Mempersonalisasi arti kekurangan yang kamu miliki telah Konselor (personalisasi tema menghilangkan harapan yang kamu umum) inginkan..?”
“Ya kak, saya merasa terganggu
karena sering kepikiran masalah ini. Setiap saya mencoba untuk bisa Konseli bersikap relaks selama pelajaran berlangsung, tapi saya selalu merasa tegang dan takut.”
“Kamu merasa jengkel karena kamu
Konselor Personalisasi pengalaman belum bisa melakukannya?”
“Benar kak, beberapa waktu yang lalu
Konseli saya sudah mencobanya tapi tetap saja saya merasa tegang dan takut.”
“Kamu merasa sangat marah karena
Konselor kamu masih tetap belum bisa bersikap Personalisasi implikasi yakin pada diri sendiri?”
“Benar kak. Pertama, saya tidak
nyaman berada dikelas karena saya Konseli merasa cemas sebelum dan selama pelajaran berlangsung.”
“Kamu merasa kecewa karena kamu
Mengonseptualisasikan Konselor merasa ragu pada kemampuan kamu kekurangan sendiri ?”
Konseli “Ya kak, saya merasa kecewa..”
Konselor “Kamu merasa sedih karena kamu Menginternalisasikan
sudah mencobanya dan hasilnya kekurangan gagal?”
“Ya kak, saya merasa sedih sekali
Konseli dengan hal ini?”
“Kamu merasa putus asa karena kamu
tidak tahu harus berbuat apa Mengonkretkan Konselor sebagaimana ditunjukkan oleh kamu kekurangan ragu pada kemampuan kamu sendiri”
“Sebenarnya saya ingin mencobanya
Konseli lagi tapi saya sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa?”
“Tadi kamu mengatakan kalau kamu
ingin mencobanya lagi tapi kok Mengonfrontasikan Konselor sekarang kamu tidak tahu harus kekurangan berbuat apa?”
“Iya kak, saya belum melakukan suatu
usaha yang maksimal. Andai saja saya Konseli bisa mampu mencobanya lagi mungkin saya tidak akan merasa cemas sebelum dan sesudah pelajaran berlangsung.”
“Kamu merasa kesal karena kamu
Mengonseptualisasikan Konselor ingin sekali melakukannya tetapi kamu aset tidak bisa bersikap relaks?”
“Betul kak, andaikan saya tahu harus
berbuat apa mungkin saya bisa Konseli bersikap relaks saat pelajaran berlangsung.”
Konselor “Kamu merasa jengkel karena kamu Menginternalisasikan
tidak tahu harus berbuat apa dan kamu aset benar-benar ingin bersikap relaks saat sebelum dan pelajaran berlangsung?”
“Iya kak, jika saya tahu bagaimana
cara agar saya bisa bersikap relaks, Konseli tentunya saya harus bisa melakukan suatu usaha dan melaksanakan usaha tersebut.”
“Kamu merasa sedih dan kecewa
karena kamu tidak bisa melakukan suatu usaha yang berarti dan kamu benar-benar ingin melakukan usaha Konselor Mengonkretkan aset tersebut sebagaimana ditunjukkan oleh kemampuan kamu mengembangkan rencana usaha tersebut dan melaksanakannya?”
“Iya juga sih kak, tetapi apakah saya
Konseli bisa melakukan semua itu?”
“Kamu tidak yakin dengan diri kamu
sendiri, apakah kamu bisa atau mampu Konselor Mengonfrontasikan aset melakukannya walaupun kamu telah berkata mau mencobanya.”
Iya juga sih kak, saya benar-benar
Konseli ingin mencobanya tetapi saya kurang yakin
“ Kamu merasa sedih karena kamu
Mempersonalisasi tidak merasa bisa bersikap relaks saat Konselor perasaan(perasaan tentang sebelum dan saat pelajaran arti) berlangsung dalam kelas ?”
“Iya kak. Saya jengkel dengan diri
saya sendiri, gara-gara saya tidak tahu Konseli harus berbuat apa, akhirnya semua jadi seperti ini”. “Kamu merasa marah dengan diri Mempersonalisasi Konselor kamu sendiri karena kamu tidak tahu perasaan (perasaan harus berbuat apa?” tentang kekurangan )
“Betul kak. Tapi seharusnya saya tidak
boleh tinggal diam dalam menghadapi masalah ini. Saya akan bertindak dan Konseli melakukan suatu usaha bagaimana caranya agar saya bisa bersikap relaks sebelum dan selama pelajaran berlangsung”.
“Bagus Rahmi, kamu merasa sudah
Mempersonalisasi tidak sabar lagi karena ingin segera Konselor perasaan (perasaan melakukan suatu usaha agar kamu bisa tentang tujuan) bersikap relaks”.