Pencapaian Kompetensi(DSI-PK)
Dosen pengampu: Fitri Umardiyah, M.Pd.
Disusun oleh: Firda Nur laili (1904120104)
Maya Kholida (1904120112)
Roziqul Lina Virdella (1904120100)
Latar Belakang adanya kurikulum berorientasi kompetensi
● Kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi yang lahir seiring dengan lahirnya berbagai kebijakan pendidikan
● Perbedaan Kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi dengan kurikulum sebelumnya
● kurikulum yang berorientasi pada pencapaian kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tetang kompetensi dan
hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa,
Perbedaan kurikulum DSI-PK dengan kurikulum sebelumnya
● Secara filosofis, kurikulum ini menekankan pada tujuan membentuk siswa
memiliki kemampuan dasar (competency oriented) sedangkan kurikulum
sebelumnya lebih pada hanya menguasai bahan pelajaran (content oriented).
● Secara psikologis, kurikulum ini berorientasi pada seluruh potensi siswa
yang berbeda-beda satu sama lainnya, sedangkan kurikulum sebelumnya
justru sebaliknya.
Next…
● Materi pelajaran pada kurikulum ini digunakan untuk mencapai kemampuan yang dimiliki
siswa, sedang pada kurikulum sebelumnya lebih sekedar dihafal untuk memperoleh nilai
yang tinggi
● Guru dapat mengembangkan kurikulum ini sesuai karakteristik siswanya, sedangkan
kurikulum sebelumnya harus sesuai yang sudah dibuat dimanapun kurikulum itu diterapkan
makna dalam Kurikulum berorientasi pada pencapaian
kompetensi
● (kebutuhan sesuai tuntutan kurikulum yang tergambar disetiap bidang studi), Kebutuhan Nonakademis (kebutuhan diluar kurikulum yang
meliputi; kebutuhan personal, kebutuhan sosial, atau mungkin kebutuhan vokasional), yang dijaring dengan berbagai teknik.
● Menentukan tema atau topik pembelajaran, berdasarkan kebutuhan akademis, nonakademis, atau kedua-duanya, dan kompetensi yang diharapkan
disesuaikan dengan topik.
● Pengembangan proses mengorganisasikan mata pelajaran dan pengembangan proses pembelajaran, yang dilakukan siswa dan guru dalam mencapai
kompetensi.
● Pengembangan alat evaluasi yang memiliki fungsi utama yaitu; evaluasi formatif (untuk melihat sejauh mana efektifitas program yang disusun
guru, untuk perbaikan program pembelajaran berikutnya), evaluasi sumatif (untuk memperoleh informasi keberhasilan siswa mencapai
kompetensi/ sebagai bahan akuntabilitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran)
Karakteristik model DSI-PK
● Model desain yang sederhana dengan tahapan yang jelas dan bersifat praktis
● Merupakan pengembangan dari analisis kebutuhan (analisis kebutuhan akademis dan personal sesuai tuntunan sosial
kedaerahan)
● Ditekankan pada penguasaan kompetensi sebagai hasil belajar yang dapat diukur.
Langkah menyusun model DSI-PK
● • Membuat atau menyusun pokok bahasan, dan tentukan tujuan untuk tiap pokok bahasan tersebut (goals, topics and general purposes).
● • Menyebutkan karakteristik siswa yang penting sehubungan dengan desain yang akan dibuat (learner charachteristics).
● • Menyebutkan apa saja yang menjadi tujuan belajar yang akan dicapai oleh siswa dimana hasil belajar siswa tersebut memungkinkan untuk
diukur (learning objectives).
● • Membuat daftar isi (materi) pelajaran yang akan membantu tiap tujuan sub 3 di atas (subject content).
● • Mengembangkan tes perkiraan (assessment) untuk menjajaki latar belakang siswa dan pengetahuan siswa tentang pokok bahasan yang akan
diajarkan (pre-assessment).
Langkah menyusun model DSI-PK
● Menetukan kegiatan mengajar dan belajar, serta pilihlah sumber-sumber belajarnya (teaching/learning activities and resources).
● Koordinasilah semua sarana penunjang seperti anggaran, personalia, fasilitas, peralatan, dan jadwal kegiatan untuk menunjang terlaksananya
rencana pengajaran (support services).
● Membuat evaluasi hasil belajar siswa untuk menguji kembali apakah perancanaan sudah berjalan sebagaimana diharapkan atau belum
(evaluation).
Kelebihan Model DSI-PK
a. Rancangan pembelajaran model DSI-PK tidak hanya menyangkut
rancangan kompetensi akademis sesuai standar isi kurikulum, tapi
juga merancang kompetensi nonakademis yang sesuai dengan
tuntutan sosial kedaerahan.