H Tujuan Khusus 1. Konseli dapat merumuskan tujuan yang ingin dicapai terkait
dengan masalahnya (C6).
2. Konseli dapat mengeksternalisasi introyeksinya (langkah2
menggunakan teknik khas terapi gestalt (A5)
3. Konseli dapat menentukan solusi yang terpilih untuk dilakukan
dalam mengatasi masalahnya (P5)
4. Konseli dapat mengaplikasikan solusi untuk mengatasi
masalahnya (P4)
M Tahapan Konseling
1. Tahap Awal 1) Konselor menyapa para konseli dengan ramah dan
mempersilahkan duduk dengan nyaman.
2) Konselor mengucapkan salam dan menanyakan kabar
3) Konselor mengajak untuk berdoa bersama
4) Konseli membuat kontrak perjanjian terkait waktu, tugas, asas,
dan kontrak kerjasama
5) Konselor dan para konseli mengucapkan ikrar kerahasiaan
6) Tahap Inti
1 Stimulate Develop Personal Support
1) Konselor membantu para konseli untuk mengidentifiksi
dan mengklarifikasikan kebutuhan-kebutuhannya dengan
pertanyaan apa dan bagaimana
2) Konselor membantu konseli untuk membuat prioritas dan
kesimpulan diagnosis terhadap para konseli.
3) Konselor mengakui kondisi melelahkan yang terjadi pada
para konseli
2 Clearing The Ground
1) Konselor membantu para konseli mengeksplorasi
masalahnya secara mendalam
2) Konselor membantu para konseli mengatasi urusan yang
tidak selesai (unfisihed business)
3) Konselor memberikan dukungan dan motivasi pada para
konseli
3 The Existensial Encounter
Intervensi teknik empty chair dengan langkah-langkah:
1) Konselor meminta konseli untuk memberikan deskripsi
sejelas-jelasnya tentang orangtuanya
2) Konseli duduk disalah satu kursi dan perlu membayangkan
orangtuanya ada dikursi kosong didepannya.
3) Konselor memerintahkan konseli untuk mendeskripsikan
konfliknya dan mengatakan apa yang ingin dikatakan pada
orangtuanya.
4 Integration
1) Konselor membantu para konseli membentuk pemahaman
baru dan insight baru dengan mengerjakan LKPD.
2) Konselor membantu para konseli memfokuskan pada
pembuatan kontrak relasi yang memuaskan dengan
menayangkan video penguatan
3) Konselor dan para konseli membahas isi video dengan
menghubungkan antara penerimaan ketidakpastian dengan
kemampuan menghasilkan makna-makna baru.
N Evaluasi
Evaluasi Proses 1. Konselor memberikan skala penilaian proses konseling
kelompok pendekatan Gestalt kepada konseli.
2. Konselor meminta konseli untuk mengisi skala penilaian
proses dengan jujur.
3. Konselor melakukan skoring terhadap jawaban konseli.
4. Konselor menilai proses konseling berdasarkan skor yang
diperoleh konseli
Mengetahui:
Konselor Pamong, Mahasiswa Praktik
Dr. Diniy Hidayatur Rahman, S.Pd., M.Pd. Nurhaeda, S.Pd., M.Pd., Kons.
NIP. 198606172014041001 NIP. 19820520202221202
Lampiran:
Keterangan:
Skor 4 : Semua kriteria terpenuhi
Skor 3 : 3 Kriteria terpenuhi
Skor 2 : 2 Kriteria terpenuhi
Skor 1 : 1 Kriteria terpenuhi
INSTRUMEN EVALUASI PROSES KONSELING KELOMPOK
A. Untuk Konseli
Nama : ............................................
Kelas : ............................................
Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
N Pilihan Jawaban
PERNYATAAN
O TS CS S SS
B. Untuk Konselor
Nama : ............................................
Kelas : ............................................
Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
N Pilihan Jawaban
PERNYATAAN
O TS CS S TS
Nama : ............................................
Kelas : ............................................
Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
N Pilihan Jawaban
PERNYATAAN
O TS CS S SS