DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS JAMBI
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan “ Dilatasi, simetri lipat dan putar bangun datar” sesuai dengan waktu
yang sudah ditetapkan.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan penyampaian materi
dalam makalah ini. Selanjutnya kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pada pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga dari makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 11
3.2 Saran.................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
11. Berapa banyak simetri putar pada bidang datar?
12. Bagaimana contoh soal pada simetri putar?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dilatasi
2.1.1 Definisi delatasi
Sebelum kita membahas definisi dilatasi ada baiknya kita melihat definisi
transformasi terlebih dahulu. Transformasi adalah aturan secara geometris yang
dapat menunjukkan bagaimana suatu titik atau bangun dapat berubah kedudukan
dan ukurannya berdasarkan rumus tertentu. Dilatasi pada umumnya merupakan
transformasi yang dapat mengubah ukuran suatu bangun.
Secara lengkapnya dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah
ukuran (memperbesar atau memperkecil) suatu bangun tetapi tidak mengubah
bentuk bangunnya. Pada dilatasi juga dikenal faktor skala dan titik pusat yang
akan di bahas secara lebih rinci pada pembahasan di bawah ini.
Penerapan kedua, Skala pada peta. Pada umumnya skala peta bertuliskan 1 :
1000000 cm yang artinya jika skala pada peta 1 cm maka pada kenyataannya
berjarak 1000000 cm.
3
2.1.3 Tafsiran Geometri dari Dilatasi
Perkalian atau dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah jarak
titik-titik dengan faktor pengali tertentu terhadap suatu titik tertentu. Faktor
pengali tersebut disebut faktor dilatasi atau faktor skala dan titik tertentu itu
dinamakan pusat dilatasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu dilatasi ditentukan oleh:
1) Faktor skala (k), dan
2) Pusat dilatasi
Jika yang dilatasikan suatu bangun, maka dilatasi akan mengubah ukuran
tanpa mengubah bentuk bangun tersebut. Dilatasi yang berpusat di P dengan
faktor skala k dinotasikan dengan [P,k].
a) Jika k > 1, bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula.
b) Jika 0 < k < 1, bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula.
c) Jika -1 < k < 0, bangun bayangan diperkecil dan terletak tidak sepihak
terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
d) Jika k < -1, bangun bayangan diperbesar dan terletak tidak sepihak terhadap
pusat dilatasi dan bangun semula.
4
(20 02)(11 2 2 1
1 2 2)(
=
2 4 4
2 2 4
2
4 )
Jadi peta dari titik-titik sudut ABCD adalah A’(2,2), B’(4,2), C’(4,4)
dan D’(2,4)
( ) ()( )
−1 ' −1
x (−16 )
()( )( ) ( ) ( )
'
x −4 0 x −4 x x 4 x 4
' = = → = → =
y 0 −4 y −4 y y −1 ' y −1
y ( 24 )
4 4
¿ (−64 )
Jadi titik A’(-16,24) merupakan bayangan dari titik A(4 ,−6 ) yang
didilatasikan dengan pusat O(0,0) dan faktor skala -4.
3. Tentukan persamaan peta dari garis 3 x−5 y +15=0 oleh dilatasi terhadap
pusat O(0,0) dengan faktor skala 5!
Penyelesaian:
3 x−5 y +15=0 didilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala 5, maka:
( )
1
x'
( ) ( )( ) ( ) ( )
x'
y'
=
5 0 x
0 5 y
=
5x
5y
x
→ =
y
5
1
y'
5
1 1
Sehingga diperoleh x= x ' dan ¿ y ' . Maka bayangannya adalah :
5 5
1 1 '
3( x ')−5( y )+ 15=0
5 5
3 ' 5 '
x − y +15=0
5 5
' '
3 x −5 y +75=0 →3 x−5 y +75=0
Jadi peta dari dilatasi garis 3 x−5 y +15=0 terhadap pusat O(0,0)
dengan faktor skala 5 adalah 3 x−5 y +75=0
5
2.2 Simetri Lipat
Simetri Lipat adalah jumlah lipatan yang dapat dibentuk oleh suatu bidang
datar menjadi 2 bagian yang sama besar. Garis yang membagi suatu bangun
menjadi dua bagian yang kongruen tersebut dinamakan garis simetri atau sumbu
simetri. Tidak semua bangun datar mempunyai simetri, beberapa bangun datar
mempunyai simetri dan beberapa bangun datar lainnya tidak mempunyai sumbu
simetri.
6
2.2.4 Contoh soal tentang simetri lipat
1. Sebutkan banyaknya simetri lipat dari bangun datar
a) Segitiga Sama Sisi
b) Segitiga Sama Kaki
c) Segitiga sembarang
Penyelesaian
a) Segitiga Sama sisi mempunyai 3 simetri lipat dan 3 sumbu simetri. Jumlah
sumbu simetri lipat bangun datar akan selalu sama dengan jumlah simetri
lipatnya.
b) Segitiga Sama kaki mempunyai 1 simetri lipat
c) Segitiga Sembarang tidak mempunyai simetri lipat
Penyelesaian
7
Simetri Lipat
Penyelesaian
Simetri Putar adalah jumlah putaran yang dapat dilakukan terhadap suatu
bangun datar di mana hasil putarannya akan membentuk pola yang sama sebelum
diputar, namun bukan kembali ke posisi awal.
8
2.3.2 Syarat suatu bidang datar memiliki simetri putar
a) Memiliki sebuah titik pusat
b) Disebut memiliki simetri putar jika saat diputar akan membentuk pola yang
sama minimal dua kali
c) Disebut tidak bersimetri putar jika hanya dapat berputar satu kali putaran
penuh
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dilihat dari ruang lingkupnya wirausaha memiliki dua fungsi yaitu, fungsi makro dan
fungsi mikro. Secara makro, wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan
pemacu perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian,
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi
baru dalam produk barang dan jasa berskala global. Semua itu merupakan hasil dari proses
dinamis wirausaha yang kreatif. Secara mikro, peran wirausaha adalah penanggung resiko
dan ketidak pastian mengombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda
untukmenciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
9
Sejak abad ke-16, kewirausahaan sudah diperkenalkan dan dipelajari di beberapa
negara seperti Belanda dan Jerman yang diperkenalkan oleh Richard Castillon. Namun, di
Indonesia kewirausahaan baru dikenal pada akhir abad ke 20. Kewirausahaan pun mengalami
perkembangan dari bidang industri, perdagangan, kesehatan, pemerintah, organisasi
kemasyarakatan hingga menjadi suatu disiplin ilmu independen yang dapat dipelajari di
pendidikan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi maupun pelatihan atau workshop
mengenai kewirausahaan. Peran kewirausahaan diperlukan untuk pertumbuhan perekonomian
di Inonesia dan menjadikan masyarakat lebih kreatif dan mandiri.
3.2 saran
Kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran apabila terdapat kesalahan kata
dalam penulisan ini. Kritik dan saran yang membangun akan menjadikan kami lebih baik
kedepannya dalam penulisan makalah. Harapan kami dengan ditulisnya makalah ini bisa
berguna bagi kita semua untuk menambah ilmu pengetahuan terutama dibidang mata kuliah
Kewirausahaan. Kurang dan lebihnya tentang makalah ini kami selaku penulis meminta
maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/simetri-lipat-dan-simetri-putar-567da7230139b.html
https://www.academia.edu/9921961/Dilatasi
https://brainly.co.id/tugas/40824519
10