Anda di halaman 1dari 3

PPL AJANG PEMBELAJARAN

Muhammad Mifta Farid


Manusia tidak akan terlepas dari dinamika pembelajaran masyarakat yang terus
menerus mengalami kemajuan perubahan dari sebelumnya belum mengetahui menjadi
masyarakat yang mengetahui, sebagaimana menurut KBBI arti pemebelajaran adalah proses,
cara, perbuatan menjadikan belajar.1
Apabila ditemukan masyarakat yang tidak ada perubahan dalam hal apapun atau
mengalami kejumudan dalam kesehariannya maka sebenarnya bisa dikatakan di dalam
masyarakat tersebut tidak ada kegiatan pembelajaran yang mana menjadikan perkembangan
wawasan hanya sebatas lingkungan sekitar saja.
Maka adanya Praktek Pembelajaran Lapangan yang diselenggarakan oleh kampus di
sekolah-sekolah merupakan salah satu pembelajaran oleh siswa berupa terjun serta turun
secara langsung untuk mempraktekkan hasil pembelajaran yang telah didapatkan selama
kurang lebih 3 atau 3,5 tahun.
Penulis sebagai mahasissa yang langsung turun ke sekolahan menggantikan dan
mengajar pembelajaran sementara oleh guru pamong untuk sementara waktu, maka ada
beberapa hal yang harus dipahami serta perlu dipertimbangkan ialah (a) potensi yang
dimiliki siswa; (b) ada tidaknya relevansi terhadap karakteristik daerah; (c) tingkat
perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual yang dimiliki siswa saat ini;
(d) manfaat untuk siswa; (e) struktur keilmuan; (f) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran; (g) ada tidaknya relevansi terhadap kebutuhan siswa serta tuntutan lingkungan;
dan (h) alokasi waktu yang disediakan/tersedia.2
Pembelajaran bukan hanya doang sebab itu memahami kondisi sebagaimana yang
telah dijelaskan di atas merupakan salah satu usaha untuk memudahkan kita untuk
menyiapkan bahan apa saja yang akan disampaikan kepada siswa begitu pula hal-hal apa
yang harus dihindari ketika proses pembelajaran berlangsung.
Maka penulis mencoba dalam Praktek Pembelajaran Lapangan di tugas fakultas ini
berupa mencoba hal-hal baru yang sebelumnya penulis belum pernah terjun langsung
mengampu pembelajaran anak usia SMA, dalam pembelajaran kali ini penulis menggunakan
Learning Experiences.

1
Pusat bahasa Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, 2008.
2
Suyatmini, “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pelaksanaan Pembelajaran Akuntansi Di Sekolah Menengah
Kejuruan,” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 27, no. 1 (2017): 64.
Learning Experiences merupakan salah satu metode untuk mengajar siswa menjadi
aktif.3 Metode tersebut penulis gunakan untuk memudahkan siswa ber experiens mengenai
segala macam hal yang penulis ampu pembelajarannya sebab kondisi Praktek Pembelajaran
Lapangan bertepatan juga dengan kondisi wabah covid-19. Oleh sebab itu pembelajaran yang
penulis ampu berupa daring.

3
Muya Barida, “Model Experiential Learning Dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan Keaktifan Bertanya
Mahasiswa,” Jurnal Fokus Konseling 4, no. 2 (2018): 153.
Datar Pustaka

Barida, Muya. “Model Experiential Learning Dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan


Keaktifan Bertanya Mahasiswa.” Jurnal Fokus Konseling 4, no. 2 (2018): 153.

Pusat bahasa Depdiknas. Kamus Bahasa Indonesia, 2008.

Suyatmini. “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pelaksanaan Pembelajaran Akuntansi Di


Sekolah Menengah Kejuruan.” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 27, no. 1 (2017): 64.

Anda mungkin juga menyukai