A. VISI
Makna sejahtera yang ingin dicapai lima tahun kedepan adalah terpenuhinya hak dasar masyarakat
berupa kemudahan akses pendidikan, kesehatan dan akses ekonomi, tersedianya infrastruktur secara
merata dan terciptanya lapangan kerja yang memadai, sehingga dapat terwujudnya peningkatan kualitas
hidup sosial ekonomi masyarakat.
C. GEMBIRA DESA
Untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat desa maka diluncurkan program GEMBIRA
DESA yang merupakan bagian dari prioritas pelaksanaan kebijakan dengan program pokoknya yang
meliputi :
1. Infrastruktur desa antara lain, jalan desa, jalan usaha tani, irigasi desa, peribadatan dan lain –
lain.
2. Perekonomian desa antara lain : lembaga keuangan desa, sarana ekonomi, pertanian dalam arti
luas, kehutanan serta kelautan dan perikanan.
3. Pelayanan masyarakat antara lain pemberian insentif kepada aparatur desa, petugas rumah –
rumah ibadah, dan dukun bersalin terlatih.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, yang selanjutnya dijabarkan dalam
Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, Penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja di desa dilakukan melalui penyusunan dokumen APB-Desa, sedang
untuk kelurahan disusun berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKA – SKPD). Karena itu seluruh penerimaan Desa, Kelurahan harus dicantumkan dalam dokumen.
APBDesa (bagi desa) dan dokumen RKA – SKPD bagi Kelurahan. Hal ini dimaksudkan agar
penggunaan penerimaan (belanja) tidak tumpang tindih.
Dengan demikian maka perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan terhadap program
dan kegiatan dapat dilaksanakan secara terukur dan tepat sasaran, sehingga secara signifikan dapat
meningkatkan kesejahteraan, dengan menggerakkan sektor basis pemerintahan.
1.3. Tujuan
a. Tujuan Pelaksanaan
1. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan mulai dari
proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
2. Mensinergikan perencanaan dan anggaran yang berasal dari APBD Kabupaten Bombana, APBD
Provinsi Sulawesi Tenggara dan APBN.
3. Mendorong peran SKPD dalam pembinaan wilayah dan sektor terhadap program yang bersifat
sektoral di desa, kelurahan dan kecamatan.
4. Meningkatkan kapasitas Pemerintahan Desa, Kelurahan dan Kecamatan pada bidang
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan masyarakat.
Transparan
Masyarakat dan pelaku program lainnya yang berdomisili di Desa dan Kelurahan harus mengetahui,
memahami dan mengerti adanya kegiatan/program ini sehingga dapat melakukan pengendalian bersama
secara mandiri.
Partisipasi
Prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari
tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian kegiatan
Akuntabel
Prinsip Akuntabel adalah setiap pengelolaan kegiatan harus dapat dipertanggung jawabkan dan
diketahui oleh masyarakat sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Keberlanjutan
Prinsip keberlanjutan adalah segala pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan baik secara
teknis maupun pembiayaan akan selalu berlandaskan pada kesesuaian dan kapasitas masyarakat, agar
agenda dapat dilaksanakan secara baik dan berkesinambungan.
Adil
Seluruh masyarakat di Desa, Kelurahan dan Kecamatan dapat mengakses dan menikmati program dan
kegiatan melalui program Gembira
1.6. Sasaran
Sasaran program ini adalah seluruh masyarakat yang berdomisili di wilayah Desa, Kelurahan dan
Kecamatan.
Komponen Kegiatan
Komponen program dan kegiatan Gembira meliputi bidang infrastruktur, perekonomian dan pelayanan
masyarakat:
Program pelayanan masyarakat meliputi: pemberian insentif kepada aparatur desa, petugas
rumah-rumah ibadah, guru mengaji, dukun bersalin, dan pelayan masyarakat lainnya.
Program pembangunan ekonomi, sosial dan budaya meliputi :
1. Lembaga keuangan Desa, penyediaan dana bergulir dalam bentuk natura (seperti pupuk, sarana
budi daya rumput laut/sarana produksi lainnya), sarana perekonomian, pasar, kios saprodi,
latihan keterampilan usaha dan lain-lain. Dana ini dikelola secara berkelompok.
2. Kegiatan keagamaan, seni budaya, lembaga adat, kepemudaan
3. PKK (maksimal Rp. 5.000.000,-)
4. Bedah Rumah (maksimal Rp. 5.000.000,- per rumah).
Desa
Biaya Administrasi dan Operasional Pemerintah Desa sebesar Rp. 100.000.000,-
( seratus juta rupiah ).
Dana tersebut diperuntukkan diantaranya membiayai Honorarium Tim Pengelola Kegiatan, Perjalanan
Dinas ke Kecamatan dan ke Kabupaten dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan; ATK, Rapat-rapat
di tingkat Desa/Kelurahan, Pelaporan dan papan Informasi di Kantor Balai Desa/Kelurahan.
Pembangunan Infrastruktur Pedesaan maksimal Rp 175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta
rupiah).
Kegiatan Ekonomi, Sosial dan Budaya sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah).
Kelurahan
A. Biaya Administrasi dan Oprasional Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang mencakup:
Dari komponen belanja diatas, sudah termasuk item belanja sebagai berikut :
B. Program Infrastruktur Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) Dana tersebut
termaksud rehab/pemeliharaan rumah-rumah ibadah maksimal Rp. 5.000.000,-
C. Kegiatan sosial dan ekonomi produktif masyarakat sebesar Rp. 75.000.000,-
(tujuh puluh lima juta rupiah).
1. Untuk Desa dan Kelurahan, usulan kegiatan disampaikan ke Kecamatan setempat untuk di
verifikasi oleh Fasilitator Kecamatan kemudian disetujui oleh Camat.
2. Hasil verifikasi tersebut (point a),Fasilitator Kecamatan menyampaikan ke Badan Pemberdayaan
Masyarakat Perempuan (BPMP) dan KB Kabupaten Bombana, c.q Tim Manajemen Kabupaten
Program Gembira Kecamatan, Desa dan Kelurahan untuk mendapat rekomendasi bantuan
program.
3. Fasilitator Kecamatan dan Tim Manajemen Kabupaten dalam melakukan verifikasi membuat
lembar kendali yang memuat tanggal, jenis kegiatan, nama dan tandatangan verifikator serta
catatan-catatan jika diperlukan dan merupakan salah satu kelengkapan proposal.
4. Verifikasi di tingkat Kecamatan paling lama dilakukan 3 (tiga) hari kerja untuk setiap
Desa/Kelurahan dan paling lama 4 (empat) hari kerja sudah harus dilaporkan ke Tim Manajemen
Kabupaten.
5. Tim Manajemen Kabupaten melakukan verifikasi kelengkapan dokumen usulan kegiatan Desa
dan Kelurahan. Hasil rekapitulasi verifikasi tersebut disampaikan kepada Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP dan KB) Kabupaten Bombana dengan
Kelengkapan dokumen sebagai berikut :
RPJM Desa/Kelurahan
RKP Desa/Kelurahan
APB Desa dan RKA Kelurahan
SK Pengangkatan LPM disahkan oleh Pejabat Berwenang
SK Tim Pengelola Kegiatan yang beranggotakan dari unsur – unsur lembaga kemasyarakatan
dan Pemerintah Desa/Kelurahan dengan susunan pengurus sebagai berikut:
1. Pencairan Dana Gembira Desa dan Kelurahan dapat dilakukan setelah persyaratan dipenuhi.
2. Pencairan dana Gembira untuk Desa dilakukan melalui Kas Desa.
3. Pencairan dana untuk tahap berikutnya, dilakukan setelah Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
dana tahap sebelumnya disampaikan oleh Desa/Kelurahan kepada Fasilitator Kecamatan untuk
diverifikasi dan disetujui oleh Camat.
4. Pemerintah Desa membuka Rekening Desa pada Bank Pemerintah.
5. Tahapan pencairan dana Gembira Desa sebagai berikut:
(1) Honor administrasi dan pengelolaan kegiatan dibayarkan per triwulan (4 kali), dimulai
di bulan Maret.
(2) Untuk kegiatan bidang sosial,ekonomi dan infrastruktur dimulai di Bulan Mei, dengan
tahapan pencairan sbb:
Mekanisme Pelaporan
Pelaporan merupakan proses penyampaian data dan atau informasi mengenai perkembangan atau
kemajuan setiap tahapan dari pelaksanaan program, kendala atau permasalahan yang terjadi, penerapan
dan pencapaian dari sasaran atau tujuan termasuk penggunaan dana.
Mekanisme pelaporan dalam pelaksanaan program dilakukan melalui jalur struktural sebagai upaya
untuk mempercepat proses penyampaian data dan atau informasi dari lapangan atau Desa dan Kelurahan
ke tingkat Kecamatan dan Kabupaten.
a. Setiap Desa/Kelurahan sudah harus menyampaikan LPJ atau Laporan perkembangan Fisik dan
Keuangan paling lambat 60 hari kalender setelah menerima dana bantuan Gembira Desa dan Kelurahan
yang telah diverifikasi di Kecamatan dan ditembuskan ke Tim Manajemen Kabupaten.
b. Fasilitator Kecamatan dalam memeriksa LPJ memperhatikan kesesuaian jenis kegiatan yang
diusulkan dalam APB Desa dan RAB dalam proposal.
c. Setiap Kepala Desa dan Lurah harus membuat dokumentasi pelaksanaan kegiatan dengan
ketentuan :
Foto-foto yang ditampilkan merupakan foto dari seluruh tahapan kegiatan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Setiap foto perlu diberikan catatan atau keterangan ringkas.
Foto kondisi 0%, 50%, dan 100% yang diambil dari sudut yang sama.
Foto yang memperlihatkan kegiatan yang dikerjakan bersama mulai dari musyawarah sampai
pelaksanaan kegiatan.
Sanksi
Bagi Desa/Kelurahan yang tidak dapat menyelesaikan dan menyampaikan SPJ ke Tim Manajemen
Kabupaten sesuai waktu yang ditetapkan akan diberikan sanksi berupa penundaan pencairan tahap
selanjutnya.
Bagi Desa/Kelurahan yang tidak dapat mempertanggungjawabkan Laporan penggunaan dana Gembira
akan ditindaklanjuti sesuai peraturan dan hukum yang berlaku.
Pemerintah Desa dan Kelurahan bersama masyarakat adalah pelaku utama pengelolaan program mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya di
Kecamatan, dan Kabupaten berfungsi sebagai pembimbing dan pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan,
prosedur dan mekanisme dapat dilaksanakan dengan baik.
Pelaku di Desa dan Kelurahan adalah pelaku yang berkedudukan dan berperan dalam pelaksanaan di
tingkat Desa dan Kelurahan meliputi :
Peran Kepala Desa dan Lurah adalah penanggungjawab kegiatan(fisik dan keuangan), pengendali dan
bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan kegiatan/program. Kepala Desa dan BPD menyusun
Peraturan Desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan perencanaan partisipatif,
pengembangan dan pelestarian aset yang telah ada. Kepala Desa juga berperan mewakili desanya dalam
pembentukan Forum Musyawarah atau kerja sama antar Desa.
b. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Lembaga Kemasyarakatan lain.
Lembaga pemberdayaan masyarakat adalah pelaksana kegiatan berperan sebagai lembaga yang
memproses tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan di Desa.
Dalam pelaksanaan Kegiatan, BPD berperan sebagai lembaga yang mengawasi proses setiap tahapan
Program termasuk sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian di Desa. Selain itu juga
berperan dalam melegalisasi atau mengesahkan Peraturan Desa yang berkaitan dengan pelembagaan
dan pelestarian Program di Desa. BPD juga bertugas mewakili masyarakat bersama Kepala Desa dalam
membuat persetujuan pembentukan badan kerja sama antar Desa.
TPK terdiri dari Pemerintahan Desa/Lurah, LPM, dan bersama anggota masyarakat yang dipilih melalui
musyawarah desa yang mempunyai fungsi dan peran untuk mengelola dan melaksanakan
kegiatan/program.
Yang dimaksudkan dengan Pokmas adalah kelompok masyarakat yang terlibat dan mendukung kegiatan
program, baik kelompok sosial, kelompok usaha ekonomi maupun kelompok perempuan yang
ditetapkan melalui Keputusan Kepala Desa/Lurah.
2. Camat
Camat berperan sebagai pembina dan pengarah pelaksanaan program/kegiatan di wilayahnya. Camat
bertugas melakukan pembinaan, monev, koordinasi dan konsultasi Kegiatan Gembira di Desa dan
Kelurahan
3. Fasilitator Kecamatan
Bupati membentuk Tim Manajemen Kabupaten Program Gembira Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Kabupaten Bombana Tahun 2012, yang bertugas melakukan Koordinasi dan Pembinan program di
tingkat Kecamatan. Tim Manajemen Kabupaten bertugas memverifikasi kelengkapan dokumen usulan
kegiatan Desa, Kelurahan dan Kecamatan; menyampaikan rekapitulasi hasil usulan kegiatan Desa.
Monitoring dan Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memantau langsung progres
kegiatan program Gembira yang dilakukan secara berkala serta untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.
a. Menjaga setiap proses selalu sesuai dengan aturan, prinsip, dan kebijakan Program
b. Menjaga bahwa hasil-hasil dalam seluruh tahapan kegiatan diperoleh melalui proses dan mekanisme
yang benar,
c. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan,
d. Menjaga kualitas dari setiap kegiatan yang dilaksanakan agar memuaskan dan memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan,
e. Mengendalikan pemanfaatan dana Program agar sesuai dengan yang direncanakan dan dikelola
secara transparan.
Camat melakukan Monitoring dan Evaluasi pada Desa dan Kelurahan di wilayahya.
Tim Monev Kabupaten melakukan Monitoring dan evaluasi pada Desa, Kelurahan dan
Kecamatan.
Fungsi pengawasan selain dilakukan oleh masyarakat, juga dilakukan lembaga pengawasan pemerintah,
sebagai berikut: