Anda di halaman 1dari 18

KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN

ADLERIAN
Dosen Pengampu: noffi yanti. S, Sos, MA

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Konseling Kelompok

Disusun oleh :

KELOMPOK 3 (BKI E)

1. Alan Coza Alnahdi (1841040353)


2. Novita Savitri (1841040347)
3. Rona Nur Fadhilah (1841040338)
4. Melda Prananda (1841040354)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

i
T.A 2019/2020

ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, Sehingga kami masih diberi kesehatan baik
jasmani maupun rohani, Dan khususnya kami (penulis) dapat menyelesaikan tugas
makalah kami yang berjudul “Konseling Kelompok dengan pendekatan adlerian “.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, tetapi kami
sebagai penulis tentunya bertujuan hanya untuk menjelaskan tentang point-point di
makalah ini, dan sesuai dengan pengetauan yang penulis peroleh, baik itu dari buku
maupun dari sumber-sumber yang lain. Semoga dengan disusunnya makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi orang lain. Kami mengharapkan saran dan kritik yang
membuat makalah ini semakin sempurna, Oleh karena itu, jika ada kata-kata yang
salah dalam makalah ini baik itu berupa tulisan dan isi kami meminta maaf yang
sebesar-besarnya.

Bandar lampung, September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB 1 PEDAHULUAN................................................................................1

A.Latar Belakang .............................................................................................1


B.Rumusan Masalah.........................................................................................2
C.Tujuan Pembahasan………….......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................4

A. Pengertian konseling kelompok dengan pendekatan adlerian.....................4


B. Tahapan konseling kelompok menurut Adlerian ........................................6
C. Peran konselor pada konseling kelompok Adlerian seacara keseluruhan....7
D. Konsep konseling Adlerian .........................................................................8
E. Kelebihan pendekatan aliran Adlerian ........................................................8
F. Keterbatasan dan kritik terhadap pendekatan aliran Adlerian......................10

BAB III PENUTUP.........................................................................................11

Kesimpulan.......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan untuk dapat memecahkan


masalah siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Apabila dinamika
kelompok dapat terwujud dengan baik maka anggota kelompok akan saling
menolong, menerima dan berempati dengan tulus. Konseling kelompok merupakan
wahana untuk menambah penerimaan diri dan orang lain, menemukan alternatif cara
penyelesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat dari konflik yang
dialamimya dan untuk meningkatkan tujuan diri, otonomi dan rasa tanggung jawab
pada diri sendiri dan orang lain. Dengan  demikian konseling kelompok memberikan
kontribusi yang penting dalam meningkatkan penyesuaian diri, apalagi masalah
penyesuaian diri merupakan masalah yang banyak dialami oleh siswa sehingga
untukmengefisiensikan waktu konseling kelompok dimungkinkan lebih efektif
dibandingkan layanan konseling individual. Menurut ilmu-ilmu sosial, individu
merupakan produk dari masyarakat dimana ia hidup. Kepribadian orang lebih
dibentuk oleh lingkungan sosial dan budaya (Hall & Lindzey 1993:238). Salah satu
tokoh yang memandang kepribadian merupakan bentukan sosial adalah Alfred
Adler, sehingga Alfred Adler dianggap sebagai bapak psikologi sosial baru (Hall &
Lindzey 1993:238). Menurut ilmu-ilmu sosial, individu merupakan produk dari
masyarakat dimana ia hidup. Kepribadian orang lebih dibentuk oleh lingkungan
sosial dan budaya (Hall & Lindzey 1993:238). Salah satu tokoh yang memandang
kepribadian merupakan bentukan sosial adalah Alfred Adler, sehingga Alfred Adler
dianggap sebagai bapak psikologi sosial baru (Hall & Lindzey 1993:238). Yang
kemudian akan dibahas didalam makalah ini.

1
Rumusan Masalah

1. Apa pengertian konseling kelompok dengan pendekatan Adlerian?


2. Apa saja tahapan konseling kelompok menurut adlerian?
3. Apa peran konselor pada konseling kelompok adlerian secara keseluruhan ?
4. Apa konsep konseling adlerian?
5. Apa kelebihan pendekatan aliran adlerian?
6. Apa keterbatasan dan kritik terhadap pendekatan aliran adlerian?

A. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian konseling kelompok dengan pendekatan Adlerian
2. Mengetahui tahapan konseling kelompok menurut Adlerian
3. Mengetahui peran konselor pada konseling kelompok Adlerian secara
keseluruhan
4. Mengetahui konsep konseling Adlerian
5. Mengetahui kelebihan pendekatan aliran Adlerian
6. Mengetahui keterbatasan dan kritik terhadap pendekatan aliran Adlerian

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur seraya kami ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan berkat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini guna
melengkapi tugas diberikan oleh Dosen Pembimbing mata kuliah konseling kelompok
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung. Di samping itu, kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyelesaian makalah ini.

Makalah ini berisi materi tentang “Konseling Kelompok dengan Pendekatan


Adlerian”. Tujuan pembuatan makalah ini seperti sudah kami sebutkan di atas adalah
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Konseling Kelompok. Di samping itu juga dapat
bermanfaat untuk para pembaca guna mendapatkan wawasan dan pengetahuan.

Dari hati yang terdalam kami mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan
makalah ini, karena kami tahu makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap kritikan, saran, dan masukan yang
membangun dari pembaca guna penyempurnaannya ke depan.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat sesuai
fungsinya. Amin.

Sukarame, 25 September 2019

Kelompok 3

3
BAB II

PEMBAHASAN

Konseling kelompok Dengan Pendekatan Adlerian

A. Pengertian Prinsip utama teori Adlerian


prinsip utama teori Adlerian adalah kepeduliannya pada sosial interest atau minat
sosial. Artinya, bahwa minat sosial bukan hanya satu minat dalam orang lain, tetapi
suatu minat di dalam minat pada orang lain yang lebih terfokus pada inferior
(kelemahan) dan superior (keunggulan) . Esensi normalitas dalam pandangan
Adlerian adalah memiliki perasaan yang mempedulikan orang lain. Perasaan dapat
dikembangkan dalam konteks kelompok. Menurut Darminto (2007), konseling
Adlerian merupakan suatu model konseling yang berorientasi pada keutuhan dan
keunikan individual untuk mengarahkan dirinya sendiri.
Rincian pokok-pokok teori konseling Adlerian mencakup enam hal berikut:
1. Satu-satunya kekuatan dinamik yang melatarbelakangi aktivitas manusia adalah
perjuangan untuk sukses atau menjadi superior (striving for superiority).
2. Persepsi subyektif (subjective perception) individu membentuk tingkahlaku dan
kepribadian.
3. Semua fenomena psikologis disatukan (unity of personality) didalam diri individu
dalam bentuk self.
4. Manfaat dari aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang interes sosial
(social interest).
5. Semua potensi manusia dikembangkan sesuai dengan gaya hidup (life of style)
dari self.
6. Gaya hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif (creative power) individu.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan konseling kelompok Adlerian adalah


konseling kelompok yang terdiri dari 5-7 individu dengan tujuan para anggota
kelompok mendapatkan kesempatan untuk memecahkan masalah dalam waktu yang
bersamaan agar dapat mengoptimalkan keunikan dan keutuhan individu Prosedur

4
Konseling Kelompok Adlerian Seperti halnya dalam pendekatan psikoanalitik,
konseling kelompok dengan pendekatan Adler pun mencakup penelitian dan
penafsiran masa lampau konseli. Walaupun demikian, terdapat perbedaan yang
mendasar di antara paham Adler dan paham Freud. Hubungan lain yang
menunjukkan kelompok Adlerian dalam praktek, berlangsung melalui tahapan-
tahapan.

5
B. Tahapan Konseling Kelompok Menurut Adlerian
Sebagaimana pendapat Dreikurs; Supriatna; (Supriatna, N (2012) menguraikan
empat tahap konseling kelompok Adlerian, yaitu:
1. Membangun dan memelihara hubungan terapeutik yang tepat. Membangun dan
memelihara hubungan terapeutik yang tepat Pada tahapan ini konselor mendorong
kerjasama dan semangat yang sama kepada anggota kelompoknya. Anggota
kelompok dapat melakukan kontrak formal atau informal untuk bekerja pada
wilayah yang memiliki makna personal bagi mereka. Setelah suasana keikut sertaan
tercipta, anggota kelompok dipersilahkan mengeksplorasi gaya hidup mereka dan
memahami lebih jelas bagaimana mendorong perilaku mereka sekarang atau
menentukan fungsi dalam tugas-tugas seluruh kehidupan mereka
2. Mengeksplorasi dinamika-dinamika dalam diri individu Pada tahapan ini anggota
kelompok mulai bergerak kearah wawasan dan tahapan reorientasi kelompok.
3. Mengkomunikasikan suatu pemahaman diri kepada individu. Pada tahapan ini
identik dengan suatu pemahaman dan wawasan meliputi cara membantu anggota
kelompok memahami alasan mereka membuat pilihan-pilihan di masa lalu. Tahapan
ini dirangkaikan melalui penggunaan tafsiran konselor. Tafsiran dilakukan sebagai
hipotesis tentatif (sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat yang belum pasti) dalam kelompok.
4. Membuka alternatif-alternatif dan pilihan-pilihan baru. Pada tahap terakhir
anggota-anggota kelompok konseling dianjurkan untuk bertindak dan lebih
rnenerima kehidupan mereka yang terkontrol. Setiap prosedur dalam tahap ini
berarti penerimaan risiko, bertindak "seolah-olah/ tafsiran" saat mereka sebagai
pribadi yang bijak dan mengoreksi pola-pola mereka yang tidak efektif di masa lalu.

6
C. Peran Konselor pada Konseling Kelompok Adlerian Secara keseluruhan

Konselor kelompok Adlerian terfokus pada pemahaman pola perilaku yang


ditampilkan anggota kelompok dan menantang anggota kelompok atau konseli untuk
berubah. Pemimpin yang efektif menggunakan dinamika kelompok untuk membantu
kelompok menolong dirinya sendiri (Hansen, 1980). Sebagai contoh, konselor dapat
menganjurkan anggota kelompok untuk menghadapi perilaku spesifik masing-masing
dengan kenyataannya; Di dalam pekerjaan kelompok, anggota belajar sesuatu tentang
kepercayaan dan tujuan hidup mereka. Dalam bekerja dengan kelompok, konselor
dapatmenggunakan dorongan (mengambil risiko dengan mengetahui hasil akhirnya)
dan konsekuensi alamiah (hidup dengan menghasilkan perilaku nyata, seperti tidak
mengikuti instruksi). Dengan kelompok orang dewasa, perencanaan yang lebih
sistematis mungkin dilakukan. Dalam kasus lain, konselor kelompok Adlerian
dianjurkan untuk menguasai teori disamping proses dan harus rnemiliki daya cipta.
Konselor dapat berperan sebagai seorang peserta dalam upaya terapeutik yang
berdasarkan kerja sama antar anggotanya. Peran aktif konselor tampak pula sebagai
penerapan fungsi konselor sebagai contoh atau model bagi para konseli. Dalam hal
ini para konseli lebih banyak belajar dari contoh konselor, yaitu meniru atau
meneladani apa yang diperbuat oleh konselor dari pada melakukan apa yang
dikatakan konselor. Para konselor seyogyanya menyadari kondisi dasar
yang sangat penting bagi pertumbuhan para konselinya, yaitu empati, rasa hormat,
perhatian, keaslian, keterbukaan, penghargaan yang positif, pemahaman mengenai
dinamika perilaku, dan kemampuan menggunakan teknik-teknik yang berorientasi
mendorong perubahan pada diri konseli.

7
D. Konsep Konseling Adlerian

1. Pandangan tentang sufat-sifat manusia


2. Persepsi subyektif tentang realitas
3. Kesatuan serta pola kepribadian manusia
4. Perilaku sebagai yang memiliki tujuan dan berorientasi
pada sasaran
5. Perjuangan untuk menjadi penting dan superior
6. Gaya hidup
7. Interes social

ORT THIS

E. Kelebihan Pendekatan Aliran Adlerian

Pendekatan Adler memberi para praktisi kebebasan yang besar untuk menangani
klien.Konselor aliran Adler tidak harus mengikuti prosedur yang khas, melainkan
menggunakan perkiraan linik mereka dalam hal pengapikasian beraneka ragam teknik
yang mereka kira paling cocok untuk klien tertentu.

Konsep aliran Adler yang paling sering diambil dala hal menangani klien adalah (1)
pentingnya memperhatikan sasaran hidup seseorang, termasuk di dalamnya
memfokuskan pada arah mana sasaran itu akan membawanya; (2) memfokuskan pada
pengalaman masa kanak-kanak seseorang dalam keluarga, dengan penekanan pada
dampaknya di masa kini; (3) penggunaan secara klinis dari kenangan jauh di masa lalu;
(4) perlunya memahami dan berkonfrontasi dengan kesaahan mendasar; (5) penekanan

8
kognitif, yang berisi bahwa emosi dan perilaku seseorang sebagian besar terpengaruh
oleh keyakinan seseorang dalam proses berpikirnya; (6) gagasan untuk menyelasaikan
rencana tindakan yang didesain untuk menolong klien membuat perubahan; (7)
hubungan saling membantu, di mana klien dan terapis bekerja menuju ke arah sasaran
yang sudah saling disetujui; dan (8) penekanan yang diberikan pada dorongan semangat
sepanjang seluruh kegiatan proses konseling.

9
F. Keterbatasan Dan Keritik atas Aliran Adlerian

Adler sadar akan keterbatasan waktu yang dimilikinya, dan ia pun harus memilih
antara mengabdikan dirinya dalam usaha memformalkan teorinya dan mengajar orang
lain tentang konsep dasar dari Psikologi Individual. Yang diprioritaskan adalah
berpraktek dan mengajar, dan bukan mengorganisir serta menyajikan teori terdefinisi
baik serta sistematik. Oleh kerna itu, gaya penulisannya sering kali susah diikuti.
Banyak gagasannya yang sedikit longgar dan terlalu disederhanakan.

Meskipun Psikologi Individual telah mengalami perkembangan lanjutan serta


pembenahan, banyak formulasi asli dari Adler  dipaparkan  sedemikian  rupa hingga
hipotesis dasarnya susah untuk divalidkan secara empirik. Beberapa dari konsep
dasarnya bersifat global dan susah untuk didefinisikan, seperti misalnya pernyataan
tentang pergulatan untuk mecapai superioritas, kekuatan kreatif dari pribadi, dan
kompleks inferioritas. Adler dikritik karena mendasar sebagian besar dari
pendekatannya dengan psikologi secara umum dan karena terlalu menyederhanakan
konsep yang komplek

konseling kelompok dengan pendekatan Adler pun mencakup penelitian dan


penafsiran masa lampau konseli. Walaupun demikian, terdapat perbedaan yang
mendasar di antara paham Adler dan paham Freud. Hubungan lain yang
menunjukkan kelompok Adlerian dalam praktek, berlangsung melalui tahapan-
tahapan.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Prinsip utama teori Adlerian adalah kepeduliannya pada sosial interest atau minat
sosial. Artinya, bahwa minat sosial bukan hanya satu minat dalam orang lain, tetapi
suatu minat di dalam minat pada orang lain. Esensi normalitas dalam pandangan
Adlerian adalah memiliki perasaan yang mempedulikan orang lain.

konseling Adlerian merupakan suatu model konseling yang berorientasi pada


keutuhan dan keunikan individual untuk mengarahkan dirinya sendiri. konseling
kelompok dengan pendekatan Adler pun mencakup penelitian dan penafsiran masa
lampau konseli. Walaupun demikian, terdapat perbedaan yang mendasar di antara
paham Adler dan paham Freud. Hubungan lain yang menunjukkan kelompok Adlerian
dalam praktek, berlangsung melalui tahapan-tahapan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Darminto, Eko. 2007. Teori-teori konseling surabaya; unesa universty press

Kurnanto, Edi. 2013. Konseling kelompok. Bandung; alvabeta

Sobur,Alex.2013. psikologi umum. Bandung; pustaka setia

Lubis namora lumangga. 2016. Konseling kelompok. Jakarta; kencana

Walgito bimo. Bimbingan dan konseling (study dan karier). Yogyakarta; cv andi ofset

12
13

Anda mungkin juga menyukai