Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

MEMBUAT SKRIP KONSELING INDIVIDUAL


Dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah
” MIKRO KONSELING”

Di susun oleh:
DWI FEBRIANI 14020071
VITA PUSPITASARI 14020083

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2017
SKRIP WAWANCARA KONSELING INDIVIDUAL

 DESKRIPSI MASALAH

Pitaloka ( bukan nama asli) adalah seorang siswa kelas XI di salah satu
sekolah menengah atas. Pitaloka termasuk anak pendiam dan rajin.
Masalah yang dihadapi ialah sulit menyesuaikan diri ( bergaul) di
lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Di kelas dia memilih
untuk menyendiri daripada bergaul dengan teman-temannya, padahal
teman-temannya sudah mengajak untuk bermain bersama. Dia berfikir
lebih baik pergi sendiri membaca buku di perpustakaan. Di rumah pun
sepulang sekolah langsung pulang kerumah untuk membantu pekerjaan
rumah. Setelah selesai pun dia berdiam diri di dalam rumah, dia hanya
pergi keluar rumah jika ada kepentingan yang mendesak. Namun, akhir-
akhir ini dia berfikir bahwa kondisi yang dia alami tidak baik untuk masa
depannya. Tetapi dia bingung dan malu untuk menyesuaikan dirinya di
lingkungan sekitarnya karena sudah terbiasa menyendiri. Dari masalah
tersebut, pitaloka memilih untuk menemui konselor agar ia menemukan
solusi dari masalah yang dihadapinya.

WAWANCARA KONSELING

Konseli : “Assalamu’alaikum wr. wb, permisi Bu”


( mengetuk pintu )
Konselor : “Wa’alaikumsalam wr. Wb (sambil berdiri)
Eh nak pita,,, Mari silahkan masuk (menghampiri klien
sambil menjabat tangan), silahkan duduk.
Ibu senang sekali berjumpa denganmu pita”.(Tersenyum).
( Attending)

Konseli : “ Iya, Terima kasih Bu.”(Diam menyimpan perasaan


tertentu, melihat ke bawah, tidak menatap konselor)

Konselor : “Nak pita apa kabar,,?”

Konseli : “Alhamdulilah baik buk,,,”

Konselor : “Nak Pita kesini disuruh atau atas keinginan sendiri ?”

Konseli : “Saya kesini atas keinginan sendiri, Bu,,”


Konselor : “Apakah sebelumnya pita sudah pernah keruangan ini
untuk konseling..?” (pertanyaan tertutup)

Konseli : “Belum bu”.(tertunduk malu)

Konselor : “Begini ibu akan jelaskan,, konseling adalah suatu layanan


yang berusaha untuk membantu menyelesaikan masalah
yang sedang dihadapi siswanya agar dia mampu
menyelesaikan masalahnya atau mengambil keputusan
yang tepat baginya. Nah apa pita sudah mengerti?”

( penjelasan konseling)

Konseli : “Iya buk… Tapi,saya takut untuk mengungkapkan


masalah yang sedang saya hadapi.”

Konselor : “Apa yang membuat pita takut?”

Konseli : “Saya takut apabila saya mencerita masalah saya,masalah


saya nantinya akan diketahui teman-teman.”

Konselor : “Pita tidak perlu khawatir, disini ibu akan menjaga rahasia
pita. Sebab, dalam konseling itu memiliki kode etik yaitu
salah satunya adalah asas kerahasiaan. Jadi, jangan ragu
mengungkapkan masalah yang dihadapi, tanpa perlu
merasa takut masalahnya akan diketahui oleh orang lain.
(kode etik )

Konseli : “Iya syukurlah kalo begitu buk…”

Konselor : “Kalau begitu, dapatkah kamu menceritakan kepada ibu..?


Ibu ingin mendengarkan sejauh mana perasaan tidak enak
yang mengganggu pita..”(pertanyaan terbuka)

Konseli : “Jadi begini buk, saya itu orangnya susah bergaul dan
pemalu kalau harus bermain seperti teman-teman lainnya
yang mudah untuk bergaul dengan teman teman lainya.”

Konselor : “iya ibu pernah mendengarkan informasi itu sehingga ibu


memahaminya.. ( refleksi)

Lalu,,,,”( dorongan minimal)

Konseli : “Saya bingung dengan apa yang saya rasakan saat ini.”
Konselor : “Bisakah pita menjelaskan apa perasaan bingung yang
dimaksud,,?” (eksplorasi perasaan )

Konseli : “Sebenarnya dihati kecil saya, saya ingin bisa bergaul


dengan sewajarnya, tidak menjadi pendiam dan pemalu
namun saya sangat tidak punya kepercayaan diri yang kuat.
Padahal teman-teman sudah mengajak pita.”

Konselor : “Itu pilihan yang baik, ibu senang mendengarnya. Namun,


apa yang membuat pita tidak percaya diri?”

Konseli : “Saya merasa apa yang saya perbuat tidak sesuai dengan
teman-teman lainnya. Yang nantinya pasti saya diejek bu,
Untuk itu saya memutuskan untuk sendiri. Saya juga lebih
merasa nyaman apabila sendiri.”

Konselor : “iya, ibu memahami perasaan yang dialami oleh pita


sekarang ini,,(empati)”

“apakah nak pita sudah mencoba untuk mengawali


berkomunikasi dan bermain dengan teman-temannya?”
(pertanyaan tertutup)

Konseli : “belum bu,”

Konselor : “baiklah sebentar,,, tadi pita mengatakan bahwa teman-


teman pita sudah mengajak pita untuk bergabung bersama
teman-teman, namun pita mengatakan diejek oleh teman-
teman… padahal tadi pita ingin seperti teman-teman yang
lain.”( konfrontasi)

Konseli : “( Diam sejenak, dan tertunduk) sebenarnya memang


teman-teman pita sudah mengajak pita,, namun karena rasa
kurang percaya diri pita yang terlalu kuat sehingga pita
takut untuk itu semua bu,,,”

Konselor : “iya dari jawaban yang pita berikan ibu dapat


mengidentifikasi bahwa masalah yang dihadapi pita adalah
sulit untuk menyesuaikan diri dengan teman-teman dan pita
belum pandai bergaul dengan teman karena pita merasa
kurang percaya diri dan takut maka pita lebih memilih
untuk menyendiri.” (paraphrasing)
Konseli : “benar ibu,,, saya tahu itu semua memang kurang baik
sebab manusia itu tidak bisa hidup sendiri, pasti manusia itu
membutuhkan orang lain. Maka dari itu saya ingin seperti
teman-teman yang lain,, yang pandai menyesuaikan diri
dengan baik. Tetapi saya masih merasa takut dan tidak
percaya diri untuk itu semua.”

Konselor : “itu sangat baik,, pita menyadari apa yang sedang dialami,
pita tidak perlu takut untuk itu semua,, teman- teman pita
pasti memahami dan mau membantu pita untuk
menyesuaikan diri dengan teman-teman pita,, apalagi tadi
yang pita katakan bahwa teman pita sebenarnya sudah mau
mengajak pita untuk bersama dengan mereka, itu artinya
teman-teman pita peduli dengan pita. Manusia itu mahluk
social mereka akan membutuhkan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.”( interpretasi)

Konseli : “iya bu,, saya mengerti penjelasan dari ibu”.

Konselor : “baiklah,dari proses konseling yang sudah kita laksanakan


Hal-hal yang dapat ibu simpulkan : pertama, pita sulit untuk
menyesuaikan diri dan bergaul dengan teman-teman pita
dikarenakan pita merasa takut dan kurang percaya diri
maka dari itu pita memilih untuk menyendiri. Kedua, pita
tahu bahwa keadaan ini tidak akan selamannya baik
sehingga pita menyadari bahwa menyendiri itu tidak baik,
sebab manusia itu membutuhkan orang lain untuk itu, pita
ingin mampu menyesuaikan diri dengan teman-teman,”
(teknik summary)

“Kemudian,, untuk saat ini langkah apa yang akan pita


ambil untuk masalah ini?”

Konseli : “Pertama saya akan merubah kebiasaan saya yang


pendiam dengan lebih banyak berkomunikasi di kelas dan
kedua saya ingin mengikuti organisasi yang ada di sekolah
ini bu, tapi saya merasa itu akan sulit bagi orang pendiam
dan pemalu seperti saya bu,,”

Konselor : “Itu keputusan yang sangat baik,, ibu sangat mendukung.


Dengan membiasakan berkomunikasi di kelas nanti pita
akan belajar untuk menyesuaikan diri di lingkungan dan
organisasi itu pun sangat baik untuk menjalin hubungan
komunikasi antar sesama teman, ibu yakin pita pasti bisa
dan sedikit demi sedikit akan mampu menyesuaikan diri
dengan teman-teman. (interpretasi)

Konseli : iya bu,,, pita akan berusaha untuk lebih percaya diri agar
pita tidak minder untuk bergaul dan menghilangkan rasa
takut yang pita miliki.

Konselor : Iya ibu sangat senang mendengarnya. ibu yakin pita pasti
bisa melakukan keputusan yang pita ambil dengan baik.

Konseli : Alhamdulillah saya merasa lega bu, kebingungan saya


mulai berkurang

Konselor : Jangan sungkan jika kamu ada yang ingin kita bicarakan
bersama, datang saja menemui ibu lagi

Konseli : Baiklah kalau begitu, saya pamit. Terima kasih bu

Assalammualaikum wr. wb

Konselor : Waalaikumsalam wr. wb (sambil menjabat tangan)

Anda mungkin juga menyukai