Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

PEMERINTAH KOTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 TANJUNGSARI
Jalan Baron, KM 19 Kemadang, Tanjungsari,
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55881
www.smkn1tanjungsari.sch.id Email: info@smkn1tanjungsari sch.id

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KELOMPOK
SMKN 1 TANJUNGSARI
TAHUN AJARAN 2021/2022

Kelas/ Semester : X / Agribisnis


Alokasi waktu : 1x45 menit (sesuai kebutuhan)
Topik/ Materi : Kejenuhan masuk sekolah (belajar)
Bidang Layanan : Pribadi
Strategi Layanan : Konseling Kelompok
Aspek Perkembangan/ SKKPD : Perkembangan Pribadi
Model, Metode, dan Moda : Konseling realitas, teknik Dispute kognitif
(cognitive disputation), diskusi
Media dan Alat : Buku catatan konselor, Laptop, handphone, Lembar
Kerja Peserta Didik

TUJUAN Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan


LAYANAN 1. Peserta didik mampu Peserta didik peserta didik
mengidentifikasi mampu mampu
penyebab kejenuhannya membentuk menentukan
masuk sekolah (C1)
kebiasaan baru, tahapan-tahapan
2. Peserta didik mampu
mengaitkan masalah untuk mengatasi untuk mengatasi
kejenuhan masuk kejenuhan masuk kejenuhan masuk
sekolah dengan resiko sekolah (A4) sekolah (P5)
yang muncul (C4)
LANGKAH KEGIATAN
1. Tahap awal Pembentukan Kelompok
(pembentukan) 1. Guru BK menghadirkan sejumlah 6 anggota kelompok
2. Guru BK menjalin hubungan baik , menerima secara terbuka
dengan meyapa dan mengucapkan terimakasih atas kehadiran
anggota kelompok dalam layanan ini ,(comunication)
3. Guru BK membuka pertemuan dan meminta peserta didik untuk
berdoa (Pedagogic Knowledge)
4. Anggota Kelompok berdoa dipimpin doa oleh salah satu anggota
5. Guru BK menjelaskan azas-azas konseling Kelompok dan kontrak
bersama dan aturan-aturan dalam kelompok
(kerahasiaan,kesukarelaan ,keterbukaan, dam konormatif )
6. Guru BK Mendiskusikan langkah-langkah pelaksanaan konseling
kelompok.
7. Guru Bk menyampaikan tujuan layanan
8. Menyampaikan agar Anggota kelompok telibat aktif dalam kegitan
yang akan ditempuh pada kegiatan berikutnya
9. Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan/ sebagian
belum siap untuk memasuki kegiatan berikutnya dan mengatasi
suasana terebut
2. Tahap 1. Guru BK mengkodisikan anggota kelompok
Peralihan 2. Guru BK menayakan dan mengingatkan kembali apa yang telah
disepakati sebelumnya
3. Guru BK membantu anggota kelompok untuk mengekspresikan
dirinya secara unik, terbuka dan mandiri; membolehkan perbedaan
pendapat dan perasaan.
4. Guru BK meminta semua anggota kelompok untuk berdiri dan
saling berpegangan tangan kemudian berkomitmen untuk menjaga
kerahasian hasil pembicaraan dalam konseling kelompok
5. Guru BK kegiatan Ice breaking asah otak
6. Anggota mengikuti gerakan guru yang di tampilkan
7. Guru BK memberikan contoh aktif mendengarkan sehingga mudah
di pahami anggota kelompok
3. Tahap
Eksperientasi
Kegiatan inti (Proses atau kegiatan yang dialami konseli dalam suatu kegiatan
konseling berdasarkan teknik tertentu)
1. Setalah guru BK mendengar pendapat konseli, guru BK kemudian
mulai mengarahkan konseli untuk memulai proses konseling
2. Guru BK pertama-tama mulai membangun hubungan yang kondusif
dengan konseli agar bisa lebih leluasa menceritakan masalahnya
3. Konseli diminta satu persatu menceritakan masalahnya
4. Guru BK meminta kepada anggota kelompok/konseli untuk
menentukan masalah prioritas konseli yang duluan dibahas/dibantu.
Konseli kemudian menentukan prioritas

a. Tahapan Dispute Logis


1. Guru BK bertanya kepada peserta didik tentang apa yang ia
inginkan dan harapan atas maslaah yang dihadapi.
2. Berdasarkan pernyataan guru BK, Konseli menjawab dengan
menceritakan keinginan dan harapannya atas masalah kejenuhan
masuk sekolah.
3. Guru BK mempertanyakan kembali jawaban dari konseli. (kamu
bilang ingin rajin dan rutin datang kesekolah, tapi apa benar seperti
itu ?).
4. Konseli kemudian merespon dengan menceritakan alasan-alasan
yang dianggapnya sebagai dasar yang logis atas kejenuhannya
masuk sekolah.
5. Guru BK merespon baik pernyataan konseli, seperti (apakah kamu
bisa melihat ketidak konsistenan dari keyakinan kamu?). Konseli
akan merespon balik dengan mempertanyaankan pernyataan guru
Bk.
6. Guru BK menjelaskan lebih mendalam maksud dari pernyataannya,
biasanya ketika konseli dalam posisi seperti ini akan mulai terdiam
dan berfikir.
7. Guru BK mulai mengkonfirmasi kembali pernyataan konseli
tentang keinginannya rajin dan rutin masuk sekolah
8. Guru BK mengarahkan pertanyaanya untuk memperkuat keinginan
dan harapan konseli sekaligus mengecek kebertanggungjawban
konseli atas pilihannya. Konseli kemungkinan akan menceritakan
tentang resiko atas ketidakhadirannya.
9. Guru BK merespon balik, seperti (tapi apakah resiko itu akan
membuatmu bertambah jenuh dan enggan datang kesekolah ?).
apabila respon konseli positif maka guru BK bisa melanjutkan pada
tahapan selanjutnya bila tidak maka guru BK harus melanjutkan
pada tahapan dispute logis ini dengan tetap berorientasi pada
keinginan dan kebutuhan konseli
(Pada tahapan dispute logis ini, konseli akan melalui dinamika
kognitif (keyakinan) yang dipertentangkan, sampai pada titik
konseli sudah mulai memiliki gambaran tentang apa yang
sebenarnya ia inginkan atau butuhkan berdasarkan pemikiran
yang logis)
b. Tahapan reality testing
1. Guru BK bertanya kepada peserta didik tentang apa saja usaha
selama ini yang konseli lakukan untuk mengatasi masalah
kejenuhan masuk sekolah.
2. Guru BK mengecek kenyataaan hasil dari usaha konseli, konseli
kemudian menceritakan hasil-hasil usahanya.
3. Guru BK merespon hasil pembicaraan sebelumnya.
4. Respon konseli biasanya akan mengarah pada alasan-alasan yang
irasional dengan mengutarakan bentuk-bentuk kekecewaannya,
keinginan yang tidak terpenuhi di sekolah, itu tidak hilang sehingga
usahanya tidak sepenuhnya berhasil berhasil memecahkan
masalahnya.
5. Guru BK bertanya kembali dan merespon alasan irasional konseli
dan ketika konseli merespon, guru BK merespon balik
6. Kemudian guru BK bertanya kepada anggota kelompok yang lain
tentang solusi yang bisa mereka tawarkan pada temannya. Ketika
pada titik ini guru BK bisa mengarahkan proses konseling pada
tahap selanjutnya karena prosesnya sudah mengarah pada
kebenaran berdasarkan hasil-hasil yang nyata yang selama ini
konseli abaikan.
(Tahapan reality testing ini mengungkap percobaan/usaha yang
nyata dari konseli dalam proses pemecahan masalah, tapi dengan
beberapa pertanyaan –pertanyaan konfrontasi )

c. Tahapan Pragmatic disputation


1. Guru BK merefleksikan keyakinan konseli yang akhirnya menjadi
alasan konseli untuk memilih tindakan yang tidak
bertanggungjawab dan tidak logis, seperti (selama kamu meyakini
hal tersebut, kira-kira bagaimana perasaan kamu?). ketika respon
konseli mengarah pada rasa bersalah, merasa tidak enak hati, berarti
konseli sudah mulai meragukan alasan-alasan irasional yang
dijadikan dasar atas kejenuhannya masuk sekolah.
2. Guru BK memperkuat lagi dengan bertanya, seperti (apakah alasan-
alasanmu berharga untuk dipertahankan ? dan apa yang terjadi bila
kamu terus berpikir demikian ?). konseli akan merepon pertanyaan-
pertanyaan guru BK, sampai pada titik ini konseli bisa
mengevaluasi tindakan-tindakan apa yang selam ini ia lakukan.
(pertanyaan-pertanyaan Guru BK pada tahap pragmatic
disputation ini bertujuan agar konseli menerima resiko yang bisa
terjadi dalam lingkungan sekolah, dan mengarahkan konseli
untuk menghadapi resiko tersebut bukan mala lari dari resiko itu)

Konseli memahami resiko-resiko dan masalah yang bisa muncul


didalam proses dinamika dan ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan
pilihan-pilihan yang lebih efektif .
1. Guru BK meminta kepada konseli untuk mempertimbangkan
beberapa solusi dari anggota kelompok lain, atau ia bisa memilih
solusi yang telah ia pikirkan sendiri.
2. Kemudian konseli merumskan alterntif solusi yang bisa konseli
gunakan untuk mengatasi masalah kejenuhan masuk sekolah,
dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan /resiko dari
solusi tersebut. Dituliskan dalam lembar LKPD.
3. Guru BK merefleksikan rencana tindakan/solusi dari masalah
konseli yang telah dituliskan dalam LKPD.
4. Guru BK mengantar akhir pertemuan konseling kelompok
5. Guru BK merefleksikan perasaan konseli setelah melakukan
beberapa tahapan dalam konseling kelompok
6. Guru BK memberikan evalusi hasil kepada konseli.
4. Kegiatan
1. Guru BK menjelaskan bahwa kegiatan akan segera berakhir.
penutup 2. Guru BK memberikan penguatan terhadap keputusan yang diambil
konseli setelah melalui layanan konseling kelompok.
3. Guru BK meminta konseli memberikan kesan-kesan setelah
menikuti kegiatan ini.
4. Guru BK merencanakan tindak lanjut
5. Guru BK mengucapkan rasa terimakasih atas partisipasi konseli.
6. Guru BK mengakhiri dengan do’a dan ditutup dengan salam
Penilaian Layanan
Penilaian terhadap keterlaksanaan layanan , Peserta didik mampu
Penilaian Proses
mengidentifikasi penyebab kejenuhannya masuk sekolah ,Peserta
didik mampu mengaitkan masalah kejenuhan masuk sekolah
dengan resiko yang muncul, Peserta didik mampu membentuk
kebiasaan baru, untuk mengatasi kejenuhan masuk sekolah.
peserta didik mampu menentukan tahapan-tahapan untuk mengatasi
Penilaian Hasil
kejenuhan masuk sekolah.

Tindak Lanjut Peserta didik yang belum mendapatkan solusi dari permasalahan
melalui layanan konseling kelompok akan ditindak lanjuti dengan
layanan konseling individu
Lampiran:
- PPT Materi
- Materi kejenuhan masuk sekolah
- Lembar Kerja Peserta Didik
- Instrumen Penilaian Proses
- Instrumen Penilaian Hasil
LAMPIRAN 1
“MATERI KEJENUHAN MASUK SEKOLAH (BELAJAR)”

A. Kejenuhan secara umum


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia online jenuh adalah jemu atau bosan sedangkan
kejenuhan adalah keadaan yang membuat jenuh. Menurut pendapat yang lain, jenuh juga
berarti jemu dan bosan di mana sistem akal tidak dapat bekerja sesuai dengan yang
diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman baru (Kristanto, 2017).
Kejenuhan adalah suatu kondisi mental dimana seseorang merasa dihinggapi kebosanan
yang amat sangat untuk melakukan tugas rutin yang sudah sejak lama dilakukannya. Secara
ringkas kejenuhan dapat diartikan sebagai kebosanan yang amat sangat. Tugas rutin yang
sering dihambat oleh timbulnya kejenuhan diantaranya adalah belajar dan bekerja. Untuk
orang yang masih berstatus pelajar, mereka bisa mengalami kejenuhan belajar.

B. Faktor kejenuhan belajar


C. Penyebab kejenuhan belajar
D. Langkah tips dan cara mengatasi kejenuhan belajar
E. Tips belajar di rumah yang menyenangkan
LKPD SISWA
KONSELING KELOMPOK
IDENTITAS KONSELI
Nama :
Kelas :
Jenis kelamin :

Setelah anda melalui proses konseling kelompok, dan memutuskan rencana tindakan
(planning) untuk memenuhi harapan atau keinginan anda yang lebih bertanggungjawab
dan logis, isilah rencana tindakan (planning) yang menjadi alternatif solusi dari masalah
kejenuhan masuk sekolah.

No Rencana Tindakan (planning) yang Kelebihan/Manfaat Tantangan


bisa dicapai ( (realistis)
1.

2.

3.

4.
INSTRUMEN EVALUASI PROSES
KONSELING KELOMPOK
“KEJENUHAN MASUK SEKOLAH”
PETUNJUK PENGERJAAN
Siswa memberikan skor penilaian terhadap proses layanan yang diberikan oleh konselor,
dengan kriteria sebagai berikut:
Skor 4 : Jika hal ini dilakukan dengan Sangat baik
Skor 3 : Jika hal ini dilakukan dengan baik
Skor 2 : Jika hal ini dilakukan dengan Kurang baik
Skor 1 : Jika hal ini dilakukan dengan Sangat kurang baik

Hari/Tanggal :
Kelas :
Materi :
Pemberi Layanan :

SKOR
NO. PERTANYAAN
1 2 3 4
1. Konselor Membuka Pertemuan dengan semangat
2. Konselor Membina Hubungan Baik Terhadap Siswa
3. Konselor mengelola kelompok dengan sangat baik
4. Materi yang disampaikan Konselor Sesuai dengan yang saya
butuhkan
5. Materi yang di sampaikan sangat berpengaruh terhadap
kehidupan pribadi saya
6. Saya dapat mengidentifikasi penyebab kejenuhan saya masuk
sekolah
7. Saya dapat mengaitkan masalah kejenuhan masuk sekolah
dengan resiko yang akan terjadi kedepannya
8. Setelah diskusi bersama konselor dan teman-teman, saya
dapat mengatakan pendapat dalam menerima resiko yang
muncul karena disebabkan masalah kejenuhan masuk
sekolah.
9. Saya mendapatkan pemahaman baru mengenai “ faktor
mengapa saya jenuh masuk sekolah “
10. Saya mengetahui akibat dari kejenuhan masuk sekolah yang
saya alami
INSTRUMEN EVALUASI HASIL
KONSELING KELOMPOK
“KEJENUHAN MASUK SEKOLAH”
PETUNJUK PENGERJAAN
Siswa memberikan skor penilaian terhadap proses layanan yang diberikan oleh konselor,
dengan kriteria sebagai berikut:
SS : Jika hal ini dilakukan dengan Sangat Sesuai
S : Jika hal ini dilakukan dengan Sesuai
CS : Jika hal ini dilakukan dengan Cukup Sesuai
SKS : Jika hal ini dilakukan dengan Sangat kurang Sesuai

Hari/Tanggal :
Kelas :
Materi :
Pemberi Layanan :

SKOR
NO. ASPEK/PERNYATAAN
SS S CS SKS
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.

Anda mungkin juga menyukai