Anda di halaman 1dari 14

PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI

MATA KULIAH MANAJEMEN BKI


DOSEN PENGAMPU : Siti Zahra Bulantika, M.Pd
KELAS : BKI E

Disusun oleh kelompok 6:


Bella Fista (1841040002)
Cahyani (1841040349)
Radhita Indah Saputri (1841040328)
Winda Ayu Setioningsih (1841040005)

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H/2020 M

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kehadirat allah yang telah menjadikan setiap insan
sederhana ini sebagai khalifah di bumi. Shalawat teriring salam semoga selalu
terlimpah kepada rasul SAW. beserta keluarga, sahabat dan seluruh umat islam

Terselesaikannya penulisan makalah “MANAJEMEN BKI” yang membahas


tentang “pengelolaan layanan informasi” ini tidak lepas dari keterlibatan berbagai
pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya atas
kontribusi semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Makalah ini
disajikan disamping sebagai pemenuhan tugas mata kuliah, makalah ini juga di
sajikan guna menambah wawasan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, penulis menyadari makalah ini ,masih
sukar dikatakan sempurna maka dari itu penulis mengharapkan kritik serta saran
sebagai pemacu untuk pembuatan makalah dimasa yang akan datang

Bandar lampung, Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... ii

Daftar isi.....................................................................................................................iii

BAB I

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................1

BAB II

A. Pengelolaan Layanan Informasi.......................................................................2

1. Pengumpulan Informasi.................................................................................3
2. Mempublikasikan Layanan Informasi............................................................5
3. Langkah-langkah Pemberian Informasi.........................................................6
4. Fasilitas, Personal dan Anggaran Layanan Informasi....................................7
5. Kegiatan-kegiatan Layanan Informasi...........................................................8

BAB III

A. Kesimpulan......................................................................................................11
B. Kritik saran......................................................................................................11

Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program bimbingan yang tidak memberikan layanan informasi akan
mengahalangi peserta didik berkembang lebih jauh, karena mereka
memberikan kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat
mempengaruhi jalan hidupnya. Namun, mengingat luasnya informasi yang
tersedia dewasa ini, mereka harus mengetahui pula informasi manakah yang
relevan untuk mereka dan mana yang tidak relevan, serta informasi macam
apa yang menyangkut data dan fakta yang tidak berubah dan yang dapat
berubah dengan beredarnya roda waktu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang begitu pesat mengakibatkan corak kehidupan masyarakat terus
berubah, sehingga sebagian dari fakta dan data yang kemarin merupakan
kenyataan, besok lusa sudah bukan kenyataan lagi. Maka, disamping
mendapatkan informasi tentang kenyataan lingkungan hidup yang berlaku
sekarang ini, peserta didik juga harus memperoleh informasi tentang cara
mengikuti perubahan dalam lingkungan hidupnya, dan dari sumber-sumber
yang mana dapat digali tentang pengetahuan tentang hal-hal yang telah
berubah atau kiranya akan berubah dikemudian hari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengolaan layanan informasi?
2. Apa tujuan pengelolaan layanan informasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana langkah pengelolaan layanan informasi
2. Mengetahui tujuan dari pengelolaan informasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengelola Layanan Informasi


Layanan infromasi diadakan untuk membekali siswa dengan
pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang
pekerjaan, dan bidang perkembangan pribadi sosial, agar siswa mampu mengatur
dan merencenakan kehidupannya. Dalam usaha membantu siswa seringkali ia
memerlukan berbagai informasi mengenai lingkungannya, baik lingkungan
sekolah maupun masyarakat secara luas. Untuk itu, agar program bimbingan
dapat berjalan dengan lancar sekolah harus mampu memberikan pelayanan yang
memuaskan. Kadang-kadang informasi yang diperoleh dapat bermanfaat bagi
siswa, tetapi ada pula informasi yang dimiliki keliru, kurang lengkap, dan kurang
sistematis sehingga membingungkan siswa. Oleh karena itu, layanan informasi
harus merupakan proses yang dinamis. Dengan layanan informasi dapat
membantu siswa untuk memahami dirinya dalam kaitannya dengan pendidikan,
dunia kerja, sosial dan masalah-masalah kemasyarakatan.
Informasi dapat diperolah dari berbagai sumber seperti pemerintah,
lembaga-lembaga, organisasi,individu, media masa, atau sumber lain yang
mengetahui infromasi pendidikan dan dunia kerja. Infromasi yang di dapat
berupa terbitan, advertensi pada Koran dan majalah, internet, tulisan organisasi
profesi dan lain-lain. Informasi selain dikumpulkan oleh konselor dapat pula
dikembangkan dengan bantuan siswa, guru, kepala sekolah dan orang tua siswa.1
Dari sesi pengorganisasian layanan informasi akan bermanfaat bagi
program bimbingan disekolah apabila memperhatikan aspek berikut :
1. Bentuk dan jenis informasi atau data yang dikumpulkan harus sesuai
dengan kebutuhan siswa berdasarkan tingkat dan jenis sekolah.
2. Setiap petugas yang ditunjuk dalam pengumpulan informasi harus
terdiri atas orang-orang yang dapat mengatasi dua hambatan berikut.
a. Sulit memperoleh orang yang bersedia menghimpun data
informasi secara tekun dan rutin, kemudia menyusunnya agar
selalu menjadi data yang cukup up to date.

1
Elia Flurentin, Manajemen Bimbingan dan Konseling (Malang : UM, 2001) , hlm.79

2
b. Biaya yang diperlukan cukup besar yang seringkali tidak
tersedia, karena banyak pihak yang tidak menyadari manfaat
nya.
3. Informasi tentang pendidikan dan dunia kerja, hanya akan bermakna
bila dipergunakan oleh siswa, dan semua staf sekolah, terutama siswa.
1. Pengumpulan Informasi
Pengumpulan informasi pendidikan dan jabatan hendaknya diusahakan dapat
diperoleh informasi yang terbaru, akurat dan benar. Untuk itu diperlukan
kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta. Sumber
informasi yang dapat dikumpulkan dapat berupa hasil produksi media cetak,
seperti buku, majalah, Koran, selebaran, booklet, artikel, buku klarifikasi jabatan,
poster, pamphlet, dan bahan-bahan informasi lainnya.2 Terkumpulnya sumber
informasi yang cukup banyak akurat dan benar akan bermanfaat bagi siswa sesuai
dengan kebutuhannya. Informasi yang dihimpun antara lain :
a. Informasi mengenai sekolah tersebut dan pendidikan lanjutan yang
dimasuki antara lain mengenai kurikulum, kegiatan ekstrakulikuler,
kebiasaan atau tradisi, fasilitas, biaya sekolah yang diperlukan, cara
belajarnya dan sebagainya.
b. Informasi lapangan kerja di lingkungan pemerintah antara lain nama
instansi, jenis atau unit kerja, persyaratan kerja, gaji dan sebagainya.
Informasi lapangan kerja di lingkungan swasta, meliputi berbagai jenis
industry dan usaha perorangan untuk memberikan kemungkinan
membuka usaha sendiri.
c. Informasi memasuki lapangan kerja tertentu setelah tamat yang
memerlukan latian tambahan.
d. Informasi tentang berbagai aspek dalam bidang sosial ekonomi dan
kebudayaan yang berhubungan dengan lapanggan kerja, pajak
penghasilan, ijin kerja, sikap masyarakat terhadap jenis pekerjaan,
pengaruh keagamaan, perkembangan teknologi di lingkungan kerja dan
lain-lain.

2
Ibid, hlm 81

3
e. Informasi lain yang berguna bila memasuki lapangan kerja seperti
organisasi yang dapat membantu bila terjadi pertikaian kerja, ikatan
dinas, asuransi, pinjaman modal dll.
Meskipun bentuk bahan informasi dan sumber bahan informasi banyak,
namun konselor harus menilai apakah isi bahan informasi itu sesuai dengan
kebutuhan siswa. Kegiatan atau langkah-langkah perlu dilakukan dengan
proses pengumpulan maupun pembuatan informasi. Berikut ini diuraikan
langkah-langkah pengumpulan informasi.
a. Merencanakan kebijaksanaan dasar untuk layanan informasi melalui
badan bimbingan.
b. Pengadaan iventarisasi materi layanan informasi.
c. Menentukan kebutuhan informasi yang diperlukan sekolah.
d. Menyelidiki sumber-sumber informasi.
e. Mengorganisasi anggaran yang diperlukan.
f. Menentukan tenaga administrasi yang bertanggung jawab dan
memenuhi syarat.
g. Mengumpulkan informasi-informasi sesuai dengan keterbatasan
anggaran.
h. Mengevaluasi informasi atau data yang terkumpul untuk diperbaiki
yang sudah tidak relevan dan meminta tanda pada materi informasi
tersebut, baru siap untuk disimpan.3
i. Menentukan lokasi informasi.
j. Menentukan sistem penyusunan dan penyimpanan informasi.
k. Melengkapi koleksi informasi dari materi yang murah dan kemudian
materi yang lebih mahal.
l. Mengatur sistem petugas yang dapat mencatat, menfile, dan mengecek
materi informasi.
m. Mempergunakan berbagai media yang ada untuk memperkenalkan
jenis-jenis informasi yang tersedia kepada guru dan siswa secara terus
menerus.

3
Ibid, hlm. 83

4
n. Menganjurkan pencatat meteri informasi dan pustakawan untuk
mencatat informasi terus menerus, walaupun tidak sesuai dengan
permintaan materi informasi yang diperlukan. Catatan informasi itu
dapat digunakan untuk rencana-rencana pengembangan yang akan
dating.
o. Melengkapi pemeriksaan periodik materi setiap satu atau dua tahun
sekali, dan tidak menggunakan materi lama yang tidak relevan.
2. Mempublikasikan Layanan Informasi

Bahan informasi dalam bentuk tertulis, audiovisual, dan program computer


dapat dikumpulkan dan disimpan di sekolah. Namun pengumpulan dan
penyimpanan bahan informasi saja, belumlah membuat bahan itu siap pakai.
Untuk itu bahan informasi yang ada harus ditempatkan disuatu ruang yang terbuka
untuk umum, dengan menyusun klasifikasi untuk menyimpan dan menemukan
bahan itu.4 Dengan kata lain, setelah informasi terkumpul maka materi informasi
harus dipublikasikan. Adapun tujuannya ialah (a) supaya guru dan siswa
mengetahui adanya materi informasi, (b) bila dihubungkan antara konselor dan
program bimbingan, memberikan dasar non-emosional untuk memperkenalkan
dan menghubungkan konselor dengan program bimbingan. Kedua tujuan itu sama
pentingnya dan dapat dikembangkan dengan berbagai media.

Bentuk umum publikasi meliputi (a) papan buletin, (b) rak pameran, (c) surat
kabar dan majalah, (d) papan pengumuman (f) website dan (g) program orientasi.
Dengan mengkoordinasi bentuk-bentuk publikasi yang terus menerus, siswa dan
guru akan dapat memanfaatkan informasi yang diperlukan. Perencanaan publikasi
hendaknya mencakup penyediaan bahan informasi secara periodik.
3. Langkah-langkah Pemberian Informasi
Informasi perlu diberikan kepada siswa agar dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai situasi pendidikan dan pekerjaan yang akan ditempuhnya.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pemberian informasi adalah :
a. Langkah Persiapan
1) Menetapkan tujuan dan isi informasi.
2) Mengidentifikasi sasaran (siswa) yang akan menerima informasi.
3) Mengetahui sumber-sumber informasi.

4
Ibid, hlm.83

5
4) Menetapkan teknik penyampaian informasi.
5) Menetapkan waktu kegiatan.
6) Menetapkan ukuran keberhasilan.
b. Langkah Pelaksanaan
Langkah pelaksaan pemberian informasi tergantung pada langkah
persiapan, terutama pada metode atau teknik yang digunakan. Meskipun
isi dan tujuan pemberian informasi sama, bila diberikan dengan teknik
yang berbeda maka pelaksanaanya akan berbeda pula.5 Dalam
pelaksanaan pemberian informasi hal-hal yang perlu diperhatikan ialah :
1) Usahakan menarik minat dan perhatian siswa.
2) Berikan informasi secara sistematis dan sederhana, sehingga jelas isi
dan manfaatnya.
3) Berikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan para siswa
4) Bila menggunakan teknik siswa mendapatkan informasi sendiri,
persiapkan secara baik agar siswa jelas apa yang harus dikerjakan.
5) Bila menggunakan teknik langsung atau tidak langsung, usahakan
tidak terjadi kesalahan, karena informasi yang keliru akan sulit
mengubahnya.
6) Usahakan kerjasama dengan guru bidang studi, wali kelas, kepala
sekolah dan lembaga yang terkait supaya tidak terjadi pertentangan.
c. Langkah Evaluasi
1) Pembimbing mengetahui hasil pemberian informasi
2) Pembimbing mengetahui efektivitas suatu teknik.
3) Pembimbing mengetahui apakah persiapan sudah cukup matang atau
masih banyak kekurangan, sehingga pelaksaan berikutnya lebih
baik.
4) Pembimbing mengetahui kebutuhan siswa akan informasi lain atau
sejenis.

5
Ibid, hlm.85

6
5) Bila diadakan evaluasi, siswa merasa perlu memperhatikan lebih
sungguh-sungguh. Dengan demikian timbul sikap positif dan
menghargai isi informasi yang diterimanya.
4. Fasilitas, Personal dan Anggaran untuk Layanan Informasi
a. Fasilitas yang diperlukan
1) Materi informasi dapat ditempatkan di salah satu rak di
perpustakaan, seperti buletin, katalog sekolah, buku-buku tentang
jabatan, selebaran. Materi dapat ditempatkan di lemari arsip.
2) Semua materi ditempatkan di rak salah satu sudut ruangan
bimbingan.
3) Semua materi informasi dapat ditempatkan pada salah satu ruangan
perpustakaan, terutama di dekat jalan keluar masuknya siswa,
sehingga siswa dapat mengetahui informasi yang tersedia.
b. Personil untuk layanan informasi6
c. Aggaran
1) Biaya bahan atau materi informasi diperlukan.
2) Biaya untuk pembelian alat-alat penyimpanan informasi.
3) Persediaan kantor (perangko, kertas, alat tulis dan amplop, papan
buletin, lemari arsip).
4) Perlengkapan (rak, lemari arsip, papan buletin, rak pameran).

5. Kegiatan-kegiatan Layanan Informasi

Kegiatan layanan informasi dapat diwujudkan dalam kegiatan orientasi dan


pelayanan informasi dalam kegiatan kelompok.

a. Orientasi
Program orientasi dapat dilakukan dalam dua arah, yaitu orientasi
kepada sekolah yang baru dimasuki, dan orientasi kepada sekolah atau
dunia kerja yang akan dimasuki. Orientasi kepada sekolah yang baru
dimasuki terutama bertujuan untuk (a) menciptakan sikap yang diinginkan
oleh sekolah yang baru, (b) memberikan informasi kepada siswa dan orang

6
Ibid, hlm.86

7
tua siswa mengenai personil sekolah, kegiatan, fasilitas, mata pelajaran
yang disediakan dan kurikulum pada umumnya. Orientasi semacam ini
biasanya dilakukan pada periode tertentu pada awal ajaran baru dimana
siswa mulai masuk. Jangka waktunya berbeda-beda sesuai dengan keadaan
sekolah dan kebutuhan para siswa. Lamanya biasanya seminggu atau dua
minggu.
Orientasi tentang sekolah atau dunia kerja yang akan dimasuki pada
semester terakhir dalam tahun ajaran, dan diberikan pada semester pertama
pada kelas terakhir.7 Metode atau prosedur yang dapat ditempuh untuk
pelaksanaan orientasi diantaranya ialah :
1) Kunjungan ke sekolah “pengirim”
Dalam kegiatan ini personil yang berkunjung memberikan
penjelasan yang memadai tentang keadaan, kegiatan, persyaratan
yang dituntut oleh sekolah yang akan menerima.
2) Kunjungan ke sekolah “penerima”
Dalam kunjungan ini para siswa kelas akhir dapat melakukan
kegiatan peninjauan, mengumpulkan informasi sehubungan
dengan sekolah yang bersangkutan, sehingga mereka memiliki
wawasan yang cukup jelas tentang sekolah itu. Apabila siswa
memilih sekolah yang bersangkutan, mereka telah mempunyai
bahan pertimbangan yang memadai.
3) Pembuatan Handbook siswa
Suatu buku pedoman yang dibuat untuk siswa yang berisi
informasi yang memadai tentang berbagai kemungkinan lanjutan
sekolah.dalam handbook tersebut dilengkapi penjelasan tentang
sekolah bersangkutan. Dengan demikian buku ini dapat
dipergunakan juga sebagai pedoman dalam rangka orientasi
kepada sekolah yang baru dimasuki.
4) Pertemuan Khusus
Pertemuan khusus ini biasanya disebut pecan orientasi. Siswa
baru yang baru masuk sekolah diharapkan mengikuti kegiatan
orientasi. Dalam pertemuan khusus ini dapat dilakukan ceramah-
ceramah dari pimpinan sekolah, konselor, guru bidang studi, agar
para siswa dapat menyesuaikan diri dengan sekolah yang baru
dimasuki.
b. Layanan informasi dalam kegiatan kelompok

7
Ibid, hlm.87

8
Pelaksanaan ini harus direncanakan secara sistematis dengan
memperhatikan kebutuhan siswa dan masyarakat umumnya. Untuk itu,
konselor dituntut untuk bersedia, berani, serta mampu dalam kegiatan
kelompok. Pada dasarnya tujuan informasi ini ialah agar siswa dapat
menyesuaikan dengan lingkungannya, serta dapat mengambil keputusan yang
bermanfaat bagi dirinya.8
Pelaksanaan layanan informasi dengan melalui kegiatan kelompok
dapat ditempuh melalui berbagai cara, yaitu :
1) Ceramah dari para nara sumber. Agar siswa dapat informasi yang
cukup akurat, tepat dan benar dapat diselenggarakan melalui
ceramah dengan mengundang narasumber.
2) Mata pelajaran untuk kepentingan bimbingan, ialah mata pelajaran
yang disediakan bagi kelompok yang membutuhkan dan ingin
memperoleh informasi tertentu, misalnya bagaimana menggunakan
waktu luang, bagaimana cara belajar yang baik, bagaimana
mencari kerja.
3) Field trip, merupakan sarana yang berguna untuk menumbuhkan
pengertian dan partisipasi timbale balik antara sekolah dan
masyarakat.
4) Collage Days,adalah kegiatan yang diadakan pada waktu tertentu,
dimana pelajaran biasa ditiadakan untuk jangka waktu tertentu,
misalnya satu sampai lima hari. Dalam kegiatan ini personal dari
mesyarakat kerja diundang dan diminta untuk membicarakan
berbagai jenis pekerjaan yang sesuai dengan lulusan sekolah yyang
bersangkutan. Dalam kesempatan kali ini siswa dapat memperoleh
penjelasan tentang keadaan dan tuntutan lapangan kerja tertentu.9

8
Ibid,hlm.88
9
Ibid, hlm.89

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Layanan infromasi diadakan untuk membekali siswa dengan
pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang
pekerjaan, dan bidang perkembangan pribadi sosial, agar siswa mampu
mengatur dan merencenakan kehidupannya.

Pengelolaan layanan informasi 1) pengumpulan informasi


(Pengumpulan informasi pendidikan dan jabatan hendaknya diusahakan dapat
diperoleh informasi yang terbaru, akurat dan benar. Untuk itu diperlukan
kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta. Sumber
informasi yang dapat dikumpulkan dapat berupa hasil produksi media cetak,
seperti buku, majalah, Koran, selebaran, booklet, artikel, buku klarifikasi
jabatan, poster, pamphlet, dan bahan-bahan informasi lainnya), 2)
mempublikasi layanan informasi (setelah informasi terkumpul maka materi
informasi harus dipublikasikan. Adapun tujuannya ialah (a) supaya guru dan
siswa mengetahui adanya materi informasi, (b) bila dihubungkan antara
konselor dan program bimbingan, memberikan dasar non-emosional untuk
memperkenalkan dan menghubungkan konselor dengan program bimbingan.
Kedua tujuan itu sama pentingnya dan dapat dikembangkan dengan berbagai
media), 3) langkah-langkah pemberian informasi, 4) Fasilitas, Personal dan
Anggaran untuk Layanan Informasi, 5) Kegiatan-kegiatan Layanan Informasi

B. Kritik dan Saran

Kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan


teman-teman atas penulisan makalah ini. Karena kritik dan saran dari dosen
pembimbing dan teman-teman akan sangat membantu dan memberi kami
motivasi dalam penulisan makalah selanjutnya

10
DAFTAR PUSTAKA

Dra.Elia Flurentin, M.Pd. 2001. Manajemen Bimbingan Konseling, Malang : jl.


Semarang 5

11

Anda mungkin juga menyukai