Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN PRAKTIKUM INTEGRASI TURUN

LAPANG
INTERVIEW & OBSERVASI
KEMANDIRIAN ANAK DALAM BERMAIN DI LUAR RUMAH

Disusun Oleh:
Nama

: Galuh Kikiany S.

NIM

: 201210230311104

Kelas

: Psikologi B 2012

Dosen Interview : Tri Muji Ingarianti, M.Psi


Dosen Observasi : Diana Savitri H, M.Psi
Asisten

: Azizatul Adni

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
1 | Page

DAFTAR ISI

Cover........................................................................................................

Daftar Isi........................................................................................... ........

A. Judul....................................................................................................
B. Latar Belakang Kasus..........................................................................
C. Kajian Teoritik
1. Definisi......................................................................................
2. Teori Dasar................................................................................
3. Aspek-aspek.............................................................................
D. Tujuan Asesmen..................................................................................
E. Guide Observasi
1. Definisi Operasional.......................................................................
2. Jenis Observasi...............................................................................
3. Teknik Pencatatan Data..................................................................
4. Indikator Perilaku Yang Diamati.....................................................
F. Guide Interview
1. Definisi Operasional..................................................................
2. Jenis Interview..........................................................................
3. Indikator / Aspek.......................................................................
4. Pertanyaan Inti.........................................................................
G. Prosedur Pelaksanaan Asesmen..........................................................
H. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Asesmen..........................................

3
3
3
3
4
6
6
7
7
7
7
8
8
8
9
10

2 | Page

A. Judul
Kemandirian anak dalam bermain di luar rumah.
B. Latar Belakang Kasus
Kemandirian harus mulai ditanamkan sejak usia dini agar kemudian anak
mampu tumbuh menjadi individu yang mampu melakukan segala hal dengan
kemampuan diri sendiri yang dominan, artinya anak mampu menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain. Pada usia dini
anak lebih menyukai kegiatan bermain bersama teman-temannya, terkadang
anak-anak masih ingin ditemani bermain dengan orang tuanya ketika diluar
rumah dan meminta sebuah alat bermain untuk bermain bersama temantemannya. Dengan kemandirian tersebut anak akan terhindar dari sifat
ketergantungan pada orang lain, dan yang terpenting adalah menumbuhkan
keberanian dan motivasi pada anak untuk terus mengekspresikan pengetahuanpengetahuan baru. Untuk itu, perlu kiranya kita memahami apa yang dapat
mempengaruhi kemandirian anak serta bagaimana upaya yang dapat ditempuh
untuk mengembangkan kemandirian anak tersebut.
Bermain merupakan suatu yang serius bagi anak-anak, di dalam bermain
anak-anak menumpahkan seluruh perasaannya bahkan mampu mengatur dunia
di dalamnya agar seuai dengan dunia luarnya. Biasanya anak yang biasanya
masih belum bisa untuk beradaptasi secara langsung dengan teman atau
lingkungannya akan menutup dirinya dan tidak mau bermain jika tidak di temani
oleh orang-orang terdekatnya. Ada juga beberapa anak yang mampu untuk
membangun kegiatan yang ada dilingkungannya dan mengajak teman-temannya
untuk berpartsipasi untuk bermain bersama.
Berbagai ungkapan tentang kemandirian anak dan kegiatan bermain pada
anak dalam sehari-hari adalah hal yang relatif fungsional dalam sehari-harinya
karena biasanya beberapa anak pada usia dini masih belum mampu untuk dapat
membangun relasi di lingkungannya dan meminta orang terdekatnya untuk
menemaninya maka dalam asesmen ini akan mengungkap berbagai macam
perilaku kemandirian anak dalam bermain ketika di luar rumah yang akan
mengarah kepada aspek-aspek kemandirian anak.
C. Kajian Teoritik
1. Definisi
Kemandirian pada anak adalah kemampuan anak untuk melakukan
kegiatan dan tugas sehari-hari secara sendiri atau sedikit bimbingan sesuai
3 | Page

dengan tahap perkembangan dan kemampuan anak (Prasasti & Lie, 2005).
Selanjutnya

menurut

Famalia

(2006)

menyatakan

bahwa

yang

disebut

kemandirian anak adalah anak yang mampu berpikir dan berbuat untuk diriya
sendiri. Anak yang mandiri biasanya dapat dilihat dari ciri-ciri misalnya aktif,
memiliki daya kreativitas, berkompeten, tidak bergantung dengan orang lain dan
memiliki spontanitas. Sedangkan menurut Hurlock (1980) individu yang memiliki
kemandirian baik adalah individu yang mandiri dalam cara berpikir dan bertindak
mampu mengambil
menyesuaikan

diri

keputusan mengarahkan dan mengembangkan serta


sesuai

dengan

norma

yang

ada

disekitarnya.

Dapat

disimpulkan bahwa kemandirian sebagai suatu sikap yang harus di kembangkan


oleh seorang anak untuk dapat menjalani kehidupan tanpa ketergantungan pada
orang lain. Secara alamiah anak mempunyai dorongan untuk mandiri dan
bertanggung jawab atas diri sendiri. Tanggung jawab merupakan perilaku anak
yang menentukan bagaimana anak bereaksi terhadap situasi setiap hari yang
memerlukan keputusan yang bersifat moral di dalam membentuk kemandirian.
2. Teori Dasar
Aspek-aspek kemandirian anak (Roben havighurst, 1980) menyebutkan
kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu:
1. Aspek intelektual berkaitan dengan kemampuan berpikir, menalar,
memahami berbagai kondisi dn situasi serta gejala-gejala masalah
sebagai dasar untuk mengatasi masalah.
2. Aspek sosial berkaitan dnegan kemampuan untuk berani secara aktif
membina relasi sosial namun tidak bergantung pada kehadiran orang
lain di sekitar.
3. Aspek emosi

menunjukan

kemampuan

anak

mengelola

serta

mengendalikan emosi dan reaksinya dengan tidak bergantung secara


emosi pada orang lain.
4. Aspek ekonomi menunjukan kemandirian dalam hal mengatur ekonomi
dan kebutuhan-kebutuhan ekonomi dan tidak lagi tergantung pada
orang tua.
Sedangkan menurut Ara (1998) menyatakan bahwa aspek-aspek
kemandirian sebagai berikut:
1. Kebebasan merupakan hak asasi bagi setiap manusia begitu juga anak.
Anak cenderung akan mengalami kesulitan untuk mengembangkan
kemampuan dirinya dan mencapai tujuan hidupnya, bila tanpa
kebebasan.
4 | Page

2. Inisiatif merupakan suatu ide yang diwujudkan dalam bentuk tingkah


laku.

Perwujudan

kemandirian

seseorang

dapat

di

lihat

dalam

kemampuannya utuk mengemukakan ide berpedapat, memenuhi


kebutuhan sendiri dan berani mempertahankan sikap.
3. Percaya diri merupakan sikapindividu yang menunjukkan keyakinan
bahwa dirinya dapat mengembangkan rasa di hargai. Perwujudan
kemandirian anak dapat dilihat dalam kemampuan untuk berani
memilih, percaya akan kemampuannya dalam mengorganisasikan diri
dan menghasilkan sesuatu yang baik.
4. Tanggung jawab, perwujudan kemandirian

padat

dilihat

dalam

tanggung jawab seseorang untuk beani menanggung resiko atas


kosenkuensi dari keputusan yang telah diambil, menunjukan loyalitas
dan memiliki kemampuan untuk membedakan atau memisahkan
antara kehidupan dirinya dengan orang lain.
5. Ketegasan diri merupakan adanya suatu

kemampuan

untuk

mengandalkan dirinya sendiri. Perwujudan kemandirian seseorang


dapat

dilihat

dalam

keberanian

mengambil

resiko

dan

memepertahankan pendapat meskipun pendapatnya berbeda dengan


orang lain.
6. Pengambilan keputusan, perwujudan kemandirian seorang anak dapat
dilihat di dalam kemampuan untuk menemukan akr pemasalahan.
7. Kontrol diri merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosialnya baik dengan mengubah tingkah laku atau
menunda tingkah laku tanpa peraturan atau bimbingan dari orang lain.
Bentuk-bentuk kemandirian pada anak lebih berkaitan dengan yang
bersifat fisik dan psikis, dimana merupakan kebutuhan anak sehari-hari yang
bersifat pribadi. Menurut Berk (Mangunsong, 2006) kegiatan anak sehari-hari
dalam bentuk kemandirian dapat dilihat dari:
1. Kemampuan anak berpakaian, bagi anak berpakaian merupakan suatu
pekerjaan yang berat. Seperti mengancingkan baju, memakai kaos kaki,
meliapat baju dst. Dengan kemandiriannya yang tumbuh dala diri anak
maka anak akan merasa lebih percaya diri dalam melakukan pekerjaan
selanjutnya, selain itu dapat menumbuhkan harga diri yang kuat.
2. Kemampuan anak dalam melakukan kegiatan makan, pada saat anak
memiliki kemandirian dalam hal makan anak akan melakukan acara
makan sendiri dengan mengambil alt makan dan makanan itu sendiri
tanpa disuapi atau dilayani oleh orang tua.

5 | Page

3. Kemampuan anak untuk mengurus diri ketika melakukan buang air


(toilet training, kemampuan ini tidak dapet terjadi secara tiba-tiba atau
spontan untuk mampu melakukan sendiri ata terampil diperlukan suatu
latihan yang bertahap dan sabar oleh orang tua, latihan yang dapat
dilakuakn oleh orang tua adalah toilet training.
4. Berani pergi sendiri, biasanya mereka memerlukan teman untuk
menjaga atau melindunginya, dalam hal ini orang tua memberikan
suatu latihan pada anak agar anak mampu untuk pergi sendiri, orang
tua harus menghilangkan rasa khawatir dan cemas pada saat anak
pergi dan tanamkan rasa percaya pada anak ketika anak pergi sendirian
tanpa ditemani orang tua.
Menurut Barnadib (Fum, 2004)kemandirian dalam diri anak dapat dilihat
dari sisi:
1. Mampu mengambil keputusan
2. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
3. Bertanggung jawab terhadap apa yang di lakukan.
3. Aspek-Aspek
Aspek-aspek kemandirian anak (Roben havighurst, 1980) menyebutkan
kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu:
1. Aspek intelektual berkaitan dengan kemampuan berpikir, menalar,
memahami

berbagai

kondisi

dn

situasi

serta

gejala-gejala

masalahnsebagai dasar untuk mengatasi masalah.


2. Aspek sosial berkaitan dnegan kemampuan untuk berani secara aktif
membina relasi sosial namin tidak bergantung pada kehadiran orang
lain di sekitar.
3. Aspek emosi

menunjukan

kemampuan

anak

mengelola

serta

mengendalikan emosii dan reaksinya dengan tidak bergantung secara


emosi pada orang lain.
4. Aspek ekonomi menunjukan kemandirian dalam hal mengatur ekonomi
dan kebutuhan-kebutuhan ekonomi dan tidak lagi tergantung pada
orang tua.
D. Tujuan Asesmen
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
perilaku anak ketika berinteraksi dengan orang lain atau bermain dengan
teman-teman di lingkungannya, dengan menggunakan teknik interview dan
observasi. Alasan menggunakan kedua teknik tersebut adalah dapat melihat
perilaku-perilaku yang tampak dan diinginkan dan mendapat informasi yang
lengkap serta akurat.
6 | Page

E. Guide Observasi
1. Definisi Operasional
Anak yang mandiri pada dasarnya adalah anak yang mampu berpikir
dan berbuat untuk dirinya sendiri. Seorang anak yang mandiri biasanya
aktif, kreatif, kompeten, tidak tergantung pada orang lain, dan tampak
spontan. Dalam kegiatan ini yang dilakukan akan tampak berbagai
perilaku

yang

akan

muncul

dan

mengungkap

pada

aspek-aspek

kemandirian anak. Bermain adalah suatu kegiatan dimana anak dapat


melakukan

keterampilan,

memberikan

ekspresi

terhadap

pemikiran

menjadi kreatif serta mempersiapkan diri untuk berperan dalam tokoh


yang akan dimainkan.
Kemandirian anak dalam bermain dimana kemampuan mereka untuk
memberanikan diri pergi ke luar rumah dengan sendiri tanpa di temani
oleh orang tua atau saudara. Mereka mampu untuk mengembangkan
menciptakan suasana bermain mereka tanpa bantuan orang lain di
sekitarnya.
2. Jenis Observasi
Jenis observasi yang observer gunakan adalah partisipan fungsional,
dimana

observer

terjun

secara

langsung

ke

lapangan

atau

turut

berpartisipasi dalam sebagian kegiatan observee khususnya saat perilaku


yang

diharapkan

pada

kejadian-kejadian

tertentu.

Dan

observasi

sistematis, dimana mengamati perilaku apa saja yang muncul yang dapat
di tangkap.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh observer adalah event
sampling mencatat perilaku-perilaku khusus pada anak yang akan di amati
pada situasi tertentu. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data ialah
handicam atau camera, buku catatan dan alat tulis.
4. Indikator Perilaku Yang Diamati
Adapun indikator perilaku yang akan diamati, yaitu:
Aspek
intelekt
ual

- Anak pergi bermain sendiri tanpa ditemani.


- Anak pulang ke rumah sendiri setelah
selesai bermain.
e. - Anak mengambil minuman sendiri ketika

Aspek

haus saat bermain.


- Anak bermain bersama temannya tanpa

emosi
Aspek

didampingi orang tuannya.


- Anak mengambil mainannya sendiri ketika
7 | Page

sosial
Berani

asik bermain.
- Anak berani pergi bermain sendiri di luar

pergi

rumah.
- Anak berani mencari teman bermainnya

sendiri

sendiri diluar rumah.

F. Guide Interview
1. Definisi Operasional
Anak yang mandiri pada dasarnya adalah anak yang mampu berpikir
dan berbuat untuk dirinya sendiri. Seorang anak yang mandiri biasanya
aktif, kreatif, kompeten, tidak tergantung pada orang lain, dan tampak
spontan.

Bermain

adalah

suatu

kegiatan

yang

dilakukan

untuk

memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir sehingga


kegiatan yang dilakukan tanpa adanya paksaan atau tekanan dari luar.
Bermain dapat dikatan sebagai kegiatan sehari-hari dalam kehidupan
anak, bermain biasanya dapat meningkatkan kemampuan anak dalam
berinteraksi dengan orang lain di sekitar bertemu dengan hal-hal baru tapi
sedikit

dari

beberapa

anak

yang

masih

menutup

dirinya

dengan

lingkungan sekitar.
Kemandirian anak dalam bermain adalah anak mampu untuk pergi
bermain tanpa meminta untuk ditemani dan mampu untuk membuat
relasi yang baik di lingkungan sekitarnya bermain. Anak tidak selalu
bergantungan dengan orang tua atau orang terdekatnya ketika sedang
asik bermain.
2. Jenis Interview
Jenis wawancara yang digunakan yaitu terstandar terbuka, dimana
proses wawancara yang didasarkan dengan pedoman urutan pertanyaan
sehingga iter tidak lupa untuk menanyakan apa yang ingin ditanyakan.
3. Indikator atau Aspek
Adapun indikator atau aspek yang ingin di ketahui yaitu:
1. Aspek intelektual , kemampuan anak ketika bermain diluar rumah,
pergi sendiri saat bermain dan pulang kerumah sendiri setelah
bermain.
2. Aspek emosi, kemampuan anak menghadapi hal-hal yang tidak
diinginkan.
3. Aspek sosial, kemampuan anak membangun relasi bermain dengan
teman baru.
4. Aspek ekonomi, kemampuan anak dalam memenuhi kebutuhannya
ketika bermain.
8 | Page

5. Berani pergi sendiri, kemampuan anak pergi sendiri di luar rumah


dan mencari teman bermainnya sendiri.
4. Pertanyaan Inti
Indikator Aspek
Aspek

PERTANYAAN UTAMA
1. Bagaimana sikap

intelektual

anak

bermain di luar rumah?


2. Bagaimana perilaku anak

ketika

ingin

ketika ingin

bertemu dengan temannya?


3. Bagaiamana sikap anak ketika anak
selesai bermain bersama temannya?
4. Bagamana sikap anak ketika merasa
haus saat bermain?
1. Bagaimana sikap atau perilaku anak

Aspek emosi

ketika merasa tangan atau badannya


kotor saat bermain?
1. Bagaimana cara anak

Aspek sosial

membangun

relasi bermain dengan teman barunya?


2. Bagaimana perilaku atau sikap anak
ketika menginginkan mainannya saat
anak sedang asik bermain?
1. Bagaimana sikap anak ketika melihat

Aspek ekonomi

teman-teman membeli mainan baru?


2. Bagaimana perilaku anak ketika melihat
teman-temannya membeli makan atau
Berani

minum saat sedang bermain?


1. Bagaimana sikap untuk pergi sendiri ke

pergi

sendiri

luar rumah untuk bermain atau mencari


teman bermainnya?

G. Prosedur Pelaksanaan Asesmen


Tahap-tahap dalam pelaksanaan asesmen, yaitu:
1. Membuat guide sebagai pedoman dalam pelaksanaan asesmen.
2. Praktikan bertemu dengan orang tua subjek untuk meminta

izin

melakukan asesmen kepada subjek.


3. Praktikan menjelaskan prosedur pelaksanaan asesmen kepada orang tua
subjek.
4. Praktikan

dan

orang

tua

subjek

menentukan

tempat

dan

waktu

pelaksanaan asesmen.

9 | Page

5. Sebelum turun lapangan, praktikan persiapan alat-alat yang akan di


gunakan dalam pelakasanaan asesmen, seperti alat perekam audio, alat
perekam visual, dan alat tulis.
6. Mengamati kemandirian subjek ketika pergi bermain bersama temantemannya tanpa meminta didampingi oleh orang tua atau orang
terdekatnya, subjek berani pergi sendiri saat mencari teman-temannya
ataupun saat bermain bersama, asesmen ini menggunakan metode
asesmen observasi.
7. Bergabung bermain bersama subjek dengan ikut berpartisipasi dalam
permainan tersebut dengan mengikuti aturan bermain subjek sekaligus
mengamati kemandirian subjek saat proses bermain berlangsung, yaitu
keadan emosi subjek saat mengekspresikan perilaku subjek ketika subjek
di hadapkan dengan hal yang tidak diinginkannya seperti salah satu
anggota badannya kotor terkena tanah saat bermain bersama temantemannya, asesmen ini menggunakan metode asesmen observasi.
8. Mengamati kemandirian subjek dalam bermain ketika keadaan sosial yaitu
mengamati perilaku subjek saat subjek mampu subjek membangun relasi
bermain yang baik dengan teman-temannya, subjek mampu mengambil
alat

bermainnya

sendiri

tanpa

menyuruh

orang

tuannya

untuk

mengambilkan alat permainannya tersebut dengan menggunakan metode


asesmen observasi.
9. Mengikuti subjek bermain hingga selesai permainan yang di mainkan
subjek untuk mengamati perilaku subjek ketika pulang sendiri tanpa
subjek meminta orang tua atau orang terdekatnya untuk menjemput
subjek setelah bermain.
10.Mencari informasi kembali mengenai subjek secara lisan dari sumbersumber yang dekat dengan subjek, mengenai segala perilaku subjek
ketika subjek mampu untuk bermain di luar rumah sendirian dengan pergi
bermain tanpa ditemani, berani pergi bermain sendiri ketika mencari
teman bermainnya ataupun subjek mampu membangun relasi bermain
yang baik bersama teman-temannya dengan menggunakan metode
asesmen interview.
11.Setelah mengumpulkan data yang telah di di dapatkan melalui metode
asesmen observasi dan interview, kemudian membuat kesimpulan dari
data-data tersebut dan membuat hasil laporan praktikum yang nantinya
akan dinilai oleh dosen pengampu mata kuliah.
H. Waktu dan Tempat
Waktu
: Pada tanggal 4 7 November 2013
Tempat : Jl. Arumba, Arumba Hill Recidence No. 10.
10 | P a g e

No.

Waktu

Tempat

Kegiatan

Metod

1.

Senin,

Di

Meminta

e
4

2.

3.

rumah
subjek

perseteju

Okt

an

obe

kepada

orang

201

tua

3
Selasa,

Di

luar

Mengamati

Obser

rumah

perilaku

va

Okt

subjek

ketika

si

obe

bermain

dengan

201

teman-

temanny

Rabu, 6

Di

luar

a.
Mengamati

Obser

Okt

rumah

perilaku

va

obe

subjek

ketika

si

bermain

201

dengan

temantemanny

4.

Kamis,
7

Di

rumah
subjek

a.
Mencari

Intervi

data

ew

Okt

tentang

obe

subjek

dari

201

orang-

orang
terdekat.

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai