Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5 (BKI E)
Claudya (1841040345)
TAHUN 2020 M
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhir
nanti.
Kami telah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Konseling Pendidikan kami Umi Aisyah, M.Pd.I. yang telah membimbing kami
dalam menulis makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Adanya Program Bimbingan Dan Konseling
Komprehensif?
2. Apa Pengertian Program Bimbingan Dan Konseling
Komprehensif?
3. Apa Saja Komponen Program Bimbingan Dan Konseling
Komprehensif?
4. Apa Strategi Implementasi Bimbingan dan Konseling
Komperhensif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Sejarah Adanya Program Bimbingan Dan
Konseling Komprehensif
2. Untuk Mengetahui Pengertian Program Bimbingan Dan Konseling
Komprehensif
3. Untuk Mengetahui Komponen Program Bimbingan Dan Konseling
Komprehensif
4. Untuk Mengetahui Strategi Implementasi Bimbingan dan
Konseling Komperhensif
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gerakan bimbingan dan konseling ini memberikan pengaruh besar
terhadap beberapa negara, di antaranya Indonesia. Gunawan (2001, 22)
menjelaskan bahwa pada periode awal kemerdekaan masalah bimbingan
pekerjaan baru diperhatikan oleh jawatan yang mengurus masalah tenaga
kerja. Kegiatan bimbingan kemudian dikembangkan oleh kementerian
pendidikan dan kebudayaan dengan mengembangkan banyak kursus
keterampilan bagi kaum muda. Baru pada tahun 1962, ada kebijakan SMA
Gaya Baru yang mulai menggeser bimbingan pekerjaan ke arah bimbingan
akademik.
1
Sutirna, Bimbingan Dan Konseling Pendidikan Formal, Nonformal, Dan Informal
(Yogyakarta: Andi, 2013), Hlm. 66
4
Bimbingan dan konseling merupakan serangkaian kegiatan atau
aktivitas yang dirancang oleh konselor untuk membantu klien dalam upaya
untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin. Karena perkembangan
siswa bersifat fluktatif, maka untuk membantu kondisi seperti itu perlu
diberikan layanan bimbingan konseling yang komprehensif. Bimbingan
dan konseling komprehensif merupakan upaya untuk memberikan bantuan
secara utuh yang melibatkan konselor, pimpinan sekolah, guru mata
pelajaran, staff administrasi, orang tua dan masyarakat.
5
d. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri
e. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan
lembaga tempat bekerja dan masyarakat
f. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya
g. Mengembangkan segala potensi dan kekuatannya yang dimilikinya secara
tepat dan teratur secara optimal.
Berdasarkan prinsip-prinsip di atas dapat disimpulkan definisi
bimbingan dan konseling komprehensif atau perkembangan sebagai suatu
rangkaian bimbingan dan konseling secara bertanggung jawab dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik pada semua aspek
kehidupannya, sehingga mereka dapat berfungsi dan berperan efektif
selama siklus kehidupannya, terutama menjamin eksistensi dirinya sebagai
individu atau anggota masyarakat yang bermartabat. Karena itu, bimbingan
dan konseling perkembangan sering disebut juga dengan bimbingan dan
konseling komprehensif karena menggarap semua aspek kehidupan peserta
didik (konseli).2
6
klinis, pada dasarnya fokus layanan BK lebih diarahkan pada usaha
memfasilitasi pengalaman-pengalaman belajar tertentu yang
membantu siswa untuk tumbuh, berkembang, dan menjadi pribadi
yang mandiri.
3) Program BK melibatkan kolaborasi antar staff (team-building
approach), yaitu program bimbingan dan konseling yang bersifat
komprehensif bersandar pada asumsi bahwa tanggung jawab kegiatan
bimbingan melibatkan seluruh personalia yang ada di sekolah dengan
sentral koordinasi dan tanggung jawab ada di tangan konselor yang
bersertifikasi (certified counselors). Konselor tidak hanya
menyediakan layanan langsung untuk siswa, melainkan juga bekerja
secara konsultatif dan kolaboratif dengan tim bimbingan yang lain,
staf personel sekolah yang lain (guru dan tenaga administrasi), bahkan
orangtua dan masyarakat.
4) Program BK dikembangkan melalui serangkaian proses sistematis
sejak dari perencanaan, desain, implementasi, evaluasi, dan
keberlanjutan. Melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen tersebut
diharapkan kegiatan dan layanan BK dapat diselenggarakan secara
tepat sasaran dan terukur.
5) Program BK ditopang oleh kepemimpinan yang kokoh. Faktor
kepemimpinan ini diharapkan dapat menjamin akuntabilitas dan
pencapaian kinerja program BK.3
3
Juantika Nurihsan Dan Syamsu Susuf, Lndasan Bimbingan Dan Konseling
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006) Hlm. 30
7
secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam
rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan
tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih
dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.
b) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan yang bertujuan membantu
memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa pada saat ini.
Layanan ini bersifat preventif, atau mungkin kuratif. Pelayanan
responsif merupakan layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki
kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan (pertolongan) dengan
segera. Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa memenuhi
kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini, atau para siswa yang dipandang
mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya.
Konseling indiviaual, konseling krisis, konsultasi dengan orangtua, guru,
dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan
dalam layanan responsif.rkembangannya.
c) Layanan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual adalah upaya yang bertujuan
membantu seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan rencana-
rencana pendidikan, karier, dan kehidupan sosial-pribadinya.4 Tujuan layanan
ini adalah untuk membimbing seluruh siswa agar memiliki kemampuan untuk
merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap pengembangan
dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, soaial, belajar maupun karir.
4
Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, Hlm. 70
8
d) Dukungan Sistem
Dukungan sistem, merupakan kegiatan pendukung bagi terlaksananya
pemberian layanan BK yang merupakan isi dari ketiga komponen program
BK (layanan dasar bimbingan, layanan responsif, dan layanan perencanaan
individual). Dukungan sistem lebih banyak berkaitan dengan pengelolaan
BK. Bagaimana profesionalitas personil bisa dicapai, kebijakan apa yang
perlu diadakan sehingga berangsur-angsur layanan BK yang diterima peserta
didik memenuhi kebutuhan dan pada gilirannya memberi makna baginya.5
b) Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui
kelompok-kelompok kecil. Bimbingan itu ditujukan untuk merespon
kebutuhan dan minat para siswa. Topik yang didiskusikan dalam
5
Achmad Juantika Nurihsan, Bimbingan Dan Konseling Dalam Berbagai Latar
Belakang Kehidupan (Bandung: Refika Aditama, 2011), Hlm. 46
9
bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum dan tidak
rahasia.
2. Layanan Responsif
a) Konsultasi
Kegiatan ini dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan berbagai
pihak seperti guru, wali kelas, kepala sekolah, atau pihak lain di
luar sekolah dalam membeti bimbingan kepada para siswa.
6
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 Hlm. 6
10
dilaksanakan untuk membantu para siswa memecahkan masalahnya
melalui kelompok. Dalam konseling kelompok, masing-masing
siswa mengemukakan masalah yang dialaminya, kemudia satu sama
lain saling memberikan masalah atau pendapat untuk memecahkan
masalah tersebut.
11
sekolah lain) untuk membantu peserta didik menempati posisi yang
sesuai dengan bakat dan minatnya.
4. Dukungan Sistem
a) Pengembagan Profesi
Upaya untuk terus menerus meningkatkan profesionalitas atau
keahlian pelaksana bimbingan terutama konselor. Peningkatan
keahlian dapat dilakukan melelaui: pelatihan, seminar, loka karya,
penataran, maupun pendidikan lanjut dari standar minimal yang
dipersyaratkan.
b) Manajemen Program
Melakukan pembenahan tata kelola program BK. Pembenahan tata
kelola ini berupa kejelasan pembagian tugas, sistem reward and
punishment, promosi, jaminan hari tua, kerjasama dengan unit atau
institusi lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, Hlm. 72
12
Di Amerika Serikat, latar kelahiran BK di awal abad 20 bermula dari
keprihatinan yang mendalam dari kalangan pendidikan terhadap carut marutnya
perkembangan kepribadian generasi muda terumata kalangan pelajar di sekolah
yang terkena dampak gelombang besar industrialisasi di kota-kota besar. Jumlah
siswa drop-out mengingkat (kaum muda lebih memilih bekerja ketimbang sekolah,
sementara keterampilan kerja tidak memadai), pergeseran nilai dalam keluarga dan
masyarakat, urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota, dan problem-problem
sosial yang lain.
13
Strategi implementasi bimbingan dan konseling komprehensif ini terditi dari
1) layanan dasar; dalam layanan dasar terdapat bimbingan klasikal, bimbingan
kelompok, berkolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas,
berkolaborasi dengan orang tua; 2) layanan responsive; dalam layanan ini terdapat
konsultasi, konseling individual atau kelompok, referal, bimbingan teman sebaya;
3) layanan perencanaan individual, yaitu Konselor membantu peserta didik
menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi
yang diperoleh; 4) dukungan system; terdapat pengembangan profesi, manajemen
program, riset dan pengembangan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurihsan, Achmad Juantika. 2011. Bimbingan Dan Konseling Dalam Berbagai Latar
Belakang Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.
Juantika Nurihsan Dan Syamsu Susuf. 2006. Lndasan Bimbingan Dan Konseling.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
14
Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013
Sutirna. 2013. Bimbingan Dan Konseling Pendidikan Formal, Nonformal, Dan Informal.
Yogyakarta: Andi.
15