Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GEOMETRI DAN PENGUKURAN

“ Dilatasi, simetri lipat dan putar bangun datar ”

DOSEN PENGAMPU :

Dr. YANTORO, M.Pd.

VIOLITA ZAHYUNI, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

NOVIA ANGGUN PRATIWI (A1D120173)

SINTIA MAHARANI (A1D120174)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan “ Dilatasi, simetri lipat dan putar bangun datar” sesuai dengan waktu
yang sudah ditetapkan.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan penyampaian materi
dalam makalah ini. Selanjutnya kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pada pembaca.

Akhir kata kami berharap semoga dari makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Jambi , 25 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3

2.1 fungsi makro dan mikro dalam kewirausahaan..................................................... 3

2.2 tantangan kewirausahaan di indonesia................................................................... 5

2.3 tantangan kewirausahaan dalam konteks globalisasi............................................. 6

2.4 cara memasuki dunia usaha................................................................................... 7

2.5 profil usaha kecil serta bagaimana model pengembangan usahanya..................... 7

2.6 kerangka hipotesis pengembangan usaha............................................................ 10

BAB III PENUTUP...................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 11

3.2 Saran.................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Salah satu tuntutan utama yang diajukan oleh kalangan pendidikan dewasa ini
terhadap pembelajaran pada setiap bidang studi ialah bahwa pelajaran itu harus berpusat
kepada mahasiswa, berpedoman pada siswa, dengan segala sifat-sifat dan kebutuhannya (
berbasis kompetensi ).
Geometri transformasi merupakan suatu bab yang membahas mengenai perpindahan
suatu titik pada bidang dimensi dua atau datar. Transformasi meliputi refleksi, rotasi,
dilatasi dan juga translasi. Pada makalah ini akan dikhususkan membahas mengenai
dilatasi. Dimana dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah ukuran (memperbesar
atau memperkecil) suatu bangun tetapi tidak mengubah bentuk bangunnya.
Dalam pembelajaran geometri dimulai dengan menyelidiki suatu keseluruhan atau
garis besar atau bentuk bangunnya terlebih dahulu, kemudian baru ke unsur-unsur yang
makin kecil dan sederhana.
Dalam mengajarkan materi hendaknya mengikuti pola pikir mahasiswa,
artinya mahasiswa tidak langsung dibebani dengan definisi atau sifat-sifat. Namun
sebaiknya mahasiswa dibimbing setahap demi setahap dengan pengamatan,
pembuatan, dan penyelelidikan sehingga nantinya mahasiswa dapat mengambil
kesimpulan tentang makna dari materi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dilatasi?
2. Seperti apa dilatasi dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana tafsiran geometri terhadap dilatasi?
4. Bagaimana contoh soal tentang dilatasi?
5. Apa pengertian simetri lipat?
6. Apa saja syarat suatu bidang datar yang memiliki simetri lipat?
7. Berapa banyak simetri lipat pada bidang datar?
8. Bagaimana contoh soal pada simetri lipat?
9. Apa pegertian simetri putar?
10. Apa saja syarat suatu bidang datar yang memiliki simetri putar?

1
11. Berapa banyak simetri putar pada bidang datar?
12. Bagaimana contoh soal pada simetri putar?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dilatasi
2. Untuk mengetahui contoh dilatasi dalam kehidupan sehari-hari
3. Untuk mengetahui tafsiran geometri terhadap dilatasi
4. Untuk mengetahui contoh soal dilatasi
5. Untuk mengetahui pengertian simetri lipat
6. Untuk mengetahui syarat suatu bidang datar dapat dikatakan bersimetri lipat
7. Untuk mengetahui bayak simetri lipat pada bidang datar
8. Untuk mengetahui contoh soal simetri lipat
9. Untuk mengetahui pengertian simetri putar
10. Untuk mengetahui syarat suatu bidang datar dapat dikatakan bersimetri putar
11. Untuk mengetahui bayak simetri putar pada bidang datar
12. Untuk mengetahui contoh soal simetri putar

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dilatasi
2.1.1 Definisi delatasi
Sebelum kita membahas definisi dilatasi ada baiknya kita melihat definisi
transformasi terlebih dahulu. Transformasi adalah aturan secara geometris yang
dapat menunjukkan bagaimana suatu titik atau bangun dapat berubah kedudukan
dan ukurannya berdasarkan rumus tertentu. Dilatasi pada umumnya merupakan
transformasi yang dapat mengubah ukuran suatu bangun.
Secara lengkapnya dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah
ukuran (memperbesar atau memperkecil) suatu bangun tetapi tidak mengubah
bentuk bangunnya. Pada dilatasi juga dikenal faktor skala dan titik pusat yang
akan di bahas secara lebih rinci pada pembahasan di bawah ini.

2.1.2 Contoh delatasi dalam kehidupan sehari-hari


Penerapan dilatasi banyak dijumpai dalam kehidupan sehari–hari. Dalam
makalah ini kami menyajikan beberapa contoh penerapan dilatasi dalam
kehidupan sehari – hari yaitu:
 Penerapan pertama adalah pada mikroskop atau alat pembesar. Gambar di
bawah menunjukkan alat pembesar yang merupakan alat penting di
laboratorium foto. Alat ini digunakan untuk memperbesar foto dari
negatifnya (klisenya). Dengan menggerakkan film di depan lensa,
memungkinkan untuk mengubah ukuran foto yang dihasilkan.

 Penerapan kedua, Skala pada peta. Pada umumnya skala peta bertuliskan 1 :
1000000 cm yang artinya jika skala pada peta 1 cm maka pada kenyataannya
berjarak 1000000 cm.

3
2.1.3 Tafsiran Geometri dari Dilatasi
Perkalian atau dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah jarak
titik-titik dengan faktor pengali tertentu terhadap suatu titik tertentu. Faktor
pengali tersebut disebut faktor dilatasi atau faktor skala dan titik tertentu itu
dinamakan pusat dilatasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu dilatasi ditentukan oleh:
1) Faktor skala (k), dan
2) Pusat dilatasi

Jika yang dilatasikan suatu bangun, maka dilatasi akan mengubah ukuran
tanpa mengubah bentuk bangun tersebut. Dilatasi yang berpusat di P dengan
faktor skala k dinotasikan dengan [P,k].

Sifat-sifat dilatasi antara lain:

a) Jika k > 1, bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula.
b) Jika 0 < k < 1, bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula.
c) Jika -1 < k < 0, bangun bayangan diperkecil dan terletak tidak sepihak
terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
d) Jika k < -1, bangun bayangan diperbesar dan terletak tidak sepihak terhadap
pusat dilatasi dan bangun semula.

2.1.4 Contoh Soal Tentang Dilatasi


1. ABCD adalah sebuah persegi dengan koordinat titik-titik sudut A(1,1),
B(2,1), C(2,2) dan D(1,2). Tentukan peta atau bayangan dari titik-titik sudut
persegi itu oleh dilatasi [O,2]!
Penyelesaiaan:
Peta atau bayangan titik-titik sudut persegi oleh dilatasi [O,2]

Matriks yang bersesuaian dengan dilatasi [0,2] adalah (20 02 )


Peta atau bayangan dari titik sudut persegi A(1,1), B(2,1), C(2,2) dan D(1,2)
adalah

4
(20 02)(11 2 2 1
1 2 2)(
=
2 4 4
2 2 4
2
4 )
 Jadi peta dari titik-titik sudut ABCD adalah A’(2,2), B’(4,2), C’(4,4)
dan D’(2,4)

2. Titik A’(-16,24) merupakan bayangan dari titik A( x , y ) yang didilatasikan


dengan pusat O(0,0) dan faktor skala -4. Koordinat titik A adalah...
Penyelesaian:

( ) ()( )
−1 ' −1
x (−16 )
()( )( ) ( ) ( )
'
x −4 0 x −4 x x 4 x 4
' = = → = → =
y 0 −4 y −4 y y −1 ' y −1
y ( 24 )
4 4

¿ (−64 )
 Jadi titik A’(-16,24) merupakan bayangan dari titik A(4 ,−6 ) yang
didilatasikan dengan pusat O(0,0) dan faktor skala -4.

3. Tentukan persamaan peta dari garis 3 x−5 y +15=0 oleh dilatasi terhadap
pusat O(0,0) dengan faktor skala 5!
Penyelesaian:
3 x−5 y +15=0 didilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala 5, maka:

( )
1
x'
( ) ( )( ) ( ) ( )
x'
y'
=
5 0 x
0 5 y
=
5x
5y
x
→ =
y
5
1
y'
5
1 1
Sehingga diperoleh x= x ' dan ¿ y ' . Maka bayangannya adalah :
5 5
1 1 '
3( x ')−5( y )+ 15=0
5 5
3 ' 5 '
x − y +15=0
5 5
' '
3 x −5 y +75=0 →3 x−5 y +75=0
 Jadi peta dari dilatasi garis 3 x−5 y +15=0 terhadap pusat O(0,0)
dengan faktor skala 5 adalah 3 x−5 y +75=0

5
2.2 Simetri Lipat

2.2.1 Definisi simetri lipat


Secara informal, simetri dapat dijelaskan sebagai suatu garis pada bangun
datar yang jika dilipat menjadi dua bagian, maka setengah bangun datar akan
menutup setengah bangun yang lain. Banyaknya simetri lipat, sama dengan
banyaknya sumbu simetri pada bangun itu.

Simetri Lipat adalah jumlah lipatan yang dapat dibentuk oleh suatu bidang
datar menjadi 2 bagian yang sama besar. Garis yang membagi suatu bangun
menjadi dua bagian yang kongruen tersebut dinamakan garis simetri atau sumbu
simetri. Tidak semua bangun datar mempunyai simetri, beberapa bangun datar
mempunyai simetri dan beberapa bangun datar lainnya tidak mempunyai sumbu
simetri.

2.2.2 Syarat suatu bidang datar memiliki simetri lipat


a. Jika dilipat, maka lipatan yang satu dengan lipatan lainnya akan saling
menutupi satu sama lain dengan sempurna.
b. Mempunyai sumbu simetri.
c. Membagi bangun datar tersebut menjadi dua bagian yang sama baik bentuk
maupun ukurannya
2.2.3 Banyak simetri lipat dari bangun datar umum
Untuk mencari simetri lipat dari suatu bangun datar maka dapat dilakukan
dengan membuat percobaan dengan membuat potongan kertas yang ukurannya
mirip dengan yang akan diuji coba. Lipat-lipat kertas tersebut untuk menjadi dua
bagian sama besar. Berikut ini adalah banyak simetri lipat dari bangun datar
umum :

a) Persegi Panjang memiliki 2 simetri lipat


b) Bujur Sangkar memiliki 4 simetri lipat
c) Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri lipat
d) Belah Ketupat memiliki 2 simetri lipat
e) Lingkaran memiliki simetri lipat yang jumlahnya tidak terbatas

6
2.2.4 Contoh soal tentang simetri lipat
1. Sebutkan banyaknya simetri lipat dari bangun datar
a) Segitiga Sama Sisi
b) Segitiga Sama Kaki
c) Segitiga sembarang

Penyelesaian

Simetri Lipat Segitiga

a) Segitiga Sama sisi mempunyai 3 simetri lipat dan 3 sumbu simetri. Jumlah
sumbu simetri lipat bangun datar akan selalu sama dengan jumlah simetri
lipatnya.
b) Segitiga Sama kaki mempunyai 1 simetri lipat
c) Segitiga Sembarang tidak mempunyai simetri lipat

2. Sebutkan banyaknya simetri lipat dari bangun datar


a) Bujur Sangkar
b) Persegi Panjang

Penyelesaian

7
Simetri Lipat

a) Bujur Sangkar mempunyai 4 simetri lipat sedangkan


b) Persegi Panjang hanya mempunyai 2 simetri lipat

3. Sebutkan banyaknya simetri lipat dari bangun datar


a) Jajaran Jenjang
b) Belah ketupat
c) Layang-layang

Penyelesaian

a) Jajar genjang tidak mempunyai simetri lipat


b) Belah ketupat mempunyai 2 buah simetri lipat
c) Layang-layang mempunyai 2 buah simetri lipat

2.3 Simetri Putar

2.3.1 Definisi simetri putar


Suatu bangun datar disebut memiliki simetri putar jika jika bangun itu
diputar kurang dari 360 derajat menempati tempatnya semula. Sudut putar adalah
ukuran sudut yang digunakan untuk memutar bangun sehingga menempati
tempatnya semula (0<a<=360).

Simetri Putar adalah jumlah putaran yang dapat dilakukan terhadap suatu
bangun datar di mana hasil putarannya akan membentuk pola yang sama sebelum
diputar, namun bukan kembali ke posisi awal.

8
2.3.2 Syarat suatu bidang datar memiliki simetri putar
a) Memiliki sebuah titik pusat
b) Disebut memiliki simetri putar jika saat diputar akan membentuk pola yang
sama minimal dua kali
c) Disebut tidak bersimetri putar jika hanya dapat berputar satu kali putaran
penuh

2.3.3 Banyak simetri putar dari bangun datar umum


a) Bujur Sangkar memiliki 4 simetri putar
b) Persegi Panjang memiliki 2 simetri putar
c) Segitiga Sama Kaki tidak memiliki simetri putar
d) Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri putar
e) Belah Ketupat memiliki 2 simetri putar
f) Lingkaran memiliki simetri putar yang jumlahnya tidak terbatas

2.3.4 Contoh soal simetri putar

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dilihat dari ruang lingkupnya wirausaha memiliki dua fungsi yaitu, fungsi makro dan
fungsi mikro. Secara makro, wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan
pemacu perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian,
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi
baru dalam produk barang dan jasa berskala global. Semua itu merupakan hasil dari proses
dinamis wirausaha yang kreatif. Secara mikro, peran wirausaha adalah penanggung resiko
dan ketidak pastian mengombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda
untukmenciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.

9
Sejak abad ke-16, kewirausahaan sudah diperkenalkan dan dipelajari di beberapa
negara seperti Belanda dan Jerman yang diperkenalkan oleh Richard Castillon. Namun, di
Indonesia kewirausahaan baru dikenal pada akhir abad ke 20. Kewirausahaan pun mengalami
perkembangan dari bidang industri, perdagangan, kesehatan, pemerintah, organisasi
kemasyarakatan hingga menjadi suatu disiplin ilmu independen yang dapat dipelajari di
pendidikan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi maupun pelatihan atau workshop
mengenai kewirausahaan. Peran kewirausahaan diperlukan untuk pertumbuhan perekonomian
di Inonesia dan menjadikan masyarakat lebih kreatif dan mandiri.

Dengan adanya kewirausahaan, masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk


menciptakan dan menyediakan produk yang memiliki nilai tambah dan inovasi baru.

3.2 saran

Kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran apabila terdapat kesalahan kata
dalam penulisan ini. Kritik dan saran yang membangun akan menjadikan kami lebih baik
kedepannya dalam penulisan makalah. Harapan kami dengan ditulisnya makalah ini bisa
berguna bagi kita semua untuk menambah ilmu pengetahuan terutama dibidang mata kuliah
Kewirausahaan. Kurang dan lebihnya tentang makalah ini kami selaku penulis meminta
maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/simetri-lipat-dan-simetri-putar-567da7230139b.html

https://www.academia.edu/9921961/Dilatasi

https://brainly.co.id/tugas/40824519

10

Anda mungkin juga menyukai