DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat dan
Anugerah-Nya, penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Teknik Konseling.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya kepada bapak dosen mata kuliah Teknik
Konseling, yang telah memberikan tugas dan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, penulis
tetap menyadari bahwa selalu ada kekurangan, baik dari segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa,
maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis mengharapkan kritikan dan saran dari
pembaca, agar dapat memperbaiki kualitas dan menjadi perbaikan untuk membuat makalah
berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
…………………. 2
DAFTAR ISI
…………………………. 3
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan 4
C. Manfaat 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Kesimpulan 17
B. Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemudian konselor harus menggabungkan kedua pesan yang disampaiakan melalui bahasa
verbal dan bahasa nonverbal ini supaya sampai pada suatu pemahaman dan pengertian yang
akurat tetang pesan apa yang ingin disampaikan oleh klien. Dengan demikian observasi menjadi
sangat penting. Tetapi, adakalanya pesan yang ditangkap melalui aspek verbal dan non verbal
bisa berbeda, konselor harus dapat menangkap hal ini dan kemudian menyaring dan mencari
“bukti-bukti”, tentang apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh klien. Seorang konselor
harus dapat mendengarkan dengan telinga ketiga.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari teknik reflection of feeling?
2. Apa - apa saja manfaatnya?
3. hal-hal apa saja yg harus diperhatikan dalam teknik raflection of feelings ?
4. Apa saja teknik dalam penggunaan reflection of feelings
C. TUJUAN MAKALAH
BAB II
PEMBAHASAN
Menyadari bahwa konselor tidak yakin benar akan ketepatan kata-kata sifat yang dikemukakan,
maka bentuk pemantulan perasaan biasanya didahului dengan kata-kata, seperti: agaknya, rupa-
rupanya, barangkali, nada-nadanya, kelihatannya, sepertinya, nampaknya, kiranya.
● menghindari stereotip,
● memilih waktu yang tepat untuk merespon pernyataan konseli
● menggunakan kata-kata perasaan yang melambangkan perasaan/sikap konseli secara
tepat
● menyesuaikan dengan bahasa yang digunakan dengan kondisi konseli
Contoh :
Konseli : “Saya juga belum tahu mau bekerja apa dan dimana. Yang terpikir saat ini adalah agar
saat ini saya memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan diri saya, terutama untuk biaya
kuliah saya. Kebutuhan sudah sangat mendesak tapi saya tidak tahu harus bagaimana lagi”
Kata penuntun/(clue): mau bekerja apa, saya tidak tahu harus bagaimana lagi
Konseli: “Sepertinya anda merasa kuatir (resah) karena anda tidak mempunyai pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan anda”.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Reflection of Feeling adalah teknik dasar komunikasi dalam konseling yang berarti pemantulan
perasaan. Sesuai dengan artinya, maka teknik ini digunakan oleh konselor untuk menanggapi
pembicaraan konseli dengan memantulkan perasaan atau sikap yang terkandung dalam
pernyataan konseli. Selain itu, reflection of feeling merupakan pemantulan perasaan yang
dilakukan oleh konselor kepada konseli sebagai hasil pengamatan perilaku verbal dan non verbal
konseli selama proses konseling.
Tujuan dilakukannya teknik reflection of feeling adalah sebagai berikut.
1. Konselor memperoleh kejelasan tentang perasaan konseli atas suatu peristiwa atau
pengalamannya.
2. Konseli merasa dimengerti perasaannya.
3. Mengarahkan pembicaraan yang lebih dalam terkait dengan perasaan konseli.
Teknik ini perlu digunakan oleh konselor untuk menunjang terlaksananya konseling yang
produktif. Ketika konselor mampu merefleksikan dengan tepat perasaan konseli, maka secara
tidak langsung, kepercayaan konseli akan kredibilitas konselor akan meningkat, yang pada
akhirnya akan berujung pada tercapainya tujuan konseling dengan tepat.
Saran
Diharapkan segala informasi dan media pembelajaran yang kelompok kami sajikan dapat
bermanfaat sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dan terutama kepada kelompok
penyaji.
Daftar Pustaka
Raka,Joni,T,dkk.2007. Penajaman Teknik Konseling & Psikoterapi. Universitas Negeri Malang:
Program Pasca Sarjana.
Sri Esti Wuryanti, Dra. 1991. Latihan Ketrampilan Berkomunikasi dalam Konseling.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang.
Fauzan Lutfi, dkk. 2008. Teknik-teknik Komunikasi untuk Konselor. Malang: UMM
Supriyo, dan Mulawarma. 2006. Keterampilan Dasar Konseling. Semarang.: Unnes.