Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 21 BEKASI
Jl. Murai Raya RT 06/RW 09 No.66, Perumahan Pondok Gede Permai, Kel Jatrasa, Jatisari, Kota Bekasi

Telp (021) 827, E-mail :smanegeri21bekasi@gmail.com, Website : http://www.smanegeri21bekasi.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kelas / Semester : XI / ………
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelayanan ( 2 X 45), Pertemuan 1
Topik / Materi : PENYELESAIAN KONFLIK TEMAN SEBAYA
Bidang Layanan : Sosial
Strategi Layanan : Klasikal
Aspek Perkembangan/ SKKPD : Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Model dan Metode, moda : Ceramah ; Curah Pendapat dan Tanya jawab, penugasan ; Moda Luring
Media dan Alat : LCD, Slide PPt, Video , LKPD

TUJUAN LAYANAN

Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan (ketrampilan)

(pengetahuan) (sikap)

1. Peserta didik dapat memahami 3. Peserta didik dapat 4. Peserta didik dapat
pengertian konflik mendalami cara-cara merealisasikan solusi tahapan
2. peserta didik dapat memahami menyelesaikan konflik dalam menyelesaikan konflik
konflik di kalangan remaja pertemanan. teman sebaya.

LANGKAH KEGIATAN

a. Mengucapkan salam dan mengajak berdoa


b. Menanyakan kegiatan sebelumnya,
Kegiatan c. Mengapresiasikan kehadiran .
Awal d. Guru menyampaikan tujuan layanan
e. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan dan cakupan materi layanan
f. Guru mengadakan ice Breaking untuk memotivasi dan mengkondisikan dinamika kelas.

a. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK
mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
c. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “Konflik Teman Sebaya ”
d. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
Kegiatan
tayangan video tersebut.
Inti
e. Peserta didik diminta untuk mengerjakan cara menyelesaikan konflik teman sebaya
seperti penugasan yang tertuang dalam LKPD
f. Peserta didik menuliskan cara-cara yang pernah dilakukan ketika menghadapai konflik
dengan teman sebayanya

a. Peserta didik menyimpulkan kegiatan bersama peserta didik


b. Peserta didik merefleksi kegiatan
Kegiatan c. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan atau pertemuan berikutnya
Penutup d. Guru menutup layanan, mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam

PENILAIAN
1. Penilaian Proses Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi

2. Penilaian Hasil Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain : suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas,
cara penyampaiannya. (bisa melalui link google form)

3. Tindak lanjut Melakukan pengawasan, pendampingan agar tidak terjadi konflik teman sabaya
A. MATERI BIMBINGAN
PENGERTIAN KONFLIK
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik
artikan sebagai suatu proses sosialantara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu
pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik juga dapat diartikan sebagai hubungan antara dua pihak atau lebih (individuatau kelompok) yang
memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda. Konflik adalah suatu pertentangan yang terjadi antara
apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang
diharapkannya. Menurut Gibson (1977:347) hubungan selain dapatmenciptakan kerjasama, hubungan
saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing–masing komponen organisasi
memiliki kepentingan atau tujuan sendiri–sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
Konflik di kalangan Remaja
Konflik dikalangan remaja merupakan perilaku remaja yang mengarah pada pertentangan dengan
kelompok sebaya dan ditunjukkan dengan perilaku yang reaktif dan proaktif kepada teman-temannya
maupun dalam menjalin hubungan dengan kelompoknya. Selain itu, Konflik pada remaja disebabkan oleh
permasalahan dengan temannya, sebagai upaya untuk melindungi diri dari kecemasan¬nya maka remaja
melakukan pertahanan dengan eksternalisasi perilaku secara agresif, berbuat salah dan kenakalan lain-
nya (Marsee & Frick, 2011; Praptiani, 2013). Terjadinya konflik, baik konflik dalam diri maupun luar diri
dapat menyebabkan seseorang tingkat emosionalnya menjadi lebih tinggi sehingga mengakibatkan
seseorang tersebut berfikir irasional atau ilogikal. Remaja yang tidak mampu menghadapi konflik akan
cukup berbahaya karena dapat menjadikan perilaku remaja menjadi membabi buta dan mengalahkan
akal sehat. Selain itu, remaja yang emosinya tidak stabil akan menghambat dalam pencapaian tugas-
tugas perkembangan dan menghambat keberhasilan belajarnya bahkan konflik yang dihadapi akan
semakin berkepanjangan. (Hendricks, 2008)
Penyelesaian Konflik
Berbagai cara penyelesaian konflik diuraikan oleh beberapa ahli, seperti avoiding, accommodating,
com-peting/attacking, problem solving/mutual. Avoiding (menghindar) dicirikan dengan adanya perilaku
tidak mengakui adanya konflik,merubah atau menghindari konflik, cara ini jika tidak terselesaikan
konfliknya akan lebih memanas. Attacking (menyerang) ditandai dengan adanya agresifitas, permusuhan,
paradig-manya hanya menang dan kalah, cara ini sering digunakan ketika tujuan lebih penting daripada
hubun-gan itu sendiri. Problem solving merupakan pendekatan untuk memahami dan mengatasi konflik
yang dipandangnya sebagai teka-teki yang yang harus diselesaikan dan solusi dapat diterima bersama.
Secara umum penyelesaian konflik diartikan suatu tindakan yang dijalankan individu dalam
men-gatasi/menyelesaikan atau membalas terhadap konflik yang dialami. Penyelesaian konflik
merupakan proses yang digunakan mereka yang berkonflik untuk mencapai penyelesaian dari adanya
konflik (Tillet, 1999; Holt & DeVore, 2005; Latipun, 2010). Penyelesaian konflik dan perilaku damai secara
prinsip dapat terbentuk dan dibangun di kalangan remaja. Perilaku tersebut berlangsung mengikuti pola
tertentu. Jika proses penyelesaian konflik dan pembentukan perilaku damai ini diketahui, maka proses
intervensi untuk penyelesiaan konflik dan usaha peningkatan perilaku damai di kalangan remaja
kemungkinan lebih efektif. (Latipun, 2010).
CARA MENYELESAIKAN KONFLIK PERTEMANAN :
Bersahabat dan berteman tidak selamanya berjalan rata terkadang ada kerikil-kerikil yang
menghampiri sehingga harmonisasi dalam pertemanan terjadi masalah. Ketika konflik itu datang maka di
bawah ini adalah sebagian solusi untuk mengatasinya.
Berikut cara menyelesaikan konflik pertemanan:
1. Tenangkan Diri
Jika muncul konflik diantara kamu dan sahabat, sebaiknya tenangkan diri terlebih dahulu.
Menenangkan diri membuat kamu dapat berpikir lebih sehat dan baik. Selain itu, kamu bisa
menggunakan waktu ini untuk memikirkan apa saja yang membuat kamu merasa tidak nyaman dan
menyebabkan konflik. Tidak ada salahnya melakukan introspeksi diri terlebih dahulu sebelum
memutuskan untuk bertemu dengan sahabat.
2. Saling menjaga kepercayaan.
Dalam berteman dan bersahabat mutlak diperlukan saling menjalin kepercayaan. Walau kita sedang
ada konflik bersama teman kita harus tetap percaya kepadanya. Yakinlah bahwa dalam suatu
pertemanan tidak selamanya berjalan mulus, oleh sebab itu kita harus tetap percaya bahwa diantara
kita dapat menjaga hubungan agar tetap harmonis. Masalah itu timbul pada asalnya dari sebab
misscomunikasi atau salah komunikasi yang diakibatkan pembicaraan atau komunikasi yang tidak
dimengerti oleh seseorang atau sahabat.

1. Ceritakan yang Kamu Rasakan dengan Jelas dan Singkat


Sebaiknya, hindari menjelaskan konflik yang kamu rasakan secara berbelit. Utarakan perasaan yang
kamu rasakan dengan jelas dan singkat. Hindari menggunakan nada bicara yang tinggi. Namun,
pastikan kamu berbicara dengan tegas. Fokus pada apa yang menjadi masalah dan jangan
mengungkit masa lalu atau kejadian yang pernah terjadi sebelumnya.

2. Berikan Fokus dan Perhatian Saat Sahabat Berbicara


Saat sahabat berbicara, usahakan fokus dan berikan perhatian padanya. Sebaiknya jangan memotong
pembicaraan yang dilakukan oleh sahabat. Apalagi jika ia sedang menjelaskan duduk perkara yang
kalian hadapi. Hindari memotong pembicaraan, menyangkalnya saat ia berbicara, apalagi
menghakiminya. Pastikan ia menyelesaikan dulu apa yang akan ia ungkapkan atau bicarakan.

3. Mencari sumber permasalahan konflik teman sebaya


Pada saat sedang menghadapi konflik dengan teman sebaya, carinya akar permasalahan yang
menyebabkan konflik terjadi. Apakah karena salah faham, atau ada hal-hal lain yang tidak sesuai
dengan teman anda.

4. Saling memaafkan
Hal-hal yang paling penting adalah memberi maaf pada teman kamu yang sedang bermasalah
dengan kamu, sehingga ketika kamu saling memaafkan maka konflik yang sedang terjadi bisa diatasi.
Emosi terkadang mengedepankan nafsu semata,. Dalam mengatasi konflik dalam persahabatan tidak
boleh langsung menyalahkan teman kamu yang menyebabkan konflik terjadi tersebut tetapi
usahakan bahwa kamu juga bisa mengoreksi diri siapa tahu kamu yang salah. Menjalin Komunikasi
yang baik dengan cara berbicara yang sopan dan tidak kasar, agar dimengerti dan tersampaikan
keinginan masing-masing.

5. Segera Cari Solusi


Setelah berbicara mengenai konflik yang terjadi, sebaiknya segera cari solusi bersama untuk masalah
yang kalian hadapi. Tentunya, solusi yang didapatkan harus membuat kamu dan sahabat merasa
nyaman serta lega. 

6. Lakukan Hal Menyenangkan Bersama


Saat konflik telah usai, tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk melakukan hal menyenangkan
bersama. Makan siang atau mengunjungi tempat yang menjadi kenangan baik bagi kalian berdua
bisa dilakukan. Dengan begitu, ikatan persahabatan kalian akan semakin kuat.

Perbedaan pendapat atau masalah dalam suatu persahabatan merupakan hal yang wajar dan
normal. Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah membuat sebuah konflik menjadi pembelajaran agar
kamu dan sahabat semakin dewasa.

Ringkasan solusi menyelesaikan konflik persahabatan : Saling Menjalin kepercayaan berbicara dan


berkomunikasi dari hati kehati, Curahkan isi hati kita dengan tepat, Mencari tempat dan suasana yang
tepat untuk , menyelesaikan konflik, Mengenang hal-hal Indah yang pernah kamu alami dengan
temanmu tersebut, Memberi maaf, Melakukan introspeksi terhadap diri Itulah diantara cara mengatasi
konflik dalam bersahabat, walau bertengkar mempunyai konflik dengan teman adalah hal yang wajar
terjadi tetapi yang paling penting adalah bagaimana kamu secara dewasa dapat menyelesaikannya
dengan baik.
B. REFLEKSI

Konflik merupakan proses persaingan atau pertentangan antar pihak-pihak yang tidak
cocok satu sama lain, dimana keadaan atau perilaku yang bertentangan (misalnya pertentangan
pendapat dan kepentingan) melalui perlawanan yang menimbulkan perselisihan akibat
kebutuhan, dorongan, keinginan, atau tuntutan yang bertentangan sehingga terjadi
perseteruan. Bagaimana pendapat kamu tentang konfilk, apakah kamu pernah mengalami
konflik dengan teman sebaya kamu ? Kalau pernah, bagaimana langkah-langkah kamu dalam
menyelesaikan konflik tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai