Anda di halaman 1dari 2

3.

TAHAP MEMPERSONALISASI

Konselor : mbak Mira sedih karena berbagai masalah yang dihadapi hingga menghalangi
pencapaian IP yang maksimal ? (Mempersonalisasi arti / personalisasi tema umum)

Konseli : Ya pak, saya merasa terganggu karena sering kepikiran masalah ini. Setiap saya
mencoba untuk bisa mengerti dan mengubah semua lingkungan agar IP saya bisa maksimal
disemester yang akan datang.

Konselor : mbak Mira sedih karena tidak bisa mendapat IP yang Maksimal? Mempersonalisasi
arti (internalisasi pengalaman)

Konseli : Benar pal, beberapa waktu yang lalu saya sudah mencoba untuk menghindar dari
mereka tapi malah saya yang tidak punya teman pak.

Konselor : mbak Mira merasa tidak nyaman jika tidak punya teman ? (Mempersonalisasi
arti/personalisasi implikasi)

Konseli : Ya pak. saya tidak nyaman dengan kondisi ini. Pertama, saya ingin IP saya maksimal
semester ini, dan kedua saya masih bisa tetap berteman dengan mereka yang tidak seperti saat
ini akhlaknya.

Konselor : Mira merasa kecewa jika tidak berteman dengan mereka ? (Mempersonalisasi
masalah (mengonseptualisasikan kekurangan))

Konseli : Ya pak, saya merasa kecewa.

Konselor : Mira merasa sedih mendapat IP kecil dan jauh dari mereka ? (Mempersonalisasi
masalah (menginternalisasikan kekurangan))

Konseli : iya pak, saya merasa tidak nyaman karena pergaulan saya yang membuat IP saya
sangat rendah.

Konselor : Mira merasa putus asa karena tidak tahu harus berbuat apa mengenai kemaksimalan
IP dan pergaulan Mira? (Mempersonalisasi masalah (mengonkretkan kekurangan)

Konseli : sebenarnya saya ingin memberitahu teman-teman saya bu agar berubah, tapi saya
tidak maksimal. Saya jarang belajar juga bu.

Konselor : Tadi Mira mengatakan ingin memberitahu teman-teman Mira tapi kok tidak
maksimal ? dan menginginkan IP maksimal tapi Mira jarang belajar ? (Mempersonalisasi
masalah (mengonfrontasikan kekurangan))

Konseli : Iya pak,, saya belum melakukan suatu usaha yang maksimal. Andaikan saya belajar
maksimal dan dapat memberitahu mereka dengan maksimal.

Konselor : Mira merasa sedih dan kecewa karena Mira benar-benar ingin melakukan usaha
terbaik sebagaimana ditunjukkan oleh kemampuan Mira mengembangkan rencana usaha
terbaik dan melaksanakannya ? (Mempersonalisasi tujuan (mengonkretkan aset)

Konseli : iya si pak, tapi apakah saya bisa pak merubah IP menjadi maksimum dan teman saya
berubah?

Konselor : Mira tidak yakin bisa berusaha maksimal ? meski Mira telah mengetahui kekuatan-
kekuatan Mira untuk mencapainya ? (Mempersonalisasi tujuan (mengonfrontasikan aset)

Konseli : iya sih pak, saya ingin merubah semua kondisi ini. Gara-gara pergaulan saya IP saya
menurun pak. Heh saya jengkel Pak !
Konselor : Mira merasa marah dengan diri Mira karena tidak tahu bagaimana cara agar IP tinggi
dan teman berubah ? (Mempersonalisasi perasaan (perasaan tentang kekurangan)

Konseli : Bener pak, tapi seharusnya saya tidak tinggal diam dalam menghadapi masalah ini.
Saya harus bertindak dan melakukan suatu usaha bagaimana caranya agar IP saya maksimal
dan memberitahu mereka untuk berubah.

Konselor : Siip... bagus Mira, Mira merasa tidak sabar ya ... karena ingin segera melakukan
suatu usaha bagaimana caranya IP maksimal dan memberitahu mereka agar berubah dengan
cara yang maksimal. (Mempersonalisasi perasaan (perasaan tentang tujuan)

Konseli : Ya pak, saya sudah tidak sabar lagi untuk bertindak.

Anda mungkin juga menyukai