Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

KONSELINGI NDIVIDUAL SEMESTER GANJIL


TA. 2023/2024

1. Nama konseli : Ic
2. Kelas semester : XI
3. Hari /tanggal : Rabu,12 Mei 2023
4. Pertemuan ke :1
5. Waktu : 1x45 menit
6. Tempat : Ruang BK

7. Deskrisi Masalah :
a. Gejala Masalah:
 Ic adalah siswa kelas XI SMK yang mempunyai masalah yaitu “merasa terus
bersalah dimata orang lain”
 Ic sering berkumpul/bermain dengan teman-teman nya di sekolah
 Pada suatu hari, dimana ic dan teman-teman nya sedang ada jam pelajaran
dikelas, mereka melakukan presentasi dan ic mengajukan pertanyaan, tetapi
tatapan salah satu teman ic membuat ic merasa bersalah merasa dirinya sudah
salah pada saat mengajukan pertanyaan ditambah salah satu teman nya
berucap “pertanyaanmu gampang sekali, semua org juga tahu”. Padahal ic
ingin mendengar jawaban dari pendapat yang presentasi, karena kan setiap
orang pasti mempunyai pendapat yang berbeda-beda.

b.Sebab Masalah :
 Kurangnya berpikir positif kepada orang lain
 Kurangnya kepercayaan diri pada diri sendiri

c. Akar Masalah :
 Ic merasa bahwa dirinya selalu salah dalam melakukan segala sesuatu
 Ic merupakan remaja sekolah yang merasa dirinya selalu salah

8. Tujuan Konseling:
 Mencari sebab mengapa individu sering menyalahkan dirinya sendiri
 Menumbuhkan kesadaran diri pada individu terkait seringnya merasa bersalah
terhadap diri sendiri.
 Membantu individu memcahkan permasalahan yang dihadapi
 Membentuk perilaku individu menjadi lebih positif.

9. Pendekatan/Strategi/Teknik:
Guru BK menggunakan pendekatan konseling REBT
10.Prosedur Konseling:

No. Langkah / Proses Konseling


1 Prakonseling
1. Kesiapan Konselor:
a. PersiapanFisik
 Menunjukkan penampilan diri yang rapi, tidakbertentangandengan nilai yang
berlaku dengan tempat di mana konselingdilaksanakan.
 Menunjukkan wajah yang segar dan tidak terlihatlelah.
 Menjaga kebersihan diri, minimal supaya tidak bau badan sehingga konseli
merasanyaman.
b. PersiapanPsikologis
 Menjernihkan pikiran untuk konsentrasi penuh saat konseling,misalnya dengan
menyingkirkan pikiran-pikirannegatif.
 Mencegah diri supaya tidak melamun saat akan melakukankonseling.
 Mempersiapkan mental dan kekuatan energi untukmendengarkan apapun
ceritakonseli
 Meningkatkan minat dan motivasi untuk membantukonseli.
2. Persiapan Instrumen Pelaksanaan Konseling:
a. Persiapan instrumen pendukung kegiatan konselinginti
 Mempersiapkan alat perekam untuk konseling (misalnya:recorder, kamera digital,
alat perekamlainnya).
 Mempersiapkan alat tulis jika sewaktu-waktudiperlukan untuk pembuatan
kontrakkonseling
 Mempersiapkan tissue untuk mengantisipasi konselimenangis.
 Mempersiapkan stopwatch atau jam tangan untuk mengukurwaktu
pelaksanaankonseling.
 Me-non aktifkan telepon seluler / handphone saatmemulaiproses konseling untuk
menghindari adanya gangguan selama konseling berlangsung.
b. Persiapan media Bimbingan danKonseling
 Mempersiapkan bahan-bahan informasional jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh
konseli (brosur, buku-buku penunjang,dll).
 Mempersiapkan media layanan, misalnya format self-help, modul, alat tes,dll.
3. Setting Tempat Pelaksanaan Konseling:
a. Memilih tempat pelaksanaan konseling yang aman dan nyamanbagi
konseli.
 Memilih tempat pelaksanaan konseling yang tertutup tapi aman dan nyaman untuk
konselor dankonseli.
 Menata dekorasi ruangan tempat konseling, misalnya mengaturhiasan
supaya tidak terlalu ramai dan menata penerangan supaya tidak terlalu
terang atau sebaliknya.
b. Memilih posisi duduk yang nyaman dan mendukung
selamaproses konseling.
 Mempersilakan konseli untuk memilih di mana dia ingin duduk,untuk
menciptakan kenyamanan pada dirikonseli.
 Menangkap kesan nonverbal dari posisi duduk yang dipilih olehkonseli
(setiap posisi duduk memiliki arti tersendiri yang secara tersirat
menggambarkan karakteristik konseli dan masalah yangdialaminya).
 Mengatur posisi duduk membentuk sudut 90-120 derajat antarakonselor
dan konseli (posisi duduk yang lurus antara konselordan konseli
memberikan kesan terlaluformal).
 Mengatur jarak duduk, yaitu antara 75-100 cm antara konselor dengan
konseli, dengan tujuan untuk menggambarkankeakraban.
 Mencegah adanya pembatas antara konselor dan konseli, misalnya meja,
bangku, atau benda-benda yang lain sehingga tidakmenghalangi konselor
untuk melakukan pengamatan terhadap gerak-gerik konseli, termasuk
gerak-gerik nonverbal yangditunjukkannya.
 Menjaga postur tubuh, condong ke arah konseli untukmengisyaratkan
perhatian.
 Menjaga kedinamisan posisi duduk, tidak terlalu kaku denganposisi
condong ke depan, tidak pula terlalu banyak mengubah-ubah posisi duduk.
 Mengarahkan kontak mata pada konseli untuk mengisyaratkan perhatian,
namun tidak melotot dan terus-terusan menatapkonseliuntuk menghindari
konseli salah tingkah dan ketakutan.
2 Opening
1. PenyambutanKonseli
a. NonVerbal
 Menghentikanaktivitas,
 Membuka pintu ataumenjemput,
 Jabat tangan atausenyum,
 Isyarat meyilahkanmasuk,
 Menutuppintu,
 Mendampingi konselingmasuk,
 Memegang tangan atau memegang pundak (bila diperlukan dan tidak
riskan atau ada hambatannilai),
 Isyarat mempersilahkan duduk,dan memilih tempatduduk.
b. Verbal
 Memberi salam atau menjawabsalam,
 Menyambutnama,
 Pujian atas kedatangankonseli,
 Menanyakankabar,
 Menyilahkan memilih tempatduduk
2. InisiasiPembicaraan
a. Topic netral adalah bahan pembicaraan yang sifatnya umum dan tidak
menyinggung perasaan konseli. Misalnya: hobi, peristiwa hangat, kondisi
cuaca, potensi asal lingkungankonseli.
Kalimat yang diucapkan : ”apakah anda/kamu nyaman dengan keadaan
ruang yang seperti ini?”
b. Kegiatan dalam kaitan dengan kelonggarankehadiaran.
Kalimat yang diucapkan seperti: “ apakah saat ini anda/kamu tidak
adakegiatan yang mendesak?”
3. TransisiPembicaraan
a. Alihtopik
b. Informasi harapan keberhasilan
c. Pengembangantopik
(Cara perpindahan topik sebagai berikut: Menggunakan kalimat “ jembatan’’
misalnya : “ setelah kita membicarakan (isi topik netral), barangkali ada
sesuatuhal yang perlu kita bicarakan bersama dalam pertemuan ini ’’.
Mengembangkan
sebagianisitopicnetral,misalnya:“itutadihobimudibidangmusik,lalubagaimana
dengan prestasi dalam kelas?’’)
3 Proses Inti
a. Identifikasi masalah (Assesmen konseli dan lingkungan dengan teknikdasar
komunikasi):
 Memimpin(leading)
 Fokus
 Konfrontasi
 Menjernihkan(Clarifying)
 Memudahkan(facilitating)
 MengambilInisiatif
 Menyimpulkan
b. Penerapan teknik REBT “Rational Emotive Behavior Therapy” (KonsepABC)
A (Antecedent)= Situasi yang menjadi penyebab suatu kejadian yang tidak
mengenakan dan menjadi stimulus munculnya perilaku bermasalah.
B (Belief) = Perilaku yang dipermasalahkan.
C (Consequence) = akibat dari konsekuensi perilaku (akibat dari A).
 Tahap pertama Bekerjasama dengan konseli (engage client) :Membangun
hubungan dengan konseli yang dapat dicapai dengan mengembangkan empati,
kehangatan dan penghargaan. Memperhatikan tentang “secondary
disturbances” atau hal yang mengganggu konseli yang mendorong konseli
mencari bantuan. Memperlihatkan kepada konseli tentang kemungkinan
perubahan yang bisa dicapa i dan kemampuan konselor untuk membantu
konseli mencapai tujuan konselingCBT.
 Tahap kedua Melakukan assesmen terhadap masalah, orang dan situasi
(assess the problem, person and situation) : Mulai dengan mengidentifikassi
pandangan-pandangan tentang apa yang menurut konseli salah. Adakah relasi
dengan hal klinis?. Menanyakan personal atau sejarah masalahnya. Menilai
keparahan masalah atau yang paling mengganggu. Perhatikan dampak/ faktor-
faktor kepribadian yangrelevan.
 Tahap ketiga Mempersiapkan konseli untuk terapi (prepare the
clientfortherapy) :Mengklasifikasi tujuan konseli; spesifik (Specific), dapat
diukur(Measurable),dapat dicapai atau diraih (Achievable), realistis (Realistic),
memiliki batas waktu (Time frame). Memotivasi konseli untuk berubah.
Mengajarkan prinsip dasar Behavior, termasuk model ABC. Mendiskusikan
pendekatan dan teknik yang akan diterapkan. Mengembangkan kontrak dengan
konseli
 Tahap Keempat Mengimplementasikan program penanganan (Implement
the treatment programme) :Mengubah belief yang maladaptif dan
disfungsional. Mengaplikasikan dialog ‘socrates’ untuk mengubah belief .
Memberikan homework assignment. Implementasi teknik Behavior.
Menganalisis ABC. Memahami belief yangberkembang.
 Tahap Kelima Mengevaluasi kemajuan (evaluative progres) :Pada
menjelang akhir intervensi konselor memastikan apakah konselimencapai
perubahan yang signifikan dalam berfikir atau perubahan tersebut disebabkan
oleh faktorlain.
 Tahap Keenam Mempersiapkan konseli untuk mengakhiri proses
konseling (Prepare the client for termination) :Mempersiapkan konseli
untuk mengakhiri proses konseling dengan menguatkan kembali hasil yang
sudah dicapai. Selain itu, memersiapkan konseli untuk dapat menerima adanya
kemungkinan kemunduran dari hasil yang sudah dicapai atau kemungkinan
mengalami masalah dikemudianhari.
Acceptance (Penerimaan)
Digunakan konselor untuk menunjukan minat dan pemahaman terhadap hal-hal
yang dikemukakan konseli.
1. Verbal bentuk pendek:
a) Oh....ya,
b) Lalu/kemudian,
c) Ya....ya....
d) Hemm.....hemm....
2. Verbal bentuk Panjang:
a) Sayamemahami.....
b) Sayamenghayati....
c) Saya dapatmerasakan.....
d) Saya dapatmengerti...
3. NonVerbal
a) Anggukankepala,
b) Posisi duduk condongkedepan
c) Perubahanmimik,
d) Memelihara kontakmata
(Catatan: Penerimaan bukan berarti mensetujui, cerita apapun yang disampaikan
konseli diterima namun bukan berarti setuju. Konselor menerima tanpa menilai
sesuai dengan asas konseli tidak pernah salah ( KTSP ).Konselor bertanggungjawab
untuk memperbaiki konseli atau bisa disebut debgan memberikan dorongan minimal
pada konseli.)
Pembuatan Keputusan
 Penetapan tujuankonseling
5
Penetapan strategi pencapaian tujuankonseling
 Penetapan komitmen diri dari tujuankonseling
6 Terminasi Tindak Lanjut
 Pemantapan diri dan peneguhan kepada konseli bahwa konseli siap
mengakhiri proses konseling.
 Konselor bersama konseli membuat kesimpulan mengenai hasil proses
konseling.
 Menyusun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan berdasarkan
kesepakatan yang telah terbangun dari proseskonseling.
 Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaiansegera).
 Membuat perjanjian untuk pertemuanberikutnya.
 Penentuan kegiatan tindaklanjut

11. Rencana Evaluasi :


 Konselor menilai kesungguhan konseli dalam proses konseling dengan teknik yang
digunakan konseling berhasil jika tingkat kesungguhan konseli dalam pelibatan
konseling tinggi yang ditandai dengan respons yang verbal dannon-verbal.
 Konselor menilai kemampuan konseli dalam melakukan pembicaraan keakraban dengan
teknikobservasi.
 Tujuan tercapai jika konseli dapat mereduksi gejala-gejala dari permasalahan
yangdialami.
 Melakukan pengamatan secara berkala terhadap perubahan konseli lewat kesehariannya
disekolah dan memantautugas-tugasnya.
 Melakukan follow up langsung (bertanya) kepada konseli dan juga melalui chat
WApribadi.

Sampit, 14 November 2022


Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Mendawai Guru BK/Konselor

Drs. Tino Maghfuri Anna Vania, S.Psi


Ko /Ki Dialog Keterampilan Keterangan
Dasar
Konseli Assalamualaikum.... Mengetuk Pintu
Selamat siang bu ...
Konselor Walaikum salam... siang..Mari masuk, Attending Berdiri
silahkan duduk. (tersenyum lalu menghampiri
menunjukkan dan mempersilahkan konseli,sambil
konseli ke tempat duduk sambil mempersilahkan
bersalaman dengan konseli). duduk
Konseli Terima kasih bu
Konselor Alhamdulillah bisa ketemu hari ini ya, Rapport Duduk menghadap
Bagaimana kabarnya hari ini, konseli
nak....?
Konseli Kurang baik bu, saya bingung harus
mulai cerita darimana. Saya ada masalah
dengan diri sendiri. Jadi beebrapa hari
yang lalu saya mengajukan pertanyaan
bagi yang presentasi didepan, niat saya
memang pure ingin bertanya dan
memang saya belum mengerti. Tetapi
pada saat itu salah satu teman saya
berkata bahwa pertanyaan yang saya
ajukan itu adalah pertanyaan dasar atau
basic. Dari situ saya merasa bersalah
bahkan itu terjadi tidak hanya sekali 2
kali. Saya pun bingung harus menyikapi
nya seperti apa bu.
Konselor Oh iya iyaa, ibu dapat memahami Accptance Tersenyum
perasaan nak ic ( sambil memegang
tangan konseli) hmm lalu apakah ada
masalah yang lainnya nak?
Konseli Sudah bu hanya itu saja
Konselor Nak ic, selama ini selalu merasa
bersalah/kurang terhadap diri sendiri ya.
Pertama coba nak ic untuk merubah
perasaan selalu merasa salah ini dengan
pikiran positif.
Konseli Oh seperti itu ya bu.. ( sambil menyimak
apa yang disampaikan oleh konselor)
Konselor Yang ke-2 coba nak ic posisikan sebagai
temen nnak ic itu, bisa saja temen nak ic
itu ingin membenarkan pertanyaan apa
yang sekiranya cocok untuk dijadikan
sebuah pertanyaan. Nah mulai besok
coba nak ic mulai berpikir positif duku
( sambil tersenyum)
Konseli Ooohhh begitu yaa ibu..
Konselor Bagaimana perasaan nak ic sekarang? Pertanyaa tertutup Memandang
Setelah menceritakan masalah nay dan konseli
diberi saran penyelesaian/ apakah nak ic
merasa cukup?
Konseli Iya bu ( sambil senyum) saya merasa
cukup lega bisa berkonsultasi dengan
ibu.
Konselor Syukur Alhamdulillah kalau nak ic
merasa cukup lega...
Konseli Iyaa bu.. semoga nanti keadaan bisa
cepat membaik lagi
konselor Aamiinn ( sambil tersenyum). Intinya
buang semua perasaan bersalah nak ic
dan nak ic tetap berpikir positif terus
yyah.. (sambil memegang pundak
konseli)
Konseli Iya bu saya akan buang perasaan
negative saya ini ( sambil tersenyum),
baik bu sepertinya saya sudah cukup
berbincang karena sudah sore , saya
permisi mau pulang dulu ya bu..
Konselor Oohh baik nak, nanti kalau ada yang
mau dikonsultasikan bisa datang kesini
lagi ya nak..
Konseli Baik bu.. terimakasih ya bu (sambil
memegang tangan konselor), saya
permisi pulang dulu bu..
Konselor Iya nak sama-sama, hati-hati dijalan nak
ic..
Sampit, 14 November 2023

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Mendawai Guru BK/Konselor

Drs. Tino Maghfuri Anna Vania, S.Psi

Anda mungkin juga menyukai