Anda di halaman 1dari 21

PENGUBAHAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS MENJADI

ARTIKEL ILMIAH

MAKALAH

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Penelitian
Tindakan Kelas

Dosen Pengampu:

Dr. Nanang Kosim, M.Ag dan Heri Gunawan, S.Pd.I., M.Ag.

Disusun oleh :

Bela Siska Teria 1162030022

Dede Husni M ubarok 1162030026

Febby Budihartadi 1162030036

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNG DJATI

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah
memberikan ni’mat ilmu dan kemampuan pada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengubahan Hasil Penelitian Tindakan
Kelas menjadi Artikel Ilmiah ”. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari akan kekurangan


kami,serta dalam penyusunannya kami tidak akan berhasil tanpa dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, kami mengucapkan terimakasih
kepada Dosen mata kuliah. Penelitian Tindakan Kelas, Bapak Heri Gunawan
yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.
Ibu dan bapak kami yang telah mendo’akan kami demi kelancaran pembuatan
makalah ini, dan sahabat-sahabat kami yang telah berpartisipasi dengan
mencurahkan pikirannya demi terselesaikannya penulisan dan penyusunan
makalah ini.
Sadar akan kekurangan kami tersebut, kami mohon maaf jika banyak
kesalahan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Saran dan kritik sangat
kami harapkan sebagai pembelajaran dalam penulisan dan penyusunan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya untuk
kelompok kami. Aamiin

Wassalamu’alaikum wr.wb

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
A. Pengertian Artikel Ilmiah ........................................................................................ 5
B. Bentuk- bentuk Artikel Ilmiah ................................................................................ 5
C. Pengubahan Hasil PTK menjadi Artikel ................................................................. 7
BAB III............................................................................................................................. 19
PENUTUP........................................................................................................................ 19
Simpulan ....................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 20

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kebanggaan bagi seorang peneliti adalah bila hasil penclitian
PTK yang sudah dilaporkan dapat dikomunikasikan melalui tulisan ilmiah
(artikel) dalam pertemuan ilmiah seperti konferensi dalam bentuk conference
proceeding, dan terutama apabila tulisan tersebut dapat dipublikasikan dalam
bentuk artikel ilmiah pada jurnal nasional, nasional terakreditasi dan jurnal
internasional bereputasi.
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak peneliti yang telah melakukan
penelitian dengan baik, dan dengan data hasil penelitian yang memadai sesuai
tujuan penelitian, akan tetapi yang bersangkutan masih sulit
mengomunikasikannya dalam tulisan ilmiah berupa artikel pada jurnal ilmiah.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kendala teknis dan kurangnya pengalaman
dalam mengubah hasil penelitian menjadi artikel ilmiah yang siap untuk
dikirimkan pada jurnal ilmiah nasional atau jurnal internasional. Untuk
menjembatani kelemahan-kelemahan ini, maka perlu dilakukan pedoman dalam
mengubah hasil penelitian menjadi artikel ilmiah yang siap publikasi di jurnal
ilmiah.
Berikut ini akan kita bahas strategi mengubah hasil penelitian menjadi
artikel ilmiah yang siap publikasi di jurnal ilmiah bertaraf nasional, nasional
terakreditasi dan jurnal internasional. Format dan bentuk tulisan ilmiah yang
dimaksudkan dalam buku ini kebanyakan mengarah pada penulisan artikel ilmiah
bidang sains dan pendidikan, akan tetapi dapat juga diadopsi untuk artikel ilmiah
bidang ilmu lain.
Bahasan dalam pengubahan hasil penelitian menjadi artikel ilmia menjadi
artikel ilmiah, bentuk-bentuk artikel ilmiah yang perlu diketahui oleh peneliti, dan
strategi mempersiapkan naskah artikel ilmiah agar artikel layak dikirimkan untuk
dipublikasi di jurnal ilmiah.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian artikel ilmiah?
2. Ada berapa bentuk artikel ilmiah?
3. Bagaimana mengubah hasil Penelitian Tindakan Kelas ke dalam
bentuk artikel ilmiah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian artikel ilmiah
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk artikel ilmiah
3. Untuk mengetahui proses pengubahan hasil penelitian kedalam bentuk
artikel ilmiah

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah merupakan salah satu bentuk dari karya atau karangan ilmiah.
Selain artikel, ada pula makalah, laporan, skripsi, dan sebagainya. Artikel adalah
karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal, buku kumpulan artikel,
atau media lainnya yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman
atau konvensi yang telah disepakati atau ditetapkan. Sedangkan ilmiah bermakna
serangkaian proses mulai dari sebuah pendapat, penelitian, analisa, metode hingga
dalam bentuk uraian yang memenuhi kaidah-kaida ilmiah. Jadi, pengertian artikel
ilmiah adalah sebuah karya ilmiah yang dikhususkan untuk diterbitkan di jurnal
ilmiah yang uraiannya bersifat sistematis, empiris, bisa dibuktikan kebenarannya,
objektif, rasional dengan menggunakan metode penelitian yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Dalam pengertian artikel ilmiah telah dijabarkan bahwa tulisan ini bersifat
ilmiah dan sistematis. Oleh sebab itu, artikel ilmiah juga bisa menggunakan
angka-angka statistik dalam bentuk tabel maupun nontabel, yang menggambarkan
suatu objek pembahasan hasil daripada sebuah penelitian baik bedasarkan sampel
maupun populasi. Biasanya juga disertai standar deviasi maupun standar error.
Artikel ilmiah bisa saja hasilnya berbeda apabila menggunakan metode yang
berbeda yang merupakan cara berbeda dan persepsi yang berbeda, walaupun objek
penelitiannya sama. Jadi, kebenaran dari sebuah artikel ilmiah juga dipengaruhi
oleh kualitas daripada sampel maupun populasi serta metode yang digunakannya.

B. Bentuk- bentuk Artikel Ilmiah

Bentuk-bentuk artikel ilmiah dalam jurnal bertaraf nasional,nasional


terakreditasi dan jurnal internasional untuk bidang sains maupun pendidikan
hampir sama, yang berbeda adalah dalam penekanan publisher sesuai dengan visi
dan misinya. Agar kita memahami dan mempertimbangkan jenis tulisan dan
bentuk naskah artikel dari hasil penelitian yang akan dipersiapkan agar dapat
dikirimkan kepada editor, maka perlu ada bayangan bentuk artikel yang umum
dalam jurnal ilmiah.

5
1. Artikel Ulasan (Review Article)

Artikel ulasan atau review article adalah kumpulan ulasan dari berbagai
jenis artikel yang berhubungan dengan satu atau beberapa topik tertentu yang
disatukan atau dibuat menjadi satu bidang ilmu atau kajian, atau ulasan dan
kajian satu atau beberapa topik tertentu sehingga menjadi lebih mudah
dipahami, saling terkait, rasional dan terarah. Artikel dalam bentuk ulasan
dapat berupa ringkasan dan catatan-catatan terhadap artikel-artikel sejenis yang
sudah dipublikasikan, atau merujuk beberapa jenis artikel yang memuat topik
tertentu yang sejenis sehingga pembaca dapat mengetahui dan memahami isi
artikel. Artikel ulasan dapat juga berupa penjelasan umum, pendapat, ulasan,
sanggahan dan format lain terhadap topik atau materi tertentu yang didukung
oleh artikel ilmiah rujukan yang sudah dan akan terbit secara formal.

Artikel ulasan dapat juga berupa pemaparan ide cemerlang , inovasi baru,
dan pendefinisian suatu masalah yang selama ini belum jelas, atau menjelaskan
dan meluruskan lebih lanjut (berdasarkan alasan ilmiah) tentang suatu
meteri/topik yang dianggap kurang lengkap atau kurang jelas. Umumnya
artikel ulasan sangat komprehensif dan lengkap dan ditulis oleh para ahli dalam
bidang ilmunya sehingga kebanyakan artikel ulasan ditempatkan pada halaman
awal didalam satu jurnal yang terbit.

2. Artikel Laporan (Report Article)

Artikel laporan (report article) merupakan laporan hasil penelitian atau ulasan
laboratorium yang disajikan dalam jurnal ilmiah. Artikel laporan ditujukan
kepada pembaca profesional untuk semakin mendalami perkembangan
penelitian dan penemuan terkini sehingga dapat dibandingkan dan
dihubungkan dengan penelitian yang sudah ada sesuai dengan bidang ilmu
yang dibahas. Artikel laporan dapat juga memuat artikel kemajuan dan temuan
instrumentasi, yaitu berupa penemuan dan perkembangan peralatan dan
perangkat alat (instrumentasi) yang sudah distandarisasi melalui hasil
penelitian, yang dapat dipergunakan dalam oleh pembaca profesional dan
praktisi dalam bidang imu tertentu. Report article juga memuat laboratory

6
approach, yaitu artikel yang memfokuskan pada problem-solving
dilaboratorium.

3. Komunikasi Singkat (Short Communication)

Komunikasi singkat (short communication) adalah laporan hasil penelitian


yang sangat singkat teteapi sangat penting untuk dikomunikasikan kepada
pembaca dan peneliti profesional. Short communication jga bertujuan untuk
mendapatkan masukan atau sekaligus sebagai sarana undangan bagi peneliti
sejenis agar bersama-sama dapat mengetahui, mendalami, dan mengerjakan
suatu penemuan yang belum tuntas sehingga mendapatkan hasil yang lebih
lengkap dan komprehensif.

C. Pengubahan Hasil PTK menjadi Artikel

Pengubahan hasil PTK menjadi sebuah artikel ilmiah dimaksudkan agar


hasil-hasil penelitian PTK yang sudah dilakukan dapat diubah menjadi artikel
ilmiah yang siap dipublikasikan pada jurnal ilmiah. Agar artikel ilmiah yang akan
dikirimkan dapt diterima dan disetujui untuk dimuat dalam jurnal ilmiah bertaraf
internasional, nasional terakreditasi dan internasional, maka manuscript yang
dikirimkan harusm memenuhi standar penulisan ilmiah secara nasioan atau
internasional. Maksudnya kriteria standar penulisan yang harus dipenuhi oleh
setiap author atau penulis harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan oleh
editor atau penerbit seperti tulisan artikel harus memenuhi syarat kualitas artikel,
baik dari segi bahasa, tata bahasa, format, originalitas tulisan dan kontribusi
ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Biasanya setiap jurnal
ilmiah telah memuat pedoman umum penulisan naskah pada halaman tersendiri
pada penerbitan yang dapat dirujuk. Pedoman ini meliputi : cakupan atau bidang
ilmu kajian, format penulisan (termasuk urutan isi, pengetikan, jumlah halaman,
pengaturan gambar/grafik dan tabel, penulisan daftar pustaka, lampiran dan lain-
lain) (Situmorang : 2019)

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan penulis yaitu karya ilmiah
dirancang bukan untuk tujuan hiburan atau entertaintment, melainkan untuk

7
mengkomunikasikan temuan ilmiah baru (Slameto). Secara singkat, artikel ilmiah
dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Publikasi pertama hasil penelitian atau hasil perenungan pemikiran ilmiah


yang orisinal.
2. Disajikan dalam bentuk pemaparan yang memungkinkan pembaca
melakukan pengecekan simpulan, melakukan verifikasi dan pengulangan
eksperimen, jika di dalam artikel menjelaskan tentang hasil suatu
eksperimen.
3. Dimuat dijurnal ilmiah atau dokumen lain yang tersedia dalam komunitas
ilmuwan, atau dipresentasikan dalam suatu forum ilmiah di kalangan
komunitas ilmuwan sejenis.

Ide-ide yang diajukan di dalam artikel ilmiah harus disampaikan secara jelas
dan logis. Perpindahan dari satu ide ke ide lain harus mengalir lancar. Proses
pengembangan ide seperti itu diperlukan agar menarik pembaca untuk tetap setia
membaca sampai titik terakhir artikel itu.

Sebelum memulai menulis sebuah artikel ilmiah hasil PTK untuk


dikirimkan ke jurnal ilmiah pilihan, ada beberapa strategi yang harus
dipertimbangkan, antara lain:

1. Tahap Persiapan Penulisan Artikel


Tahap persiapan penulisan artikel adalah tahap membuat pertimbangan-
pertimbangan objektif (pada diri sendiri sebelum menuliskan artikel ilmiah)
terhadap kecukupan data, tingkat originalitas penelitian dan kontribusi ilmiah
yang sudah dimiliki dari hasil penelitian PTK yang sudah diperoleh. Beberapa
pertanyaan dapar diajukan terhadap diri sendiri secara objektif dan jujur sebelum
memulai menulis artikel pada jurnal ilmiah diuraikan sebagai berikut.
a. Apakah originalitas hasil penelitian yang dimiliki sudah memenuhi syarat
kualitas (tingkat originalitas) untuk dikomunikasikan melalui artikel ilmiah
pada jurnal ilmiah?
b. Apakah data hasil penelitian yang terkumpul sudah mencukupi untuk
standar penulisan artikel ilmiah pada jurnal ilmiah?

8
c. Termasuk pada kelompok bidang ilmu (kajian) mana artikel ilmialh yang
direncanakan akan ditujukan/dipersiapkan?.
d. Jurnal ilmiah mana yang sesuai dan memungkinkan untuk menerima dan
memuat naskah ilmiah yang akan ditulis?

Originalitas penelitian sangat menentukan bagi artikel untuk diterima atau


ditolak oleh editor jurnal ilmiah. Perlu diingat bahwa tulisan pada jurnal ilmiah
terutama jurnal nasional dan internasional bereputasi tidak akan ada duplikasi baik
pada judul maupun isi. Bila terdapat duplikasi data dan isi pada satu artikel akan
mengurangi kredibilitas penulis tersebut (tidak etis dan sangat memalukan). Pada
saat ini sudah banyak jurnal ilmiah dicek terlebih dahulu melakukan uji kesamaan
(similraty check) dengan menggunakan software, sehingga pada tahun belakangan
ini tidak akan ada lagi artikel yang sama atau mendekati sama. Supaya lebih cepat
dan akurat menguji tingkat originalitas suatu artikel, maka penelurusan pustaka ini
dapat dilakukan melalui ”Databases” berupa kumpulan abstrak sebelum
membaca lebih terperinci pada naskah lengkap.

2. Tahap Penulisan Artikel

Sebelum memulai menulis artikel, satu hal yang perlu diperhatikan oleh
penulis yaiu menghindari adanya plagiat atau plagiarism. Plagiat atau plagiarism
yaitu menggunakan ide seseorang atau merangkum atau parafrase suatu artikel
atau kalimat dan mempresentasikan ide tersebut seolah-olah menjadi ide sendiri
tanpa memberikan kredit pada sumber utamanya. Strategi untuk menghindari
plagiat yaitu harus berhati-hati menggunakan kalimat orang lain, usahakan untuk
memberi kredit bagi sumber utamanya bila memang perlu atau sangat diperlukan.
Usahakan untuk melakukan cek plagiat pada naskah sebelum mengirimkannya
kepada editor karena saat ini sudah tersedia fasilitas penguji plagiat (plagiat
checker) yang gratis atau berbayar secaua online di website.

Setelah yakinbahwa hasil PTK yang diperoleh tergolong original, maka


hasil penelitian dapat diubah menjadi draft artikel ilmiah. Langkah selannjutnya
yaitu tahap penulisan artikel. Tahap penulisan artikel untuk artikel prosiding dan
jurnal ilmiah bereputasi hampir sama, yang berbeda hanya dalam format dan isi
artikel yang harus disesuaikan dengan prosiding atau jurnal yang dituju.

9
3. Komponen Artikel pada Jurnal Ilmiah
Secara umum, komponen artikel ilmiah pada jurnal ilmiah (nasional,
nasional terakreditasi, dan internasional) terdiri atas:
a. Judul Artikel
Judul artikel merupakan wajah dari satu artikel dan juga sebagai
identitas suatu penelitian yang berhasil dilakukan oleh peneliti. Judul harus
menggambarkan permasalahan yang dituju sekaligus menjadi gambaran
hasil penelitian yang sudah dicapai. Judul ditulis lengkap, informatif, tidak
terlalu panjang tapi juga tidak terlalu pendek (antara 5-15 kata) dan memuat
variabel-variabel yg diteliti atau kata kunci yg menggambarkan masalah yg
diteliti.
Untuk PTK, Judul artikel berfungsi sebagai label yang
menginformasikan inti isi yang terkandung dalam artikel secara ringkas.
Pemilihan kata sebaiknya dilakukan dengan cermat agar selain aspek
ketepatan, daya tarik judul bagi pembaca juga dipertimbangkan. Judul
artikel sebaiknya tidak lebih dari 15 kata (Rokhman, Taufiqur: 2014). Judul
ditulis dalam huruf besar dan huruf kecil (uppercase and lowercase letters),
ditengah halaman (centered). Jika judul lebih dari satu baris, maka dibuat
spasi ganda (double-space between all the lines), atau sesuaikan dengan
template yang sudah ditetapkan oleh jurnal sasaran.
b. Identitas atau Authorship

Identitas atau authorship adalah nama penulis dan alamat penulis yang
memberikan kontribusi ilmiah penting pada satu artikel. Nama-nama semua
penulis dan yang memberikan kontribusi penting pada suatu penelitian harus
lengkap, dimulai dari nama pertama (first name), nama tengah (middle
name) dan nama keluarga (family name). Sebagai pemegang hak
kepemilikan atas tulisan, nama penulis ditulis tanpa gelar akademik atau yg
lain apapun, dan nama lembaga tempat bekerja penulis, dan alamat surel (e-
mail). Kiatnya, semua nama yang tercantum harus bertanggung jawab atas
isi artikel, Untuk penulis yang berstatus mahasiswa, alamat pertama yang
harus ditulis adalah nama perguruan tinggi tempat studi, jangan menyingkat

10
nama belakang agar tidak menyulitkan, dasar pengacuan oleh peneliti lain
(Rokhman, Taufiqur: 2014).

c. Abstrak

Abstrak tulisan ilmiah merupakan deskripsi yang akurat dalam


menggambarkan isi artikel dalam jumlah kata terbatas (biasanya 25-150
kata). Dengan membaca abstrak maka pembaca artikel sudah dapat
mengetahui cakupan atau dapat menunjukkan isi dari suatu artikel ilmiah,
sehingga informasi yang terdapat pada abstrak ini akan dapat mengarahkan
pembaca membuat suatu kesimpulan apakah perlu atau tidaknya untuk
membaca keseluruhan isi dari artikel ilmiah. Abstrak harus mampu
menggiring pembaca menjadi tertarik terhadap isi artikel. Strategi nya yaitu
bagaimana membuat abstrak satu artikel berskop luas menjadi intisari yang
singkat tapi tetap jelas sehingga dapat mengarahkan pembaca mengetahui isi
ringkas penelitian yang dilaporkan. Kiatnya, latar belakang cukup 1 kalimat
dan dapat dilanjutkan dengan pernyataan tujuan penelitian, pendekatan atau
metode yang dipilih ringkas, fokus pada temuan penting dan implikasi hasil
temuan, tidak ada singkatan yang tidak dijelaskan terlebih dulu, tidak
mengacu tabel atau gambar serta pustaka acuan (Rokhman, Taufiqur: 2014).

d. Kata Kunci

Kata kunci bertujuan untuk memberikan pengelompokan terhadap topik


yang sedang dibahas didalam artikel dan memudahkan bagi pembaca untuk
penelusuran topik artikel secara online. Kata kunci dipilih yang dapat
berfungsi sebagai alat penelusur, mampu mencerminkan konsep yang
terkandung dalam naskah. Untuk PTK, kata kunci adalah kata pokok yang
menggambarkan daerah masalah yang dibahas dalam artikel atau istilah-
istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli berupa
kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 5 kata/frasa.

Perlu diingat bahwa kata kunci tidak hanya diambil dari kata-kata yang
sudah ada di dalam judul artikel. Kata kunci sangat bermanfaat bagi pihak
lain yang menggunakan mesin penelusuran pustaka melalui jaringan internet

11
untuk menemukan karya seseorang yang sudah dipublikasikan secara
online. Kiatnya, kata kunci tidak selalu berupa kata tunggal, kata kunci
bukan kata biasa tetapi biasanya istilah, urutkan kata kunci berdasarkan
abjad, gunakan 4-5 kata kunci, urutkan kata kunci dari yang paling penting
ke yang kurang penting (Suminar: 2012)

e. Pendahuluan dan Studi Pustaka

Tata cara penulisan pendahuluan pada artikel ilmiah sedikit berbeda


dari pendahuluan yang ditulis pada laporan penelitian. Pada artikel ilmiah
penulisan pendahuluan sekaligus diikuti oleh tinjauan pustaka, sedangkan
pada laporan penelitian dibuat terpisah pada bab tersendiri. Pada bagian
pendahuluan artikel disajikan hal-hal yang menjadi keinginan penulis,
terutama faktor-faktor yang mendasari ketertarikan dalam melakukan suatu
penelitian PTK. Pada paragraf awal awal pendahuluan satu artikel harus
disusun secara terstruktur mulai dari latar belakang dan masalah penelitian,
alternatif penyelesaian masalah yang ditawarkan sampai pada tujuan umum
penelitian.

Tinjauan pustaka sangat penting bagi pembaca artikel, yaitu merupakan


gambaran alur pikiran penulis dalam menelusuri dalam menelusuri kajian
ilmu “sejenis” sebelum dan sesudah melakukan penelitian yang dituliskan
dalam bentuk artikel ilmiah. Studi pustaka harus mengaitkan hasil penelitian
dengan pengetahuan yang sudah ada, yaitu publikasi ilmiah (jurnal) atau
buku sebagai rujukan. Kiat atau tips menulis pendahuluan yaitu
deskripsikan pendahuluan secara umum di awal paragraph, biasanya
dikaitkan dengan isu-isu global dan ilmiah, dilanjutkan dengan background
yang lebih spesifik. Deskripsikan permasalahan yang akan diselesaikan
kaitannya dengan pendahuluan. Deskripsikan letak kebaruan dari teknologi
yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan (Istadi, 2007).

12
f. Metodologi Penelitian

Metode penelitian untuk PTKuntuk bidang yang berbeda dapat saja


berbeda-beda, tergantung pada tujuan dan jenis data yang diinnginkan. Pada
umumnya metodologi penelitan sering dirujuk oleh peneliti lain yang
tertarik membaca artikel sehingga penulisan metodologi harus diusahakan
ditulis dengan jelas dan seinformatif mungkin. Maka dari itu metodologi
yang diyulis dalam artikel ilmiah harus jelas dan akurat. Metode penelitian
menyajikan bagaimana penelitian itu dilakukan, lokasi, subjek atau populasi
dan sampel, instrumen pengumpul data beserta kualitasnya, rancangan
penelitian, cara penggalian data, dan teknik analisis data beserta
keabsahannya (Istadi, 2007).

g. Hasil dan Pembahasan

Bagian ini merupakan inti dari isi suatu hasil PTK yang menyajikan
analisis data sebagai hasil bersih, (tidak memuat proses analisis dan proses
pengujian hipotesis serta pembandingan koefisien statistik hasil analisis
dengan tabel statistik) yang bisa disajikan dalam tabel atau grafik untuk
memperjelas penyajian hasil secara verbal kemudian diberi komentar atau
dibahas. Apabila hasil cukup panjang bisa disajikan dengan sub-bagian,
tetapi bila terlalu pendek digabung dengan pembahasan. Untuk PTK, bagian
ini menyajikan secara singkat pelaksanaan tindakan sesuai kegiatan dalam
setiap siklus yg dilakukan (termasuk hasil observasi dan refleksi), hasil
analisis data terhadap variabel yang diperbaiki/ ditingkatkan. Paparkan juga
perkembangan hasil dari siklus satu ke siklus berikutnya. Hasil analisis
dapat disajikan dalam bentuk grafik atau tabel untuk memperjelas penyajian
hasil secara verbal dengan penjelasan secara singkat. Pembahasan sebagai
bagian terpenting dari keseluruhan artikel bertujuan menjawab masalah atau
menunjukkan tujuan penelitian dicapai, menafsirkan temuan penelitian
denggan teori/kajian pustaka yang ada di pendahuluan dan
mengintegrasikan kedalam kumpulan pengetahuan yg telah mapan, dan
menyusun teori baru atau memodifikasi teori yg sudah ada; Pembahasan ini
juga mengilhami saran yg akan disampaikan kemudian. Untuk PTK,

13
jawaban atas masalah penelitian hendaknya disajikan secara eksplisit.
Penafsiran terhadap hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan logika
dan teori-teori yang ada. Pengintegrasian temuan penelitian ke dalam
kumpulan yang ada dilakukan dengan membandingkan temuan itu dengan
temuan penelitian yang telah ada atau dengan teori yang ada, atau dengan
kenyataan yang ada di lapangan. Pembandingan harus disertai rujukan.

h. Ucapan Terima Kasih (Acknowledgement)

Ucapan terimakasih ditulis pada akhir naskah sebelum daftar pustaka.


Akan tetapi acknowledgement ini bukan sebuah keharusan dan dapat tidak
mencantumkannya bila dianggap tidak perlu. Acknowledgement dapat
berupa ucapan terimakasih kepada pemeberi dana penelitian (nomor grant)
atau orang yang turut berkontribusi membantu pelaksanaan penelitian,
personal atau badan yang telah meberikan kontribusi berupa personal
communication, atau bahkan ucapan terima kasih dapat juga disampaikan
kepada orang yang mengoreksi tulisan yang namanya tidak dicantumkan
sebagai penulis (authors).

i. Pustaka Acuan

Tata cara penulisan pustaka acuan adalah berdasarkan pada petunjuk


yang diberikan oleh editor. Penulisan daftar pustaka bisa dilakukan dengan
sistem penomoran maupun dengan sistem alfabetis sesuai dengan pedoman
yang sudah disyaratkan dalam author guideline atau template. Pedoman
penulisan daftar pustaka ini harus konsisten mengikuti standar internasional,
yaitu menurut pedoman American Psychological Association (APA) style
citaions yang banyak dipergunakan pada penulisan artikel bidang ilmu
Psychology dan Health Science, atau Modern Language Association (MLA)
Documentation yang banyak digunakan pada penulisan artikel bidang ilmu
Humanities, dan Harvard System yang banyak diadopsi pada penulisan
artikel pada bidang ilmu social science, business, engineering and Science,
dan sistem perujukan lain yang ditetapkan oleh jurnal sasaran (Situmorang:
2019).

14
4. Tahap Koreksi dan Finishing

Setelah tahapan penulisan atau penyusunan artikel telah selesai dilakukan,


maka ada baiknya draf artikel yang sudah ditulis tersebut dilanjutkan pada tahap
koreksi dan finishing. Secara umum tahap koreksi pada draf artikel ilmiah yang
akan dikirimkan pada jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi dan
internasional bereputasi hampir sama. Kehati-hatian harus dibuat secara ketat,
karena semakin baik artikel yang dikirimkan akan semakin cepat diterima
(accepted) dan dipublikasikan. Artikel yang kurang baik dan kurang sempurna
akan memperlama proses terbitnya suatu artikel, bahkan akan bias menurunkan
kredibilitas penulis sendiri. Tim reviewer artikel jurnal ilmiah bereputasi adalah
benar-benar ahli dalam bidangnya sehingga suasana "objektif" akan sangat terasa.
Sangat jarang satu artikel yang akan dikirimkan ke jurnal ilmiah bereputasi bisa
selesai tanpa ada koreksi yang intensif. Koreksi dapat berupa penyelarasan isi dari
segi ilmiah, bahasa dan tata bahasa, format, dan lain-lain. Tahapan koreksi dapat
berupa validasi dan pengujian data (secara ilmiah) terhadap hasil yang sudah
disajikan di dalam artikel ilmiah, terutama apabila hasil yang akan dilaporkan
tersebut berbeda dengan hasil yang sudah ditemukan dan dikemukakan oleh orang
lain. Apabila penulis menduga atau menemukan keragu-raguan data dan hasil
sendiri maka penulis harus bertindak secara hati-hati untuk kembali kepada data
mentah yang sudah dikumpulkan, atau mengulangi mengumpulkan data yang
diragukan. Kalau sudah yakin dengan data dan isi hasil temuan penelitian yang
sudah dibuat dalam artikel, maka dapat dilanjutkan dengan tahap koreksi isi
ilmiah dan penyelarasan akhir (bahasa dan dengan tahap koreksi isi tata bahasa).

Tahapan koreksi isi ilmiah pada draf artikel dapat dilakukan melalui rekan
sejawat yang memiliki latar belakang ilmu yang sama atau hamper sama dengan
bidang yang ditulis. Akan lebih baik lagi apabila koreksi diberikan kepada ahli
yang sudah berpengalaman sebagai reviewer atau editor (bila ada). Tidak

15
mengherankan bila tahapan koreksi ini memakan waktu cukup lama, khususnya
bila teman sejawat yang akan dimintai komentarnya cukup jauh (jarak) dari
tempat kita, terutama bila harus antarnegara untuk tulisan yang dipersiapkan ke
jurnal internasional bereputasi. Akan tetapi, dengan adanya komunikası internet
(via e-mail) dan komunikasi lainnya yang lebih mudah dan murah saat ini,
kendala ini dapat diatasi, hanya dengan menulis attachmen dalam electronic mail
(e-mail) sudah cukup dan dianggap resmi Bagi penulis yang memiliki kendala
bahasa internasional (Bahasa Inggris) untuk jurnal internasional, sebaiknya
dikonsultasikan dengan ahli bahasa. Sebelum mengirimkan naskah kepada ahli
bahasa, spelling dan tata bahasa dapat dikoreksikan terlebih dahulu menggunakan
software pemroses kata (Microsoft Word) menggunakan komputer personal. Perlu
selalu diperhatikan bahwa semua pendapat, saran, komentar dan kontribusi yang
diberikan oleh pakar dan teman sejawat harus selalu dipertimbangkan, karena
kemungkinan yang akan menjadi reviever nanti adalah memiliki pandangan yang
sama dengan mereka.

Setelah masukan dari pakar (ahli) telah lengkap, maka tahap berikutnya
adalah penyelarasan dan penyelesaian naskah (finishing). Finishing artikel dapat
dilakukan sendiri, atau melalui bantuan orang lainnya. Misalnya, naskah yang
sudah lengkap tersebut dapat diberikan untuk dibaca oleh orang lain (tidak satu di
bidang ilmu dengan kita). tujuannya adalah untuk melihat alur komunikasi dan
kesalahan (bila masih ada) yang perlu untuk diperbaiki. Semakin banyak orang
yang membaca draf naskah maka akan semakin yakin bahwa kesalahan-kesalahan
dapat diperbaiki Apabila koreksi dan finishing telah dilakukan dengan baik maka
pada akhirnya naskah artikel tersebut sudah dapat dikirimkan ke alamat editor
atau publisher jurnal ilmiah yang akan dituju.

5. Tahap Pengiriman Naskah

Pada saat ini ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengirimkan naskah
ke editor jurnal ilmiah, yaitu melalui pos atau e-mail dan melalu submit secara
online pada website jurnal yang dituju Pengiriman melalui e-mail (dengan
attachmen) sudah jarang terjadi saat ini, terutama untuk jurnal ilmiah bereputasi,
karena pada umumnya sudah dilakukan secara online, dan komunikasi kepada

16
editor dan juga kepada reviewer dapat dilakukan melalui e-mail. Persyaratan-
persyaratan yang dibutuhkan oleh publisher harus selalu diikuti dan dilengkapi,
dapat berupa pengiriman statement of originalitas, dan persetujuan untuk dimuat
yang ditandatangani oleh semua penulis ada tercantum di dalam artikel. Semua
yang dipersyaratkan oleh jurnal dapat dilakukan dengan mengunggah mandiri
secara online pada website jurnal yang dituju. Dalam kondisi jurnal yang dituju
mengharuskan pengiriman dokumen secara manual melalui pos atau melalui
faksimile maka harus dilakukan sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh jurnal
sasaran.

6. Tanggapan Terhadap Keputusan Reviewer

Satu langkah terakhir yang sering ditunggu-tunggu oleh penulis apabila


artikel telah dikirimkan untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah nasional dan
internasional bereputasi adalah tahap memberikan tanggapan terhadap keputusan
dari reviner. Pada umumnya artikel yang dikirimkan akan didistribusikan oleh
editor kepada panelis (reviewer), yang dianggap oleh editor sebagai ahli dalam
bidang kajian artikel (biasanya 2-3 orang) Kepada reviewer akan dimintakan
pendapatnya tentang kualitas isi artikel sebagai ukuran layak tidaknya satu artikel
untuk dimuat dandipublikasikan di dalam jurnal ilmiah Pendapat dan komentar
dari reviewer akan menjadi keputusan untuk menetapkan apakah tulisan dapat
atau layak untuk dimuat dalam jurnal. Ada beberapa kategori yang merupakan
kesimpulan dari beberapa kriteria yang sudah ditetapkan yaitu: (a) Naskah dapat
dipublikasi tanpa perbaikan (accepted). Naskah dapat dipublikasi dengan
perbaikan (minor/mayor revision), dan (b) Naskah tidak dapat dipublikasikan
rejected). Sangat menyenangkan sekali bila naskah mendapat kategori (a), namun
sangat jarang terjadi kecuali bagi penulis yang sudah sangat berpengalaman
Apabila kategori artikel berada pada kategori (c), maka perlu dipertimbangkan
untuk memperbaiki naskah kembali dan melihat kelemahan-kelemahan yang
sudah dikemukakan oleh reviewer dan menindaklanjuti proses perbaikannya
sampai sempurna dan mengirimkannya ke jurnal lain yang dianggap relevan
dengan topik artikel yang diteliti.

17
Perhatian yang sangat serius harus dilakukan terhadap naskah artikel
apabila keputusan reviewer terhadap artikel berada pada kategori (b), baik untuk
minor revision atau major revision. Keputusan seperti ini memberikan indikasi
bahwa isi artikel sudah memenuhi standar kualitas ilmiah dan kontribusi ilmiah
untuk dimuat di dalam jurnal, namun perlu penyempurnaan dan perbaikan sesuai
dengan komentar dan pendapat para reviewer. Untuk perbaikan artikel seperti
yang disarankan oleh reviewer harus secara hati-hati ditindaklanjuti, dijawab atau
diperbaiki. Seluruh komentar dan tanggapan reviewer harus dijawab dengan
cermat dan jelas Jawaban harus dibuat secara terperinci dalam lembaran
tersendiri, bertujuan untuk menunjukkan bahwa komentar dari reviewer telah
diperbaiki di dalam naskah Apabila penulis setuju dengan pendapat reviewer, bisa
langsung dilakukan perbaikan seperlunya. Akan tetapi, apabila pendapat atau
komentar dari para reviewer tidak sependapat dengan kita (karena alasan tertentu),
maka penulis dapat memberikan tanggapan dan penjelasan secara ilmiah. Jangan
pernah menghindar terhadap pertanyaan, walau sekecil apa pun Jangan ada
pertanyaan dan komentar reviewer yang terabaikan. Apabila perbaikan yang
diinginkan oleh para reviewer masih belum tuntas, dapat saja dilanjutkan pada
reviewer lanjutan reviver tahap kedua atau keties dan seterusnya sampai reviewer
menganggap bahwa naskah ilmiah sudah lavak secara substansi dan format untuk
diterbitkan di dalam jurnal ilmiah Para penulisan harus sabar terhadap pendapat
para review terutama untuk artikel ilmiah yang terbitkan pada jurnali bereputasi
karena reviver biasanya dilakukan sangat ketat.

18
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat diketahui pngertian artikel ilmiah,


bentuk artikel ilmiah dan pengubahan hasil penelitian menjadi suatu artikel
ilmiah. Artikel ilmiah adalah sebuah karya ilmiah yang dikhususkan untuk
diterbitkan di jurnal ilmiah yang uraiannya bersifat sistematis, empiris, bisa
dibuktikan kebenarannya, objektif. Adapun bentuk-bentuk artikel ilmiah itu ada
tiga bentuk (manihar situmorang.2019:130) yaitu :

a. Artikel Ulasan
b. Artikel Laporan
c. Komunikasi Singkat

Sedangkan proses pengubahan hasil dari suatu penelitian menjadi artikel ilmiah
itu ada beberapa tahapan diantanya adalah: (a) tahap persiapan penulisan artikel,
(b) tahap penulisan artikel, (c) komponen artikel pada jurnal ilmiah, (d) tahap
koreksi dan finishing, (e) tahap pengiriman naskah dan (f) tanggapan terhadap
keputusan reviewer.

19
DAFTAR PUSTAKA

Situmorang, Manihar. 2019. Penelitia Tindakan Kelas (Strategi Menulis


Proposal, Laporan, dan Artikel Ilmiah). Depok: PT Raja Grafindo Persada

Rokhman, Taufiqur. 2014. Workshop Penulisan Jurnal Ilmiah. http://


taufiqurrokhman.com/2014/03/21/

Istadi, 2007. Kiat Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Nasional dan Internasional.
Workshop Pengembangan Jurnal Ilmiah Konsursium Ilmu. 20-21 Agustus
2007.

Slameto, 2015. Kiat-Kiat Menulis Artikel Ilmiah dalam Jurnal Nasional


/Internasional, Workshop Penulisan Artikel Ilmiah bagi Tenaga
Kependidikan UNNES. Semarang, 16/12, 2015.

Achmadi, Suminar Setiati. 2012. Swasunting Naskah Artikel Terbitan Berkala


Ilmiah. http://jurnalsospol.fisipol.ugm.ac.id/public/pustaka/201204-KH/

20

Anda mungkin juga menyukai