingan belajar; (5) La-
yang nakal atau bermasalah. Memper- yanan konseling perseorangan (indi-
hatikan keadaan tersebut perlu adanya vidual); (6) Layanan bimbingan kelompok.
orientasi baru bimbingan konseling yang Pertama, layanan orientasi. Layanan
bersifat pengembangan (development orientasi adalah layanan bimbingan yang
orientation). Landasan-landasan filosofis dikoordinir guru pembimbing dengan
menurut Willis (2007:28) dari orientasi bantuan semua guru dan wali kelas, de-
baru ini adalah: ngan tujuan membantu mengorientasikan
Pertama, pedagogis, artinya mencip- (mengarahkan, membantu, mengadaptasi)
takan kondisi sekolah yang kondusif bagi siswa (juga pihak lain yang dapat memberi
perkembangan siswa dengan memper- pengaruh, terutama orang tuanya) dari
hatikan perbedaan individual di antara situasi lama kepada situasi baru seperti
siswa. Kedua, potensial, artinya setiap siswa baru di SMU.
siswa adalah manusia yang memiliki Kedua, layanan informasi. Menurut
potensi untuk dikembangkan, sedangkan rumusan kurikulum SMU 1994, layanan

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 60


informasi adalah layanan bimbingan yang KONSELING ISLAM
memungkinkan siswa dan pihak-pihak lain Konseling islami menetapkan tujuan
yang dapat member pengaruh besar konseling adalah bahwa dalam kehidupan
kepada siswa (terutama orang tua) haruslah hubungan sesama manusia itu
menerima dan memahami informasi dilandasi oleh keimanan, kasih saying,
(seperti informasi pendidikan dan saling menghargai, dan berupaya saling
informasi jabatan) yang dapat membantu berdasarkan iman kepada
dipergunakan sebagai bahan Allah SWT. Layanan konseling islami
pertimbangan dan pengambilan dilakukan dengan beberapa layanan
keputusan. Materi layanan informasi bantuan, yaitu tabayyun, al-hikmah,
meliputi: (1) Informasi pendidikan; (2) mau’idlah, dan mujadalah (Willis, 2007:
Informasi pekerjaan/jabatan; (3) 79).
Informasi sosial budaya; (4) Informasi diri Tabayyun yaitu memperoleh
siswa. kejelasan informasi atau data mengenai
Ketiga, layanan bimbingan pribadi klien. Layanan ini berkaitan
penempatan dan penyaluran. Layanan ini dengan upaya memahami karakteristik
adalah layanan bimbingan yang pribadi klien sebelum memberikan
memungkinkan siswa memperoleh treatment atau intervensi. Langkah ini
penempatan dan penyaluran secara tepat sangat baik, karena dapat mencegah
(misalnya penempatan/penyaluran di terjadinya kesalahan atau kekeliruan
dalam kelas, kelompok belajar, dalam memberikan konseling.
jurusan/program khusus, kegiatan Al-Hikmah yaitu memberikan
ko/ekstrakurikuler), sesuai dengan wawasan keilmuwan atau memberikan
potensi, bakat, dan minat, serta kondisi informasi tentang berbagai hal yang
pribadinya. bermakna bagi potensi dirinya. Informasi
Keempat, layanan bimbingan belajar. yang diberikan itu seperti hakekat jati diri
Layanan ini adalah layanan bimbingan sebagai hamba Allah dan khalifah, tugas
yang memungkinkan siswa dan tujuan hidup di dunia, karakteristik
mengembangkan diri berkenaan dengan akhlak mulia, prinsip-prinsip belajar
sikap dan kebiasaan belajar yang baaik, dalam Islam, romantika kehidupan
materi belajar yang cocok dengan menurut Islam, dan konsep kerja dalam
kecepatan daan kesulitan belajarnya, Islam. Melalui pemberian informasi
sertaa berbagai aspek tujuan dan kegiatan tersebut, diharapkan klien memiliki (a)
belajar lainnya. kesadaran tentang makna hidupnya di
Kelima, layanan konseling individual. dunia ini, (b) kemampuan untuk
Layaanan ini adalah bantuan yang mengantisipasi berbagai kemungkinan
diberikan oleh konselor kepada seorang yang akan terjadi, dan (c) terampil dalam
siswa dengan tujuan berkembangnya mengambil keputusan atau menemukan
potensi siswa, mampu mengatasi masalah alternatif yang paing baik bagi
sendiri, dan dapat menyesuaikan diri kehidupannya (bagi dirinya sendiri dan
secara positif. orang lain).
Keenam, layanan bimbingan Mau’idhah (taushiah), yaitu
kelompok. Layanan ini adalah layanan pemberian nasihat kepada klien yang
bimbingan yang diberikan kepada mengalami masalah secara individual.
sekelompok siswa untuk memecahkan Nasihat ini berisi berbagai petunjuk,
secara bersama masalah-masalah yang ilustrasi, atau contoh-contoh kehidupan
menghambat perkembangan siswa. para rasul, sahabat, para ulama, atau para

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 61


tokoh shaleh lainnya. Melalui taushiah ini Hisbah menurut pengertian syara'
diharapkan ini diharapkan klien dapat artinya menyuruh orang (klien) untuk
menyelesaikan masalahnya, tercerahkan melakukan perbuatan baik yang jelas-jelas
pikiran dan perasaannya, sehingga dapat ia tinggalkan, dan mencegah perbuatan
menjalani kehidupan dengan penuh munkar yang jelas-jelas dikerjakan oleh
percaya diri, tawakal, bersyukur, dan klien (amar ma'ruf nahi munkar) serta
bersabar. mendamaikan klien yang bermusuhan.
Mujadalah, yaitu upaya menciptakan Hisbah merupakan panggilan, oleh karena
situasi yang dialogis dalam proses itu muhtasib melakukannya semata-mata
konseling secara kelompok. Di sini karena Allah, yakni membantu orang agar
konselor tidak mendominasi pembicaraan, dapat mengerjakan hal-hal yang
atau memberikan indoktrinasi kepada menumbuhkan kesehatan fisik, mental
klien, akan tetapi memberikan kesem- dan sosial, dan menjauhkan mereka dari
patan atau peluang untuk berdiskusi, perbuatan yang merusak. Panggilan untuk
curah pendapat, mengemukakan pendapat melakukan hisbah didasarkan kepada
atau masalahnya, sehingga terjadi dialog firman Allah SWT:
yang dapat mengembangkan pencerahan
berpikir yang positif dan penyelesaian
masalahnya secara tepat. “Hendaknya ada diantara kamu
Terkait dengan hal tersebut dapat segolongan umat yang menyeru kepada
dilihat sebuah hadits yang diriwayatkan kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
Bukhari dan Muslim dari Umar bin Abi dan mencegah dari yang munkar.
Salmah r.a: “Ketika aku kecil, berada dalam Merekalah orang-orang yang beruntung”.
asuhan Rasulullah SAW. Pada suatu hari (QS. Ali Imran,3:104).
ketika tanganku bergerak ke sana ke mari
di atas piring berisi makanan, berkatalah
Rasulullah SAW., “Wahai anak, sebutlah
nama Allah. Makanlah dengan tangan “Tidak ada kebajikan pada kebanyakan
kananmu. Dan makanlah apa yang dekat bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-
denganmu.” bisikan dari orang yang menyuruh
Dalam hal ini dapat pula dilihat (manusia) memberi sedekah, atau yang
bahwa Rasulullah SAW memberi petunjuk berbuat ma`ruf, atau mengadakan
kepada Umar bin Abi Salmah terhadap perdamaian di antara manusia. Dan
kesalahannya, dengan nasihat yang baik, barang siapa berbuat demikian karena
pengarahan yang membekas, ringkas dan mencari keridaan Allah, maka kelak Kami
jelas. Semua kegiatan konseling diarahkan memberi kepadanya pahala yang besar”.
dalam rangka mencari jalan keluar yang (QS. Al-Maidah, 4:114).
baik, “barangsiapa Bentuk amar ma'ruf dalam hisbah
bertakwa kepada Allah niscaya dia akan ialah menyuruh dan menghendaki
mengadakan baginya jalan keluar” (QS. al- kliennya mengerjakan yang ma'ruf, yakni
Tholaq: 2). Menurut Mursi, seperti dikutip semua hal yang dituntut syara, termasuk
Mubarak (2008:2) aktifitas konseling perbuatan dan perkataan yang membawa
agama yang dijumpai pada zaman klasik kemaslahatan bagi individu dan
Islam dikenal dengan nama hisbah, atau masyarakat, yang wajib maupun yang
ihtisab, konselornya disebut muhtasib, dan sunat. Sedangkan bentuk nahi munkar
klien dari hisbah tersebut dinamakan dalam hisbah ialah meminta klien
muhtasab 'alaih. menjauhi yang munkar, yakni semua yang

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 62


dilarang syara’, termasuk perbuatan dan bersihkanlah hati pemuda ini, ampunilah
perkataan yang mendatangkan kesulitan dosanya dan jagalah kemaluannya. (H.R.
bagi pribadi dan masyarakat (Mubarak, Ahmad dari Abu Umamah).
2008:2). Menurut parawi hadits tersebut,
Sudah barang tentu hisbah dilakukan sejak peristiwa itu sang pemuda tidak lagi
dengan prinsip suka sama suka, bersifat menengok kiri kanan untuk berbuat zina.
sugesti dan introspeksi, sehingga klien Dalam hadits itu jelas digambarkan bahwa
menyadari betul manfaat perbuatan dalam menghadapi pemuda itu Nabi tidak
ma'ruf dan bahayanya perbuatan munkar, menempatkan diri sebagai subyek yang
dan dengan itu klien terdorong pada melarang atau memberi nasihat. Tetapi
perbuatan baik dan allergi terhadap yang hanya mengantar sang pemuda untuk
mungkar, kuat motivasi positifnya dan berfikir jernih tentang implikasi zina bagai
padam motivasi negatifnya. Hisbah juga orang lain, dan selanjutnya sang pemuda
dilakukan dengan lemah lembut. itulah yang harus menjadi subyek dirinya
Nabi pernah mencontohkan untuk memutuskan sendiri apa yang
bagaimana menanamkan suatu pengertian terbaik bagi dirinya. Secara psikologis,
kepada orang yang memang belum manusia memang satu-satunya makhluk
memiliki pengertian tentang suatu yang bisa menjadi subyek dan obyek
kebaikan dan kemunkaran. Yaitu ketika sekaligus.
seorang pemuda mendatangi Rasul dan Tentang hukum hisbah, para fuqaha
bertanya secara lantang di hadapan orang berbeda pendapat antara fardlu 'ain dan
banyak; Wahai Nabi Allah, apakah engkau fardlu kifayah. Yang pertama
dapat mengizinkan aku untuk berzina? mendasarkan pendapatnya pada firman
Mendengar pertanyaan yang tidak sopan Allah SWT:
itu orang-orang ribut mau memukulinya,
tetapi Nabi segera melarang dan
memanggil. Bawalah pemuda itu dekat-
dekat padaku. Setelah pemuda itu duduk
di dekat Nabi, maka Nabi dengan santun “Orang-orang mukmin, laki dan
bertanya kepada pemuda itu: Bagaimana perempuan, yang satu dengan lainnya
jika ada orang yang akan menzinahi adalah kekasih dan orang kepercayaannya,
ibumu? Demi Allah aku tidak akan mem- mereka selalu beramar makruf dan nahi
biarkannya, kata pemuda itu. Nabipun munkar”. (QS. Al Taubah, 71: 71)
meneruskan, nah begitu pula orang tidak
akan membiarkan hal itu terjadi pada ibu
mereka. Bagaimana jika terhadap anak “Demi masa. Sesunguhnya manusia
perempuanmu? Tidak, demi Allah, aku senantiasa merugi, kecuali orang yang
tidak akan membiarkannya, kata pemuda beriman, beramal saleh dan saling
itu. Nabi melanjutkan, bagaimana jika ter- berwasiat tentang kebenaran dan
hadap saudara perempuanmu? Tidak kesabaran”. (QS. Al-‘Ashr, 103: 1-3).
juga, ya Rasul, Demi Alah aku tidak akan Mereka yang berpendapat
membiarkannya, kata si pemuda. Nabi hukumnya fardlu kifayah mendasarkan
meneruskan, nah begitu juga orang tidak pendapatnya pada ayat al Qur'an surat
akan membiarkan putrinya atau saudara berikut:
perempuanya atau bibinya dizinahi. Nabi
kemudian meletakkan tangannya ke dada
pemuda itu sambil berdoa; Ya Allah “Hendaknya ada diantara kalian

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 63


sekelompok orang yang bekerja mengajak Ketiga, bimbingan berat secara
kebaikan, menyuruh yang ma'ruf dan individual. Metode ini dilakukan terhadap
mencegah kemunkaran, merekalah orang- orang yang sudah terang terangan
orang yang beruntung”. (QS. Ali Imran, 3: menjalankan perbuatan tercela/keji, dan
104). terang-terangan pula tidak mau
Khalifah Umar bin Khattab adalah mengerjakan perbuatan baik, orang yang
orang pertama yang mengatur sudah akrab dengan kejahatan dan alergi
pelaksanaan hisbah sebagai suatu sistem terhadap kebaikan. Orang pada tingkat
dengan merekrut dan mengorganisir seperti ini biasanya sudah tidak peka
muhtasib (konselor) dan kemudian terhadap nasihat-nasihat yang lemah
menugaskan mereka ke segala pelosok lembut. Bagi orang semacam ini, muhtasib
kaum muslimin guna membantu orang- dalam percakapannya sengaja
orang yang bermasalah. Khalifah menggunakan kata-kata yang keras seraya
berikutnya juga meneruskan mengingatkan resiko yang akan
kebijaksanaan Umar, sehingga ketika itu diterimanya di dunia maupun di akhirat,
jabatan muhtasib menjadi jabatan yang jika tidak mau mengubah perilakunya.
terhormat di mata masyarakat (Mubarak, Muhtasib dengan memposisikan dirinya
2008:3). sebagai seorang sahabat yang mempunyai
Menurut Ibnu Khaldun, hisbah itu kepedulian, secara sengaja mengetuk
merupakan tugas keagamaan dalam keras-keras pintu hati klien, semacam
bidang amar makruf nahi munkar, yang schok terapi, agar pintu hatinya bisa
merupakan kewajiban yang harus terkuak, karena ketukan halus tidak akan
dijalankan oleh pemerintah. Bentuk- pernah didengar atau bahkan
bentuk ihtisab/hisbah ketika itu menurut ditertawakan. Keempat, bimbingan massal.
Kamal Ibrahim Mursi seperti dikutip Metode ini digunakan dalam kasus
Mubarak (2008: 3) antara lain: Pertama, pertikaian, yakni bimbingan untuk
pemberian nasihat (mau'idzah hasanah) mendamaikan perselisihan yang sudah
secara umum, yakni dilakukan secara terlanjur terbuka, antara buruh dan
perorangan atau kelompok, di masjid, di majikan, peminjam dan yang dipinjami,
rumah atau di tempat kerja. Tahap ini penjual dan pembeli, perselisihan anak
sifatnya merupakan langkah preventif. dan ayah, suami dan isteri dan sebagainya.
Kedua, bimbingan ringan secara Karena persoalannya sudah terbuka maka
individual. Bentuk hisbah ini diberikan hisbah yang diberikan juga dilakukan
kepada orang-orang yang nyata nyata secara terbuka, misalnya dalam forum
membutuhkan, diminta atau tidak diminta. perdamaian.
Obyek bimbingannya bisa menyangkut Sistem hisbah seperti di atas
masalah keagamaan, ke rumah tangaan, berakhir pada akhir masa Khalifah Usman
kepribadian, pekerjaan dan sebagainya. bin Affan, selanjutnya pada masa-masa
Dalam menjalankan hisbah dalam bentuk sesudahnya fungsi-fungsi hisbah ini
ini, muhtasib (konselor) berusaha diambil alih oleh aparat pemerintah,
menjumpai muhtasab 'alaihi (klien) dengan nuansa yang berbeda. Pengambil
berdua saja. Bentuk hisbah ini dilakukan peran hisbah oleh negara nantinya
untuk mendorong motivasi klien pada memunculkan istilah wilayat al-hisbah
kebaikan, dan mendorongnya alergi dalam Fiqh al Siyasah/sistim politik Islam
terhadap kemunkaran dan menya- seperti yang dibahas oleh al Mawardi da-
darkannya untuk menerima kenyataan lam al-Ahkam as Sulthoniyyah (Mubarak,
secara ikhlas. 2008: 4).

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 64


TERMINOLOGI BIMBINGAN DAN
KONSELING
Menelusuri term yang mengarah
kepada bimbingan konseling dalam al-
Qur’an dan al-Hadits memerlukan kajian
mendalan. Dalam al-Qur`an dan Al-Hadits
banyak ditemukan kata-kata yang Hadits tersebut bermakna,
berhubungan dengan bimbingan pergaulilah wanita itu dengan baik dan
konseling, diantaranya adalah: halus, karena mereka tercipta dari tulang
rusuk. atau mengandung
makna bergaul dan memperlakukan
Kata Tawâshaw ( ) seseorang dengan baik dan benar. Dari
Kata tawaashaw ( ) terambil kata “mewasiati” di atas, juga dipahami
dari kata ( ) (Ibrahim Anis dkk, bahwa isi wasiat hendaknya dilakukan
1972: 1038). Kata ini terdapat dalam surat secara bersinambung, bahkan mungkin
al-‘Ashr ayat 3 yang berbunyi: juga menyampaikannya secara terus
menerus dan tidak bosan-bosannya
menyampaikan kandungan wasiat itu
“Kecuali orang-orang yang beriman dan kepada yang diwasiati. Hal ini senada
mengerjakan amal saleh dan nasihat dengan yang disampaikan oleh Yusuf dan
menasihati supaya mentaati kebenaran Nurihsan (2008:6) memaknai bimbingan
dan nasihat menasihati supaya menetapi sebagai suatu proses, yang
kesabaran (QS. Al-‘Ashr: 1-3). berkesinambungan, bukan kegiatan yang
Di dalam al-Qur`an kata washiyyat seketika atau kebetulan.
( ) dalam berbagai bentuknya, terulang Dapat pula dikemukakan bahwa kata
sebanyak 32 kali. Kata tawaashauw tawaashauw ( ) di atas, berarti tampil
( ) terambil dari kata ( ) kepada orang lain dengan kata-kata halus
yang secara umum diartikan sebagai agar yang bersangkutan bersedia
“menyuruh secara baik”. Beberapa pakar melakukan suatu pekerjaan yang
bahasa lebih jauh menyatakan bahwa kata diharapkan darinya. Makna ini sama
ini berasal dari kata ardhun waashiyat dengan yang dimaksud dengan konseling
( ), yang berarti “tanah yang dan tujuannya sebagaimana yang
dipenuhi/bersinambung tumbuhannya”. diutarakan oleh Shertzer dan Stone,
Kata “mewasiati” adalah tampil kepada seperti dikutip Yusuf dan Nurihsan
orang lain dengan kata-kata yang halus (2008:9), bahwa yang menjadi tujuan
agar yang bersangkutan bersedia konseling adalah “mengadakan perubahan
melakukan suatu pekerjaan yang diha- perilaku pada diri klien sehingga
rapkan darinya secara berkesinambungan memungkinkan hidupnya lebih produktif
(Quraish Shihab, 199: 482). Dalam sebuah dan memuaskan”. Konselor hanya
Hadits Bukhari (t.t.: 1212) dikatakan: fasilitator yang bersifat membantu klien
menemukan cara yang dipilihnya sendiri
untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya dan mampu menghadapi
krisis-krisis yang dialami dalam
kehidupannya.
Selanjutnya dikatakan bahwa ke-
efektifan konseling sebagian besar diten-

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 65


tukan oleh kualitas hubungan antara keluar dari masalah yang dihadapinya.
konselor dengan kliennya. Dilihat dari Selanjutnya Quraish Shihab (2002: 238)
segi konselor, kualitas hubungan itu menjelaskan kata ( ) anshahu dan
bergantung pada kemampuannya dalam ( ) an-nushh adalah ucapan atau
menerapkan teknik-teknik konseling dan perbuatan yang dilakukan seseorang
kualitas pribadinya (Yusuf dan Nurihsan, untuk kemaslahatan siapa yang kepadanya
2008: 9). Islam telah menganjurkan umat- ucapan atau perbuatan itu ditujukan. Ia
nya agar senantiasa menyeru manusia ke biasanya digunakan untuk ucapan yang
jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran bermanfaat yang bertujuan
yang baik, dan berdialog dengan cara yang menghindarkan orang yang dinasihati dari
baik pula. bencana atau keburukan. Kata ini pada
mulanya berarti sesuatu yang murni tidak
bercampur dengan sesuatu yang lain.
Kata Nâshih ( - ) Karena itu, kata ini juga mengandung
Kata dalam al-Qur`an, dengan makna keikhlasan. Memang nasihat
berbagai bentuknya terulang sebanyak 13 seharusnya disampaikan tanpa pamrih
kali. Kata naashih ( ) berasal dari kata dan tujuan kecuali kemaslahatan yang
( ) nushh bermakna ( ) (Ibrahim dinasihati. Berikut adalah ayat yang
Anis, dkk, 1972: 925) yaitu suci atau menunjukkan bermakna ikhlas:
selamat (al-Munawir, 1984:388). Menurut
Quraish Shihab (2002:316) maksud kata
ini adalah terhindarnya suatu perbuatan
dari segala bentuk kecurangan dan “Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad)
keburukan. Kata nâshih diantaranya atas orang-orang yang lemah, orang-orang
terdapat pada surat al-Qashas ayat 12: yang sakit dan atas orang-orang yang tidak
memperoleh apa yang akan mereka
nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas
“Dan kami cegah Musa dari menyusu kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada
kepada perempuan-perempuan yang mau jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-
menyusui(nya) sebelum itu; Maka orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha
berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-
Aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang Taubah:91).
akan memeliharanya untukmu dan mereka Hal ini senada pula dengan hadits
dapat berlaku baik kepadanya?" (QS. Al- yang diriwayatkan oleh Bukhari (t.t.: 899)
Qashash:12). sebagai berikut:
Dalam surat Yusuf ayat 11 juga
terdapat kata :
“Mereka berkata:
"Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu
tidak mempercayai kami terhadap Yusuf,
padahal sesungguhnya kami adalah orang-
orang yang mengingini kebaikan baginya “Seorang hamba apabila ikhlas mengabdi
(QS. Yusuf:11). pada tuannya dan beribadah ikhlas kepada
Pada ayat tersebut, kata Tuhannya maka ia akan mendapat pahala
diartikan sebagai berbuat kebaikan. Hal ini dua kali lipat” (HR. Bukhari).
sejalan dengan tujuan konseling yaitu me- Selanjutnya dirujuk term konseling,
lakukan kebaikan dengan membantu klien maka konseling sama dengan ( ), seba-

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 66


gaimana yang dikemukakan oleh Willis Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. At-
(2007:18) bahwa konseling adalah upaya Taubah: 40).
bantuan yang diberikan seorang Ayat di atas menggambarkan bahwa
pembimbing yang terlatih dan orang-orang kafir telah sepakat hendak
berpengalaman, terhadap individu- membunuh Nabi Muhammad SAW. Tapi
individu yang membutuhkannya, agar Allah SWT memberitahukan maksud jahat
individu tersebut berkembang potensinya orang-orang kafir itu kepada Nabi
secara optimal, mampu mengatasi Muhammad SAW. Oleh karena itu maka
masalahnya, dan mampu menyesuaikan Nabi Muhammad SAW keluar dengan
diri terhadap lingkungan yang selalu ditemani oleh Abu Bakar dari Mekah
berubah. Pengertian ini memperlihatkan dalam perjalanannya ke Madinah dan
bahwa konseling bertujuan menghin- beliau bersembunyi di suatu gua di bukit
darkan orang yang dinasihati dari bencana Tsur.
atau keburukan. Konselor/pembimbing Quraish Shihab (2002: 564) dalam
selalu berusaha melihat potensi individu tafsirnya al-Misbah volume V mengatakan
dan dari sinilah dimulai penjelajahan bahwa, disaat Rasulullah berkata dengan
dalam proses konseling. penuh tawakal kepada temannya Abu
Bakar ( ), maka Allah SWT
menurunkan sakinah-Nya yakni
Kata Nashara ( ) ketenangan dan ketentraman yang
Kata nashara ( ) bermakna ( ) bersumber dari Allah dengan
yaitu menolong dan ( ) atau member mencurahkan dari atas sehingga mengenai
(al-Munawwir, 1984: 1523). Dalam al- seluruh totalitas jiwa raga Nabi
Qur`an kata-kata ( ) dalam berbagai Muhammad SAW dan Abu Bakar dan
bentuknya terulang sebanyak 158 kali, mendukungnya dengan tentara yang tidak
diantaranya terdapat pada surat at- terlihat. Sehingga usaha Kafir Quraisy
Taubah ayat 40: menawan dan membunuh Nabi gagal.
Kata ( ) digunakan dalam arti
kemenangan atau pertolongan dalam
mengatasi lawan. Penisbahan kata
tersebut kepada Allah SWT, di samping
mengisyaratkan bahwa sumbernya adalah
“Jikalau kamu tidak menolongnya dari Allah SWT, juga bahwa pertolongan
(Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah tersebut sangat besar dan menonjol,
telah menolongnya (yaitu) ketika orang- bukan sembarang pertolongan (Quraish
orang kafir (musyrikin Mekah) Shihab, 2002: 692, Vol. 15). Dalam sebuah
mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia hadits yang diriwayatkan Bukhari (t.t.: 83,
salah seorang dari dua orang ketika Juz 2) dikatakan:
keduanya berada dalam gua, di waktu dia
Berkata kepada temannya: "Janganlah
kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah
beserta kita." Maka Allah menurunkan
keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan “Berkata Musaddad, telah berkata
membantunya dengan tentara yang kamu Muktamar dari Hamid, dari Anas r.a.,
tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan berkata Rasulullah SAW: “Bantulah
orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan saudaramu baik ia zalim maupun
kalimat Allah Itulah yang Tinggi. Allah terzalimi”. Mereka bertanya: “Ya

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 67


Rasulullah, benar kita menolong orang manusia akan terhindar dari mental yang
yang terzalimi, tapi bagaimana kita tidak sehat atau sifat-sifat individualistik,
menolong orang yang zalim?”. Jawab Rasul: nafsu eksploitatif (tamak dan rakus),
“Melarangnya berbuat zalim”. (HR. borjuistik, materialistik dan hedonistik
Bukhari). (hubbun dunya wakaraahiyatul maut),
Dari hadis di atas, terlihat bahwa yang menjadi pemicu munculnya
sasaran pemberian bantuan adalah orang malapetaka di muka bumi ini (Yusuf &
yang terzalimi atau orang yang dalam Nurihsan, 2008:71).
kesulitan. Begitu juga sasarannya adalah
orang yang sedang lupa dan berbuat zalim
pada orang lain. Peran konselor adalah Kata Qayyiman ( )
mengembalikannya ke posisi sebagai Kata ( ) qayyiman terambil dari
seorang muslim yang beriman, yang kata ( ) qama yang biasa diterjemahkan
berimplikasi pada ketenangan dan berdiri. Dari sini kemudian kata tersebut
ketentraman. Inilah kemudian sebagai juga berarti lurus karena yang berdiri
tujuan utama dalam proses diskursus sama dengan tegak lurus. Kata ( ) hanya
konseling islami. terdapat pada satu tempat, yaitu pada
Pada ayat lain (QS. Ali Imran: 123- surat al-Kahfi ayat 2:
129) diceritakan tentang peristiwa perang
Badar, di mana Allah telah memberikan
bantuan dengan memenangkan kaum
muslimin. Sayyid Qutub (2006: 232) dalan “Segala puji bagi Allah yang telah
Tafsir fi Zhilalil Qur`an menafsirkan bahwa menurunkan kepada hambanya al-Kitab
peristiwa Badar adalah untuk (al-Qur`an) dan Dia tidak mengadakan
mengingatkan bahwa hanya Allah SWT kebengkokan di dalamnya. Sebagai
yang mampu menolong. Apabila manusia bimbingan yang lurus, untuk
bertakwa dan merasa takut, maka memperingatkan siksaan yang sangat pedi
hendaklah mereka bertakwa dan takut dari sisi Allah dan member berita gembira
kepada Allah SWT saja. Ketakwaan kepada orang-orang yang beriman, yang
diharapkan akan membimbing manusia mengerjakan amal saleh, bahwa mereka
untuk bersyukur dan tentram. akan mendapat pembalasan yang baik”.
Dari teks di atas, diketahui kata Ayat tersebut menggambarkan
( ) bermakna menolong, yang bahwa al-Qur’an sebagai bimbingan yang
berimplikasi pada ketenangan dan lurus dan sempurna. Mengatasi dan
ketenteraman. Seperti ketenangan dan menjadi tolok ukur kebenaran semua
ketenteraman bila mengingat Allah ( kitab-kitab suci sebelumnya dengan
) (QS. Ar-Ra’d: 28). tujuan memperingatkan siapapun tentang
Ketenangan dan ketenteraman inilah yang adanya siksa yang sangat pedih dari sisi
menjadi tujuan konseling islami. Konseling Allah SWT. Hal lain juga adalah memberi
islami adalah proses motivasional kepada berita gembira kepada orang-orang
individu (manusia) agar memiliki mukmin yang mantap imannya.
kesadaran untuk “come back to religion”. Kata ( ) qayyim/lurus sengaja
Sebab agama akan memberikan disebut lagi untuk menjadi penguat
pencerahan terhadap pola sikap, pikir, dan terhadap kata tidak bengkok. Pakar tafsir
perilakunya ke arah kehidupan personal az-Zamakhsyari, seperti dikutip Quraish
dan sosial yang “sakinah”, “mawaddah”, Shihab (2002: 232, vol. 7) menulis bahwa
“rahmah”, dan “ukhuwwah”. Dampaknya penguatan tersebut diperlukan karena

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 68


boleh jadi sesuatu terlihat tidak bengkok Kata ( ) rasyadan tunggalnya
padahal hakekatnya bengkok, demikian adalah ( ) rasyid. Terambil dari kata
juga sebaliknya. Ulama lain memahami ( ) rusyd yang makna dasarnya adalah
kata qayyim dalam arti memberi petunjuk ketepatan dan kelurusan jalan. Term
yang sempurna menyangkut kebahagiaan ( ) rasyid berarti orang yang dapat
umat manusia atau menjadi saksi mengetahui jalan yang terbaik serta
kebenaran dan tolok ukur kitab-kitab bertindak tepat, baik menyangkut soal
sebelumnya. Thabathaba’i menulis bahwa dunia maupun akhirat. Dalam hadits yang
kata qayyim digunakan untuk menunjuk diriwayatkan oleh Bukhari kata ( )
siapa/apa yang mengatur kemaslahatan rusyd terdapat dalam hadits tentang jihad
dan memelihara sesuatu serta menjadi berikut ini:
rujukan dalam setiap kebutuhan.
Dalam kaitannya dengan bimbingan
konseling, kata qayyim/lurus, dapat
dimaksudkan bahwa bimbingan dan
arahan yang diberikan dalam kegiatan
bimbingan konseling, haruslah bimbingan
yang benar dan lurus, yang dapat ….
mengajak klien ke jalan yang benar dan
diridhai Allah SWT.

Kata Rusyd ( ) ….
Kata ( ) rusyd antara lain
digunakan dalam arti kebajikan, Arti kalimat
kebenaran, dan petunjuk (Quraish Shihab, , adalah Rasulullah SAW
2002: 372, vol. 14). Kata ( ) dalam bersabda: “Inilah jalan terbaik yang
berbagai bentuknya di dalam al-Qur`an diperlihatkan kepadamu, maka terimalah”.
terulang sebanyak 19 kali. Diantaranya Kata ( ) dalam kalimat tersebut ber-
terdapat dalam surat al-Jin ayat 2, yang makna jalan yang tepat dan yang terbaik
berbunyi: terbaik.
Bila dikaitkan dengan bimbingan
konseling, maka ( ) merupakan tujuan
yang diinginkan pada klien yaitu agar klien
“…(yang) memberi petunjuk kapada jalan
dapat menuju jalan yang terbaik dan tepat.
yang benar, lalu kami beriman kepadanya.
Hal ini senada dengan apa yang dike-
Dan kami sekali-kali tidak akan mem- mukakan oleh Milton E. Hahn, seperti
persekutukan seseorangpun dengan Tuhan dikutip Willis (2007:18) yang mengatakan
kami”. bahwa konseling adalah suatu proses yang
terjadi dalam hubungan seorang dengan
seorang yaitu individu yang mengalami
“Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui masalah yang tak dapat diatasinya, dengan
(dengan adanya penjagaan itu) apakah seorang petugas profesional yang telah
keburukan yang dikehendaki bagi orang memperoleh latihan dan pengalaman
yang di bumi ataukah Tuhan mereka untuk membantu agar klien mampu me-
menghendaki kebaikan bagi mereka”. (QS. mecahkan kesulitannya. Dan mampu me-
Al-Jin: 3). milih yang terbaik (the best choice) dengan

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 69


mempertimbangkan aspek-aspek lagi manusia membutuhkan petunjuk dan
lingkungan. Hal ini berarti membantu kali ini Allah menganugrahkan petunjuk-
klien menemukan jalan yang tepat yang Nya berupa pancaindra dan inilah
mampu menyelesaikan masalah yang petunjuk Allah yang kedua. Namun,
dihadapinya. betapapun tajam dan pekanya
kemampuan indra manusia, seringkali
hasil yang diperolehnya tidak
Kata Huda ( ) menggambarkan hakikat yang sebenarnya.
Kata ( ) dalam al-Qur`an dalam Betapapun tajamnya mata seseorang, ia
berbagai bentuknya terulang sebanyak akan melihat tongkat yang lurus menjadi
316 kali. Diantaranya terdapat pada surat bengkok di dalam air.
al-Baqarah ayat 2, yaitu Meluruskan kesalahan pancaindra
. Makna kata ( ) berkisar pada adalah petunjuk Allah yang ketiga yakni
dua hal. Pertama, tampil ke depan akal. Akal yang mengoordinasikan semua
memberi petunjuk, dan kedua, informasi yang diperoleh indra kemudian
menyampaikan dengan lemah lembut. membuat kesimpulan-kesimpulan yang
Dari sini lahir kata hadiah yang sedikit atau banyak dapat berbeda dengan
merupakan penyampaian sesuatu dengan hasil informasi indra. Tetapi, walau
lemah lembut guna menunjukkan simpati. petunjuk akal sangat penting dan
Ada dua hal yang tercakup dalam kata berharga, ternyata ia hanya berfungsi
( ) ini, yaitu objek yang disampaikan dalam batas-batas tertentu dan tidak
berupa petunjuk dan metode mampu menuntun manusia keluar
penyampaian dengan cara lembut. jangkauan alam fisika. Bidang operasinya
adalah bidang alam nyata dalam bidang ini
pun tidak jarang manusia teperdaya oleh
Huda sebagai Objek kesimpulan-kesimpulan akal sehingga akal
Sebagai objek, Allah SWT tidak merupakan jaminan menyangkut
menganugerahkan petunjuk. Petunjuk- seluruh kebenaran yang didambakan.
Nya bermacam-macam sesuai dengan Karena itu manusia memerlukan petunjuk
peranan yang diharapkan dari makhluk. yang melebihi petunjuk akal, sekaligus
Allah SWT menuntun setiap makhluk meluruskan kekeliruannya dalam bidang
kepada apa yang perlu dimilikinya dalam tertentu. Petunjuk atau hidayah dimaksud
rangka memenuhi kebutuhannya. Dialah adalah hidayah agama.
yang memberi hidayah kepada anak ayam Kata ( ) dimaknai hidayah Allah
memakan benih ketika baru saja menetas, SWT dan hal ini terlihat dalam hadits
atau lebah untuk membuat sarangnya berikut berbunyi:
dalam bentuk segi enam karena bentuk
tersebut lebih sesuai dengan bentuk badan
dan kondisinya.
Petunjuk Allah SWT tingkat pertama
adalah naluri. Petunjuk ini terbatas pada
penciptaan dorongan untuk mencari hal-
hal yang dibutuhkan. Naluri tidak mampu
mencapai apa pun yang berada di luar
tubuh pemilik naluri itu. Nah, pada saat
datang kebutuhannya untuk mencapai
sesuatu yang berada di luar dirinya, sekali (

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 70


Huda sebagai Metode katkan keterlibatan dan keterbukaan klien
Kata huda dapat diderivasikan (Willis, 2007: 24). Maka sifat-sifat empati,
sebagai metode penyampaian yaitu jujur, asli, mempercayai, toleransi, respek,
dengan cara lembut. Hal ini senada menerima, dan komitmen terhadap
dengan ayat berikut: hubungan konseling, amat diperlukan dan
dikembangkan terus oleh konselor. Dan
juga dituntut adanya rasa kebersamaan,
intim, akrab, dan minat membantu tanpa
pamrih, artinya ada keikhlasan, kerelaan,
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah dan kejujuran pada diri konselor.
kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras
lagi berhati kasar, tentulah mereka SIMPULAN
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena Dari paparan sebelumnya di dapat
itu maafkanlah mereka, mohonkanlah disimpukan bahwa, kegiatan bimbingan
ampun bagi mereka, dan bermu- konseling sudah pernah diterapkan pada
syawarahlah dengan mereka dalam urusan masa Umar ibn Khattab sampai masa
itu. Kemudian apabila kamu telah mem- Usman ibn Affan. Bimbingan konseling
bulatkan tekad, maka bertawakkallah ke- pada masa ini dinamakan dengan istilah
pada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai hisbah atau ihtisab. Konselornya dina-
orang-orang yang bertawakkal kepada- makan muhtasib, dan klien dinamakan
Nya”. (QS. Ali Imran: 159). muhtasab alaih.
Konteks ayat ini turun berhubungan Kata hisbah berasal dari bentuk kata
dengan kesalahan dan pelanggaran yang ( ). Kata ini dalam berbagai bentuknya
dilakukan para pemanah dalam perang terulang sebanyak 98 kali, dan semuanya
Uhud. Kejadian tersebut dapat bermakna perhitungan atau saatnya untuk
mengundang emosi, namun demikian Nabi introspeksi. Dengan demikian hisbah atau
SAW tidak marah, justru disebabkan ihtisab yang dipraktekkan pada masa
Rahmat Allah-beliau berlaku lemah khalifah Umar dan Usman adalah
lembut terhadap mereka ( bimbingan dan bantuan yang diberikan
). Sekiranya engkau berlaku keras muhtasib kepada muhtasab alaih, dengan
( ), buruk perangai, kasar mengajak muhtasab alaih agar introspeksi
kata lagi berhati kasar, tidak peka dan mengevaluasi diri, apa yang bisa dan
terhadap keadaan orang lain, tentulah tidak bisa dilakukan demi kebaikan di
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu masa yang akan datang.
( ) (Shihab, 2002:159, vol. 2). Bimbingan konseling dalam al-
Penjelasan di atas memperlihatkan Qur’an dan al-Hadits dapat dilihat pada;
bahwa Rasulullah SAW dalam mem- Bantuan muhtasib hendaklah bersifat
perlakukan orang yang bermasalah membantu klien dengan halus supaya
dengan lemah lembut sehingga mereka melakukan sesuatu karena pilihannya
menyadari kesalahan yang telah mereka sendiri secara terus menerus untuk
perbuat. Inilah salah satu bentuk bim- memecahkan masalah yang dihadapinya
bingan dan konseling Rasulullah SAW. dan mampu menghadapi krisis-krisis yang
Terkait dengan hal itu, dalam hal ini dialami dalam kehidupannya ( ).
seorang konselor, menurut banyak ahli, Berupa ucapan yang bermanfaat yang
agar dapat mengembangkan hubungan bertujuan menghindarkan orang yang
konseling dengan klien sehingga mening- dinasihati dari bencana atau keburukan

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 71


dan dilakukan dengan ikhlas ( ). Ia Pusat Perbukuan Depdiknas
merupakan pertolongan yang berimplikasi Kerjasama dengan PT Rineka Cipta
pada ketenangan dan ketentraman, dan Qutub, Sayyid. 2006. Tafsir fi Zhilalil
sasarannya baik yang didzalimi maupun Qur`an, Jakarta: Gema Insani
yang terdzalimi ( ). Ia merupakan Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir al-Misbah:
bimbingan yang lurus ( ) yang petunjuk Pesan, Kesan dan Keserasian al-
yang benar dan baik atau the best choice Qur`an, Jakarta: Lentera Hati
( ). Dan bertujuan untuk mendapatkan Shihab, M. Quraish. 1999. Tafsir al-Qur`an
hidayah Allah ( ). al-Karim: Tafsir atas Surat-surat
Pendek Berdasarkan Urutan
Turunnya Wahyu, Bandung: Pustaka
DAFTAR RUJUKAN Hidayah
Sukardi, Dewa Ketut. 2003. Manajemen
Anis, Ibrahim. et. al. 1972. al-Mu’jam al-
Bimbingan dan Konseling di Sekolah,
Wasiith, Kairo: Darul Ma’arif
Bandung : CV. Alfabeta
al-Ju’fy, Muhammad bin Ismail Abu
Suwaid, Muhammad Nur Abdul Hafizh.
Abdullah al-Bukhari. t.t. Shohih al-
2006. Mendidik Anak Bersama Nabi,
Bukhari: al-Jami` al-Shohih al-
terj. Salafuddin Abu Sayyid, Solo: CV.
Mukhtashor, Yamamah Beirut: Dar
Arafah Group
Ibn Katsir
Ulwan, Abdullah Nashih. 1993. Pedoman
Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Al-
Pendidikan Anak dalam Islam, Jilid 1
Munawwir: Kamus Arab Indonesia,
dan 2, pentj. Saifullah Kamalie dan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hery Nur Ali, Semarang: Asy-Syifa
Najati, Muhammad Utsman. 2005.
Willis, Sofyan S. 2007. Konseling
Psikologi dalam al-Qur`an: Terapi
Individual: Teori dan Praktek,
Qurani dalam Penyembuhan
Gangguan Kejiwaan, terj. M. Zaka Jakarta: CV Alfabeta
Alfarisi, Bandung: CV. Pustaka Setia Yusuf, Syamsu L.N, & Nurihsan, A. Juntika.
Nurihsan, Achmad Juntika. 2005. Strategi 2008. Landasan Bimbingan dan
Layanan Bimbingan dan Konseling, Konseling, Bandung: Program
Bandung: PT. Refika Aditama Pascasarjana Universitas Pendidikan
Prayitno dan Anti, Erman. Dasar-dasar Indonesia Kerjasama dengan PT
Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Remaja Rosdakarya

Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, April 2011 ISSN 1412-5382 72

Anda mungkin juga menyukai