ADLERIAN
Dosen Pengampu: noffi yanti. S, Sos, MA
Disusun oleh :
KELOMPOK 3 (BKI E)
i
T.A 2019/2020
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, Sehingga kami masih diberi kesehatan baik
jasmani maupun rohani, Dan khususnya kami (penulis) dapat menyelesaikan tugas
makalah kami yang berjudul “Konseling Kelompok dengan pendekatan adlerian “.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, tetapi kami
sebagai penulis tentunya bertujuan hanya untuk menjelaskan tentang point-point di
makalah ini, dan sesuai dengan pengetauan yang penulis peroleh, baik itu dari buku
maupun dari sumber-sumber yang lain. Semoga dengan disusunnya makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi orang lain. Kami mengharapkan saran dan kritik yang
membuat makalah ini semakin sempurna, Oleh karena itu, jika ada kata-kata yang
salah dalam makalah ini baik itu berupa tulisan dan isi kami meminta maaf yang
sebesar-besarnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB 1 PEDAHULUAN................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................4
Kesimpulan.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Rumusan Masalah
A. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian konseling kelompok dengan pendekatan Adlerian
2. Mengetahui tahapan konseling kelompok menurut Adlerian
3. Mengetahui peran konselor pada konseling kelompok Adlerian secara
keseluruhan
4. Mengetahui konsep konseling Adlerian
5. Mengetahui kelebihan pendekatan aliran Adlerian
6. Mengetahui keterbatasan dan kritik terhadap pendekatan aliran Adlerian
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur seraya kami ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan berkat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini guna
melengkapi tugas diberikan oleh Dosen Pembimbing mata kuliah konseling kelompok
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung. Di samping itu, kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Dari hati yang terdalam kami mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan
makalah ini, karena kami tahu makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap kritikan, saran, dan masukan yang
membangun dari pembaca guna penyempurnaannya ke depan.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat sesuai
fungsinya. Amin.
Kelompok 3
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Konseling Kelompok Adlerian Seperti halnya dalam pendekatan psikoanalitik,
konseling kelompok dengan pendekatan Adler pun mencakup penelitian dan
penafsiran masa lampau konseli. Walaupun demikian, terdapat perbedaan yang
mendasar di antara paham Adler dan paham Freud. Hubungan lain yang
menunjukkan kelompok Adlerian dalam praktek, berlangsung melalui tahapan-
tahapan.
5
B. Tahapan Konseling Kelompok Menurut Adlerian
Sebagaimana pendapat Dreikurs; Supriatna; (Supriatna, N (2012) menguraikan
empat tahap konseling kelompok Adlerian, yaitu:
1. Membangun dan memelihara hubungan terapeutik yang tepat. Membangun dan
memelihara hubungan terapeutik yang tepat Pada tahapan ini konselor mendorong
kerjasama dan semangat yang sama kepada anggota kelompoknya. Anggota
kelompok dapat melakukan kontrak formal atau informal untuk bekerja pada
wilayah yang memiliki makna personal bagi mereka. Setelah suasana keikut sertaan
tercipta, anggota kelompok dipersilahkan mengeksplorasi gaya hidup mereka dan
memahami lebih jelas bagaimana mendorong perilaku mereka sekarang atau
menentukan fungsi dalam tugas-tugas seluruh kehidupan mereka
2. Mengeksplorasi dinamika-dinamika dalam diri individu Pada tahapan ini anggota
kelompok mulai bergerak kearah wawasan dan tahapan reorientasi kelompok.
3. Mengkomunikasikan suatu pemahaman diri kepada individu. Pada tahapan ini
identik dengan suatu pemahaman dan wawasan meliputi cara membantu anggota
kelompok memahami alasan mereka membuat pilihan-pilihan di masa lalu. Tahapan
ini dirangkaikan melalui penggunaan tafsiran konselor. Tafsiran dilakukan sebagai
hipotesis tentatif (sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat yang belum pasti) dalam kelompok.
4. Membuka alternatif-alternatif dan pilihan-pilihan baru. Pada tahap terakhir
anggota-anggota kelompok konseling dianjurkan untuk bertindak dan lebih
rnenerima kehidupan mereka yang terkontrol. Setiap prosedur dalam tahap ini
berarti penerimaan risiko, bertindak "seolah-olah/ tafsiran" saat mereka sebagai
pribadi yang bijak dan mengoreksi pola-pola mereka yang tidak efektif di masa lalu.
6
C. Peran Konselor pada Konseling Kelompok Adlerian Secara keseluruhan
7
D. Konsep Konseling Adlerian
ORT THIS
Pendekatan Adler memberi para praktisi kebebasan yang besar untuk menangani
klien.Konselor aliran Adler tidak harus mengikuti prosedur yang khas, melainkan
menggunakan perkiraan linik mereka dalam hal pengapikasian beraneka ragam teknik
yang mereka kira paling cocok untuk klien tertentu.
Konsep aliran Adler yang paling sering diambil dala hal menangani klien adalah (1)
pentingnya memperhatikan sasaran hidup seseorang, termasuk di dalamnya
memfokuskan pada arah mana sasaran itu akan membawanya; (2) memfokuskan pada
pengalaman masa kanak-kanak seseorang dalam keluarga, dengan penekanan pada
dampaknya di masa kini; (3) penggunaan secara klinis dari kenangan jauh di masa lalu;
(4) perlunya memahami dan berkonfrontasi dengan kesaahan mendasar; (5) penekanan
8
kognitif, yang berisi bahwa emosi dan perilaku seseorang sebagian besar terpengaruh
oleh keyakinan seseorang dalam proses berpikirnya; (6) gagasan untuk menyelasaikan
rencana tindakan yang didesain untuk menolong klien membuat perubahan; (7)
hubungan saling membantu, di mana klien dan terapis bekerja menuju ke arah sasaran
yang sudah saling disetujui; dan (8) penekanan yang diberikan pada dorongan semangat
sepanjang seluruh kegiatan proses konseling.
9
F. Keterbatasan Dan Keritik atas Aliran Adlerian
Adler sadar akan keterbatasan waktu yang dimilikinya, dan ia pun harus memilih
antara mengabdikan dirinya dalam usaha memformalkan teorinya dan mengajar orang
lain tentang konsep dasar dari Psikologi Individual. Yang diprioritaskan adalah
berpraktek dan mengajar, dan bukan mengorganisir serta menyajikan teori terdefinisi
baik serta sistematik. Oleh kerna itu, gaya penulisannya sering kali susah diikuti.
Banyak gagasannya yang sedikit longgar dan terlalu disederhanakan.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Prinsip utama teori Adlerian adalah kepeduliannya pada sosial interest atau minat
sosial. Artinya, bahwa minat sosial bukan hanya satu minat dalam orang lain, tetapi
suatu minat di dalam minat pada orang lain. Esensi normalitas dalam pandangan
Adlerian adalah memiliki perasaan yang mempedulikan orang lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
Walgito bimo. Bimbingan dan konseling (study dan karier). Yogyakarta; cv andi ofset
12
13