Anda di halaman 1dari 19

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) DARUSSALAM

SMK YPI DARUSSALAM 1 CERME


“TERAKREDITASI A”
Jl. Pasar Cerme Lor No. 03 Telp / Fax. 031 – 7990569 Cerme – Gresik

NSS : 324050108116 NIS : 400200 NPSN : 20500419

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Perilaku Asertif Commented [L1]: Bisa dirumuskan dengan rumusan yang
D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan lebih menarik.
E Tujuan Umum Peserta didik dapat menumbuhkan perilaku asertif
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat memahami definisi perilaku asertif Commented [dl2]: Kata kerja ini belum operasional, bisa
2. Peserta didik dapat membedakan ciri-ciri perilaku asertif diganti dengan KKO yang dapat terukur, seperti menjelaskan,
mendeskripsikan dll.
dan tidak asertif
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi aspek-aspek
perilaku asertif
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi manfaat perilaku
asertif
5. Peserta didik dapat menerapkan langkah-langkah Commented [dl3]: Yang dapat diukur “ memberi contoh”
berperilaku asertif
G Sasaran Layanan Kelas XII
H Materi Layanan 1. Definisi perilaku asertif
2. Perbedaan Ciri-ciri perilaku asertif dan tidak asertif
3. Aspek-aspek perilaku asertif
4. Manfaat perilaku asertif
5. Langkah-langkah berperilaku asertif
I Waktu 1 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Maulana, mudrik. 2014. Perilaku asertif. [Online].
Tersedia:http://mudrikmaulana.blogspot.com/2014/11/per
ilaku-asertif.html . diakses tanggal 21 September 2020
2. Paramitra Wijayanti, etza, 2013. Asertivitas/perilaku
asertif adalah. [Online].
Tersedia:http://etzawijayanti.blogspot.com/2013/05/aserti
vitas-perilaku-asertif-adalah.html . diakses tanggal 21
September 2020
3. Zhalabe. 2012. Perilaku Asertif. [Online].
Tersedia:http://zhalabe.blogspot.com/2012/01/perilaku-
asertif.html#.W8XeV9czbDc . diakses tanggal 21
September 2020
4. Sabda, Mora (2013) Hubungan perilaku asertif dengan
penyesuaian sosial pada siswa MTs Al Istam
Serang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim. Online. http://etheses.uin-
malang.ac.id/1820/. Diakses pada tanggal 09 Oktober
2020
5. https://www.youtube.com/watch?v=w9VY9zh_lA8
K Metode/Teknik Ceramah dan Diskusi
L Media/ Alat Video, Power Point, google meet, google classroom, google
form
M Pelaksanaan
Tahap Awal Uraian Kegiatan
Pernyataan Tujuan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa
peserta didik dengan kalimat yang membuat siswa
bersemangat di google meet
Penjelasan tentang Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menjelaskan
langkah-langkah langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta
kegiatan didik di google meet
Mengarahkan kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan
(konsolidasi) penjelasan tentang topik yang akan disampaikan melalui Commented [dl4]: Ditambah tujuan
google meet
Tahap peralihan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan
(transisi) kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan dan memulai
ke tahap inti
Tahap Inti 1. Konselor menampilkan video kepada peserta didik. Pada
link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=w9VY9zh_lA8
2. Refleksi isi video:
Setelah Mengamati video kemudian meminta peserta
didik untuk memberikan refleksi mengenai video yang
telah ditampilkan
3. Konselor memaparkan materi dengan bantuan PPT
4. Peserta didik mengamati PPT yang dipaparkan oleh
konselor
5. Konselor mengajak peserta didik untuk curah pendapat
6. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat
sebuah catatan mengenai contoh-contoh perilaku asertif
yang pernah diketahuinya. Commented [dl5]: Di tahap inti, menguarikan kegiatan
demi kegiatan dalam rangka penguasaan materi/ pencapaian
Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
tujuan layanan. Seingga setiap kegiatan secara implisit
yang terkait dengan materi layanan terbaca sedang menyampaaikan (konselor) atau sedang
2. Menjelaskan kepada peserta didik untuk mengisi LKPD mempelajari (konseli) materi apa dengan cara bagaimana. Ini
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan akan menggambarkan teknik yang digunakan.
Contoh:
datang 1.Peserta didik menyimak video yang menampilkan
4. Memberikan link google form untuk absensi siswa pada contoh Tindakan asertif dan tidak asertif, beserta
link https://forms.gle/jT6ia5VdhtrrMip58 dampaknya.
5. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam 2.Diskusi Isi: peserta didik mengidentifikasi …. melalui
diskusi kelompok. Pertanyaan diskusi: (1) ….(2)…. Ini bisa
N Evaluasi disiapkan di LKPD
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan 3.DIskusi refleksi: sertakan pertanyaan diskusi refleksi di
memperhatikan proses yang terjadi : LKPD
4. Dst, sehingga semua tujuan Anda bisa tercapai.
1. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam
5.
mengikuti kegiatan
2. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan Commented [dl6]: LKPD itu merupakan suatu instrument
yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses layanan. Di
pendapat selama diskusi sini sepertinya Anda mengganggap LKPD sebagai instrument
evaluasi ?
3. Mengamati cara peserta didik yang mampu menunjukkan
perilaku asertif dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, yaitu dari
LKPD dan pedoman observasi yang meiputi aspek kognitif,
afektif dan psikomotor. Commented [dl7]: Evaluasi hasil, arahnya adalah untuk
mengukur ketercapaian tujuan yang telah Anda rumuskan.
Yang perlu dijelaskan di sini, apa yang dievaluasi dan
bagaaimana mengevaluasinya (tekniknya, yang akan
Lampiran: berkonsekuensi pada instrumennya).
1. Uraian Materi/bahan ajar Commented [dl8]: Istilah ajar diganti dengan layanan:
2. LKPD bahan layanan.

3. Media BK
4. Lembar Evaluasi prosesdan hasil

Gresik, 09 Oktober 2020


Mengetahui
Kepala SMK YPI Darussalam 1 Cerme Guru BK

Drs. H. Abdul Hanan,M.M. Ainur Fadlila,S.Pd


Lampiran Commented [dl9]: Materi Anda lumayan banyak. Bisa
1. Uraian Materi/Bahan ajar dipertimbangkan pelaksanaannaya secara blended,
campuran antara daring sinkron dan asinkron. Aktivitas yang
bisa dilakukan oleh siswa secara mandiri (misal menyimak
video dan refleksi isi dan afektif, bisa dilakauakan secara
asinkron (siswa mengisi LPPD setelah menyimak video, yang
PERILAKU ASERTIF isi LKPDnya untuk refleksi.
Pertemuan sinkron melalui google meet digunakan untuk
1. Definisi perilaku asertif diskusi kelas, membahas hasil belajar secara mandiri, dalam
rangka mencapai tujuan layanan.
Asertif berasal dari kata to assert yang berarti menyatakan pendapat dengan tegas. Bisa dimulai dari membahas hasil refleksi isi dan refleksi
Joseph Wolpe mendefinisikan tingkah laku asertivitas sebagai tingkah laku yang penuh asertif, kemudian merumuskan konsep=konsep yang harus
keyakinan diri yang lebih merupakan pernyataan yang tepat dari setiap emosi daripada dikuasai, sesuai tujuan. , dan terakhir diajak berkomitmen
untuk penguasaan psikomotoriknya.
kecemasan terhadap orang lain.
Menurut Lazarus (Fensterheim, 1980) tingkah laku asertif adalah suatu tingkah laku
yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya kebebasan emosi dari setiap usaha untuk
membela hak-haknya serta adanya keadaan efektif yang mendukung, meliputi :
1. mengetahui hak-hak pribadi
2. berbuat sesuatu untuk mendapatkan hak tersebut
3. melakukan hal tersebut sebagai usaha untuk mencapai kebebasan
Menurut Rini (2001) asertivitas adalah suatu kemampuan untuk
mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain
namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain. Ditambahkan pula
oleh Willis dan Daisley (1995), perilaku asertif adalah perilaku yang menunjukkan
penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Rathus dan Nevid (1983) asertif adalah tingkah laku yang menampilkan keberanian
untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran-pikiran apa
adanya, mempertahankan hak-hak pribadi, serta menolak permintaan-permintaan yang
tidak masuk akal dari figur otoritas dan standar-standar yang berlaku pada suatu
kelompok.lberti dan Emmons (2002) perilaku asertif adalah perilaku yang membuat serang
dertindak demi kebaikan dirinya, mempertahankan haknya tanpa cemas,
2. Ciri-ciri perilaku asertif
Perilaku asertif merupakan kemampuan seseorang kemampuan seseorang
menyatakan diri, pandangan-pandangan dalam dirinya, keinginan dan perasaannya secara
langsung, spontan, bebas dan jujur tanpa merugikan diri sendiri dan melanggar hak-hak
orang lain. Seseorang yang berperilaku asertif mampu menghargai hak diri sendiri dan
orang lain, bersikap aktif dalam kehidupannya untuk mencapai apa yang diinginkan.
Fensterheim dan Baer (1975) mengungkapkan beberapa karateristik individu yang
memiliki perilaku asertif yang tinggi, antara lain merasa bebas untuk menampilkan dirinya,
dapat berkomunikasi dengan baik secara terbuka, langsung, jujur, dan tepat, memiliki
orientasi aktif dalam kehidupan untuk mencapai apa yang diinginkan.
Menurut Fensterheim dan Baer (A'yuni, 2010) mengatakan orang yang bersikap
asertif memiliki 4 ciri yaitu :
1. Merasa bebas untuk mengemukakan emosi yang dirasakan melalui kata dan
tindakan. Misalnya “inilah diri saya, inilah yang saya rasakan dan saya
kehendaki”.
2. Dapat berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan orang yang tidak dikenal,
sahabat, dan keluarga dan dalam proses berkomunikasi relatif terbuka, jujur, dan
sebagaimana mestinya.
3. Mempunyai pandangan yang aktif tentang hidup, karena orang asertif
cenderung mengejar apa yang diinginkan dan berusaha agar sesuatu itu terjadi
serta sadar akan dirinya bahwa ia tidak dapat selalu menang, maka ia menerima
keterbatasanya. Akan tetapi ia selalu berusaha untuk mencapai sesuatu dengan
usaha yang sebaik-baiknya dan sebaliknya orang yang tidak asertif selalu
menunggu terjadinya sesuatu.
4. Bertindak dengn cara yag dihormatinyasendiri.
Maksudnya karena sadar karena sadar bahwa ia tidak dapat selalu menang. Ia
menerima keterbatasan namun ia berusaha untuk menutupi dengan mencoba
mengembangkan dan selalu belajar dari lingkungan.
Menurut Fensterheim dan bear (1980), berpendapat seseorang dikataka mempunyai
perilaku asertif apabila mempunyai ciri-ciri ebgai berikut:
1. Dapat mengemukakan pikiran dan pendapat baik melalui kata-kata maupun
tindakan
2. Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang
lain atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung bersifat negatif
3. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suau pembicaraan dengan baik
4. Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika
membutuhkan
5. Mampu menyatakan perasaan baik yang menyenangkan maupun yang tidak
menenangkan secara tepat
6. Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk
mencapai apa yang diinginkan sebaik mungkin sehingga baik berhasil maupun
gagal ia akan tetap memiliki harga diri dan kepercayaan diri.
Beberapa ciri dari individu yang memiliki asertivitas menurut Lange dan
Jakubowski (1978) adalah sebagai berikut:
a. Memulai interaksi
b. Menolak permintaan yang tidak layak
c. Mengekspresikan ketidaksetujuan dan ketidaksenangan
d. Berbicara dalam kelompok
e. Mengekspresikan pendapat dan saran
f. Mampu menerima kecaman dan kritik
g. Memberi dan menerima umpan balik

3. Aspek-aspek perilaku asertif


Rimm dan Masters (Fensterheim, 1995) menyatakan bahwa sikap asertif adalah
suatu sikap dalam hubungan interpersonal yang bersifat jujur serta mengekspresikan
pikiran dan perasaan secara langsung dengan tetap memperhitungkan kondisi sosial yang
ada. Aspek-aspek dari sikap asertif menurut Galassi (A'yuni, 2010) ada tiga kategori
yaitu:
1. Mengungkapkan perasaan positif (expressing positive feelings), sedangkan
pengungkapan perasaan positif antara lain:
a. Dapat memberikan pujian dan mengungkapkan penghargaan pada orang lain
dengan cara asertif adalah ketrampilan yang sangat penting. Individu
mempunyai hak untuk memberikan umpan balik yang bersifat positif kepada
orang lain tentang aspek yang spesifik seperti perilaku, pakaian, dan lain-lain.
Memberikan pujian berakibat mendalam dan kuat terhadap hubungan antara dua
orang, seperti ungkapan terimakasih, memberikan senyuman, dan anggukan
kepala. Ketika seseorang diberikan pujian kecil kemungkinan mereka merasa
kurang dihargai
b. Aspek meminta pertolongan termasuk di dalamnya yaitu meminta kebaikan hati
dan meminta seseorang untuk mengubah perilaku, seperti meminjam uang dan
meminta untuk tidak berisik.
c. Aspek mengungkapkan perasaan suka, cinta, dan sayang kepada orang yang
disenangi.
d. Aspek memulai dan terlibat percakapan.
Aspek ini diindikasikan oleh frekuensi senyuman dan gerakan tubuh yang
mencerminkan reaksi perilaku, reson, kata-kata yang menginformasikan tentang
diri/pribadi, atau bertanya langsung
2. Afirmasi diri (self affirmations)
Afirmasi diri terdiri dari tiga perilaku, yaitu:
a. Mempertahankan hak
Mengekspresikan dan mempertahankan hak adalah relevan pada macam-
macam situasi dimana hak pribadi diabaikan atau dilanggar. Misalnya situasi
dalam hubungan teman dimana hakmu dalam membuat keputusan tidak
dihormati.
b. Menolak Permintaan
Individu berhak menolak permintaan yang tidak rasional dan permintaan yang
walaupun rasional, tapi tidak begitu diminati. Hal ini bisa diungkapkan dengan
mengatakan “tidak” dan akan membantu kita untuk menghindari keterlibatan
pada situasi yang akan membuat penyesalan atau ketidaknyamanan karena telah
terlibat.
c. Mengungkapkan pendapat
Setiap individu memiliki hak untuk mengungkapkan
pendapatnya baik yang sepaham maupun yang tidak sepaham dengan orang lain.
3. Mengungkapkan perasaan negatif (expressing negative feelings) Perilaku ini
meliputi pengungkapan perasaan negatif tentang seseorang. Sedangkan perilaku
yang termasuk dalam kategori ini adalah:
a. Mengungkapkan ketidaksenngan
Terdapat situasi-situasi tertentu dimana individu merasa jengkel dan kecewa
terhadap pembicaraan atau perilaku orang lain baik karena tidak sependapat
maupun melanggar haknya yang menjadikan individu tersebut butuh
mengungkapkan rasa ketidaksenanganya terhadap orang lain
b. Mengungkapkan kemarahan
Pada dasarnya individu memiliki tanggung jawab untuk tidak merendahkan,
mempermalukan, atau memperlakukan dengan kejam kepada orang lain, akan
tetapi pada situasi-situasi tertentu individu berhak untuk mengungkapkan
kemarahanya dengan bahasa yang asertif.
Ada 3 kategori perilaku asertif yaitu :
a. asertif penolakan yaitu ucapan untuk memperhalus, seperti misalnya : maaf !
b. asertif pujian yaitu mengekspresikan perasaan positif, seperti misalnya menghargai,
menyukai, mencintai, mengagumi, memuji dan bersyukur;
c. asertif permintaan yaitu asertif yang terjadi kalau seseorang meminta orang lain
melakukan sesuatu yang memungkinkan kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai tanpa
tekanan atau paksaan.
Keuntungan berperilaku asertif, dengan menyatakan apa adanya perasaan atau
emosinya seseorang tidak akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinteraksi, lebih
dihargai orang lain, menjadi lebih percaya diri dan memiliki rasa puas.

4. Manfaat perilaku asertif


Komunikasi asertif adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara
efektif tanpa terlalu banyak terganggu dengan apa yang orang lain mungkin pikirkan atau
katakan. Perilaku asertif tidak sama dengan dengan perilaku agresif. Orang asertif berani
menyuarakan sesuatu yang menjadi pendapatnya dengan tetap menghargai orang lain.
Komunikasi asertif juga akan menuntun seseorang untuk memutuskan antara mengatakan
‘ya’ atau ‘tidak’ untuk situasi tertentu. Sebaliknya, orang yang kurang asertif cenderung
selalu berkata ‘ya’ meskipun sebenarnya dia tidak berada dalam mood untuk melakukan
hal tersebut. Tidak bisa mengatakan apa yang idealnya ingin dikatakan dapat menyebabkan
perilaku agresif pasif dan konflik internal serta masalah mental.

Berikut adalah beberapa kelebihan seseorang bersikap asertif.


a. Bebas dari Konflik Internal
Bayangkan situasi berikut, Anda sedang mengalami sakit kepala parah dan
ingin menghabiskan waktu sendirian untuk beristirahat. Tapi teman baik Anda
menelepon dan mengatakan bahwa ia ingin pergi keluar dengan Anda. Menghadapi
situasi ini, sebenarnya Anda hendak menolak ajakan tersebut karena tidak dalam mood
untuk melakukannya. Tapi karena tidak mampu berkata ‘tidak’, Anda akhirnya pergi
keluar sehingga menambah derita sakit kepala Anda dengan melakukan apa yang tidak
ingin Anda lakukan. Jika Anda cukup asertif untuk menolak teman Anda, Anda bisa
menghabiskan waktu beristirahat atau melakukan apa yang sebenarnya ingin Anda
lakukan. Untuk berkata ‘tidak’, Anda tidak harus bersikap kasar. Komunikasi asertif
harus tetap mengedepankan hubungan saling menghormati. Dari contoh diatas, sikap
asertif akan membuat seseorang terhindar dari stres dan tekanan yang tidak perlu dari
lingkungan.
b. Meningkatkan Percaya Diri
Komunikasi asertif membantu meningkatkan kepercayaan diri. Orang yang
asertif berarti tidak ragu dalam menyuarakan pendapatnya. Orang lain juga akan
cenderung menghargai orang yang asertif karena berani menyuarakan pikiran dan
memilih memberikan jawaban yang jujur. Apresiasi dan penghargaan dari orang lain
pada akhirnya akan meningkatkan rasa percaya diri Anda yang telah bersikap asertif.
c. Membantu Mengelola Stres
Bersikap asertif membuat seseorang lebih mudah mengelola stres. Orang yang
asertif tidak akan menyesali apa yang dilakukan karena telah menyuarakan apa yang
menjadi pendapat dan keyakinannya.
d. Hidup yang Tidak Terikat dan Bebas
Orang asertif selalu percaya dengan prinsipnya tanpa terlalu banyak terganggu
dengan apa yang dikatakan orang lain. Orang asertif umumnya bahagia dan percaya diri
karena mampu menentukan pilihan dan tujuan hidupnya sendiri. Orang lain tidak akan
bisa memanfaatkan orang yang asertif karena perilaku asertif membuat seseorang tetap
kukuh dengan prinsipnya. Sebaliknya, orang yang tidak bisa berkata ‘tidak’ cenderung
dimanfaatkan orang lain karena ketidakmampuannya untuk menolak. Jika Anda merasa
belum mampu berkomunikasi secara aasertif, latihan dan pembiasaan bisa membantu
menumbuhkan sifat positif ini.

5. Langkah-langkah berperilaku asertif Commented [dl10]: Di bawah ini tips ya, bukan Langkah.
Jika lanagkah, maka itu menggambarkan prosedur, tahap-
Berikut adalah beberapa Tips yang dapat menumbuhkan Perilaku Asertif Anda demi tahap. Seperti orang masuk rumah, maka melalui pintu
pagar, terur pintu utama rumah, dst.
dikutip dari Buku 7 Habits Effective People, Stephen R Covey :
a. Berusahalah dan Biasakanlah Berbicara dengan Rasa Percaya Diri.
Percaya Diri sangat penting dalam sebuah Komunikasi, dengan adanya
Keyakinan akan Kemampuan Diri Anda, sebuah Pembicaraan menjadi Mengalir
dengan Natural, tanpa perlu adanya Modifikasi atau Manipulasi. Sikap Percaya Diri
akan apa yang ingin Anda ungkapkan menjadi Pintu Keberhasilan sebuah Perilaku
Asertif. Anda tidak mungkin meyakinkan orang lain tanpa adanya Keyakinan pada Diri
Sendiri terlebih dahulu.
b. Berusahalah dan Biasakanlah untuk Mengekspresikan Pikiran dan Perasaan dengan
Jelas Kepada Orang Lain.
Ekspresi bukan berarti Berlebihan atau Over Reacting dengan Lawan Bicara
Anda. Sikap Wajar tetap menjadi Prioritas Anda berkomunikasi tanpa melebih-
lebihkan ataupun menguranginya. Dalam penyampaian Ide dan Saran, Anda perlu
menjelaskan dan mengeksloprasi semua Pikiran dan Perasaan terkait dengan Pendapat
tersebut. Tidak harus mencari-cari Kata Asing agar terlihat Skillful, atau mengarang
padanan kata yang pada akhirnya tidak mudah Dimengerti dan Dipahami Lawan
Bicara.
c. Biasakanlah Memandang Wajah Orang yang Anda Ajak Bicara Ketika Berbicara
dengannya.
Percaya Diri akan mengalirkan Pembicaraan secara alamiah, dan Anda tentu
akan bersikap jujur kepada Lawan Bicara. Tatapan atau Pandangan Mata Anda akan
terlihat Tenang dan Nyaman pada saat Komunikasi terjalin. Memandang Wajah tanpa
Tendensi Negatif atau Respon Berlebih menambah Keyakinan Anda dan Kepercayaan
orang lain terhadap Pendapat yang disampaikan.
d. Biasakanlah Mengungkapkan Pendapat Anda Secara Jujur dan Terbuka pada Orang
Lain.
Kejujuran adalah segalanya, tanpa harus dilebih-lebihkan. Kebenaran
merupakan Keberhasilan dalam sebuah Komunikasi, dan Kebenaran tidak harus
berlebihan. Sikap Jujur akan menambah Percaya Diri Anda menjalin Hubungan
Komunikasi dan menghasilkan Hubungan Menang-menang. Sikap Asertif adalah Jujur
dalam menyampaikan Pendapat dan Keterbukaan menjadi jembatannya.
e. Responlah Emosi Anda dengan Cara yang Sehat Untuk Menghindari Perilaku Agresif
atau Defensif dari Pihak Lain.
Pembicaraan yang tidak jujur cenderung berlangsung dengan Tensi Tinggi, dan
memungkinkan terjadinya Respon Negatif dari semua pihak. Namun pada saat semua
hal disampaikan dengan Jujur serta Percaya Diri, maka Anda akan dapat merespon
Emosi dan Perasaan dengan Tenang. Komunikasi dua pihak terjadi tanpa adanya
Agresifitas atau Sikap Defensif. Perilaku Asertif adalah Keterbukaan dalam
Komunikasi, sehingga masing-masing pihak mendapatkan sesuatu tanpa Paksaan dan
Tekanan. Perilaku Asertif tidak hanya bermanfaat bagi Diri Anda namun juga
mengajak orang lain berlaku yang sama, Jujur dan Terbuka dan Percaya Diri dengan
apa yang akan disampaikan. Perilaku Asertif adalah contoh Pengembangan Diri
melalui Hubungan Menang-menang.

Tentukan sikap yang pasti, apakah anda ingin menyetujui atau tidak. Jika kamu
belum yakin dengan pilihan anda, maka anda bisa minta kesempatan berpikir sampai
mendapatkan kepastian.
a. Berikan penjelasan atas penolakan anda secara singkat, jelas, dan logis. Penjelasan yang
panjang lebar hanya akan mengundang argumentasi pihak lain.
b. Gunakan kata-kata yang tegas, seperti secara langsung mengatakan “tidak” untuk
penolakan, dari pada “sepertinya saya kurang setuju..sepertinya saya kurang
sependapat…saya kurang bisa…..”
c. Pastikan pula, bahwa sikap tubuh anda juga mengekspresikan atau mencerminkan
“bahasa” yang sama dengan pikiran dan verbalisasi anda …Seringkali orang tanpa
sadar menolak permintaan orang lain namun dengan sikap yang bertolak belakang,
seperti tertawa-tawa dan tersenyum.
d. Gunakan kata-kata “Saya tidak akan….” atau “Saya sudah memutuskan untuk…..”
dari pada “Saya sulit….”. Karena kata-kata “saya sudah memutuskan untuk….” lebih
menunjukkan sikap tegas atas sikap yang anda tunjukkan.
e. Jika anda berhadapan dengan seseorang yang terus menerus mendesak anda padahal
anda juga sudah berulang kali menolak, maka alternatif sikap atau tindakan yang dapat
anda lakukan : mendiamkan, mengalihkan pembicaraan, atau bahkan menghentikan
percakapan.
f. Anda tidak perlu meminta maaf atas penolakan yang anda sampaikan (karena anda
berpikir hal itu akan menyakiti atau tidak mengenakkan buat orang lain)…Sebenarnya,
akan lebih baik anda katakan dengan penuh empati seperti : “saya mengerti bahwa
berita ini tidak menyenangkan bagimu…..tapi secara terus terang saya sudah
memutuskan untuk …”
g. Janganlah mudah merasa bersalah ! anda tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang
lain…atau atas kebahagiaan orang lain.
h. Anda bisa bernegosiasi dengan pihak lain agar kedua belah pihak mendapatkan jalan
tengahnya, tanpa harus mengorbankan perasaan, keinginan dan kepentingan masing-
masing.
Perbedaan Antara Perilaku Asertif dengan Agresif
a. Perilaku Asertif
• Orang yang memiliki karakter asertif umumnya memiliki kemampuan komunikasi
yang baik sehingga membantu dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
• Perilaku asertif dicirikan dengan seseorang yang menyuarakan pendapat atau
posisinya atas sesuatu tanpa harus bersikap kasar.
• Orang asertif adalah orang yang mau mendengar pendapat orang lain. Mereka
menghargai preferensi orang lain yang beraneka ragam.
• Orang yang memiliki karakter asertif tidak mudah dipengaruhi oleh pendapat orang
lain kecuali memang pendapat lain tersebut lebih rasional.
b. Perilaku Agresif
• Perilaku agresif umumnya dirangsang oleh faktor eksternal dan memiliki pengaruh
besar terhadap kepribadian seseorang.
• Orang agresif dikenal sering berseteru mengenai sesuatu hal tanpa
mempertimbangkan situasi dan apa yang dirasakan orang lain.
• Karakter agresif sering memaksakan pandangan mereka pada orang lain sehingga
melanggar kebebasan individu.
• Perilaku agresif umunya diekspresikan melalui kemarahan mendadak, perubahan
suasana hati, ancaman verbal, mengamuk, atau melalui penggunaan manipulasi
sosial.
• Orang agresif menggunakan taktik untuk membuat orang lain merasa bersalah tanpa
kesalahan apapun.
• Kepribadian agresif memiliki kecenderungan mendominasi orang lain sehingga
menimbulkan ketegangan dalam hubungan.
• Orang-orang seperti ini juga cenderung memiliki kepribadian otokratis.
Kepribadian Asertif Vs. Agresif
Berikut adalah perbedaan antara kepribadian asertif dengan agresif:
a. Kepribadian Asertif
• Orang asertif memiliki pandangan positif perihal pendapat dan perilakunya. Pada
• saat yang sama, mereka tetap menghormati pikiran dan tindakan orang lain.
• Orang asertif biasanya berbicara jujur tentang pendapat mereka secara sopan tanpa
harus menyakiti perasaan orang lain.
• Orang asertif termotivasi untuk mencapai tujuan serta apa yang mereka inginkan.
Pada saat yang sama, mereka juga berusaha menghormati orang lain serta mengajak
maju bersama.
• Orang asertif membuat kontak mata saat berbocara dengan orang lain. Ekspresi
matanya cenderung tenang dan tidak agresif.
• Orang asertif memiliki postur lurus tanpa membungkuk dan ekspresinya umumnya
santai. Cara komunikasi asertif adalah berbicara ‘to the point’ tanpa berbelit-belit.

b. Kepribadian Agresif
• Orang agresif merasa bahwa hanya pendapatnya yang memilki bobot dan
• menganggap orang lain tidak mampu mengambil keputusan.
• Orang agresif akan berbicara keras untuk membuat orang lain mendengarkannya.
Mereka biasanya memiliki keterampilan mendengarkan yang buruk.
• Orang agresif berusaha mencapai tujuan dan impian mereka dengan cara menyakiti
orang lain atau dengan menginjak harga diri orang lain.
• Orang yang agresif cenderung memelototi orang lain agar tunduk tanpa melawan.
• Orang agresif menempatkan dirinya diatas orang lain dan bersikap kasar.
• Postur orang agresif cenderung berjarak dan kaku dengan ekspresi mengancam di
wajahnya.

Lampiran

2. LKPD

LKPD (LAYANAN DASAR – BIMBINGAN KLASIKAL

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Commented [dl11]: In ikan untuk siswa ya, sehingga yang
perlu di tulis di lembar ini adalah: (1) Isian identitas siswa
Bidang : Pribadi (jika dikerjakan secara individual, jika dikerjakan sevara
kelompok ya isian nama2 anggota kelompok.
Materi : Perilaku Asertif (2) Petunjuk/ instruksi kerja. Apa yang harus dilakukan oleh
Tujun Umum : Peserta didik dapat menumbuhkan perilaku asertif peserta didik di LKPD ini. Petunjuk bisa dipilah ada petunjuk
umum, ada petunjuk khusus, sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi perilaku asertif
2. Peserta didik dapat menguraikan ciri-ciri perilaku asertif
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi prinsip-prinsip perilaku
asertif
4. Peserta didikdapat mengidentifikasi manfaat perilaku asertif
5. Peserta didik dapat menerapkan langkah-langkah berperilaku
asertif
6. Peserta didik dapat menelaah perilaku asertif

Lembar Kerja Peserta didik Commented [dl12]: Ternyata isinya adalah pertanyaan
evaluasi ya. Sehingga yang tepat disebut dengan lembar
evaluasi.
1. Perilaku asertif adalah suatu tingkah laku yang penuh ketegasan untuk Instrumen evaluasi (point2 nya harus bisa mengukur seuruh
capaian tujuan Anda. Cek, apakah semua tujuan sudah bisa
mengkomunikasikan apa yang diinginkan namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak dicapai dengan instrument ini ?
serta perasaan orang lain. Bagaimana bila seseorang tidak memiliki kemampuan untuk
berperilaku asertif? Berikan alasannya!
Jawaban :

2. Seseorang yang berperilaku asertif mampu menghargai hak diri sendiri dan orang lain,
bersikap aktif dalam kehidupannya untuk mencapai apa yang diinginkan. Berikan contoh
perbuatan yang mencerminkan perilaku asertif.
Lengkapi tabel di bawah ini.
No Kategori Asertif Contoh
1. Penolakan
2. Pujian
3. Permintaan
3. Saya memiliki teman baru yang kebetulan duduk bersebelahan dengan saya, namanya
Marsela. Ketika duduk bersebelahan dengannya saya merasakan bau badannya sangat tiak
sedap. Awalnya saya berpikir mungkin dia tadi lupa tidak menggunakan deodoran.
Namun hari kedua ketiga dan seterusnya dia tetap memiliki bau badan yang kurang sedap
karena tidak memakai deodoran dan dia seakan tidak mempedulikan keadaaannya.
Padahal teman-teman yang dikelas juga sering membicarakan dia. Apa yang harus saya
lakukan kepada Marsela dan menjaga agar dia tidak tersinggung? Berikan pendapat apa
yang seharusnya kamu lakukan?
Jawaban :

4. Bejo adalah anak yang suka bertanya, menjawab dan menyangga ketika di kelas ada
diskusi atau presentasi. Suatu hari ada salah satu kelompok presentasi hasil makalahnya.
Bejo mengajukan pertanyaan pada kelompok yang maju. Mereka memberikan jawaban,
namun Bejo memberikan pertanyaan lagi karena Bejo merasa jawaban dari pemateri
kurang memuaskan. Bejo terus mengejar pertanyaan sampai akhirnya salah satu diantara
yang presentasi meminta maaf karena kelompok mereka kurang menguasai materi.
Kemuadian Bejo memberikan kritikan pada kelompok tersebut agar mereka
mempersiapkan materi sebelum presentasi agar diskusi bisa menarik. Sampai guru keluar
kelas, salah satu anak dikelompok tersebut menangis karena mereka buruk dimata guru
mata pelajaran dan merasa terancam nilai kelompok mereka jelek.
Beri tanggapan menurut kalian sikap Bejo diatas menunjukkan sikap asertif atau sikap
agresif. Jelaskan alasannya mengaa demikian.
Jawaban :
Lampiran
3. Media BK

Media dapat dilihat dan diakses melalui link di bawah ini: https://youtu.be/xzgrQie2BCU
Lampiran

4. Instrumen Evaluasi proses dan hasil

INSTRUMEN EVALUASI PROSES


Instrumen evaluasi proses bimbingan dan konseling yang digunakan berbasis :
Layanan : Layanan Dasar
Bidang : Pribadi
Topik : Perilaku Asertif

Pedoman Evaluasi Proses


Layanan Bimbingan Klasikal
Hari/Tanggal :........................................
Nama : ........................................
Kelas : ........................................

Petunjuk:
Bacalah pernyataan berikut dengan seksama kemudian berikan tanda centang(√) pada
kolom skor yang sesuai dengan penilaian anda. Isilah dengan jujur karena angket ini bertujuan
untuk mengevaluasi pelaksanaan program BK agar dapat lebih baik dalam pelayanan BK
kepada siswa unutk kedepannya. Berikut adalah nilai /predikat untuk setiap skor:
a. Sangat baik :4
b. Baik :3
c. Cukup baik :2
d. Kurang baik :1

No Pernyataan Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik terlibat aktif
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan
3 Peserta didik bertanya ketika kurang mengerti tata aturan
kegiatan
4 Peserta didik saling menghargai pendapat satu sama lain
5 Peserta didik saling mengeluarkan pendapat
6. Peserta didik memberi kesempatan temannya dalam
menyampaikan pendapat
7 Peserta didik dapat membuat kesimpulan
materi
8 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik
9 Pesert didik mengemukakan kesan kegiatn bimbingan
klasikal
10 Layanan terselenggara dengan menyenangkan
11 Layanan sesuai alokasi waktu yang telah ditetapkan
12 Peserta didik mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Skor total

Keterangan :

1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 12 = 12, dan skor tertinggi adalah 4 x 12 =48
2. Kategori hasil

Rentangan Kategori
43 - 48 Sangat baik
37 - 42 Baik
31 - 36 Cukup
12 - 30 Kurang
INSTRUMEN EVALUASI HASIL
Instrumen evaluasi proses bimbingan dan konseling yang digunakan berbasis :
Layanan : Bimbingan klasikal
Bidang : Priadi
Topik : Perilaku Asertif

Pedoman Evaluasi Hasil


Layanan Bimbingan Klasikal
Hari/Tanggal :........................................
Nama : ........................................
Kelas : ........................................

Petunjuk:
Bacalah pernyataan berikut dengan seksama kemudian berikan tanda centang(√) pada
kolom skor yang sesuai dengan penilaian anda. Isilah dengan jujur karena angket ini bertujuan
untuk mengevaluasi pelaksanaan program BK agar dapat lebih baik dalam pelayanan BK
kepada siswa unutk kedepannya. Berikut adalah nilai /predikat untuk setiap skor:
a. Sangat baik :4
b. Baik :3
c. Cukup baik :2
d. Kurang baik :1

Skor
No Pernyataan 1 2 3 4
1. Saya memperoleh pengalaman baru tentang kegiatan BK
2. Saya dapat memahami tentang perilaku asertif
3. Saya dapat menguraikan ciri-ciri perilaku asertif
4. Saya dapat mengidentifikasi prinsip-prinsip perilaku asertif
5. Saya dapat menjelaskan manfaat perilaku asertif
6. Saya dapat menerapkan langkah-langkah berperilaku asertif
7. Saya termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih asertif
8. 8 Saya berkomitmen untuk mengembangkan perilaku asertif
.
Keterangan:

1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32


2. Kategori hasil

Rentangan Kategori
28 - 32 Sangat baik
23 - 27 Baik
18 - 22 Cukup
8 - 17 Kurang

Anda mungkin juga menyukai