DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 SUBANG
Jalan H. O. Iskandar 4 Subang Tlp. (0232) 6000159
Email:smansubangkng@gmail.com Web: http//www.sman1subangkuningan.sch.id
KUNINGAN 45586
d. Tahap Peralihan
(Transisi)
1. Guru BK menanyakan kesiapan kelompok
Guru BK menanyakan kalau dalam melaksanakan tugas
kalau ada peserta didik yang 2. Guru BK memberi kesempatan bertanya
belum mengerti dan kepada setiap kelompok tentang tugas-
memberikan penjelasannya tugas yang belum mereka pahami
(Storming) 3. Guru BK menjelaskan kembali secara
singkat tentang tugas dan tanggung jawab
peserta dalam melakukan kegiatan
Guru BK menyiapkan peserta 1. Guru BK menanyakan kesiapan para
didik untuk melakukan peserta untuk melaksanakan tugas.
komitmen tentang kegiatan 2. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan
yang akan dilakukannya mengambil manfaat dalam tahap inti
(Norming) 3. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan
akan segera memasuki tahap inti.
4. Setelah semua peserta menyatakan siap,
kemudian guru BK memulai masuk ke
tahap inti/kerja.
2. Tahap Inti/ Kerja
1. Guru BK memastikan keselarasan antara
Proses/kegiatan yang dialami tujuan yang akan dicapai, metode yang
peserta didik dalam suatu dipilih dengan materi
kegiatan bimbingan 2. Guru bk memberikan materi yang telah
berdasarkan teknis tertentu disiapkan, diantaranya :
(Eksperientasi) a) Menjelaskan secara singkat tentang
sosiodrama.
b) Menjelaskan terkait prosedur dan tata
pelaksanaan sosiodrama
c) Menetapkan peserta didik yang menjadi
pemeran protagonis, pendukung dan
observer (penonton)
d) Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memahami jalan
cerita dari naskah yang telah disusun
e) Mengarahkan peserta didik untuk
mempraktekkan dan mencoba untuk
melakukan peran masing-masing
f) Menjelaskan tugas dan fungsi observer
dalam pelaksanaan sosiodrama
g) Memandu jalannya cerita sosiodrama
h) Mendorong peserta didik untuk
memperoleh atau memainkan peran
secara spontan, berinteraksi dan
komunikasi dalam cerita sesuai dengan
jalannya cerita
i) Menceritakan dan memandu proses
sosiodrama adegan demi adegan
j) Mengawasi dan memberikan arahan
kepada peserta didik melakukan peran
yang diperoleh sampai selesai
k) Mengapresiasi penampilan dari
pemeran di akhir penampilan dan
melakukan diskusi
l) Pembahasan melalui diskusi kelas
mencakup;
Memimpin jalannya diskusi
Mendorong peserta didik yang
berperan dan observer untuk
memberikan umpan balik terkait
pelaksanaan sosiodrama
Mendorong peserta didik untuk
mengungkapkan apa isi dari adegan
yang diperankan
Mendorong peserta didik untuk
mengungkapkan cara mengatasi
tingkat percaya diri yang rendah
Mendorong peserta didik untuk
memetik hikmah dari alur cerita
sosiodrama
m) Memberikan kesempatan untuk
menyimpulkan pembahasan diskusi
kelas
n) Mengkonfirmasi kesimpulan-
kesimpulan dari peserta didik.
o) Memfasilitasi peserta didik untuk
menyampaikan perasaan dan rencana
terkait dengan topik yang diperagakan
dalam sosiodrama
p) Melakukan permainan atau ice
breaking bila diperlukan
3. Peserta didik melakukan berbagai kegiatan
sesuai langkah-langkah dan tugas serta
tangggung jawab yang telah dijelaskan
3. Tahap Pengakhiran
(Terminasi)
1. Guru BK menjelaskan bahwa kegiatan
bimbingan kelompok akan diakhiri
Menutup kegiatan dan tindak 2. Guru BK memberikan penguatan aspek-
lanjut aspek yang ditemukan peserta didik dalam
proses sosiodrama
3. Guru BK meminta peserta didik
memberikan kesan-kesan setelah mengikuti
kegiatan
4. Guru BK merencanakan tindak lanjut
5. Guru BK mengucapkan terima kasih atas
partisipasi peserta didik
6. Guru BK mengakhiri dengan do’a dan
ditutup dengan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan melihat
proses yang terjadi dalam kegiatan bimbingan
kelompok, meliputi :
1. Guru BK mengadakan refleksi
2. Sikap peserta didik dalam mengikuti
kegiatan (contoh: semangat/ kurang
semangat/ tidak semangat)
3. Cara peserta didik menyampaikan pendapat
atau bertanya : sesuai topik/ kurang sesuai
topik/ tidak sesuai topik
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK (mudah
dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami)
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti bimbingan
kelompok, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
menyenangkan/kurang menyenangkan/
tidak menyenangkan
2. Topik yang dibahas : sangat penting/ kurang
penting/ tidak penting
3. Kemampuan guru BK dalam menjelaskan
topik pentingnya percaya diri
Mengetahui
Kuningan, September 2022
Kepala Sekolah SMAN 1 Subang Guru BK
Materi Layanan
Pengertian
Menurut Mc Celland percaya diri merupakan kontrol internal terhadap perasaan seseorang
akan adanya kekuatan dalam dirinya, kesadaran akan kemampuannya, dan bertanggung
jawab terhadap keputusan yang telah ditetapkannya (Komarudin, 2013).
Menurut Dariyo (2011), percaya diri adalah kemampuan individu untuk dapat memahami
dan meyakini seluruh potensinya agar dapat dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian
diri dengan lingkungan hidupnya.
Menurut Lina dan Klara (2012), sikap percaya diri yang proporsional pada seseorang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri, sehingga tidak membutuhkan pujian,
pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain.
2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap menyesuaikan diri demi diterima oleh orang
lain atau kelompok.
3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, serta berani menjadi diri sendiri.
4. Memiliki pengendalian diri yang baik.
5. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung
pada usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak
mengharapkan bantuan orang lain).
6. Memiliki cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar diri
sendiri.
7. Memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu terwujud
dia tetap mampu melihat sisi positif dari diri sendiri
Menurut Lindefild Gael, karakteristik percaya diri adalah sebagai berikut (Rifki, 2008):
1. Cinta Diri. Orang yang cinta diri mencintai dan menghargai diri sendiri dan orang lain.
Mereka akan berusaha memenuhi kebutuhan secara wajar dan selalu menjaga kesehatan
diri. Mereka juga ahli dalam bidang tertentu sehingga kelebihan yang dimiliki bisa
dibanggakan, hal ini yang menyebabkan individu tersebut menjadi percaya diri.
2. Pemahaman Diri. Orang yang percaya diri batin sangat sadar diri. Mereka selalu
introspeksi diri agar setiap tindakan yang dilakukan tidak merugikan orang lain.
3. Tujuan yang Positif. Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya. Ini disebabkan
karena mereka punya alasan dan pemikiran yang jelas dari tindakan yang mereka lakukan
serta hasil apa yang bisa mereka dapatkan.
4. Pemikiran yang Positif. Orang yang percaya diri biasanya merupakan teman yang
menyenangkan. Salah satu penyebabnya karena mereka terbiasa melihat kehidupan dari
sisi yang cerah dan mereka mengharap serta mencari pengalaman dan hasil yang bagus.
1. Emosi. Jika seseorang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, ia akan lebih mudah
mengendalikan dirinya di dalam suatu keadaan yang menekan, ia dapat menguasai dirinya
untuk bertindak tenang dan dapat menentukan saat yang tepat untuk melakukan suatu
tindakan.
2. Konsentrasi. Dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, seorang individu akan lebih
mudah memusatkan perhatiannya pada hal tertentu tanpa merasa terlalu khawatir akan hal-
hal lainnya yang mungkin akan merintangi rencana tindakannya.
3. Sasaran. Individu dengan rasa percaya diri yang tinggi cenderung untuk mengarahkan
tindakannya pada sasaran yang cukup menantang, karenanya juga ia akan mendorong
dirinya sendiri untuk berupaya lebih baik. Sedangkan mereka yang kurang memiliki rasa
percaya diri yang baik cenderung untuk mengarahkan sasaran perilakunya pada target yang
lebih mudah, kurang menantang, sehingga ia juga tidak memacu dirinya sendiri untuk lebih
berkembang.
4. Usaha. Individu dengan rasa percaya diri yang tinggi tidak mudah patah semangat atau
frustrasi dalam berupaya meraih cita-citanya. Ia cenderung tetap berusaha sekuat tenaga
sampai usahanya membuahkan hasil. Sebaliknya mereka yang memiliki rasa percaya diri
yang rendah akan mudah patah semangat dan menghentikan usahanya di tengah jalan
ketika menemui suatu kesulitan tertentu.
5. Strategi. Individu dengan rasa percaya diri yang tinggi cenderung terus berusaha untuk
mengembangkan berbagai strategi untuk memperoleh hasil usahanya. Ia akan mencoba
berbagai strategi dan berani mengambil risiko atas strategi yang diterapkannya. Sebaliknya
mereka yang memiliki rasa percaya diri yang rendah cenderung tidak mau mencoba strategi
baru, dan cenderung bertindak statis.
6. Momentum. Dengan rasa percaya diri yang tinggi, seorang individu akan menjadi lebih
tenang, ulet, tidak mudah patah semangat, terus berusaha mengembangkan strategi dan
membuka berbagai peluang bagi dirinya sendiri. Akibatnya, hal ini akan memberikan
kesempatan pada dirinya untuk memperoleh momentum atau saat yang tepat untuk
bertindak. Tanpa rasa percaya diri yang tinggi, usaha individu menjadi terbatas, peluang
yang dikembangkannya juga menjadi terbatas, sehingga momentum untuk bertindak
menjadi terbatas pula
Daftar Pustaka
Dariyo, Agoes. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika
Aditama.
Lina dan Klara. 2012. Panduan Menjadi Remaja Percaya Diri. Jakarta: Nobel Edumedia
Rifki, Mustofa. 2008. Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Peserta didik
Di SMA Islam Maarif Singosari Malang. Malang: Universitas Islam Negeri Malang.
Lampiran 2
Naskah Sosiodrama
Contoh naskah drama komedi lucu 6 orang pendek singkat untuk 3 laki laki 3 perempuan beserta
unsur intrinsiknya
Penculikan
Tokoh:
1. Bi Siti
2. Ibu kiki
3. Penculik
4. polisi 1
5. polisi 2
6. Dian
Narasi:
Di sebuah rumah mewah dengan perabotan yang mahal, tampak dari ruang keluarga seorang
pembantu yang tengah memasak di dapur. Tiba-tiba telepon berdering (kring…kring…). Dia
langsung bergegas ke ruang tengah untuk mengangkat telepon sambil memegang ulekan di
tangannya.
Bi’ Siti : Ya, benar. Ini siapa ya? Penculik : Saya penculik.
Bi’ Siti : Oh…tunggu sebentar ya! Bu ada telepon dari penculik! Eh…tunggu dulu, yang nelpon
Ibu Kiki : (Datang menghampiri Bi’ Siti) Ada apa sih Bi’? Ya ampun Bi’! Kok tidur disini sih?!
(Sambil menutup gagang telepon)
langsung duduk dan mengangkat ulekan. Ia mengira ulekan itu adalah telepon
Ibu Kiki : (Mengangkat ulekan) Halo…halo…Aduh maaf ya, suaranya kurangi jelas
nih…(Melihat ulekan yang dipegangnya) Oh iya salah…
Penculik : Ini dengan Ibu Kiki? Ibu Kiki : Ya dengan saya sendiri. Ini siapa ya? Penculik : Saya
penculik!
Penculiki : Ya, saya sudah berhasil menculik anak ibu. Kalau ingin anak ibu kembali, ibu harus
membayar uang tebusan sebesar Rp 1 Milyar!
Penculik : Ya! Dan ingat, jangan laporkan hal ini pada polisi!
Penculiki : Di rumah kosong, Gg. Sukabangkrut. Saya tunggu sampai jam 03.00 sore. (Menutup
telepon)
Bi’ Siti : (Tiba-tiba siuman) Laporin aja ke polisi bu! 1 Milyar itu kan banyak bu!
Ibu Kiki : Lho? Kok kamu dengar sih? Kamu tidur atau nguping?
Bi’ Siti : Mmm…dua-duanya bu…(Sambil menggaruk kepala) Tapi, pokoknya laporin aja deh
bu!
(Menelepon polisi) Halo, ini Kantor Polisi? (Terdiam sejenak)Tolong saya bu! Anak saya diculik.
(Terdiam sejenak) Saya Ibu Kiki. Rumah saya di Jl. Sukasepi no. 4. Ya, Terima kasih ya bu.
(Menutup telepon)
(Beberapa saat kemudian, Ibu Kiki sudah berada di depan rumah kosong yang dimaksud si
penculik, bersama 2 orang polisi)
Polisi II :Ya. Kami akan mengintai dari sini. Jadi ibu nggak perlu khawatir.
#Kemudian si penculik itu keluar sambil membawa anak Ibu Kiki yang diculiknya
Penculik : Enak aja! Duitnya dulu dong! Baru anaknya saya kembalikan.
Ibu Kiki : Nih! (Menyerahkan kantong plastik yang dibawanya pada penculik)
Penculik : Nggak bermodal banget sih! Pake koper kek! Mana isinya duit receh lagi! (Sambil
menggoyang-goyangkan kantong plastik itu).
Ibu Kiki : Eh! Emang beli koper nggak pake duit apa?! Lagian kan yang penting isinya duit!
Penculik : Huh, ya udah deh nggak apa-apa. (Membuka kantong plastik itu) Hmm…niat banget
nih
Penculik : Nih! Anak ibu saya kembalikan! (Sambil mendorong Dian, anak Ibu Kiki ke arah Ibu
Kiki).
Dian : Mama! (Sambil memeluk Ibu Kiki). makasih telah menyelamatkan Dian bu
Ibu Kiki : Ya ampun Dian! Mama khawatir banget sama kamu sayang! Eh, ini dibuka dulu ya.
(Sambil membuka plastik yang menutupi kepala Dian) Ha…! Lho kok…anak saya jadi jelek kayak
Ibu Kiki : Ya…kayaknya sih dia emang anak saya, tapi dulu dia itu cantik. Nggak kayak gini! Ya
udah deh, dia saya ikhlasin aja buat kamu! (Sambil mendorong Dian ke arah penculik).
Penculik : Ogah ah! Anggap saja anak ini adalah kenang-kenangan dari saya untuk ibu dan uang
ini sebagai kenang-kenangan dari ibu untuk saya. (Sambil mendorong Dian ke arah Ibu Kiki)
Ibu Kiki : Lho! Kok saya juga ditangkap sih?! Kan yang nyulik anak saya itu dia! (Sambil
menunjuk si penculik) Saya ini kan ibunya! (Sambil menunjuk Dian)
Polisi II : Dia ditangkap karena menculik anak ibu dan ibu ditangkap karena menolak anak ibu
sendiri.
Akhirnya polisi membawa Ibu Kiki dan si penculik ke Kantor Polisi. Sementara itu, Dian di
pulangkan ke rumahnya.
“Jangan pernah menyia-nyiakan sesuatu atau orang yang selama ini kita miliki.”
Sumber : https://www.jatikom.com/contoh-naskah-drama-untuk-6-orang/
Lampiran 3.
Instrumen Evaluasi Proses
PENILAIAN PROSES
Hari/tanggal : ..........................................................
Kelas : ..........................................................
Materi layanan : ..........................................................
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai aspek afektif dan psikomotor peserta didik
dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok . Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai
sikap yang ditampilkan oleh speserta didik dengan kriteria sebagai berikut :
5 : Baik sekali, apabila Selalu melakukan sesuai pernyataan.
4 : Baik, apabila sering melakuakan ssesuai pernyataan
3 : Cukup, apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan
2 : Kurang, apabila sesekali melakukan dan sering tidak melakukan sesua pernyataan.
1 : Sangat kurang, apabila tidak pernah melakukan sesuaipernyataan
Skor
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4 5
1 Peserta didik terlihat bersemangat dalam mengikuti
setiap tahap selama bimbingan kelompok berlangsung.
2 Peserta didik berani bertanya dan mengungkapkan
pendapatnya.
3 Peserta didik mampu terlibat aktif dan menjalankan peran
sesuai dengan penetapan selama layanan bimbingan
kelompok.
4 Peserta didik bekerja sama dengan peserta didik yang lain
dalam pelaksanaan sosiodrama sesuai dengan instruksi
guru BK
5. Peserta didik mampu menyelesaikan setiap penugasan
yang diberikan.
6. Metode dan media yang digunakan menarik bagi peserta
didik.
Jumlah Skor
Kategori:
NILAI KATEGORI KLASIFIKASI SKOR
5 Sangat baik 26-30
4 Baik 21-25
3 Cukup 16-20
2 Kurang 11-15
1 Sangat kurang 6-10
Lampiran 4.
Instrumen Evaluasi Hasil
Petunjuk :
1. Bacalah secara teliti
2. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom jawaban yang tersedia.
Sangat Kurang
No Aspek yang dinilai Memuaskan
Memuaskan Memuaskan
1. Penerimaan guru bimbingan
dan konseling atau konselor
terhadap kehadiran Anda
2. Waktu yang disediakan untuk
bimbingan kelompok
3. Kesempatan yang diberikan
guru bk/konselor kepada
peserta didik / konseli untuk
menyampaikan pendapat / ide
4. Kepercayaan Anda terhadap
guru bk/konselor dalam
layanan bimbingan kelompok
5. Hasil yang diperoleh dari
bimbingan kelompok
6. Kenyamanan dalam
pelaksanaan bimbingan
kelompok
Kuningan, September 2022
Konseli
PENILAIAN HASIL
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
7. Dari skala 1 sampai 10 pada posisi berapakah pemahamanmu tentang materi yang telah
dibahas dalam kegiatan layanan ini?, pilihlah angkanya.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Sangat
paham paham
Alasan:.................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............................................................................................................................
8. Tanggapan, saran, pesan atau harapan apa yang ingin Anda sampaikan kepada pemberi
layanan?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Kuningan, September 2022
Konseli
....................................
Lampiran 5.
Lembar Kerja Peserta Didik
Nama Siswa :
Kelas :
Tema :
2. Bagaimana ciri-ciri orang yang mempunyai rasa percaya diri yang rendah?
3. Upaya apa yang akan anda lakukan untuk tampil percaya diri?
4. Langkah apa yang akan lakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri?