Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT


Dosen pengampu:

Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S.,Kons

Luh Putu Sri Lestari ,S.pd.M.pd

Disusun oleh :

NYOMAN ANGGA SATRIA WIBAWA

2111011012

AFSHARADEVI MARO SEEDHARI

2111011019

BIMBINGAN KONSELING KELAS A

MATA KULIAH TEORI DAN PRAKTIK KONSELING BEHAVIORISTIK

BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2022
KATA PENGANTAR

OM SWASTYASTU.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Anugrah dan kesahatannya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

OM SANTI SANTI SANTI OM


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......... ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................... ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .... ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............... ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......... ................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Penulisan ............. ................................................................................................ 1

1.4 Manfaat Penulisan ........... ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ..... ................................................................................................ 2

2.1 Apa itu Teknik Behavioral Contract ................................................................................. 2

2.2 Prosedur dari Behavioral Contract .................................................................................... 2

2.3 Peran Konselor, Hubungan Konselor dan Konseli ............................................................ 3

2.4 Karakteristik dan Problem Konseli ................................................................................... 3

2.5 Kelebihan dan Kekurangan ............................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ............. ................................................................................................ 5

3.1 Kesimpulan ..................... ................................................................................................ 5

3.2 Saran ............................... ................................................................................................ 5

DAFTAR PUSTAKA .......... ................................................................................................ 6


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan mutu pembelajran harus
terus ditingkatkan. Di samping itu pendampingan kepada siswa juga perlu dilakukan untuk
mengarahkan siswa agar tercapai tujuan belajarnya. Behavioral Contract (Kontrak Perilaku)
adalah salah satu teknik pembelajaran pendekatan konseling terapi behavioral yang dapat
digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan perilaku maladaptif pada diri
klien/konseli yang berkeinginan merubah perilaku tersebut menjadi lebih baik. Untuk
mendalami teknik ini perlu diadakan penelitian dan pengkajian yang efektif agar kita dapat
memahami sang konseli Pada dasarmya kita sebagai guru bimbimngan dan konseling harus
memiliki berbagai teknik dalam menangani suatu permasalahan siswa tujuannya untuk bisa
membantu siswa degan seefisien mungkin dan bisa merubah prilaku dari siswa tersebut
secara perlahan

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Behavioral Contract?
2. Bagaimana prosedur dari Behavioral Contract tersebut?
3. Bagaimana peran konselor,hubungan konselor dan konseli dan bagaimana
pengalaman konseli dalam proses konseling?
4. Karakteristik dan problem konseli yang tepat ditangani dengan teknik tersebut?
1.3 TUJUAN
1. Agar kita nanti sebagai guru bimbingan konseling dapat memanfaatkan teknik
behavior conttract dengan baik dan semaksimal mungkin
2. Mengetahui prosedur dalam menjalankan behavioral contract
3. Memahami peranan dalam menjalakan teknik behavioral contract
4. Memahami problematika konseli dengan efektif
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 APA ITU TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT

Behavioral Contract (kontrak perilaku). Yang dimaksud dengan kontrak perilaku ialah
kesepakatan tertulis antara dua orang individu (konselor dan konseli) atau lebih di mana salah
satu atau kedua orang sepakat untuk terlibat

TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT MENURUT PARA AHLI

Menurut Latipun, Behavior Contract adalah persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor
dan konseli) untuk mengubah perilaku tertentu pada konseli. Konselor dapat memilih
perilaku yang realistic dan dapat di terima oleh kedua pihak. Setelah perilaku di muculkan
sesuai dengan kesepakatan ganjaran dapat di berikan kepada peserta didik

Sedangkan menurut Lutfi Fauzan,” kontrak perilaku (behavior contract) merupakan


perjanjian dua orang ataupun lebih untuk berperilaku dengan cara tertentu dan untuk
menerima hadiah bagi perilaku itu. Perjanjian merupakan alat agar anak lebih mengerti dan
menghayati kewajiban-kewajibannya dalam rangka mengembangkan kebiasaan hidup sosial
yang baik

Berdasarkan berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kontrak perilaku


merupakan kesepakatan atau perjanjian baik lisan maupun tertulis yang telah disetujui antara
dua pihak (anak dan guru) atau lebih untuk mengubah perilaku tertentu pada diri anak dengan
memberikan penghargaan atas perubahan perilaku tersebut.

2.2 PROSEDUR/ LANGKAH LANGKAH TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT

 Persiapan, meliputi: kesiapan fisik dan psikis konselor, tempat dan lingkungan sekitar,
perlengkapan, pemahaman klien dan waktu.
 Rapport, yaitu menjalin hubungan pribadi yang baik antara konselor dan klien sejak
permulaan, proses, sampai konseling berakhir, yang ditandai Dengan adanya rasa
aman, bebas, hangat, saling percaya dan salingmenghargai.
 Pendekatan masalah, dimana konselor memberikan motivasi kepada klien agar
bersedia menceritakan persolan yang dihadapi dengan bebas dan terbuka.
 Pengungkapan, dimana konselor mengadakan pengungkapan untuk mendapatkan
kejelasan tentang inti masalah klien dengan mendalam dan mengadakan kesepakatan
bersama dalam menentukan masalah inti dan masalah sampingan. Sehingga klien
dapat memahami dirinya dan mengadakan perubahan atas sikapnya.
 Diagnostik, adalah langkah untuk menetapkan latar belakang atau factor penyebab
masalah yang dihadapi klien.
 Prognosa, adalah langkah dimana konselor dan klien menyusun rencanarencana
pemberian bantuan atau pemecahan masalah yang dihadapi klien.
 Treatment, merupakan realisasi dari dari langkah prognosa. Atas dasar kesepakatan
antara konselor dengan klien dalam menangani masalah yang dihadapi, klien
melaksanakan suatu tindakan untuk mengatasi masalah tersebut, dan konselor
memberikan motivasi agar klien dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai
kemampuan yang dimilikinya.
 Evaluasi dan tindak lanjut, langkah untuk mengetahui keberhasilan dan efektifitas
konseling yang telah diberikan. Berdasarkan hasil yang telah dicapai oleh klien,
selanjutnya konselor menentukan tindak lanjut secara lebih tepat, yang dapat berupa
meneruskan suatu cara yang sedang ditempuh karena telah cocok maupun perlu
dengan cara lain yang diperkirakan lebih tepat.

2.3 PERANKONSELOR, HUBUNGAN KONSELOR DAN KONSELI


PENGALAMAN KONSELI DALAM PROSES KONSELING

Dalam proses bimbingan dan konseling dengan menggunakan teknik behavioral contract ini
konselor berperan sebagai pemberibebasan kepada siswa untuk menentukan sendiri perilaku
yang akan dicapai dan konsekuensi positif serta negatif yang akan diberikan kepada diri
sendiri jika melaksanakan atau melanggar isi perjanjian tersebut. dan Hubungan konselor dan
konseli dipandang oleh kebanyakan ahli sebagai syarat-syarat sebagai keberhasilan konseling.
Jika konselor berhasil menciptakan hubungan dengan konseli diharapkan hasilnya lebih baik.
Hubungan konselor dan konseli termasuk cara komunikasi yang tepat dan pemberian
perhatian kepada konseli.supaya Konseling diharapkan bisa menjadi suatu kegiatan yang
membantu memperbaiki keadaan dan memberikan pengalaman pembelajaran untuk konseli.
Dalam konseling, Konselor harus menciptakan suasana yang nyaman supaya konseli bisa
menemukan pengalaman baru yang belum pernah dia rasakan dalam proses kehidupannya.
Keberhasilan konseling akan sangat tergantung kepada konseli yang merasakan pengalaman
baru seperti mengenal konflik internal, menghadapi realitas, dan mengembangkan tilikan,
memperbaiki konsepsi-konsepsi yang keliru, memulai hubungan baru, dan meningkatkan
kebebasan psikologis, dengan teknik berhavioral contract.

2.4 KARAKTERISTIK PROBLEM KONSELI YANG TEPAT DITANGANI


DENGAN TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT

KARAKTERISTIK

1. Pelaksanaannya yang cukup sederhana.


2. Penerapannya dikombinasikan dengan beberapa pelatihan yang lain. 3) Pelatihan ini
dapat mengubah perilaku individu secara langsung melalui perasaan dan sikapnya.
3. Disamping dapat dilaksanakan secara perorangan juga dapat dilaksanakan dalam
kelompok.

PROBLEM KONSELI YANG TEPAT DITANGANI DENGAN TEKNIK


BEHAVIORAL CONTRACT

1. Siswa yang suka membolos


2. Siswa yang memiliki masalah di dalam dirinya
3. Memotifasi siswa
2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

-Kelebihan

1. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan
yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya
tahan.

2. Mampu mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak
produktif. membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan
peserta didik untuk bisa bebas berkreasi dan berimajinasi.

-Kekurangan

1. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat
meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.

2. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang
didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.

3. Siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata-kata kasar , ejekan ,
jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.

4. tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-
hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi
sekedar hubungan stimulus dan respon.

5. tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan
respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan
antara stimulus yang diberikan dengan responnya.
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari materi diatas yaitu menggunakan teknik behavior contract untuk
meningkatkan disiplin belajar peserta didik karena teknik behavior contract
menciptakan perilaku baru yang lebih baik dari perilaku sebelumnya yang dianggap
dapat menyebabkan masalah, khususnya berkaitan dengan meningkatan disiplin
belajar peserta didik. Prosedur penggunaan teknik behavior contract melalui layanan
konseling kelompok untuk meningkatkan disiplin belajar peserta didik yaitu dilakukan
melalui lima tahap konseling kelompok yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan,
tahap kegiatan. Tahap ini akan diterapkan tahapan teknik behavior contract dengan
langkah-langkah sebagai berikut melakukan pemilihan perilaku menggunakan analisis
ABC, tentukan data awal (baseline data) perilaku yang akan diubah, menetapkan
kesepakatan antara konselor dan klien, membuat perjanjiaan atau kontrak yang akan
dilaksanakan, tentukan jenis penguatan, jika perilaku yang diiinginkan ditampilkan dan
maka pemberian penguatan juga harus selalu diberikan; tahap penyimpulan dan yang
terakhir adalah tahap penutupan. Pemberian teknik behavior contract tidak terlepas
dari peran fasilitator dan peran anggota kelompok, setiap anggota kelompok harus
saling terbuka, percaya satu sama lain untuk membagikan ide dan perasaan yang
dirasakan guna mencapai tujuan bersama anggota kelompok.

3.2 SARAN
Sebagai penulis dan mahasiswa baru mungkin tidak tau tentang behavioral conract
yang akan di terapkan itu seperti apa akan tetapi dengan berjalannya waktu semoga
saya dapat mengerti tentang behavioral contract oleh karena itu dengan adanya saran
dan kritik yang sifatnya membangun di dalam makalah ini saya akan terima dengan
sanagat baik
DAFTAR PUSTAKA

Nursiwan P S, (2018) Pengaruh Konseling Behavior Contract Untuk Mengurangi Perilaku


Kecanduan Media Sosial Pada Peserta Didik Kelas X SMK PGRI 4 BANDAR LAMPUNG.

Silvia Y W, (2018) Peranan Konselor Dalam Penguatan Pendidikan Karakter.

Dwi K N, Hambali IM, Diniy H R, (2021) Keefektifan Teknik Behavior Contract Dalam
Bingkai Konseling Kelompok Behavioral Untuk Mereduksi Akademik Siswa

Anda mungkin juga menyukai