OLEH
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Makna Bimbingan Konseling................................................ 2
B. layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar.........................................3
C. Model-model Pendekatan Bimbingan di Sekolah Dasar................................ 4
D. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar............... 5
E. Pengembangan Program Bimbingan Konseling di SD/MI..............................6
F. Peran Konselor dan Perubahan Perilaku..........................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Perkembangan Makna Bimbingan Konseling ?
2. Apa saja layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar?
3. Apa saja model-model pendekatan bimbingan di sekolah dasar ?
4. Apa saja penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah
dasar ?
5. Apa saja Pengembangan Program Bimbingan Konseling di SD/MI ?
6. Apa saja Peran Konselor dan Perubahan Perilaku ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Perkembangan Makna Bimbingan Konseling
2. Mengetahui layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar
3. Mengetahui model-model pendekatan bimbingan di sekolah dasar
4. Mengetahui penyusunan program bimbingan dan konselin di sekolah
dasar.
5. Mengetahui Pengembangan Program Bimbingan Konseling di SD/MI
1
Maliki, M.Pd.I, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar Suatu Pendeketan Imajinatif, (Jakarta :
Kencana), 2008, hl. 85-86
6. Mengetahui Peran Konselor dan Perubahan Perilaku.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Slameto, Bimbingan di Sekolah, (Jakarta: PT. Bina Aksara) 1988, hlm 163-164
3. Kepala sekolah memegang tanggung jawab dan
kepemimpinan.
4
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah. Bimbingan dan konseling Islam di Sekolah Dasar. 2009. hlm.
Hubungan konselor (guru pembimbing) dengan peserta didik di sekolah,
berada dalam koridor hubungan yang membantu. Artinya konselor menciptakan
dan mengembangkan interaksi yang membantu peserta didik untuk
mengaktualisasikan potensi secara optimal, mengembangkan pribadi yang utuh
dan sehat, serta menampilkan perilaku efektif, kreatif dan produktif. Kualitas
hubungan dalam proses bimbingan dan konseling sangat dipengaruhi oleh kualitas
pribadi konselor (guru pembimbing)5.
Kepribadian konselor menurut Rogers (1962), merupakan teknik atau
intervensi utama, karena seseorang tidak akan dapat memberikan bantuan tanpa
memiliki kepribadian membantu. Kepribadian utama yang harus dimiliki oleh
seorang konselor (guru pembimbing) adalah terpercaya, sehingga menjadi agen
yang membawa pengaruh positif pada pertumbuhan dan perkembangan helpee
(individu). Kepribadian terpercaya akan teraktualisasikan dalam sikap: mampu
menjaga rahasia, terbuka, jujur, tulus, otentik dalam bertindak, memandang dan
menerima individu apa adanya, perhatian dan percaya diri.
BAB III
PENUTUP
5
Ngalimun dan Ihsan, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, April
2020, hlm. 132
A. Kesimpulan
Berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan dan
konseling disekolah dasar muncul sebagai konsekuensi logis dari karakteristik
dan masalah perkembangan siswa sekolah dasar itu sendiri. Karena itu,
memahami anak karakteristik anak sekolah dasar merupakan hal sangat penting
di dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan
konseling secara keseluruhan. Begitu pula sentral layanan bimbingan dan
konseling terpusat pada pemberdayaan kualitas fungsi guru sebagai
pembimbingnya.
DAFTAR PUSTAKA