Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANDIRI

PRAKTIKUM BK PRIBADI SOSIAL

Juairiah Almi 14110048


Dosen pengampu : Sri Murni, S.Pd.,M.Pd

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI BANDAR LAMPUNG)
2016
A. Pengertian BK Pribadi Sosial Menurut Para Ahli

Bimbingan merupakan upaya untuk membantu individu berkembang sesuai dengan


kemampuan yang dimilikinya secara bertahap dalam proses yang matang Rochman
Natawidjaja.(Syamsul Yusuf, 2009: 38) mengartikan bimbingan sebagai proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,sehingga sanggup mengarahkan
dirinya dan dapat bertindak wajar,sesuai kebutuhan dengan tuntutan dan keadaan
keluarga serta masyarakat.

W.S. Winkel (1991:124) mendefinisikan bimbingan sebagai pemberian bantuan


kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan
secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan hidup.

Moh.Surya (1988:36) mengemukakan bimbingan ialah suatu proses pemberian


bantuan yang terus menerus dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai
kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri,dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Senada dengan pendapat M.Surya,Prayitno (1987:35) mengemukakan :

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau


sekelompok orang agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang
mandiri.Kemandirian ini mencakup 5 fungsi pokok yang hendaknya dijalankan oleh
pribadi yang mandiri yaitu :

1. Mengenal diri sendiri dan lingkungan


2. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif
3. Mengambil keputusan
4. Mengarahkan diri
5. Mewujudkan diri.

Bimbingan pribadi sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada
disekolah.Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993:11) mengungkapkan bahwa
bimbingan pribadi sosial merupakan usaha bimbingan,dalam menghadapi dan
memecahkan masalah pribadi sosial,seperti penyesuaian diri,menhadapi konflik
pergaulan.

Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi (1991:109) bimbingan pribadi sosial


adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi
sendiri masalah-masalah pribadi sosial yang dialaminya,mengadakan penyesuaian
pribadi dan sosial,memilih kelompok sosial,serta berupaya sendiri dalam
memecahkan masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya.

Inti dari pengertian bimbingan pribadi sosial yang dikemukakan Abu Ahmadi adalah
bahwa bimbingan pribadi sosial diberikan kepada individu,agar mampu menghadapi
dan memecahkan permasalahan pribadi sosialnya secara mandiri.Hal senada
diungkapkan oleh Syamsu Yusuf (2005:11) yang mengemukakan bahwa bimbingan
pribadi sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan
masalah-masalah sosial-pribadi.

(Nurihsan,2006:15) bimbingan pribadi sosial merupakan bimbingan untuk


membantu para individu dalam menyelesaikan masalah-masalah pribadi
sosial.Adapun yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi sosial adalah
masalah hubungan sesama teman,dosen,serta staf,pemahaman sifat dan
kemampuan diri,penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat
tempat mereka tinggal serta penyelesaian konflik.

(Nurihsan,2006:16) bimbingan pribadi sosial diarahkan untuk memantapkan


kepribadian dan mengembangkan kemampuan siswa dalam menangani masalah-
masalah dirinya.

Bimbingan peribadi sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang


kondusif,interaksi pendidikan yang akrab,mengembangkan sistem pemahaman
diri,dan sikap-sikap yang positif serta keterampilan-keterampilan pribadi sosial yang
tepat (Nurihsan,2006:16).

Menurut Sukardi (2007:54) bidang bimbingan ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut :

1. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk
kegiatan yang lebih kreatif baik dalam keseharian maupun untuk peran
dimasa yang akan datang.
3. Pemantapan kemampuan pengambilan keputusan.
4. Kemantapan kemampuan berkomunikasi.
5. Orientasi tentang kehidupan berkeluarga.
6. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat jasmani
dan rohani.
7. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran
dan pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif.

Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah dipaparkan,dapat disimpulkan


yaitu:

1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara


kontinyu dan sistematis
2. Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-
pola sosial yang dilakukannya sehari-hari dilingkungan sekolah,keluarga
masyarakat.Pola-pola sosial yang dimaksud adalah pola-pola dimana individu
tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Individu dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif
dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan,
(A.K.Nayak,1997:5).
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005:11) merumuskan bimbingan pribadi
sosial sebagai suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang
berhubungan dengan keadaan psikologis dan sosial klien,sehingga individu
memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam
menangani masalah-masalah dirinya.

B. Tujuan BK Pribadi Sosial

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005:14) merumuskan beberapa tujuan


bimbingan dan konseling yang terkait aspek pribadi-sosial sebagai berikut :

1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan


ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,baik dalam kehidupan
pribadi,keluarga,pergaulan dengan teman sebaya,sekolah,tempat
kerja,maupun masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain dengan saling
menghormati dan memiliki hak dan kewajibannya masing-masing.
3. Memiliki sikap positif ataub respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
4. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat.
5. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
6. Bersikap resfek terhadap orang lain,menghormati atau menghargai orang
lain,tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
7. Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen,terhadap tugas dan kewajibannya.
8. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang diwujudkan dalam bentuk
persahabatan,persaudaraan atau silaturahmi dengan sesama manusia.
9. Memiloiki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat
internal (dalam diri sendiri) maupun orang lain.

Juntika Nurihsan (2003:9) menyatakan tujuan bimbingan pada akhirnya membantu


individu dalam mencapai :

1. Kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan.


2. Hidup bersama dengan individu-individu lain.
3. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat.
4. Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.

Kesimpulan

1. Bimbingan pribadi sosial merupakan bimbingan untuk membantu para


individu dalam menyelesaikan masalah-masalah pribadi sosial. Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan
sistematis.Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri
melalui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari dilingkungan
sekolah,keluarga dan masyarakat.Dapat disimpulkan tujuan bimbingan
pribadi sosial yang harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan
dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan
kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masala-
masalah pribadi dan sosial siswa. tujuan bimbingan pada akhirnya membantu
individu dalam mencapai :

a. Kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan.


b. Hidup bersama dengan individu-individu lain.
a. Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.

Daftar Pustaka

Surya, M.(1988). Dasar-dasar penyuluhan (konseling). Depdikbud Dirjen Dikti


PPLPTK Jakarta.
Winkel,W.S.(1991).Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia.

Yusuf,S.(2007).Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Prayitno. (1997).Profesional Konseling dan Pendidikan Konselor.Padang:FIP IKIP.

Nurihsan,J. (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Bandung: Mutiara.

Anda mungkin juga menyukai