Anda di halaman 1dari 4

3.

TAHAP MEMPERSONALISASI

“Kamu merasa sedih karena berbagai


Mempersonalisasi arti
kekurangan yang kamu miliki telah
Konselor (personalisasi tema
menghilangkan harapan yang kamu
umum)
inginkan..?”

“Ya kak, saya merasa terganggu


karena sering kepikiran masalah ini.
Setiap saya mencoba untuk bisa
Konseli
bersikap relaks selama pelajaran
berlangsung, tapi saya selalu merasa
tegang dan takut.”

“Kamu merasa jengkel karena kamu


Konselor Personalisasi pengalaman
belum bisa melakukannya?”

“Benar kak, beberapa waktu yang lalu


Konseli saya sudah mencobanya tapi tetap saja
saya merasa tegang dan takut.”

“Kamu merasa sangat marah karena


Konselor kamu masih tetap belum bisa bersikap Personalisasi implikasi
yakin pada diri sendiri?”

“Benar kak. Pertama, saya tidak


nyaman berada dikelas karena saya
Konseli
merasa cemas sebelum dan selama
pelajaran berlangsung.”

“Kamu merasa kecewa karena kamu


Mengonseptualisasikan
Konselor merasa ragu pada kemampuan kamu
kekurangan
sendiri ?”

Konseli “Ya kak, saya merasa kecewa..”

Konselor “Kamu merasa sedih karena kamu Menginternalisasikan


sudah mencobanya dan hasilnya
kekurangan
gagal?”

“Ya kak, saya merasa sedih sekali


Konseli
dengan hal ini?”

“Kamu merasa putus asa karena kamu


tidak tahu harus berbuat apa Mengonkretkan
Konselor
sebagaimana ditunjukkan oleh kamu kekurangan
ragu pada kemampuan kamu sendiri”

“Sebenarnya saya ingin mencobanya


Konseli lagi tapi saya sudah tidak tahu lagi
harus berbuat apa?”

“Tadi kamu mengatakan kalau kamu


ingin mencobanya lagi tapi kok Mengonfrontasikan
Konselor
sekarang kamu tidak tahu harus kekurangan
berbuat apa?”

“Iya kak, saya belum melakukan suatu


usaha yang maksimal. Andai saja saya
Konseli bisa mampu mencobanya lagi mungkin
saya tidak akan merasa cemas sebelum
dan sesudah pelajaran berlangsung.”

“Kamu merasa kesal karena kamu


Mengonseptualisasikan
Konselor ingin sekali melakukannya tetapi kamu
aset
tidak bisa bersikap relaks?”

“Betul kak, andaikan saya tahu harus


berbuat apa  mungkin saya bisa
Konseli
bersikap relaks saat pelajaran
berlangsung.”

Konselor “Kamu merasa jengkel karena kamu Menginternalisasikan


tidak tahu harus berbuat apa dan kamu aset
benar-benar ingin bersikap relaks saat
sebelum dan  pelajaran berlangsung?”

“Iya kak, jika saya tahu bagaimana


cara agar saya bisa bersikap relaks,
Konseli tentunya saya harus bisa melakukan
suatu usaha dan melaksanakan usaha
tersebut.”

“Kamu merasa sedih dan kecewa


karena kamu tidak bisa melakukan
suatu usaha yang berarti dan kamu
benar-benar ingin melakukan usaha
Konselor Mengonkretkan aset
tersebut sebagaimana ditunjukkan oleh
kemampuan kamu mengembangkan
rencana usaha tersebut dan
melaksanakannya?”

“Iya juga sih kak, tetapi apakah saya


Konseli
bisa melakukan semua itu?”

“Kamu tidak yakin dengan diri kamu


sendiri, apakah kamu bisa atau mampu
Konselor Mengonfrontasikan aset
melakukannya walaupun kamu telah
berkata mau mencobanya.”

Iya juga sih kak, saya benar-benar


Konseli ingin mencobanya tetapi saya kurang
yakin

“ Kamu merasa sedih karena kamu


Mempersonalisasi
tidak merasa bisa bersikap relaks saat
Konselor perasaan(perasaan tentang
sebelum dan saat pelajaran
arti)
berlangsung dalam kelas ?”

“Iya kak. Saya jengkel dengan diri


saya sendiri, gara-gara saya tidak tahu
Konseli
harus berbuat apa, akhirnya semua jadi
seperti ini”.
“Kamu merasa marah dengan diri Mempersonalisasi
Konselor kamu sendiri karena kamu tidak tahu perasaan (perasaan
harus berbuat apa?” tentang kekurangan )

“Betul kak. Tapi seharusnya saya tidak


boleh tinggal diam dalam menghadapi
masalah ini. Saya akan bertindak dan
Konseli melakukan suatu usaha bagaimana
caranya agar saya bisa bersikap relaks
sebelum dan selama pelajaran
berlangsung”.

“Bagus Rahmi, kamu merasa sudah


Mempersonalisasi
tidak sabar lagi  karena ingin segera
Konselor perasaan (perasaan
melakukan suatu usaha agar kamu bisa
tentang tujuan)
bersikap relaks”.

“Ya kak, saya sudah tidak sabar lagi


Konseli
ingin segera melakukannya”.

Anda mungkin juga menyukai