Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

PRATIKUM BIMBINGAN KELOMPOK


SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
A Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Kiat Menumbuhkan Motivasi Belajar
D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengetahuan
E Tujuan Umum Peserta didik agar dapat memiliki motivasi belajar tinggi
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai motivasi
belajar
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi pentingnya
menumbuhkan motivasi belajar
3. Peserta didik dapat menyebutkan upaya menumbuhkan
motivasi belajar
G Sasaran Layanan IX
H Materi 1. Definisi motivasi belajar
2. Pentingnya menumbuhkan motivasi belajar
3. Upaya menumbuhkan motivasi belajar
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi Internet
Purnomo, Halim. 2019. PSIKOLOGI PENDIDIKAN.
Yogyakarta : LP3M UMY. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Asrori. 2020. PSIKOLOGI PENDIDIKAN PENDEKATAN
MULTIDISIPLINER. Jawa Tengah : Penerbit CV. Pena
Persada
Cahyani, Adhetya, dkk. 2020. Motivasi Belajar Siswa SMA
pada Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19.
Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 3 No. 01

K Metode/Teknik Diskusi Kelompok


L Media / Alat Laptop, Video, Power Point, Google Meet, Grup WhatsApp
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyapa
peserta didik dengan kalimat yang memicu semangat di
google meet
2. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyampaikan kegiatan beserta tujuannya
b. Penjelasan tentang 1. Konselor menjelaskan kegiatan hari ini.
langkah-langkah
2. Konselor membagi kelompok menjadi 3 kelompok, 1
kegiatan
kelompok beranggotakan 3 siswa.
3. Konselor menayangkan video yang berkaitan dengan
materi.
4. Konselor mempersilahkan siswa untuk berdiskusi.
5. Konselor memimpin jalannya kegiatan dari awal hingga
akhir kegiatan diskusi.
c. Mengarahkan kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan
(konsolidasi)
penjelasan tentang topik yang akan disampaikan serta
memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan melalui google meet
d. Tahap peralihan 1. Konselor menanyakan kesiapan peserta didik di kelas
( Transisi)
untuk mengikuti kegiatan.
2. Jika siswa sudah siap, konselor langsung melanjutkan ke
tahap inti.
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta
didik
b. Kegiatan Guru
BK/Konselor
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak
peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan
salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau antusias peserta didik dalam
mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan
penjelasan terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain :
1. Pemahaman baru terhadap materi
2. Perasaan Positif ketika mengikuti kegiatan
3. Rencana Kegiatan Pasca Layanan
4. Dampak Layanan Terhadap Perubahan Tingkah Laku

Malang, 22 Maret 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Konselor

Drs. Konselor, M.Pd.Kons. , S.Pd.,M.Pd.


NIP - NIP-

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian Materi/Bahan Layanan
2. Lembar Evaluasi

Lampiran 1. Uraian Materi


MOTIVASI BELAJAR

A. Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi adalah suatu dorongan atau keinginan seseorang dalam melakukan suatu
keinginan atau usaha demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Belajar yaitu suatu proses usaha
untuk mendapatkan perubahan pada tingkah laku. Jadi, motivasi belajar merupakan daya dalam
diri siswa yang mendorongnya untuk mau dan tekun belajar, melakukan usaha yang terbaik dan
terarah dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil terbaik yang merupakan tujuan yang
dimiliki dan dipelihara selama proses pembelajaran berlangsung

B. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Dari sumber yang menimbulkannya, faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Faktor Internal : yaitu faktor yang timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena
memang telah ada dalam diri dan bersumber dalam diri individu itu sendiri, meliputi :
a. Cita-cita dan Aspirasi
Salah satu faktor pendukung yang dapat memperkuat semangat dalam belajar adalah
dengan memiliki cita-cita. Sedangkan aspirasi adalah sebuah harapan atau keinginan
yang dimiliki oleh individu dan selalu menjadi tujuan dari perjuangan yang telah ia
mulai.

b. Kemampuan Peserta Didik


Motivasi belajar dipengaruhi oleh setiap kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.
Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang dimiliki baik itu dari segi
intelektual maupun psikomotorik.

c. Kondisi Peserta Didik


Kondisi secara fisiologis juga turut mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.
Seperti kesehatan dan panca indera. Ketika peserta didik memiliki kesehatan dan
panca inderanya dapat bekerja secara maksimal, peserta didik telah memiliki peluang
untuk mencapai keberhasilan dalam proses pendidikannya.

d. Keadaan psikologis peserta didik yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu :


a) Bakat : kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu yang apabila terus diasah
dan dikembangkan melalui belajar akan menjadi sebuah kecakapan dan sangat
membantu untuk meraih kesuksesan.
b) Intelegensi : kemampuan psikofisik dalam mereaksikan rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Inteligensi bukan
selalu berkaitan dengan otak, tetapi adanya interaksi dan koneksi antar organ-organ
yang ada di dalam tubuh manusia.
c) Sikap : Sikap juga memiliki peran penting dalam mempengaruhi motivasi belajar
peserta didik. Artinya ketika peserta didik belajar dalam keadaan atau suasana
senang, cara guru dalam mengajar yang baik dan sebagainya akan membuat peserta
didik semangat sehingga memperoleh hasil yang maksimal, begitu pun sebaliknya.
d) Persepsi : Persepsi peserta didik tentang belajar, manfaatnya dan keuntungan yang
didapatkan ketika belajar juga mempengaruhi kemauannya untuk terus belajar.
e) Minat : Salah satu hal yang memiliki pengaruh yang besar dalam motivasi belajar
adalah minat. Ketika peserta didik memiliki minat yang besar terhadap pelajaran
matematika, ia akan belajar dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya. Begitu
pun dengan pelajaran yang lainnya.
f) Unsur-Unsur Dinamis dalam Pembelajaraan Perasaan, ingatan, keinginan dan
pengalaman yang dimiliki peserta didik turut mempengaruhi motivasi dalam
belajar, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
2. Faktor Eksternal : Yaitu faktor-faktor yang bersifat ekstrinsik atau berasal dari luar diri
individu yang ikut berperan dalam mempengaruhi motivasi belajarnya. Meliputi :
a. Kondisi lingkungan belajar, kondisi lingkungan belajar yang kondusif akan mendukung
dan memperkuat semangat belajar peserta didik.
b. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, teman-teman di kelas dapat mempengaruhi
proses belajar.
c. Lingkungan sosial masyarakat, ketika peserta didik merasa diakui keberadaanya dengan
diikutsertakan dalam kegiatan masyarakat, juga akan mempengaruhi semangatnya
dalam belajar.
d. Lingkungan sosial keluarga, hubungan antar orangtua dan anak yang harmonis dan
saling menghargai juga akan mempengaruhi motivasi anak dalam belajar.
e. Lingkungan non sosial, terbagi dua yaitu :
a) Lingkungan alamiah, artinya dukungan, kasih sayang dan kebiasaan-kebiasaan
keluarga yang baik akan turut mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.
b) Sedangkan faktor instrumental seperti fasilitas atau sarana prasarana yang
disediakan oleh sekolah juga akan mempengaruhi semangat peserta didik dalam
belajar.
C. Peran Motivasi Belajar dalam Belajar dan Pembelajaran Peserta Didik
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku
individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari
motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam :

1. Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar


2. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai
3. Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar
4. Menentukan ketekunan belajar.
D. Aspek Motivasi Belajar
Menurut Marilyn K. Gowing ada empat poin aspek-aspek motivasi belajar, yaitu :

1. Dorongan Mencapai Sesuatu


Peserta didik merasa terdorong untuk berjuang demi mewujudkan keinginan dan harapan-
harapannya.

2. Komitmen
Komitmen adalah salah satu aspek yang cukup penting dalam proses belajar. Dengan
memiliki komitmen yang tinggi, peserta didik memiliki kesadaran untuk belajar, mampu
mengerjakan tugas dan mampu menyeimbangkan tugas.

3. Inisiatif
Peserta didik dituntut untuk memunculkan inisiatif-inisiatif atau ide-ide baru yang akan
menunjang keberhasilan dan kesuksesannya dalam menyelesaikan proses pendidikannya,
karena ia telah mengerti dan bahkan memahami dirinya sendiri, sehingga ia dapat
menuntun dirinya sendiri untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan juga
orang di sekitarnya.

4. Optimis
Sikap gigih, tidak menyerah dalam mengejar tujuan dan selalu percaya bahwa tantangan
selalu ada, tetapi setiap dari kita memiliki potensi untuk berkembang dan bertumbuh lebih
baik lagi.

E. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa


Ketika melakukan aktifitas belajar tidak dapat dipungkiri jika terkadang siswa akan
merasa bosan, malas ataupun timbul perasaan yang lainnya yang menyebabkan semangat belajar
siswapun menjadi hilang. Hal inilah yang menjadi penyebab beberapa siswa yang duduk di
bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) merasa malas untuk belajar. Untuk itu penting bagi
siswa untuk mencari cara meningkatkan motivasi belajar diri sendiri dengan memulai untuk
menemukan motivasi belajar siswa SMP, contoh motivasi belajar siswa, hingga cara
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Berikut cara meningkatkan minat belajar siswa SMP
yang dapat dipraktekkan.

1. Memiliki impian
Setiap orang tentu memiliki impiannya masing-masing, meskipun masih duduk di bangku
SMP tentu saja juga memiliki impian yang ingin dicapai bukan? Banyak orang yang
percaya bahwa impian ini dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik lagi di masa
depan. Oleh karena itu kitapun diwajibkan untuk menyelesaikan pendidikan di bangku
sekolah dulu agar dapat meraih impian yang dicita-citakan. Pelajar yang memiliki impian
cenderung akan lebih termotivasi lagi untuk belajar dibanding dengan pelajar yang tidak
memiliki impian. Mengapa demikian? Karena impian inilah yang menjadi pendorong
mereka secara tidak langsung untuk bertindak dan menyelesaikan pendidikan.

2. Cara pandang yang benar mengenai sekolah


Banyak para pelajar yang malas belajar dikarenakan cara pandang mereka yang salah
mengenai belajar dan sekolah itu sendiri. Ada banyak sekali pelajar SMP diluar sana yang
memandang sekolah sebagai suatu tempat yang menyeramkan serta membosankan. Cara
pandang seperti inilah yang menurunkan motivasi seseorang untuk belajar. Berbeda jika
memang memandang bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan untuk
mengembangkan potensi diri, maka kita pun pasti akan memiliki semangat belajar yang
tinggi.

3. Membuat Agenda Belajar


Langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar adalah dengan
membuat agenda belajar yang jelas. Agenda belajar akan membantumu untuk mengatur
waktu dan materi apa yang harus dipelajari. Dengan demikian, kamu akan lebih fokus dan
konsentrasi dalam belajar. Cukup dengan membuat agenda belajar, belajar yang kamu
lakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien.

4. Menguasai skill belajar


Semua pelajar tentu saja ingin memiliki waktu bermain yang lebih lama dari biasanya tanpa
harus pusing memikirkan pelajaran di sekolah tetapi tetap memiliki prestasi yang bagus di
sekolah. Hal ini bisa diraih dengan memiliki strategi belajar yang tepat. Karena untuk dapat
sukses di bidang apapun, tentu harus memiliki cara atau strategi tersendiri untuk
mewujudkannya. Hingga saat ini apakah sudah memiliki strategi belajar yang tepat? Jika
iya, tentu saja motivasi belajar bukan menjadi masalah yang berat dan jika belum, temukan
strategi belajar dengan mengetahui termasuk gaya belajar apa yang kamu lakukan.

5. Menentukan Gaya Belajar


Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing. Setiap metode pembelajaran
memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentukan apakah kamu termasuk seseorang yang
bertipe visual, auditori, atau kinestetik. Dengan mengetahui gaya belajar, kamu bisa
menyesuaikan diri dengan materi yang ingin dipelajari. Jadi tentukan tipe gaya belajarmu.

6. Istirahat
Istirahat termasuk salah satu faktor penting dalam proses belajar. Belajar terus menerus
tanpa memberikan waktu istirahat akan membuat orak dan tubuh menjadi lelah. Ketika
tubuh lelah, proses belajar tidak akan maksimal. Materi yang dipelajari tidak akan bisa
terserap optimal dalam ingatan. Selain itu, istirahat juga dibutuhkan akan kondisi tubuh
tetap fit dan sehat.

7. Hindari Gangguan Belajar


Seringkali gangguan saat belajar belajar menghambat proses penyerapan materi. Untuk
memperoleh suasana belajar yang baik, hindarilah gangguan belajar yang mungkin terjadi.
Aturlah waktu untuk bermain gadget, bermain sosial medua, melihat televisi, dan game
online agar tidak mengganggu waktu belajar. Jangan berada di kumpulan orang atau
keramaian. Usahakan tidk ada sesuatu di sekeliling yang dapat mengalihkan fokus
belajarmu.

8. Cari Suasana yang Tepat


Sebenarnya tidak ada istilah suasana yang tepat. Semua suasana menjadi tepat jika kamu
berhasil mengontrol diri sendiri. Cari tempat belajar yang nyaman dan membuat kamu
fokus untuk belajar. Jika perlu putarlah musik klasik yang akan membuat suasana menjadi
lebih tenang dan damai. Kamu dapat menentukan suasana yang tepat untuk diri sendiri.
Terkadang secangkir teh atau coklat panas membuat suasana belajar menjadi lebih
sempurna.

9. Belajar Bersama Teman


Jika kamu merasa bosan dan malas belajar sendiri, belajar bersama teman bisa menjadi
solusi. Selain akan menjadi motivasi belajar dan penyemangat, teman akan membantu saat
kamu menemukan kesulitan. Belajar dengan sistem diskusi biasanya membuat kita lebih
mudah memahami sesuatu.Namun, jangan sampai belajar bersama teman ini justru menjadi
tidak efektif karena terlalu banyak digunakan untuk mengobrol ataupun bermain.

10. Relevansi pelajaran dengan kehidupan


Cara yang terakhir ini akan menjadi tugas wajib bagi siswa. Umumnya, motivasi belajar
akan meningkat secara drastis apabila dapat mengetahui relevansi antara meteri pelajaran
dengan kehidupan nyata. Semakin relevan materi pelajaran dengan diri sendiri serta
kehidupan nyata, maka motivasi belajar akan meningkat dengan sendirinya. Namun,
masalahnya pelajar SMP di jaman sekarnag banyak yang tidak mengetahui sama sekali
hubungan materi yang diajarkan di sekolah dengan kehidupan mereka sendiri di dunia
nyata. Inilah yang membuat pelajar-pelajar tersebut menjadi malas belajar karena mereka
merasa pelajaran yang diajari tidak cukup penting bagi kehidupan mereka.

Untuk belajar dengan hasil optimal diperlukan niat dan kemauan kuat untuk berusaha.
Kegigihan dan kepercayaan diri diperlukan agar kita tidak mudah menyerah saat berproses. Hal
yang perlu diingat, komitmen diperlukan untuk mencapai sesuatu yang diimpikan. Jangan pernah
lupa untuk terus berdoa pada Tuhan dan meminta restu orang tua. Semangat dan terus berlatih
agar kesuksesan menantimu di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Halim. 2019. PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Yogyakarta : LP3M UMY. Universitas


Muhammadiyah Yogyakarta.

Asrori. 2020. PSIKOLOGI PENDIDIKAN PENDEKATAN MULTIDISIPLINER. Jawa Tengah :


Penerbit CV. Pena Persada

Cahyani, Adhetya, dkk. 2020. Motivasi Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Daring di Masa
Pandemi COVID-19. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 3 No. 01
2. Lembar Evaluasi
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Nama Siswa :
Kelas :
Topik : Kiat berteman dengan lawan jenis yang sehat dan batasan-batasannya

No Aspek/ Pernyataan Skor


0 1 2 3
A. Pemahaman Baru
1 Melalui layanan ini membuat saya memahami pengertian dari
materi yang telah di sampaikan.
2 Melalui layanan ini saya memahami pentingnya beretika yang baik
dalam bergaul dengan teman sebaya dan lawan jenis
3 Melalui layanan ini saya memahami manfaat dan kegunaan dari
materi yang disampaikan.
4. Melalui layanan ini saya mengetahui mana yang seharusnya saya
lakukan dan mana yang tidak saya lakukan.
B. Perasaan Positif
5 Setelah mengikuti layanan ini saya merasa senang, karena dilakukan
dengan cara yang menyenangkan.
6 Saya senang mengikuti layanan ini karena saya merasa dihargai
dalam kegiatan ini.
7 Saya senang mengikuti layanan ini karena merasa materi yang
disampaikan sangat bermanfaat bagi kehidupanku saat ini dan yang
akan dating.
8 Saya senang mengikuti layanan ini karena saya dapat membedakan
mana yang baik dan tidak baik untuk di lakukan.
C. Rencana Kegiatan Pasca Layanan
9 Setelah mengikuti kegiatan ini, saya menggunakan pengetahuan
yang saya dapat sebagai dasar untuk bertindak dan berperilaku.
10 Setelah mengikuti kegiatan ini, saya akan selalu
mempertimbangkan baik dan buruk keputusan yang saya ambil.
11 Setelah mengikuti kegiatan ini, saya dapat membedakan mana etika
yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
D. Dampak Layanan Terhadap Perubahan Tingkah Laku
13 Setelah mengikuti kegiatan ini, saya merasa dapat memperbaiki
kelemahan dan kebiasaan buruk saya.
14 Saya yakin setelah mengikuti kegiatan ini, saya dapat
mengembangkan potensi yang saya miliki.
15 Setelah mengikuti kegiatan ini, saya merasa mampu menimbang,
memilih dan mengambil keputusan terbaik terhadap suatu sikap.
16 Setelah mengikuti kegiatan ini, saya mampu membedakan mana
yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Jumlah Skor
Kriteria Hasil
Kriteria Hasil
36 – 48 : Sangat Baik
24 – 35 : Baik
12 – 23 : Kurang Baik
0 – 11 : Tidak Baik

Anda mungkin juga menyukai