Anda di halaman 1dari 2

Resume buku ‘Komitmen Muslim Sejati’

Annisa Suci Utami (220110150097)

Komitmen Muslim Sejati merupakan sebuah buku karangan Fathi Yakan, seorang
ulama Timur Tengah, yang diterbitkan oleh Intermedia pada tahun 2009. Buku ini bercerita
tentang tuntutan islam kepada pemeluknya sebagai seorang muslim, untuk bersungguh-
sungguh dalam beragama sehingga menjadi sosok muslim sejati.
Bagian pertama buku ini, Apa Artinya Saya Mengaku Muslim, memaparkan
karakteristik apa saja yang harus dimiliki seorang muslim sehingga ia bisa disebut muslim
sejati. Pengakuan sebagai seorang muslim, bukanlah penggabungan diri dengan agama Islam
secara warisan keturunan, identitas, ataupun penampilan lahir. Pengakuan sebagai seorang
muslim berarti penggabungan dengan islam itu sendiri, dengan cara berpegang teguh dengan
seluruh ajaran islam, berkomitmen pada islam, dan beradaptasi pada islam di setiap aspek
kehidupan dengan penuh kerelaan. Oleh karena itu, terdapat konsekuensi dan karakteristik
yang harus dimiliki oleh muslim sejati:
1. Saya harus mengislamkan aqidah saya
Sebagai seorang muslim sejati, pengakuan pertama yang dilakukan adalah
mengislamkan aqidahnya, yaitu berpegang teguh pada aqidah yang benar yang sesuai dengan
Al-Quran, As Sunah, dan menjadikan islam sebagai cara hidupnya. Untuk ini, agar dapat
benar-benar mengislamkan aqidah, ada beberapa hal yang wajib diimani. Pertama, meyakini
bahwa yang menciptakan alam semesta adalah Allah SWT. Kedua, mengimani bahwa Allah
yang Maha Mulia dan memiliki segala sifat-sifat yang sempurna, menciptakan alam semesta
ini tidak sia-sia. Ketiga, mengimani bahwa Allah telah mengutus Rasul dan menurunkan
kitab kepada manusia agar mereka mendapat pengajaran tentang-Nya, tujuan manusia
diciptakan, awal kejadian mereka, dan tempat mereka kembali. Keempat, mengimani bahwa
tujuan keberadaan manusia adalah untuk mengenal Allah, menaati-Nya dan beribadah
kepada-Nya. Kelima, mengimani bahwa ganjaran bagi orang mukmin adalah surga dan bagi
orang kafir adalah neraka. Kemudian, beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun, takut kepada-Nya dan tidak takut kepada selain-Nya.
2. Saya harus mengislamkan ibadah saya
Ibadah di dalam islam merupakan puncak dari sifat patuh dan tunduk kepada Allah,
penghubung antara makhluk dan Al-Khaliq, juga memiliki pengaruh-pengaruh yang
mendalam dalam interaksi sesama hamba Allah. Agar seluruh hidup manusia berada dalam
pemeliharaan ibadah dan taat kepada Allah, ada beberapa hal yang harus diterapkan dalam
ibadah muslim sejati, diantaranya: ibadah harus “hidup” dan “tersambung” kepada Tuhan
yang diibadahi, Allah SWT. Ibadah harus khusyuk sehingga dapat merasakan kehangatan
berkomunikasi dengan Allah dan kenikmatan khusyuk itu sendiri. Dalam beribadah harus
tamak dan tidak pernah puas., memiliki keinginan yang besar untuk melaksanakan qiyamul
lail (shalat malam) serta melatih diri untuk melaksanakannya sampai terbiasa, menyediakan
waktu untuk membaca dan merenungkan Al Quranul Karim, khususnya pada waktu fajar, dan
doa harus menjadi tangga bagiku untuk memohon ampunan kepada Allah dalam setiap
keadaan.
3. Saya harus mengislamkan akhlak saya
Kemuliaan akhlak adalah tujuan pokok risalah islam. Akhlak yang mulia merupakan
tanda keimanan seseorang karena ia adalah hasil dari keimanannya. Aklah mulia di
antaranya: menjauhkan diri dari perkara yang syubhat, menjaga pandangan dan lidah, bersifat
pemalu, lemah lembut dan sabar, benar dan jujur, dan menjadi suri tauladan yang baik.
Resume buku ‘Komitmen Muslim Sejati’
Annisa Suci Utami (220110150097)

4. Saya harus mengislamkan keluarga dan rumah tangga saya


Muslim sejati tidak menjadi muslim seorang diri saja, tetapi ia mempunyai kewajiban
untuk mengajak masyarakat yang ada di sekitarnya agar menjadi masyarakat muslim. Hal
pertama yang dapat dilakukan adalah membawa risalah islam ke masyarakat kecil, yakni
keluarga dan rumah tangga sendiri sebagai orang terdekat. Oleh karena itu, menikah harus
dilakukan semata-mata karena Allah. Tanggung jawab sebelum berumah tangga, selepas
berumah tangga, dan mendidik anak, hendaknya dilaksanakan untuk menjadi muslim sejati.
5. Saya harus mengalahkan nafsu saya
Dalam menjalani masa-masa di kehidupan, manusia senantiasa berperang melawan
hawa nafsunya. Allah berfirman dalam surat Asy Syams: 7-10 “Dan demi jiwa serta
penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan
dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan
sesungguhnyamerugilah orang-orang yang mengotorinya”. Sendi-sendi kekuatan dalam
memerangi nafsu di antaranya: hati yang hidup, lembut, bersih, dan cekal yang menjadi
benteng dan akal yang dapat memahami suatu ilmu dan kelak dengan ilmu itu ia
menghampirkan diri dengan Allah, mengetahui keagungan Allah serta kekuatan-Nya. Akal
seorang mukmin merupakan pikiran yang waras, dapat membedakan buruk dan baik, halal
dan haram, kebaikan dan kemungkaran karena ia melihat segala perkara dengan cahaya
Allah.
6. Saya harus yakin bahwa masa depan adalah milik islam
Seorang muslim sejati wajib percaya dan meyakini sepenuh hati bahwa masa depan
adalah milik islam. Islam sebagai agama yang berasal dari Allah SWT adalah agama yang
mampu untuk mengatur kehidupan, mengendalikan dan memimpin umat manusia karena
islam merupakan satu-satunya manhaj atau cara hidup yang selaras dengan kehendak fitrah
manusia. Manhaj islam bersifat rabbani, universal, anjal (fleksibel, memberikan daya untuk
menghadapi aneka permasalahan hidup yang datang silih berganti), dan syumul atau
menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai