BAB I
PENDAHULUAN
secara langsung seperti memahami aturan, mengerti tingkah laku baik dan buruk,
belajar mengendalikan keinginan dan mengorbankan kesenangan diri tanpa
peringatan orang lain (Gunarso dalam Prasojo.2014).
Seperti yang terjadi pada anak kelas VIII Tuna Grahita SLB Negeri
Tamiang Layang, pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas sering terhambat
karena sikap mereka di dalam kelas yang belum siap menerima pelajaran. Mereka
sering terlambat masuk kelas karena mereka belum berani masuk ke kelas sendiri
dan harus menunggu orang tua mengantarkannya ke dalam kelas, dan ketika di
dalam kelas mereka cenderung berbicara dengan teman, berjalan-jalan di kelas,
mengusili teman, makan minum di kelas dan sering ijin ke toilet. Hal itu perlu
penanganan lebih lanjut agar kelak ketika mereka berada di kelas selanjutnya
dapat lebih disiplin dan mandiri di dalam kelas.
Ahmad Bahril Faidy pada tahun 2014 juga telah melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan Pemberian Reward dan Punishment Dengan Motivasi
Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ambuten
Kecamatan Sumenep”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan
antara pemberian reward dan punishment dengan motivasi belajar Pendidikan
Kewrganegaraan pada siswa sebesar 0,601 yang berarti semakin sering guru
memberikan reward dan punishment semakin tinggi motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
dapat teridentifikasi beberapa permasalah dalam penelitian ini. Identifikasi
masalah tersebut adalah sebagai berikut:
C. Pembatasan Masalah
Penelitian tindakan kelas ini, perlu adanya suatu pembatasan masalah
agar kajian yang dibahas tidak keluar jauh dari konsepnya. Pada pembatasan
masalah dibatasi hanya pada:
1. Siswa tuna grahita ringan kelas VIII Tingkat kedisiplinan grahita ringan kelas
VIII SLB Negeri Tamiang Layang Tahun Ajaran 2017/2018
2. Pemberian reward dan punishment.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka
dapat dirumuskan masalah dari penelitian ini yaitu:
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diambil, tujuan dari penelitian ini
adalah: Untuk mengetahui Pengaruh reward dan punishment terhadap
kedisiplinan Anak Tuna Grahita Ringan Kelas VIII di SLB Negeri Tamiang
Layang Tahun Ajaran 2017/2018.
9
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
meliputi manfaat bagi semua warga sekolah. Adapun manfaat yang dingin
dicapai adalah sebagai berikut:
BAB II
A. Kajian Teori
1. Tinjauan tentang Reward
a. Hakekat Reward
Reward adalah hadiah atau alat pendidikan yang diberikan kepada
siswa yang telah mencapai prestasi baik (Pradja dalam Faidy.2014).
sedangkan menurut Nasrudin reward merupakan suatu bentuk, cara atau
strategi yang digunakan oleh guru untuk membangkitkan, menumbuhkan,
memelihara dan meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah agar
seluruh siswa terdorong untuk melakukan usaha-usaha kelanjutan dalam
rangka pencapaian tujuan-tujuan pengajaran. Menurut Chaplin (dalam
Indrawati.2013) reward adalah segala perangsang, situasi atau pernyataan
lisan yang menghasilkan kepuasan atau menambah kemungkinan suatu
perbuatan yang telah dipelajari.
Dengan demikian yang dimaksud reward adalah suatu hadiah, bentuk,
cara, strategi atau alat pendidikan yang digunakan oleh guru untuk
membangkitkan, menumbuhkan, memelihara dan meningkatkan motivasi
belajar siswa di sekolah agar seluruh siswa terdorong untuk melakukan
usaha-usaha kelanjutan dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pengajaran.
b. Bentuk-bentuk Reward
Collins dan Fontenelle (dalam Nasrudin.2015) menyebutkan bentuk-bentuk
reward seperti:
1). Pendorong dalam bentuk lisan seperti “Hebat”, “Luar biasa”, “Semua
betul”, “Bagus sekali”, “Wah sempurna”.
2). Tulisan atau symbol seperti: tulisan (Baik!, Rapi!, Bagus!, Hebat!),
3). Symbol (symbol senyum, stiker, abjad). Hadiah istimewa seperti:
memimpin kelompok, memilh kegiatan, membantu siswa lain.
4). Ganjaran bendawi: buku, pensil, rautan, dan lain sebagainya.
5). Kartu atau label, medali.
Sedangkan menurut Faidy (2014) reward berupa pujian yang
mendidik, hadiah, mendoakan, menepuk pundak.
11
b. Tujuan Disiplin
Pendisiplinan bukan berarti bertujuan menjadikan seseorang
menjadi penurut walaupun awalnya mungkin dari sikap otoriter, tujuan
disiplian mengarahkan tingkah laku yang menyenangkan dan memberikan
kepuasan. Tujuan disiplin menurut Moekijat (dalam Faidy.2014) tujuan
didiplin baik kolektif maupun perseorangan sebenarnya dalah untuk
menjurus atau mengarahkan tingkah laku pada relasi yang menyenangkan
dan member kepuasan. Menurut Ghaerles (dalam Nasrudin.2015) tujuan
disiplin adalah mennolong anak-anak untuk hidup sebagai makhluk social
dan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan mereka seoptimal
mungkin.
C. Kerangka Berfikir
Skema kerangka berfikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Menerapkan Siklus I
TINDAKAN Reward dan
punishment menerapkan
Reward dan
Punishment
Diduga melalui
Reward dan Siklus II
KONDISI Punishment dapat
Pengembangan
AKHIR meningkatkan dari siklus I
kedisiplinan dan
kemandirian di dalam
kelas
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti uraian diatas,
penulis mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: Reward dan Punishment
dapat meningkatkan kedisiplinan dan Kemandirian Anak Tuna Grahita Ringan
Kelas VIII di SLB Negeri Tamiang Tahun Ajaran 2017/2018 ”.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
a. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil, tepatnya pada bulan
Februari-April 2018. Pada penelitian ini terdapat 2 kali siklus yang artinya
membutuhkan 2 kali pertemuan dengan siswa dengan masing-masing
pertemuan 2 x 35 menit.
b. Pengumpulan data dan pelaksanaan tindakan dilakukan pada pertemuan
kedua sampai keempat dikarenakan penelitian ini menggunakan 2 siklus
penelitian. Pada pertemuan pertama untuk mengetahui kondisi diawal dan
pada pertemuan keempat untuk mengetahui efek dari penerapan metode
yang digunakan dalam pembelajaran di kelas VIII SLB Negeri Tamiang
Layang Tahun Ajaran 2017/2018.
Menyusun
1 ✓ ✓
Proposal
Menyusun
2 ✓
Instrumen
3 Pengumpulan Data ✓
Melakukan
4 Tindakan Kelas ✓
Siklus I
5 Melakukan ✓
Tindakan Kelas
18
Siklus II
Menganalisis Data
6 dan Menyusun ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Laporan
2. Tempat Penelitian
a. Penelitian ini dilakukan di SLB Negeri Tamiang Layang
b. Peneliti memilih tempat penelitian di SLB Negeri Tamiang Layang
dikarenakan peneliti merupakan salah satu pengajar di SLB tersebut.
B. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa
Kelas VIII Tuna Grahita Ringan SLB Negeri Tamiang Layang Tahun Ajaran
2017/2018 yang berjumlah 3 siswa. Daftar nama siswa dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
No Nama L/P
1 RA P
2 SH L
3 R L
Tabel 3.2. Daftar Nama Siswa Kelas VIII SLB Negeri Tamiang Layang
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh (Arikunto, 2002: 107), ditambahkan oleh Moleong (2007: 157) bahwa
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data dalam
penelitian ini adalah data yang berasal dari subjek penelitian yaitu siswa Kelas III
Tuna Grahita Ringan SLB Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 yang berupa
hasil awal penilaian sikap kedisiplinan dan kemandirian.
19
2. Metode Interview
Wawancara dilakukan dengan wali murid dan beberapa siswa yang
dianggap menonjol dibanding siswa lain. Dengan situasi santai wawancara
diharapkan mampu menghasilkan data-data yang berguna dan dapat
menunjang keberhasilan penelitian yang dilakukan.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yang digunakan penulis lebih banyak
berhubungan dengan data-data yang dimiliki sekolah, khususnya yang
berhubungan dengan kedisiplinan dan kemandirian siswa.
20
E. Validasi Data
Untuk mendapatkan data yang absah serta valid maka dapat dirumuskan
langkah-langkah yang dilakukan penelitimelalui:
F. Analisa Data
1. Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan data
(Moleong, 2006: 104). Menurut Miles dan Huberman (1992: 16) analisa data
terdiri dari tiga alur kegiatan yang berlangsung secara bersamaan, yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.
a. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan,
penyederhanaan dan abstraksi ata (kasar) yang ada dalam file note. Proses
reduksi data berlangsung terus sepanjang penelitian. Bahwa prosesnya
sudah dimulai sebelum pelaksanaan pengumpulan data, seperti sejak
penelitian memutuskan tentang kerangka kerja konseptual, pemilihan
kasus, menyusun pertanyaan penelitian dan juga waktu menentukan cara
pengumpulan data yang akan digunakan (Sutopo, 2002: 91).
b. Sajian data
Penyajian data (data display) adalah suatu rakitan organisasi
informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Data
dalam penelitian ini disajikan terutama dalam bentuk narasi kalimat yang
disusun secara logis dan sistematis mengacu pada rumusan masalah,
artinya sajian data ini merupakan gambaran data hasil penelitian untuk
menjawab permasalahan berdasarkan logika penelitian. Di samping itu
penyajian data dilakukan dalam bentuk gambar/ skema untuk mendukung
keutuhan narasi, sehingga merupakan sajian data yang lengkap.
c. Verifikasi
Dalam penelitian biasanya dijumpai berbagai hal yang harus
dipahami artinya, seperti peraturan, pola-pola, pertanyaan, konfigurasi
yang mungkin, alasan sebab-akibat dan berbagai proporsi (Sutopo,
2002:93). Hal-hal tersbeut sebagai dasar konvensi awal yang sifatnya
masih terbuka, karena bisa jadi masih kurang jelas, akan tetapi kemudian
berangsur-angsur semakin meningkat dengan landasan yang kuat.
Pengumpulan
Penyajian
data
data
Reduksi
data Kesimpulan-kesimpulan:
Penarikan/ Verifikasi
Pada langkah penyajian data, data yang terpilih sudah direduksi disajikan
dalam bentuk tulisan atau kata-kata verbal atau secara sistematik sehingga mudah
untuk disimpulkan. Demikian analisis data ini berulang-ulang lalu di analisis
secara deskriptif.
23
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja pada penelitian ini adalah adanya peningkatan sikap
kedisiplinan dan kemandirian yang terjadi pada setiap siklus yang bersifat positif
dan nilai sikap yang diperoleh siswa dapat mencapai target yang telah ditentukan
oleh peneliti.
H. Prosedur Penelitian
Untuk memberikan penilaian mengenai strategi peningkatan kemampuan
siswa setelah memperoleh pengetahuan secara teoritik perlu ditingkatkan dengan
kegiatan latihan. Kegiatan latihan ini untuk pembetulan membaca permulaan
simulasi antar siswa dengan berbagai teknik perbaikan guna memperoleh
keterampilan nyata yang sesungguhnya. Pada simulasi ini dikaji mulai dari
mengetahui jenis kesulitan yang dialami siswa, termasuk sarana yang akan
digunakan. Kegiatan simulasi jika dipandang cukup maka kegiatan dilanjutkan
dengan pemberian penanganan pada siswa.
Rencana yang telah disusun dicobakan sesuai dengan langkah yang telah
dibuat yaitu proses peningkatan kedisiplinan dan kemandirian dengan pemberian
reward dan punishment.
1. Sikus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yaitu merefleksikan dan menganalisis
masalah yang terjadi di dalam kelas serta mencari pemecahan masalahnya.
Kegiatan utama yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan yaitu:
2. Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan utama yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap
perencanaan pada siklus II ini. Dari hasil tersebut peneliti melakukan hal-
hal sebagai ber Menganalisis masalah kedisiplinan dan kemandirian yang
terjadi.
1) Membuat dan menetapkan aturan yang ada di dalam kelas.
2) Membuat instrument penilaian sikap kedisiplinan dan kemandirian
3) Membuat format penilaian sikap kedisiplinan dan kemandirian.
4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa di dalam kelas.
5) Menentukan criteria keberhasilan.
b. Melaksanakan tindakan
Pada tahap ini peneliti menerapkan pemberian reward dan
punishment yang mengacu pada penilaian sikap siklus I.
1) Guru menyampaikan aturan di dalam kelas.
2) Guru menyampaikan reward dan punishment dari dari setiap
pemberian aturan.
3) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran.
c. Observasi
Dalam kegiatan pengamatan peneliti mengumpulkan serta menyususn
data yang diperoleh dalam pembelajaran. fokus pengamatan yang dilakukan
pada perbaikan sikap kedisiplinan dan kemandirian.
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I dan siklus II
serta menganalisis untuk membua kesimpulan atas pelaksanaan pemberian
reward dan punishment untuk meningkatkan kedisiplinan dan kemandirian.
26
BAB IV
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Kedisiplinan dan Kemandirian Pada Kondisi Awal
Berdasarkan hasil asesmen kedisiplinan dan kemandirian siswa kelas
VIII SLB Negeri Tamiang Layang yang telah diamati sebelum diberikan
reward dan punishment maka berikut ini dapat disajikan hasil asesmen
kedisiplinan dan kemandirian siswa yang terkait dengan kondisi awal siswa.
Tabel 2. Hasil Asesmen Kedisiplinan dan Kemandirian Siswa Kelas VIII SLB
Negeri Tamiang Layang Pada Kondisi Awal.
1 RA 60 Tuntas
2 SH 30 Belum
3 R 50 Belum
Jumlah 140
3. Pengamatan
Tingkat kedisiplinan dan kemandirian siswa selama mengikuti
pemberian reward dan punishment berdasarkan hasil tes pada siklus I
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3. Kedisiplinan dan Kemandirian Siswa Kelas VIII SLB Negeri Tamiang
Layang pada Siklus I.
1 SF 70 Belum
2 GF 50 Belum
3 BG 50 Belum
Jumlah 170
a. Pengamatan
Tingkat kedisiplinan dan kemandirian siswa selama pemberian
reward dan punishment berdasarkan hasil tes pada siklus II diperoleh hasil
sebagai berikut:
1 RA 80 Tuntas
2 SH 70 Tuntas
3 R 70 Tuntas
Jumlah 210
b. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas, dapat diketahui bahwa siswa lebih
bersemangat daripada siklus I. Guru terus menerus menekankan pada siswa
akan pentingnya kedisiplinan dan kemandirian. Siswa paham akan pentingnya
31
dapat dilihat dari naiknya persentase nilai rata-rata setiap siklusnya diperoleh dari
siswa.
1 SF 70 70 80
2 GF 50 50 70
3 BG 50 50 70
RATA-RATA 73 56 70
Tes Awal 48 -
Siklus I 56 8
Siklus II 74 18
Gambar 3
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasannya dalam penelitian tindakan
kelas ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari keseluruhan putaran/siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa pemberian reward dan punishment dapat meningkatkan kedisiplinan
dan kemandirian siswa kelas VIII SLB Negeri Tamiang Layang. Hal ini
nampak jelas dari perkembangan perolehan nilai kedisiplinan dan kemandirian
yang menunjukkan bahwa dalam setiap putaran/siklus melalui pemberian
reward dan punishment dapat membawa dampak yang positif dan signifikan
terhadap kedisiplinan dan kemandirian yang selalu mengalami peningkatan
dari setiap siklusnya.
2. Reward dan punishment terbukti dapat dapat meningkatkan kedisiplinan dan
kemandirian siswa kelas VIII SLB Negeri Tamiang Layang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini diberikan saran-saran yang
mungkin dapat bermanfaat bagi para pelaksana pendidikan khususnya yang
berkecimpung dalam dunia pendidikan, yaitu:
1. Untuk Kepala Sekolah, hendaknya lebih meningkatkan pengawasan kepada
guru-guru kelas dalam meningkatkan pembelajaran dan memberikan
penjelasan kepada guru dan siswa akan pentingnya memahami reward dan
punishment untuk meningkatkan kedisiplinan
2. Untuk guru, mengingat adanya pengaruh yang signifikan metode reward &
punishment terhadap kedisiplinan siswa, diperlukan kejelian dalam memilih
reward & punishment yang sesuai dengan karakterestik anak agar hasilyang
diharapkan semakin maksimal
3. Untuk siswa, agar melaksanakan kegiatan belajar sesuai dengan instruksi guru
tanpa harus terlalu mengedepakan reward & punishment, dengan demikian
maka hasil yang diperoleh semakin maksimal
4. Untuk penelitian lebih lanjut, penelitian tindakan kelas ini perlu diupayakan
adanya penelitian yang berkaitan dengan pengaruh reward & punishment
terhadap kedisiplinan siswa lebih lanjut..
35
DAFTAR PUSTAKA
Nofitasari Fanny.2015.Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Yang Memiliki Anak
Berkebutuhan Khusus Dengan Kemandirian Pada Anak Di SDLB Harapan
Mandiri Palembang.Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma
Palembang.
Becker Stephen P., Fite Paula J., Annie A. Garner, Leilani Greening, Laura
Stoppelbein dan Aaron M. Luebbe.2013.Reward and Punishment Sensitivity
are Differentially Assosiated with ADHD and Sluggish Cognitive Tempo
Symptoms in Children.Journal of Research in Personality 47.Page 719-727.