LAPANG
INTERVIEW & OBSERVASI
KEMANDIRIAN ANAK DALAM BERMAIN DI LUAR RUMAH
Disusun Oleh:
Nama
: Galuh Kikiany S.
NIM
: 201210230311104
Kelas
: Psikologi B 2012
: Azizatul Adni
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
1 | Page
I.
IDENTITAS
Nama
: AGV
Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 09 Oktober 2009
Usia
: 4 Tahun
Alamat
: Jl. Arumba, Arumba Hill Residence No.10
Pendidikan
: TK
Nama Ayah
: BO
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Pendidikan Terakhir
: S1
Nama Ibu
: FC
Pekerjaan
: Dosen
Pendidikan Terakhir
: S2
IDENTITAS OTHER
Nama
: FT
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jl. Arumba, Arumba Hill Residence No.10
Hubungan
: Nenek
II.
HASIL ASESMEN
1. Deskripsi Hasil Observasi
a. Deskripsi data
ASPEK
Aspek
Intelekt
ual
INTERPRESTASI
Subjek
mampu
untuk
pergi
bermain sendiri dan
pulang
kerumah
sendiri
setelah
selesai bermain
2 | Page
Aspek
emosi
berlangsung
subyek
dapat
mengikuti
permainan yang dibuat
oleh temannya karena
saat bermain berlangsung
subyek
lebih
sering
mengikuti
bagaimana
cara
teman-temanya
bermain.
2. Ketika
saat
bermain
berlangsung
subyek
merasa haus saat sedang
asik bermain, subyek lalu
kembali
kerumahnya
dengan
berteriak
memanggil
neneknya
untuk meminta minum
tetapi subyek mengambil
minum sendiri setelah
mengatakan hal tersebut.
Setelah
mengambil
minum subyek kembali
keluar
rumah
untuk
bermain bersama dengan
teman-temannya.
3. Ketika
suasana
sore
sudah
mulai
gelap
menjelang magrib subyek
anak
kembali
pulang
sendiri kerumah tanpa di
minta
dijemput,
anak
pulang kerumah selesai
bermain karena temantemannya juga pulang
kerumah.
1. Ketika subyek bermain
bersama
temantemannya
di
sekitar
lingkungan
rumahnya
pada sore hari bermain
tanpa di dampingi oleh
orang tua, subyek mampu
menikmati
setiap
Aspek
sosial
permainan
yang
diciptakannya
bersama
teman-temannya dengan
ekspresi wajah yang ceria
ditunjukan oleh subyek,
subyek sama sekali tidak
menunjukan rasa cemas
dan takut ketika sedang
bermain bersama temantemannya. Ketika subyek
diajak bermain tangkaptangkapan subyek dengan
semangat
mengikuti
permainan tersebut ketika
subyek tertangkap oleh
musuhnya subyek dengan
keras
berusaha
untuk
melepaskan dirinya dari
musuh kemudian subyek
berlari
kencang
dan
memancing
musuhnya
untuk menangkap subyek
kembali. Ketika subyek
diajak bermain permainan
yang lain subyek tidak
mau ikut serta, subyek
menunjukan
perilaku
diam, tetapi ketika subyek
diajak bermain tangkaptangkapan subyek ikut
serta dalam permainan
tersebut.
1. Ketika subyek sedang asik
bermain subyek tiba-tiba
pulang
kerumah
dan
mengambil salah satu
mainannya
kemudian
dibawa
keluar
untuk
dimainkan
bersama
teman-temannya,
sebelum
subyek
mengambil
mainannya
subyek
mengatakan
Subyek
dapat
menngambil
mainannya sendiri
dan
membawa
mainan
tersebut
untuk
dimainkan
bersama-sama
dengan temannya.
4 | Page
Berani
pergi
sendiri
b. Kesimpulan
Ketika subyek bermain ada beberapa aspek yang muncul dan
dapat di amati, aspek-aspek tersebut yaitu;
5 | Page
untuk
bermain
permainan
yang
lain
subyek
ketika
bermain
dengan
permainan
tangkap-
tangkapan.
Aspek sosial, subyek membangun sebuah permainan
dengan mengambil alat bermainnya dirumah ketika ingin
alat mainanya tersebut subyek mengambilnya sendiri
kerumah tanpa meminta bantuan kepada neneknya dan
setelah
selesai
bermain
subyek
pulang
dengan
6 | Page
CATATAN
1. Subyek (anak) biasanya jika
ingin pergi bermain tidak
meminta untuk di temani
atau
diantar
bermain
bersama
teman-temannya
tetapi
subyek
hanya
meminta kepada neneknya
untuk menunggu subyek di
depan
rumah,
nenek
subyek duduk menunggu di
depan rumah lalu subyek
bermain di luar rumah
bersama teman-temannya,
jika
nenek
subyek
meninggalkan subyek ke
dalam rumah maka subyek
berlari ke dalam rumah
untuk mencari neneknya
dan
meminta
neneknya
kembali
duduk
didepan
rumahnya
menungggu
subyek bermain.
2. Ketika
subyek
bertemu
dengan
teman-temannya
subyek tidak merasakan
cemas tetapi jika subyek
bertemu dengan salah satu
teman yang tidak subyek
sukai subyek tidak ingin
bermain dengan temannya
tersebut,
subyek
akan
merasa
lebih
nyaman
bersama bersama teman
yang dirasa subyek cocok
bagi subyek.
3. Setelah subyek bermain,
subyek
pulang
sendiri
kerumah tanpa dijemput
tetapi jika subyek belum
INTEPRETASI
Subyek tidak meminta
ditemani dan diantar
keltika bermain, tidak
meminta
dijemput
setelah selesai bermain
dan subyek mampu
mengambil air minum
sendiri.
7 | Page
Aspek
Emosi
pulang
karena
merasa
teman-temannya
masih
diluar subyek tidak akan
pulang
sehingga
nenek
subyek meminta subyek
pulang
karena
waktu
menjelang
magrib
jika
subyek tidak mau pulang
nenek
subyek
memberi
sedikit
ancaman
berupa
pintu akan dikunci maka
subyek akan bergegas untuk
pulang. Tetapi subyek juga
memiliki
inisiatif
untuk
pulang sendiri bila subyek
merasa hari semakin gelap
dan teman-teman subyek
sudah
kembali
pulang
kerumah masing-masing.
4. Ketika subyek asik bermain
dan merasa haus subyek
kembali
kerumah
dan
mengatakan
kepada
neneknya jika subyek ingin
minum
tetapi
subyek
langsung
mengambil
air
minum
tanpa
meminta
bantuan kepada neneknya.
1. Saat ini subyek suka untuk
bermain tanah ketika subyek
selesai bermain tanah nenek
subyek akan menanyakan
apakah
subyek
sudah
membersihkan
tangannya
lalu
nenek
subyek
membersihkan
tangannya
sendiri, subyek lalu pergi ke
kamar mandi membersikan
tangan
dan
mencuci
tangannya
menggunakan
sabun,
subyek
mencuci
tangannya
menggunakan
sabun
tanpa
disuruh
Subyek
mencuci
tangannya
sendiri
tanpa merasa jijik pada
kotoran ditanah.
8 | Page
Subyek
mampu
mengambil
dan
memilih
mainannya
sendiri.
Subyek
merupakan anak yang
sulit untuk membangun
relasi
baru
dan
beradaptasi
dengan
lingkungan baru.
Subyek
orang
yang
menyukai
mainan,
ketika
temannya
membeli
mainan
subyek
akan
ikut
membelinya
tetapi
untuk hal yang lain
seperti
makanan
subyek
tidak
mengikutinya.
9 | Page
Berani
Pergi
Sendiri
10 | P a g e
11 | P a g e
III.
PEMBAHASAN
Kemandirian pada anak adalah kemampuan anak untuk melakukan
dan
tanpa
beban.
Ketika
bermain
anak
bereksplorasi,
bermain
anak
dapat
memetik
berbagai
manfaat
bagi
Biasanya
anak
yang
biasanya
masih
belum
bisa
untuk
untuk pergi sendiri tanpa adanya ditemani orag tua, anak mencoba untuk
menghilangkan rasa takutnya ketika anak keluar sendirian. Tetapi ketika
subyek
pergi
sendiri
subyek
masih
meminta
neneknya
untuk
aspek
intelektual
merupakan
kemampuan
berpikir,
menalar,
tidak
dijemput
oleh
nenek
tetapi
neneknya
hanya
sekedar
dengan
bersih,
bermain
dalam
aspek
emosi
atau
berada disekitarnya dikarena sifat malu anak dengan hal-hal yang baru
subyek kenal, kemandirian sangat dipengaruhi oleh kepercayaan diri,
membangun kepercayaan diri dan kepercayaan antara anak dengan orang
tua ditemukan bahwa jika anak merasa aman, maka anak akan lebih mau
melakukan
penjelajahan
sendiri,
lebih
mampu
mengelola
stress,
rumah, subyek dapat dikatakan anak yang mandiri karena ketika subyek
bermain diluar rumah terlihat dari subyek tidak meminta untuk ditemani
ketika bermain dan mencari temannya, subyek berani pergi sendiri ketika
bermain keluar rumah kemudian subyek pulang kerumah sendiri setelah
bermain tanpa meminta kepada orang terdekatnya untuk menjemputnya.
Subyek mampu mengambil air minum sendiri, mencuci tanganya dengan
menggunakan sabun, mengambil mainan untuk dibawa keluar rumah dan
memilih mainnanya, kegiatan tersebut subyek tidak meminta atau
menyuruh orang terdekatnya. Subyek juga telah memahami harga sebuah
barang dengan nominal yang tinggi atau mahal. Tetapi subyek sulit untuk
membangun relasi baru dengan teman-teman barunya dan sulit untuk
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, subyek dapat dilatih untuk
mensosialisasi diri, sehingga subyek dapat belajar untuk menghadapi
masalah sosial yang kompleks, subyek akan memiliki kemandirian jika
subyek mampu dan mudah untuk mensosialisasikan dirinya dengan
lingkungan dan teman-teman yang baru ia temui.
16 | P a g e
PEMERIKSA
TANDA TANGAN
(GALUH
KIKIANY
S.,
201210230311104,
PSIKOLOGI B)
17 | P a g e