Anda di halaman 1dari 10

RPL KONSELING INDIVIDUAL

PENDEKATAN KONSELING REALITAS


TEKNIK WDEP

Oleh :
NURHAYATI, S.Pd
NOMOR PESERTA :201503631073

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALJAB 1


BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
KONSELING INDIVIDUAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Responsif


B Bidang Layanan Belajar
C FungsiLayanan Perbaikan dan Penyembuhan
D Sasaranlayanan NA (Inisial)
E Waktu 40 menit
F Tempat Ruang BK
G Media/Alat Video dan Laptop
H Identifikasi Masalah Berdasarkanhasil observasi, laporan dari wali kelas dan guru
mata pelajaran bahwa konseli selalu terlambat
mengumpulkan tugas. Dari hasil observasi serta wawancara
dengan temannya, konseli tersebut sering menunda untuk
mengerjakan tugas karena lebih banyak menghabiskan
waktu di kegiatan ekstrakurikuler. Hal itulah yang
menyebabkan konseli selalu terlambat mengerjakan
tugasnya sehingga selalu mengalami keterlambatan.
I Pendekatan Pemecahan Pendekatan Konseling Realitas
Masalah
J Teknik Pemecahan Teknik WDEP dalam Konseling merupakan teknik yang
Masalah membantu konseli dalam menilai keinginan, perilaku,dan
kemudian merumuskan rencana untuk mencapainya.
K Tujuan Umum Melalui Konseling kelompok peserta didik mampu
mengarahkan perasaan,pikiran,wawasan dan sikap terarah
kepada tingkah laku yang bertanggung jawab, Khususnya
dalam Belajar (C5)
L Tujuan Khusus 1. Konseli dapat meningkatkan tanggung jawab belajar
dalam aktifitasnya (C6)
2. Konseli dapat membangun perilaku bertanggung
jawab belajar dalam aktifitasnya (P4)
3. Konseli dapat mengelola perilaku bertanggung jawab
belajar dalam aktifitasnya (P5)

M Tahap Kegiatan Konseling


A. Tahap Awal 1. Peserta didik memberikan salam/sapaan kepada guru BK,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali
kegiatan dengan berdo’a
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan tujuan konseling
individu, asas-asas, tata cara dan peraturan dalam
konseling
3. Peserta didik mendengarkan gambaran kegiatan konseling
yang akan ditempuh bersama guru BK
4. Peserta didik mengungkapkan kesiapannya dalam
mengikuti kegiatan konseling

B. Tahap Inti 1. Peseta dik mendengarkan penjelasan guru BK


mengenai hasil wawancara yang dilakukan dengan
guru mata pelajaran serta wali kelas.
2. Peserta didik Menceritakan seluruh aktifitasnya
sehari-hari
3. Guru BK melakukan analisa masalah melalui pendekatan
realita dengan menggunakan tahapan WDEP
4. Peserta didik mengungkap apa yang menjadi keinginan
nya (wants)
5. Peserta didik mengungkap langkah-langkah apa yang
sudah dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
(doing)
6. Peserta didik menilai apakah langkah-langkah yang
sudah dilakukan sudah sesuai/sejalan dengan
keinginannya (evaluation) Konseli
7. Peserta didik menetapkan rencana perubahan sederhana
yang bisa dicapai dan diukur dalam jangka waktu yang
dekat (planning) .
8. Peserta didik di arahkan untuk menyusun rencana yang
akan dilakukan dengan memberikan LKPD planning
Card dan mencatat rencana yang akan dilakukan dan
diharapkan Konseli mampu berkomitmen dengan
rencana yang sudah di susun nya.
9. Peserta didik di minta untuk merealisasikan dan
berkomitmen dengan rencana yang telah disusun nya.
10. Guru BK membantu memantau kegiatan yang dilakukan
Konseli dengan rencana yang disusunnya.
C. Tahap Akhir 1. Peserta didik merangkum kegiatan proses layanan
konseling individu
2. Peserta didik merangkum hasil layanan
3. Peserta didik dibantu guru BK merencanakan tindak
lanjut berupa kegiatan selanjutnya
4. Peserta didik menyampaikan kesan dan pesan mengikuti
kegiatan konseling
5. Peserta didik mengakhiri kegiatan secara simpatik dan
berdoa bersama

N Evaluasi
1. Evaluasi Proses 1. Teknik: Observasi
2. Instrumen: PedomanObservasi (terlampir)
2. Evaluasi Hasil 1. Teknik: Tes
2. Instrumen: Lembaran Tes

O TindakLanjutKonseling 1. Peserta didik bersama guru BK membahas pertemuan


lanjutan
2. Peserta didik diminta untuk berkoordinasi dengan guru
mata pelajaran terkait tugas yang belum diselesaikan

Mengetahui, Sampit, 5 Oktober 2022

Kepala SMP Negeri 1 Sampit Guru BK,

Hj. Maspa S Puluhu;awa, S.Pd.,M.M Nurhayati, S.Pd

NIP. 196402121984122006 NIP. 198711172010012001

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Buatlah sebuah rencana atau tindakan yang akan dilakukan dalam waktu dekat tugas
pada table dibawah ini!

No. Rencana tingkah laku yang akan diilakukan untuk meningkatkan


Tanggung Jawab belajar

1. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI PROSES
LAYANAN RESPONSIF KONSELING INDIVIDUAL

A. IDENTITAS
1.Nama : …………………………………………………………
2.Kelas : …………………………………………………………
3.Tanggal Layanan/Waktu : …………………………………………………………

B. PETUNJUKPENGISIAN
Berilah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai pada kolom pilihan di bawah ini sesuai
denga apa yang terjadi selama proses layanan konseling individu.
1 = kurang baik
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik

SKOR
NO KEGIATANKONSELI
1 2 3 4

1. Konseli aktif mengikuti proses konseling individu


2. Konseli mengungkap permasalahan dengan terbuka
3. Konseli menemukan penyebab masalah
Konseli mampu menemukan alternative pemecahan
4.
masalah
Konseli mampu merencanakan langkah pelaksanaan
5.
Hasil konseling individu
6. Konseli bersedia diajak konseling individu lanjutan

Keterangan:
Skor minimal yang dicapai adalah1X6=6,dan skortertinggiadalah4 X
6=24KategoriHasil :

a. SangatBaik : 21 – 24
b. Baik : 17 -20
c. Cukup : 13 -16
d. Kurang : ≤ 12

PENILAIAN HASIL LAYANAN KONSELING


Pengentasan Masalah
1. Masalah apa yang Anda konsultasikan pada konselor yang Anda percayai? Tuliskan secara
singkat!
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

2. Waktu anda mendapatkan layanan konseling, siapa yang memberikan layanan kepada anda?
a. Tanggal Layanan Konseling : ………………………………………………………………
b. Jenis Layanan : ………………………………………………………………
c. Konselor : ………………………………………………………………

3. Hal-hal yang anda dapatkan dalam layanan tersebut:


a. Hal-hal atau pemahaman baru yang anda peroleh
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
b. Setelah mendapat layanan konseling bagaimana perasaan anda?
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
c. Setelah mendapatkan layanan konseling, hal-hal apa yang akan anda laksanakan untuk
mengentaskan masalah anda?
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
4. Dari layanan konseling yang telah anda terima, berapa persenkah masalah anda terentaskan?
a. 90%-100% d. 30%-49% g. SemakinBerat
b. 75%-89% e. 10%-29% h. …………………….
c. 50%-74% f. Kurangdari 10%

5. Tanggapan, saran, pesanatauharapan yang inginandasampaikankepadakonseloranda?


………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

TanggalMengisi : …………………………………….. TandaTangan: …………………………


NamaPengisi : …………………………………….. Sampit, …………………………………..

Lampiran 1
MATERI LAYANAN
MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR
Media pembelajaran : https://www.youtube.com/watch?v=UgaeGNGcwLM
A. Pengertian Tanggung Jawab
Menurut Benyamin Spock 1991 (dalam Astutu, 2005) rasa tanggung jawab pada seseorang
tidak muncul secara otomatis pada diri seseorang karena itu, penanaman dan pembinaan
tanggung jawab pada anak hendaknya dilakukan sejak dini agar sikap dan tanggung jawab
ini bisa muncul pada diri anak. Karena anak yang diberi tugas tertentu akan berkembang
rasa tanggung jawabnya. Seseorang yang dilandasi dengan rasa tanggung jawab, maka ia
dapat meningkatkan perkembangan potensinya melalui belajar sesuai dengan keinginan
dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar.
Menurut Tirtorahardjo dan Sulo 2005, wujud sifat hakiki manusia yang dikeemukakan
oleh faham eksistensialisme adalah (1). Kemampuan menyadari diri, (2). Kemampuan
bereksistensi, (3). Kata hati (conscience of man), (4). Moral, (5). Tanggung jawab, (6). Rasa
kebebasan, (7). Kewajiban dan hak, dan (8). Kemampuan menghayati kebahagiaan. Dri sifat
hakiki manusia tersebut, bahwa tanggung jawab diartikan sebagai keberanian untuk
menentukan sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia dan hanya karena itu
perbuatan tersebut dilakukan, sehingga sanksi apapun yang dituntutkan (oleh kata hati, oleh
masyarakat, oleh norma-norma agama), diterima dengan penuh kesadaran dan kerelaan.
Seseorang yang mempunyai kesediaan bertanggung jawab yang tinggi berarti apa yang
ia perbuat sesuai dengan kata hati. Kemudian kesediaan dan kerelaannya menerima
konsekuensi dari perbuatannya juga diartikan sebagai perwujudan kesadaran seseorang akan
kewajibannya dalam bertanggungg jawab terhadap suatu perbuatannya. Jika seseorang telah
memiliki sikap tanggung jawab terhadap apa yang ia perbuat, maka seseorang itu juga telah
memiliki sikap yang disiplin. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Zubaedi, 2011 yang
mengatakan bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan YME.
B. Belajar
Belajar menurut Syah, 2003 adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif. Seseorang telah mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalamannya di dalam kehidupan sehari-hari dan interaksi dengan lingkungannya
yang melibatkan proses kognitif seperti cara berfikir seseorang sehingga menghasilkan suatu
tingkah laku.
Sardiman 2011 mendefinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru, dan lain sebagainya.Dengan serangkaian kegiatan seperti itu, maka belajar bertujuan
untuk usaha penguasan materi ilmu pengetahuan. Konsep seperti ini dalam praktiknya
banyak dianut disekolah-sekolah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha dimana
seseorang berinteraksi langsung dengan menggunakan semua alat inderanya terhadap objek
belajar dari lingkungan dengan membaca, mengamati, mendengarkan, dan meniru, sehingga
menghasilkan suatu tingkah laku yang mengalami perubahan.
C. Tanggung Jawab Belajar
Tanggung jawab belajar harus dimiliki oleh setiap siswa, agar siswa dapat menyelesaikan
tugas dengan sebaik-baiknya dan mandiri. Deporter (Suwarni, 2010) “tanggung jawab
menganggap bahwa seseorang mempunyai kemampuan untuk menanggung”.
Tanggung jawab belajar adalah kesadaran seseorang siswa dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru, menyampaikan dan mengemukan pendapat serta gagasannya
mengenai pembelajaran, aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran dilakukan
dengan baik, melaksanakan ulangan dan ujian dengan baik serta mampu dalam mengakui
kesalahan dan berani menanggung resiko terhadap perbuatan atau kegiatan yang telah ia
perbuatan dalam kegiatan proses pembelajaran seperti mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru (Dewi, 2016).
Guru harus lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun
kelompok; guru melakukan kegiatan yang berupa aktivitas dalam pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang mampu menarik atau merangsang siswa
sehingga siswa dapat melakukan kegiatan baik individual maupun kelompok. Dapat
mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru; saat proses pembelajaran
kemandirian siswa dapat dikembangkan secara mandiri tanpa bimbingan dan bantuan guru.
Guru dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa; guru melaksanakan proses
pembelajaran dapat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam bertanggung jawab dan
disiplin selama belajar. Dapat mengembangkan kreaktivitas siswa; aktivitas yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam proses
pembelajaran yang berlangsung (Djamarah dan Zain dalam Ulfa, 2014).
Tanggung jawab belajar, termasuk dalam tanggung jawab terhadap diri sendiri karena
menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri sebagai siswa
yaitu belajar dengan tekun. Dengan adanya kesungguhan dalam belajar maka dapat
menguntungkan bagi dirinya sendiri yakitu kesuksesan dalam hidup. Menurut Djamarah dan
Zain 2010, siswa yang memiliki tanggung jawab belajar akan memberi manfaat untuk (1).
Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual maupun kelompok,
(2). dapat mengembangkan kemandirian diluar pengawasan guru, (3). dapat mmembina
tanggung jawab dan disiplin, dan (4). dapat mengembangkan kreativitasnya.
D. Ciri-ciri tanggung jawab belajar
Menurut Wulandari (2013) secara umum siswa yang bertanggung jawab terhadap belajar
dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut: 1. Akan senantiasa mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh gurunya sampai tuntas baik itu tugas yang diberikan di sekolah maupun PR
yang harus mereka kerjakan di rumah. 2. Selalu berusaha menghasilkan sesuatu tanpa rasa
lelah dan putus asa. 3. Selalu berpikiran positif disetiap kesempatan dan dalam situasi
apapun. 4. Tidak pernah menyalahkan orang lain atas kesalahan yang telah diperbuatnya.

E. Faktor-faktor rendahnya tanggung jawab belajar


Menurut pendapat Sudani, dkk (2013) dalam jurnalnya menyebutkan bahwa pada
dasarnya, perilaku tanggung jawab belajar siswa yang rendah dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain yaitu:
1. Kurangnya kesadaran siswa tersebut akan pentingnya melaksanakan hak dan
kewajiban yang merupakan tanggung jawabnya,
2. Kurang memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki,
3. Layanan bimbingan konseling yang dilakukan oleh Guru BK dalam menangani
perilaku tanggung jawab belajar secara khusus belum terlaksana secara optimal di
kelas.
F. Daftar Pustaka
Astuti, Chatarina P, 2005. Pengaruh bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab
belajar anak kelas IV SD pangudi luhur don bosco Semarang tahun pelajaran 2003/2004.
Semarang: universitas negeri semarang.
Dewi, Febrina Putri. 2016. Tingkat Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13
Yogjakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Belajar, (Online),
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sardiman, A.M, 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudani, dkk. 2013. Penerapan Konseling Eksistensial Humanistik Teknik Pemodelan Untuk
Meningkatkan Perilaku Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1
Sukasada (vol. 1 no. 1). Diunduh dari
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJBK/article/view/765/638
Suwarni. 2010. Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua terhadap Tanggung Jawab Belajar Anak
Kelas IV pada SD Negeri Wonoyoso-Pringapus Semarang Tahun Ajaran 2010, (Online)
(Http://Perpus.Iainsalatiga.Ac.Id/Docfiles/Fulltext/07ee470d441e820b.Pdf,
Syah, Muhibbin, 2003. Psikologi belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tirtarahardja,
Umar dan S. L. La Sulo, 2005. Pengantar Pendidikan. Jkarta: PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai