Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

RENCANA PELAKSANAAN PELAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL

Sekolah : SMK Walisongo Semarang


Kelas/ Semester : XI

A. Komponen Layanan Layanan dasar


B. Bidang Layanan Belajar
C. Topik Layanan Meningkatkan konsentrasi belajar
D. Fungsi Layanan Pengembangan
E. Tujuan Umum Peserta didik mampu meningkatkan konsentrasi belajar
agar dapat meningkatkan prestasibelajar siswa
F. Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu mengidentifikasi cara yang tepat
dalam meningkatkan konsentrasi belajarnya
2. Peserta didik mampu mengimplementasikan cara
meningkatkan konsentrasi belajar
G. Sasaran Layanan Kelas XI SMK
H. Materi Layanan Cara meningkatkan konsentrasi belajar
I. Waktu 40 menit
J. Sumber Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Dirgantoro
Hakim, Thursan. 2003. Mengatasi Gangguan
Konsentrasi. Jakarta : Puspa Swara. Hurlock,
Elizabeth. Psikologi Perkembangan. Jakarta :
Erlangga.
Makmun, Abin Syamsuddin. 2007. Psikologi
Pendidikan (Perangkat Sistem Pengajaran
Modul). Bandung : Remaja Rosdakarya.
Setiani, Amalia Cahya. 2014. Meningkatkan
Konsentrasi Belajar Melalui Layanan
Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas Vi Sd
Negeri 2 Karangcegak, Kabupaten Purbalingga
Tahun Ajaran 2013/2014. Jurusan BK UNNES
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sunawan. 2009. Diagnosa Kesulitan Belajar (Handout).
Semarang : UNNES.
Supriyo. 2008. Studi Kasus Bimbingan Konseling.
Semarang. _______. 2010. Teknik Bimbingan
Klasikal. Semarang : Swadaya Manunggal.
Cara Meningkatkan Konsentrasi Ketika Belajar.
https://id.wikihow.com/Meningkatkan-Konsentrasi-
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Ketika-Belajar#/Berkas:Increase-Concentration-While-
Studying-Step-1.jpg
K. Metode/ Teknik Problem Basic Learning, Ceramah
L. Media/Alat LCD proyektor, Power point, Kertas
M. Pelaksanaan
1. Tahap Awal/ Pendahuluan
a. Pernyataan tujuan 1. Guru BK mengucap salam
2. Guru BK menanyakan kabar
3. Guru BK memimpin doa
4. Motivasi
5. Guru BK menjelaskan tujuan layanan

b. Penjelasan tentang Guru BK menjelaskan materi secara umum, kemudian


langkah-langkah guru BK akan meminta peserta didik menuliskan
kegiatan permasalahan terkait dengan materi, kemudian guru BK
memberikan tips mengenai materi, lalu peserta didik
diminta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
materi, dan mengemukakan pendapatnya tersebut.
c. Mengarahkan Guru BK memberikan penjelasan tentang topik yang
kegiatan (konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap Peralihan Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
(Transisi) melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan Guru BK 1. Guru BK menanyakan permasalahan yang berkaitan
dan Peserta Didik dengan materi kepada peserta didik, lalu peserta
didik mengemukakan permasalahannya
2. Guru BK meminta peserta didik menulisakan
permasalahannya diselembar kertas yang sudah
disediakan, lalu peserta didik mengumpulkan kertas
itu kepada guru BK
3. Guru BK menyampaikan materi yaitu berupa cara
meningkatkan konsentrasi belajar, peserta didik
mendengarkan materi yang sedang disampaikan
4. Guru BK mempersilahkan peserta didik untukm
bertanya mengenai materi yang telah disampaikan
5. Kertas yang berisi permasalahan peserta didik,
dibagikan lagi kepada peserta didik tetapi ditukar
dengan peserta lain, dan dipastikan bahwa setiap
peserta didik tidak memegang kertas miliknya sendiri
6. Lalu guru BK meminta peserta didik untuk
menyelesikan permasalahan tersebut, peserta didik
menuliskan jawabannya dikertas tersebut.
7. Guru BK meminta beberapa siswa untuk
mengemukakan pendapatnya yang telah ditulis
dikertas tersebut
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

3. Tahap Penutup 1. Guru BK menyampaikan kesimpulan dari seluruh


kegiatan yang telah dilaksanakan
2. Guru BK melakukan evaluasi dengan menanyakan
pemahaman siswa terhadap materi
3. Guru BK mengakhiri pertemuan dengan memimpin
doa serta mengucapkan salam
N. Evaluasi
1. Evaluasi Proses 1. Mengadakan refleksi
2. Mengamati keaktifan peserta didik selama kegiatan
berlangsung
2. Evaluasi Hasil 1. Peserta didik mampu menjelaskan kesimpulan dari
kegiatan yang telah dilaksanakan
2. Peserta didik merasa bersemangat pada saat kegiatan
berlangsung

Lampiran :
1. Materi yang diberikan disajikan secara lengkap
2. Instrumen penilaian proses
3. Instrumen penilaian hasil

Mengetahui Semarang, ........................................


Dosen Pembimbing Praktikan Konselor

............................................... Adelia Asna’ul Witri


NIP. NIM. 1301416018
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Lampiran 1 : Materi

1. Pengertian Konsentrasi
Menurut asal katanya, konsentrasi atau concentrate (kata kerja) berarti memusatkan, dan dalam
bentuk kata bentuk kata benda, concentration artinya pemusatan. Dalam Supriyo (2008: 103),
Konsentrasi adalah pemusatan perhatian pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan
semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Implikasi pengertian di atas berarti pemusatan
pikiran terhadap bahan yang dipelajari dengan mengesampingkan semua hal yang tidak ada
hubungannya dengan pelajaran tersebut.
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal
lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap
suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan
dengan pelajaran (Slameto, 2010: 86).
Pengertian konsentrasi secara umum adalah sebagai suatu proses pemusatan pemikiran kepada
suatu objek tertentu. Artinya tindakan atau pekerjaan yang kita lakukan dilakukan secara
sungguh-sungguh dengan memusatkan seluruh panca indra kita, penciuman, pendengaran,
pengelihatan dan fikiran kita. Bahkan yang sifatnya abstrak sekalipun yaitu perasaan.
Konsentrasi ketika mendegar guru menyampaikan materi pastilah harus kita dengar oleh
telinga dengan memastikan bahasa dan perintahnya jelas dan pesan itu untuk siapa dan apakah
itu perlu di sampaikan lagi oleh orang lain apa tidak. Ketika memahami kata perkata tentu harus
paham betul arti kata yang di maksud, pendengaran kita harus mampu menyerap apa yang
disampaikan guru. Sehingga maksud dan tujuannya sampai. Ketika kita memahami dengan
pendengaran dan mampu mengerti apa yang dimaksud dengan bersungguh -sungguh mendegar
serta memperhatikannya dengan sungguh-sungguh maka itu dinamakan konsentrasi.
2. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2). Sedangkan menurut Makmun
(2007: 157), belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.
Belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan di dalam
laboratorium maupun di dalam lingkungan alamiah. Belajar juga dapat dikatakan sebagai
perubahan tingkah laku yang terjadi melalui pengalaman. Skinner dalam Dimyati (2009: 9)
berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka responsnya
menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya akan menurun. Selain
itu, Gagne dalam Rifa‟I (2009: 82) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi
atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan
perilku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Dari pengertian di atas dapat diketahui
bahwa belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi
antara individu dengan lingkungannya. Dalam arti luas belajar diartikan sebagai perubahan
tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap
atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

berbagai bidang studi atau, lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman
yang terorganisasi. Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi
seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.

3. Pengertian Konsentrasi Belajar


Jika seorang siswa sering merasa tidak dapat berkonsentrasi di dalam belajar, sangat mungkin
ia tidak dapat merasakan nikmat dari proses belajar yang dilakukannya. Hal ini mungkin dapat
terjadi karena ia sedang mempelajari pelajaran yang tidak disukai, pelajaran yang dirasakan
sulit, pelajaran dari guru yang tidak disukai, atau suasana tempat belajar yang ia pakai tidak
menyenangkan (Hakim, 2003: 5).
Gangguan konsentrasi pada saat belajar banyak dialami oleh para pelajar terutama di dalam
mempelajari mata pelajaran yang mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi, misalnya
pelajaran yang berkaitan dengan ilmu pasti, atau mata pelajaran yang termasuk kelompok ilmu
sosial. Kesulitan konsentrasi semakin bertambah berat jika seorang pelajar terpaksa
mempelajari pelajaran yang tidak disukainya atau pelajaran tersebut diajarkan oleh penajar
yang juga tidak disukainya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 239), “Konsentrasi belajar
merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut
tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya.” Anak yang tidak mampu
berkonsentrasi dapat dikatakan sebagai anak yang mempunyai gangguan pemusatan perhatian,
seperti yang diungkapkan Sunawan (2009: 42) Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktif atau
dikenal dengan attention deficit disorder/hiperactivity disoder, yang disingkat ADHD
merupakan salah satu bentuk gangguan eksternalisasi. Anak yang mengetukkan jari, selalu
bergerak, menggoyang-goyangkan kaki, mendorong tubuh orang lain tanpa ada alasan yang
jelas, berbicara tanpa henti, dan selalu bergerak gelisah seringkali disebut hiperaktivitas. Di
samping itu, anak dengan simtom-simtom seperti itu juga sulit untuk berkonsentrasi.

REFERENSI:
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Dirgantoro

Hakim, Thursan. 2003. Mengatasi Gangguan Konsentrasi. Jakarta : Puspa Swara. Hurlock,
Elizabeth. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.

Makmun, Abin Syamsuddin. 2007. Psikologi Pendidikan (Perangkat Sistem Pengajaran


Modul). Bandung : Remaja Rosdakarya.

Setiani, Amalia Cahya. 2014. Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui Layanan


Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas Vi Sd Negeri 2 Karangcegak, Kabupaten
Purbalingga Tahun Ajaran 2013/2014. Jurusan BK UNNES

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sunawan. 2009. Diagnosa Kesulitan Belajar (Handout). Semarang : UNNES.


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Supriyo. 2008. Studi Kasus Bimbingan Konseling. Semarang. _______. 2010. Teknik
Bimbingan Klasikal. Semarang : Swadaya Manunggal.

CARA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR

1. Temukan lingkungan belajar yang tepat


Biasanya, menghilangkan sebanyak mungkin gangguan ketika Anda belajar bisa
menciptakan suasana belajar yang nyaman.
 Cari tempat yang sepi, seperti kamar tidur atau ruangan pribadi.
 Matikan semua elektronik yang tidak Anda perlukan, terutama ponsel dan komputer
(jika Anda memang tidak perlu menggunakannya). Matikan musik atau dengarkan
musik yang tidak memiliki lirik.
 Singkirkan semua hal yang tidak Anda perlukan dan rapikan area belajar Anda untuk
mengurangi tingkat stres dan memungkinkan Anda berkonsentrasi dengan lebih baik.
 Jika Anda berada di sekitar suara yang tidak bisa Anda kendalikan dan merasa
terganggu karena suara itu, tutupi suara tersebut dengan mendengarkan suara lain yang
tidak mengganggu seperti suara dari alam. Anda bisa menemukan suara-suara seperti
itu secara gratis di internet.
2. Kumpulkan semua bahan belajar seperti catatan, buku cetak, dan kertas
Jika Anda menggunakan komputer, tutup email, aplikasi chatting, media sosial dan
hiburan lainnya
3. Pindah subjek atau mata pelajaran agar tidak bosan
Gantilah ke mata pelajaran lain, tapi jangan sampai Anda mencampur aduk ketika
mempelajari salah satunya.
4. Temukan metode belajar yang efektif
Beberapa orang lebih suka menggunakan catatan kecil untuk mengingat, tetapi selain
itu masih sangat banyak cara belajar yang efektif untuk bermacam-macam orang. Cari
tahu metode mana yang cocok untuk Anda
5. Belajar dengan baik jauh hari sebelum ujian
Daripada menumpuk semua sesi belajar di malam sebelum Anda akan ujian, mulailah
belajar sedikit demi sedikit dari jauh-jauh hari agar Anda tidak kelabakan.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

6. Tekun dan gigih


Jangan biarkan tindakan egois membuat Anda kehilangan konsentrasi. Gigih dan
tekunlah dalam menyelesaikan apa yang sudah Anda mulai.

TIPS
 Kuatkan tekad. Ketika Anda mengalami kesulitan, ingatlah ambisi Anda untuk
memotivasi Anda kembali.
 Hindari bicara dengan orang lain untuk membantu Anda berkonsentrasi.
 Kosongkan pikiran Anda. Bebaskan pikiran Anda dari beban lain sebelum mulai belajar
agar Anda bisa berkonsentrasi penuh.
 Visualisasikan apa yang Anda pelajari agar Anda bisa mengingatnya lebih mudah nanti.
 Baca materi pelajaran Anda dengan keras (bukan dalam hati), dan selalu siapkan pena
agar Anda bisa menandai poin-poin yang Anda anggap penting.
 Istirahat selama 20 menit tiap kali Anda belajar selama dua jam agar Anda punya waktu
untuk rileks dan kembali berkonsentrasi penuh. Carilah makan, minum, atau keluarlah
selama beberapa menit.
 Teruslah mencoba sampai Anda menemukan metode belajar yang efektif untuk Anda.
 Dengarkan apa yang diajarkan guru di kelas dengan baik. Jangan tidur di dalam kelas.
 Katakan kepada diri sendiri bahwa Anda suka mata pelajaran atau materi yang Anda
pelajari, meskipun itu sebenarnya bukan materi atau mata pelajaran kesukaan Anda.
 Menggunakan sebanyak mungkin indra akan membantu Anda mengingat dengan lebih
baik. Misalnya, jika Anda bisa belajar dengan baik ketika mendengar, baca materi yang
Anda pelajarai dengan keras.
 Fokus pada apa yang ada di depan Anda, jangan pikirkan hal lain, apapun itu.

PERINGATAN
 Memahami konsep dari sebuah materi akan membantu Anda mengingat berdasarkan
pemahaman, bukan menghafal.
 Jangan belajar terlalu banyak atau terlalu lama. Itu hanya akan membuat Anda stres dan
semakin sulit belajar.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

 Ketika belajar, tetaplah tenang. Jangan belajar atau mengerjakan tugas secara
sembarangan.
 Selalu ingat apa yang ingin Anda cari atau pelajari ketika membaca sebuah materi.

REFERENSI :
Cara Meningkatkan Konsentrasi Ketika Belajar. https://id.wikihow.com/Meningkatkan-
Konsentrasi-Ketika-Belajar#/Berkas:Increase-Concentration-While-Studying-Step-1.jpg
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Lampiran 2 : Instrumen Penilaian Proses

Berikut ini adalah format lembar penilaian proses, jika siswa memenuhi kriteria di bawah ini
maka akan di beri ceklist () pada setiap poinnya.

No. Nama siswa Antusiasme Kreativitas Kepercayaan Nilai Keterangan


diri

Keterangan : Jumlah skor


A : Amat Baik :3
B : Baik :2
C : Cukup :1
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Hasil


1) Bagaimana cara Saudara dalam meningkatkan konsentrasi belajar?
2) Bagaimana perasaan Saudara setelah mengikuti layanan mengenai Manajemen
Keuangan Pribadi?

Dalam layanan kali ini evaluasi atau penilaian hasil dilakukan secara lisan, yakni dengan
menanyakan langsung kepada siswa di dalam kelas setelah layanan selesai diberikan.

Anda mungkin juga menyukai