Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Objek Kajian dan Metode Penelitian Psikologi Agama

Disusun Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Psikologi Agama

Dosen Pengampu: Permata Sari, M. Pd

Disusun oleh :

BKI (Kelas E) Kelompok 2

1. Meri Novita Sari (18410403)


2. Natasya Putri Salsabilah (1841040351)
3. Sheily Kurnia Putri (1841040340)

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1441 H/2020 M
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, Sehingga kami masih diberi
kesehatan baik jasmani maupun rohani, Dan khususnya kami (penulis) dapat
menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Objek Kajian dan Metode
Penelitian Psikilogi Agama”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, tetapi kami
sebagai penulis tentunya bertujuan hanya untuk menjelaskan tentang point-point
di makalah ini, dan sesuai dengan pengetauan yang penulis peroleh, baik itu dari
buku maupun dari sumber-sumber yang lain. Semoga dengan disusunnya makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Kami mengharapkan saran dan
kritik yang membuat makalah ini semakin sempurna, Oleh karena itu, jika ada
kata-kata yang salah dalam makalah ini baik itu berupa tulisan dan isi kami
meminta maaf yang sebesar-besarnya.

Bandar lampung, Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB 1 PEDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................1


B. Rumusan Masalah.........................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Agama.........................................................2


B. Objek Kajian .................................................................................3
C. Metode Penelitian..........................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi agama adalah sebagai salah satu cabang ilmu yang masih muda.
Diantara para para ahli psikologi ada yang keberatan menempatkan psikologi
agama sebagai suatu cabang ilmu jiwa yang berdiri sendiri, yang khusus meneliti
dan menyoroti masalah agama. Sementara orang-orang yang fanatik agama ada
yang merasa khawatir dengan berkurangnya penghargaan terhadap agama, apabila
apabila agama dikaji secara ilmiah. Karena mereka berpendapat bahwa agama
adalah ajaran atau doktrin yang wajib diimani. Bahkan ada yang mempertanyakan
dan meragukan parameter yang digunakan untuk meneliti keberagaman orang.

Sekalipun ada yang meragukan, namun cabang psikologi agama masih tetap
hidup dan berkembang untuk meneliti dan menjawab berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan keyakinan beragama. Banyaknya peristiwa yang sukar
dimengerti tanpa menghubungkan agama. Misalnya, ada orang yang melakukan
ibadah dalam waktu relatif lama atau secara berulang-ulang, sementara
keuntungan nyata duniawi yang langsung dirasakan tidak terlihat. Hal tersebut
tidak dapat dijelaskan dengan ajaran atau doktrin agama semata.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Psikologi Agama
2. Apa saja Objek Kajian Psikologi Agama
3. Apa saja Metode Penelitian Psikologi Agama
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Psikologi Agama
2. Untuk Mengetahui Objek Kajian Psikologi Agama
3. Untuk Mengetahui Metode Penelitian Psikologi Agama

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Agama

Kata psikologi berasal dari bahasa Latin yakni Psyche dan Logos. Psyche
berarti prinsip hidup, asas-asas hidup, pikiran, akal, ingatan dan jati diri. 1 Logos
berarti ilmu atau pengetahuan. Dengan menggabungkan kata psyche dan logos
maka pengertian psikologi dapat dirangkum dalam tiga hal. Pertama, psikologi
adalah kajian tentang jiwa sebagaimana yang dilakukan misalnya, oleh Plato (427-
347 SM), Aristoteles (384-322 SM), dan Ibnu Sina (370-428 H/980-1037 M).
Kedua, Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental seperti
pikiran, perhatian, persepsi, kemauan, ingatan dan inteligensia. Pengertian ini
dipelopori oleh Wilhem Wundt. Ketiga, Psikologi adalah ilmu pengetahuan
tentang perilaku organisme seperti perilaku organisme anjing ketika ia
dikondisikan untuk sesuatu. Pengertian ini dipelopori oleh Jhon B. Watson.

Pengertian pertama lebih bernuansa filosofis, sebab penekanannya pada


konsep jiwa. Definisi kedua mulai bersifat empiris, karena fokus kajiannya pada
kehidupan mental manusia. Pengertian ketiga memperlihatkan pemisah yang jelas
disiplin ilmu filsafat dan psikologi, dimana fokus kajiannya adalah fenomena
mental yang tercermin di dalam perilaku atau tindakan (behavior).

Kata Agama adalah terjemahan dari bahasa Arab, ad-din yang berarti ketaatan
dan kepatuhan. (Al-Munjid, 1986 : 231), agama (Ad-din) merupakan suatu hal
yang sangat umum dan penting dalam kehidupan manusia, karena dengan adanya
agama tersebut seseorang merasakan ada kekuatan dahsyat yang berpengaruh
pada perasaan, pikiran, jalan hidup, perbuatan dan perilaku kesehariannya.
Kepercayaan terhadap kekuatan tersebut memotivasi manusia untuk
melaksanakan atau mentaati dan mematuhi ajaran doktrin dari yang menciftakan
kekuatan itu.

Penggabungan dua kata menjadi Psikologi Agama dapat diartikan sebagai


ilmu yang mengkaji mentalitas manusia yang taat atau tunduk pada suatu
1
Hayati Nizar, Psikologi Agama, (Padang : IAIN IB PRESS, 2003), hal. 2.

2
kekuatan yang mempengaruhi perasaan, pikiran, perbuatan dan jalan hidup secara
keseluruhan. Kekuatan yang dimaksud disini adalah kekuasaan tuhan yang Ghaib
atau kekuatan lainnya yang dipercayai sebagai maha besar dan maha kuasa oleh
manusia.

Pengertian Psikologi Agama menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, adalah suatu
ilmu yang meneliti pengaruh terhadap sikap dan tingkah laku orang atau
mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang berpikir,
bersikap, bereaksi dan bertingkah laku, tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya,
karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi kepribadian seorang individu.2

B. Objek Penelitian Psikologi Agama

Objek pertama yang menjadi kajian Psikologi Agama adalah :

1. Kesadaran Beragama (religious counsciiousness).

Kesadaran beragama adalah bagian atau segi yang hadir (terasa) dalam pikiran
dan dapat diuji melalui intropeksi, atau dapat dikatakan kesadaran beragama
adalah aspek mental dan aktivitas agama.

2. Pengalaman beragama (religious experience).

Pengalaman beragama adalah unsur perasaan dalam kesadaran beragama,


yaitu perasaan yang membawa kepada keyakinan yang dihasilkan oleh tindakan
(amaliah).

Secara lebih spesifik dapat disimpulkan bah Objek kajian Penelitian Psikologi
Agama adalah proses beragama, perasaan, dan kesadaran beragama dengan
pengaruh dan akibat-akibat yang dirasakan sebagai hasil dari keyakinan.Psikologi
Agama tidak mencampuri dasar-dasar atau pokok keyakinan suatu agama, apakah
keyakinan itu benar atau salah, masuk akal atau tidak, semua itu bukan wilayah
kajian psikologi agama. Dan yang menjadi wilayah kajian psikologi agama adalah
bagaimana pengaruh dari dasar-dasar atau pokok keyakinan suatu agama terhadap
suatu prilaku seseorang. Misalnya pengertian tentang Tuhan mungkin berbeda
antara satu agama dengan agama yang lain. Siapa Tuhan itu, apa sifatnya, dan
2
Ramayulis, Psikologi Agama Edisi Revisi (Jakarta : Radar Jaya Offset, 2007), hal. 5.

3
seterusnya tidak dibahas didalam psikologi agama, karena persoalan-persoalan
tersebut berada diluar kemampuan psikologi agama untuk membuktikan dengan
metode penilitian yang empiris tentang dzat Tuhan dan sifat-sifatnya.

Namun yang terpenting dalam psikologi agama hanyalah, bagaimana


perasaan dan pengalaman seseorang terhadap Tuhan tersebut, misalnya bagaimana
rasa tentram dan leganya batin orang yang merasakan dengan sungguh-sungguh
bahwa Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang dan merasa bahwa ia tergolong
orang yang di sayang Tuhan. Hal ini dapat dilihat dan diteliti pengaruhnya dalam
tingkah laku dan cara hidup nya.3

Oleh karena itu menurut Zakiah Daradjat, ruang lingkup yang menjadi objek
kajian Psikologi Agama meliputi kajian tentang :

1) Bermacam-macam emosi yang menjalar diluar kesadaran yang ikut


menyertai kehidupan beragama orang biasa (umum). Seperti rasa lega dan
tentram setelah sholat, rasa lepaa dari ketegangan batin sesudah berdoa
atau mebaca ayat-ayat suci, perasaan tenang, pasrah dan menyerah setelah
berzikir dan ingat kepala Allah ketika mengalami kesedihan dan
kekecewaaan yang bersangkutan.

2) Bagaimana perasaan dan pengalaman seseorang individual terhadap


Tuhanny, misalnya rasa tawakkal dan menerima apa adanya.

3) Mempelajari, meneliti dan menganalisis pengaruh kepercayaan akan


adanya hidup setelah mati (alam akhirat) pada tiap-tiap orang.

4) Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang terhadap


kepercayaaan yang berhubungan dengan surga dan neraka, serta dosa dan
pahala yang turut memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah lakunya
dalam kehidupan.

5) Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan seseorang


terhadap ayat-ayat suci untuk kelegaan batinnya.

3
Modul Psikologi Agama (Serang : FTK IAIN SMH Banten, 2013), hal. 24

4
Jadi, dapat di simpulkan bahwa objek dan bidang kajian psikologi agama
adalah mempelajari kesadaran beragama kepada orang. Akan tetapi kesadaran
beragama tersebut tidak dapat di teliti sendirian, tanpa meneliti pula pengaruhnya
terhadap prilaku atau tindakan keberagamaan seseorang dalam hidupnya.4

C. Metode Penelitian Pisikologi Agama

Setiap proses penelitian dilakukan dengan menggunakan metode yang ilmiah


dan universal. Maksudnya, dalam proses penelitian menuntut adanya metode yang
sesuai dengan kaidah-kaidahilmiah dan kaidah tersebut sudahdiakui secara
universal oleh para ilmuan/penelitian secara mendunia.5

Psikologi Agama, merupakan salah satu ilmuan yang memepelajari tentang


manusia (objek material). Dan objek formal pisikologi Agama adalah gejala-
gejala jiwa dan tingkah laku manusia yang berhubungan dengan relisasi
keagamaan. Berbagai macam metode penelitian Pisikologi Agama telah
dikembangkan sesuai dengan perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun secara garis besar, metode penelitian Agama dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:

1. Metode filosofis yang meliputi :


a. Metode intuitif
b. Metode kontemplatif (mereunungan sesuatu objek)
c. Metode filosofis religius seperti yang banyak diguakan para ahli
tafsir maupun tokoh-tokoh agama seperti Imam Al-Ghazali
maupun tokoh pisikologi seperti William james.
2. Metode empiris yang meliputi :
a. Observasi, yaitu pengamatan secara mendalamterhadap onyek
penelitian dan mencatat hal-hal yang di anggap penting. Metode ini
digunakan untuk mempelajari tingkah laku atau aktifitas
keagamaan dan kejadian yang tidak bisa di eksperimenkan.

4
Modul Psikologi Agama, (Serang : FTK IAIN SMH Banten, 2013), hal. 25.
5
Modul Psikologi Agama, (Serang : FTK IAIN SMH Banten, 2013), hal. 26.

5
b. Introfeksi, yaitu mengmati kejadian pisikologis kedalam diri
sendiri pada saat berlangsungnya peristiwa atau kejadian tersebut.
c. Ekstropeksi, yaitu pengamatan kejadiaan pisikologis terhadap
orang lain dan mencoba mengambil kesimpulan dengan
mengamati gejala-gejala jiwa yang ditunjukan dari perilaku orang
tersebut.
d. Intropeksi eksperimen, yaitu metode introspeksi yang dilakukan
dengan mengadakan eksperimen/ percobaan secara sengaja dan
dalam suasana yang dikondisikan.6
e. Wawancara/interview pada orang-orang yang dijadiakan subyek
penelitian.
f. Angket/kuisioner, berisi sejumlah pertanyaan pada subyek
penelitian tentang indikator-indikator penelitian.
g. Eksperimen, yaitu metode penelitian dengan menerapkan suatau
perlakuan (reatmant) tertentu pada subyek penelitian dengan
situasi yang dikondisikan sedemikian rupa, untuk kemudia dilihat
pengaruh dari perilaku tersebut pada pembentukan tingkah laku
seseorang.
h. Metode klins, yaitu metode yang dilakukan dengan melihat
kualitas kesehatan mental seseorang. Yang dapat dilihat dari
keseimbangan antara kondisi jiwa dan perilaku keagamaanya, dan
bagimana kemampuan seseorang untuk menyesuiakan jiwa
keagamaan nya dengan lingkungan sekitarnya.
i. Observasi sosial dan antropologi agama, yaitu dengan melakukan
pengamatan secara mendalam terhadap perilaku sosial keagamaan
seseorang yang disesuaikan dengan kondisi sosiologis masyarakat.
j. Biografi, yaitu dialkukan dengan cara mengolah data atau bahan-
bahan yang diperoleh dari kumpulan bahan-bahan riwayat hidup
seseorang, baik yang ditulis orang lain(biografi) maupun yang
ditulis sendiri (autobiografi).

6
Modul Psikologi Agama, (Serang : FTK IAIN SMH Banten, 2013), hal. 27.

6
k. Studi kasus, yaitu dengan mempelajari kasus-kasus tertentu yang
dianggap penting untuk dilakukan pengkajian secara mendalam
sehinga akan di dapatkan wawasan/pengetahuan tentang kasus
tersebut sekaligus dengan solusinya.
l. Testing, yaitu yaitu dengan melakukan tes psikologis (psikotes).
m. Ststistik, yaitu dengan melihat data-data kuantitatif yang
didapatkan dari angket, chek list, atau dari dokumentasi.
n. Pendapat umum, yaitu dengan merekam dan menganalisis
pendapat masyarakat umum tentang obyek penelitian yang sedang
dikaji.7

BAB III

KESIMPULAN

7
Modul Psikologi Agama, (Serang : FTK IAIN SMH Banten, 2013), hal. 28.

7
 Pengertian Psikologi Agama menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, adalah
suatu ilmu yang meneliti pengaruh terhadap sikap dan tingkah laku orang
atau mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang
berpikir, bersikap, bereaksi dan bertingkah laku, tidak dapat dipisahkan
dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi
kepribadian seorang individu.
 Objek utama yang menjadi kajian Psikologi Agama, adalah : (1) kesadaran
beragama (religious counsciousness), dan (2) pengalaman beragama
(religious experience). Sedangkan objek formal Psikologi Agama adalah
gejala-gejala jiwa dan tingkah laku manusia yang berhubungan dengan
realisasi keagamaan.
 Berbagai macam metode penelitian Psikologi Agama dikembangkan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun
secara garis besar, metode penelitian Psikologi Agama dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu : metode filosofis dan metode empiris.

DAFTAR PUSTAKA

Ramayulis, Psikologi Agama Edisi Revisi, Jakarta : Radar Jaya Offset, 2007.

8
Modul Psikologi Agama, Serang : FTK IAIN SMH Banten, 2013.

Nizar Hayati, Psikologi Agama, Padang : IAIN IB PRESS, 2003.

Anda mungkin juga menyukai